Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

NEGARA BERKEMBANG DI ASIA DAN AFRIKA


ANGGOTA KELOMPOK

1. CARAKA SYARIF PRIYATAMA / 11


2. DANIEL PARLINDUNGAN NAPITUPULU / 13
3. DUSTIN PHALOSA ARUNDAYA WIDODO / 16
4. EZRA JOACHIM GIANCARLO PALAPESSY / 19
5. GEMA AURELIA SIREGAR / 23
6. ROSTA ARELLA SITEPU / 32
7. TANIA FRANCISKA APILIA SITEPU / 33
DAFTAR ISI

I. Kata Pengantar
II. Bab I : Landasan Teori
III. Bab II : Pembahasan
IV. Bab III : Kesimpulan
V. Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 10 Januari 2022

Penyusun
BAB I
LANDASAN TEORI

Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk


menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat
rendah. Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang
diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi
di dalam negara berkembang tersebut. Sejumlah negara berkembang
memiliki standar hidup rata-rata yang tinggi.

Perbedaan negara maju dan negara berkembang bergantung dari


indikator yang dibuat. Secara umum egara berkembang menunjukkan
indeks pembangunan manusia berada pada tingkat menengah ke
bawah dan memiliki standart kualitas hidup yang masih rendah.
Negara tersebut belum mampu menyediakan kehidupan yang layak
bagi penduduknya. Negara berkembang sering disamakan juga
sebagai negara sedang berkembang. Menurut Todaro suatu negara
berkembang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Ketergantungan dan dominasi pada negara maju, seperti
sumbangan (piutang), teknologi, suplai sumber daya alam, ataupun
bantuan-bantuan tenaga ahli.
b. Tingkat pertumbuhan dan ketergantungan penduduk tinggi.
c. Tingkat pengangguran tinggi yang berdampak pada kriminlitas dan
gejolak-gejolak sosial lainnya.
d. Masih tergantung pada sektor pertanian, dan belum sempat
mengembangkan sektor-sektor yang lain, seperti sektor industri.
e. Taraf kehidupan yang rendah.
f. Tingkat produktivitas rendah.
Menurut G.M.Meiir dan R.E.Baidwin dalam bukunya Ecenomic
Development Theory History and Policy Economic Development,
mengatakan bahwa ciri-ciri dari negara berkembang adalah sebagai
berikut :

a. Belum memanfaatkan sumber daya alam yang dimilikinya secara


optimal dan masih menggantungkan pada bantuan negara yang
lebih maju. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya sumber daya
manusia dan penguasaan teknologi.
b. Penduduknya sebagian besar masih hidup di bawah garis
kemiskinan dan angka melek huruf yang rendah.
c. Kekurangan modal pembangunan dan sering melakukan hutang
luar negeri.
d. Andalan devisa yang berorientasi pada perdagangan luar negeri.
e. Sebagai produsen barang-barang primer atau mentah seperti hasil
laut, hasil utang, dan pertanian.
f. Pertumbuhan penduduk yang pesat tetapi tidak diimbangi dengan
peningkatan fasilitas untuk kehidupan yang layak (fasilitas
kesehatan, pendidikan, cerminan sosial, lapangan pekerjaan, dan
sebagainya).

Berikut ini adalah ciri-ciri negara berkembang menurut pendapat


Daedjoeni dan M. Todaro dan JW. Svhoorl dalam bukunya
yang berjudul Modernisasi :
a. Sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian
b. Pendapatan per kapita rendah yaitu di bawah 10.000 US$
c. Tingkat pertumbuhan penduduknya tinggi yaitu di atas 276
d. Tingkat pengangguran sangat tinggi dikarenakan kurangnya
lapangan pekerjaan
e. Kualitas sumber daya manusianya rendah, sehinga penguasaan ilmu
dan teknologi terhambat
f. Pendidikan formal dan non formal kurang memadai
g. Ketergantungan terhadap negara maju sangat tinggi
h. Mayoritas penduduk (»7096) tinggal di pedesaan

Negara berkembang umumnya dijumpai di benua Afrika, Asia, dan


Amerika Latin. Beberapa negara memiliki persamaan yaitu:

1. Taraf kemakmuran belum mapan


Penduduk di negara berkembang memiliki pendapatan rendah.
Selain faktor penghasilan, pemakaian energi di negara tersebut
belum merata. Misalnya tidak ada listrik di daerah tertentu,
kurangnya air bersih, dan keadaan rumah yang sederhana. Selain
itu masalah di negara berkembang yang lain yaitu rendahnya taraf
pendidikan, kemiskinan, dan gizi buruk.
2. Rendahnya produktivitas kerja
Produktivitas kerja rendah ini karena beberapa faktor, seperti:
 Mayoritas penduduk di negara berkembang pemakaian
teknologi. Sebagian besar negara berkembang masih
menggunakan teknologi tradisional untuk produksi.
Sehingga hasil produk rata-rata yang dihasilkan masih
rendah.
 Kegiatan industri sebagian besar masih memakai peralatan
seadanya. Sehingga hasil produksi sedikit. Faktor lainnya
adalah pendidikan, ekonomi, dan kesehatan yang menunjang
produktivitas kerja belum memadai.
3. Tingginya pertambahan penduduk
Jumlah penduduk di negara berkembang terus naik. Jika jumlah
anggota keluarga yang ditanggung bertambah, sementara
pendapatan tidak mencukupi akhirnya terjadi kemiskinan. Beban
yang ditanggung keluarga dan pendapatan rendah membuat
pendidikan anak-anak terhambat. Tidak sedikit anak-anak dan
remaja yang putus sekolah karena faktor ekonomi. Pertambahan
tenaga kerja tinggi tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang
memadai. Akibatnya negara berkembang mengalami masalah
pengangguran yang cukup serius.

Tahun 1997 Bank Dunia (World Bank) membagi negara


berdasarkan tingkat pendapatan (income) per kapita, antara lain:
 Negara-negara berpendapatan rendah (low income) dengan
GNP per kapita kurang dari US$ 785.
 Negara berpendapatan menengah (middle income) dengan
GNP per kapita antara US$ 785 – 3.125.
 Negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle
income) dengan GNP per kapita antara US$ 3.125 – 9.655.
 Negara berpendapatan tinggi (high income) GNP per kapita
lebih dari US$ 9.656.

Berdasarkan pendapatan, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)


mengelompokkan negara-negara berkembang, yaitu:

 Negara miskin atau terbelakang (least developed) berjumlah


44 negara.
 Negara berkembang (developing nation) berjumlah 88
negara.
 Negara kaya (pengekspor minyak) berjumlah 13 negara.
BAB II
PEMBAHASAN
Perekonomian adalah hal yang bisa ditunjukan oleh masing-masing
negara, dimana perekonomian bisa menjadi takaran seberapa maju dan
sukseskan negara tersebut dalam pertumbuhan. Negara berkembang
adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara
dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Karena tidak ada
definisi tetap negara berkembang yang diakui secara internasional,
tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara berkembang
tersebut.

Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai negara -


negara berkembang di Asia dan Afrika. Negara apa saja yang
termasuk dalam negara berkembang di Zaskia dan Afrika?
1. Laos
Laos adalah sebuah negara yang terkurung daratan di Asia
Tenggara, yang berbatasan dengan Myanmar dan Republik Rakyat
Tiongkok di sebelah barat laut, Vietnam di timur, Kamboja di
selatan, dan Thailand di sebelah barat.
Laos merupakan negara yang pendapatan perkapitanya masih
rendah. Meskipun begitu, menurut PBB Laos adalah negara
berkembang yang memiliki perkembangan cukup pesat. Mereka
bisa menaikkan GDP hingga 200% dan terlepas dari kemiskinan.
Meskipun belum total hal ini menunjukan bahwa Laos bisa berdiri
sendiri tanpa terbayang negara berkembang yang miskin. Untuk
meningkatkan perekonomian, Laos menetapkan beberapa zona
ekonomi, meningkatkan perdagangan internasional dan
meningkatkan kerja sama regional. Mata pencaharian utama
penduduk Laos pada sektor pertanian. Hasil pertanian utamanya
berupa padi, jagung, tembakau, kapas, kopi dan buah jeruk. Daerah
pertanian umumnya berada di daerah dataran rendah terutama di
tepi sungai Mekong.

Namun Laos masih menjadi negara berkembang, akibat


perkembangan pembangunan disana masihlah terhambat, terutama
di bidang kesehatan yang masih terkendala dan masih belum
maksimal. Selain itu, pembangunan berbagai bidang layaknya
pendidikan di Laos masih sangat rendah.

2. Mongolia
Mongolia adalah negara terkurung daratan di Asia Timur antara
negara Tiongkok dan Rusia. Ibukotanya berada di Ulaanbaatar.
Usai runtuhnya Uni Soviet, Mongolia berkembang menjadi negara
demokrasi. Namun, kebangkitan ekonomi negara kaya bahan
mentah ini baru dimulai. Sepertiga warganya masih tetap miskin.
Kegiatan ekonomi di Mongolia berdasarkan pada pertanian dan
peternakan. Negara ini memiliki simpanan mineral yang cukup
banyak seperti tembaga, batubara, timah, tungsten, dan emas.
Namun mineral tersebut hanya diproduksi untuk kebutuhan
domestik. Bantuan dari Uni Soviet yang mencapai sepertiga PDB
hilang pada tahun 1990 pada saat runtuhnya negara tersebut. Saat
ini Mongolia mulai bertumbuh dengan cepat karena mulai
melakukan ekspor. Namun terjadi persaingan ketat dengan
Tiongkok membuat pertumbuhan ekonomi Mongolia tidak begitu
baik. Kemiskinan terjadi, karena dalam 20 tahun terakhir, tidak ada
industri yang bisa dibangun. Dan negara ini pada dasarnya hanya
hidup dari hasil penjualan bahan mentah. Artinya, saat ini masih
belum ada pabrik produksi, belum ada industri sekunder.
Perkembangan ini harus berjalan paralel. Di satu pihak
perdagangan bahan mentah, di pihak lain harus diusahakan, bahwa
bahan mentah tidak hanya diekspor, tetapi juga dioleh di negara
sendiri. Pemerintah punya ambisi besar dengan permbangunan
industrinya. Namun, sebelumnya infrastruktur harus diperbaiki
terlebih dahulu. Saat ini, 90 persen jalanan tidak diaspal, jaringan
rel kereta api yang melintasi seluruh kawasan Mongolia masih
kurang. Ini semua akan berubah dalam beberapa tahun ke depan.

3. Korea Utara
Korea Utara adalah sebuah negara di Asia Timur, yang meliputi
bagian utara Semenanjung Korea. Ibu kota dan kota terbesarnya
adalah Pyongyang. Negara ini memang terkenal memiliki
peraturan yang nyeleneh dan berbeda jauh dengan negara lainnya.
Salah satu negara dengan penganut paham komunis ini, memiliki
banyak keunikan yang juga fakta-fakta yang mungkin jarang Anda
temui. Perang Korea memakan sekitar dua juta korban sebelum
akhirnya kedua negara sepakat melakukan gencatan senjata pada
tahun 1953. Selepas perang tersebut, Korea Selatan dan Korea
Utara sama-sama miskin dan hancur.

Dengan bantuan Uni Soviet dan Tiongkok, Korea Utara dapat


memulihkan keadaan negara baik di bidang politik maupun
ekonomi dalam 8 tahun setelah perang berakhir. Hal ini didukung
dengan kebijakan pemerintah dan berkembangnya industri di
Korea Utara.
Korea Selatan, di sisi lain, menghadapi masalah politik internal
seperti korupsi. Selain itu, negara ini bergantung pada bantuan
Amerika Serikat. Korea Selatan menjadi tertinggal bila
dibandingkan Korea Utara. Tingkat pertumbuhan industri Korea
Utara dengan rata-rata 39% dari tahun 1953 sampai 1960 melebihi
Korea Selatan.
Korea Selatan dan Korea Utara itu mengadopsi sistem pasar yang
berbeda. Korea Selatan, sesuai dengan kawannya Amerika Serikat,
mengimplementasikan sistem pasar liberal atau terbuka sehingga
banyak berbisnis dengan negara-negara lain terutama di bidang
ekspor.

Sedangkan, Korea Utara menganut sistem ekonomi sosialis


tertutup dan nggak banyak berinteraksi maupun berbisnis dengan
negara lain. Pasca Uni Soviet runtuh, di tahun 1994 hingga 1998,
negara ini dilanda wabah kelaparan dan krisis ekonomi.

Hingga sekarang, Korea Utara masih menutup dari diri dari dunia.
Tapi bukan berarti Korea Utara nggak mengadakan kegiatan
ekspor dan impor sama sekali ya. Korea Utara masih mengadakan
kegiatan perdagangan terutama dengan Tiongkok, Pakistan, dan
negara-negara lainnya.

Dengan kebijakan ekonomi saat ini, sekitar 60% masyarakat Korea


Utara tinggal dalam kemiskinan absolut. Artinya, pendapatan
rumah tangga mereka di bawah batasan tertentu sehingga sulit atau
bahkan tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti
sandang, pangan, papan, edukasi, kesehatan, dan lain sebagainya.
4. Filipina
Filipina adalah adalah sebuah negara republik di Asia Tenggara,
sebelah utara Indonesia, dan timur laut Sabah. Filipina adalah
negara paling maju di Benua Asia setelah Perang Dunia II, namun
sejak saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain akibat
pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang
dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh
neo-kolonial. Meskipun begitu, saat ini Filipina mengalami
pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang banyak disumbangkan
dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri,
dan sektor teknologi informasi yang sedang tumbuh pesat. Filipina
sering kali dianggap sebagai satu-satunya negara di Benua Asia di
mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat. Jika dilihat dari
GNP, Filipina merupakan negara yang sudah tentu masuk kedalam
negara berkembang.Filipina sendiri merupakan negara yang cukup
maju dan berkembang, mereka memiliki kemajuan pendidikan
yang sangat baik. Negara ini sempat mengalami krisis yang
menyebabkan Filipina menjadi terhambat. Namun mereka bisa
memperbaiki keadaan ekonomi mereka. Berdasarkan beberapa
penjelasan awal diatas mengenai negara berkembang maka negara
Filipina dapat dikategorikan sebagai negara berkembang. Filipina
merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 7.107 pulau
dan terletak di Asia Tenggara. Filipina merupakan anggota dari
PBB sejak diterima pada 24 Oktober 1945. Filipina juga
merupakan negara pendiri ASEAN, dan merupakan anggota WTO,
APEC, dan Gerakan Non-Blok. Ekonomi Filipina menempati
peringkat ke 40 dunia berdasarkan IMF. Menurut Sensus 2009,
Filipina mempunyai kira-kira 92,2 juta penduduk. Pertumbuhan
penduduk per tahunnya sebesar 2,176 dan sekarang Filipina sedang
mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka
kelahirannya tinggi. Filipina terkenal dengan pertanian padi
bukitnya yang memiliki luas 4.000 mi
serta secara tradisional tanpa penggunaan pupuk. Sehingga
dinyatakan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun
1995. Rakyat Filipina telah mengembangkan sistem cocok tanam
Padi yang sangat maju, yang menyediakan makanan pokok bagi
masyarakatnya.Filipina menetapkan pendidikan wajib yang mesti
di tempuh para siswa dan siswi di negara itu adalah 13 tahun.
Kebijakan itu diambil sebagai salah satu upaya mengurangi angka
kemiskinan. Untuk memudahkan para siswa dan siswi Filipina
untuk bersaing dengan siswa dan siswi dari negara lain di tingkat
global, Bahasa Inggris menjadi bahasa utama di dunia pendidikan
di Filipina.

5. Mesir
Mesir adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya
terletak di Afrika. Mesir juga digolongkan sebagai negara maju di
Afrika. Ekonomi Mesir sangat tergantung pada pertanian, media,
ekspor minyak bumi, ekspor gas alam, dan pariwisata, terdapat
pula lebih dari tiga juta orang Mesir bekerja di luar negeri,
terutama di Arab Saudi, Teluk Persia dan Eropa. Penyelesaian
Bendungan tinggi Aswan pada tahun 1970 dan resultan Danau
Nasser telah menghasilkan tempat yang dihormati sepanjang masa
dari Sungai Nil dalam pertanian dan ekologi negara Mesir. Sebuah
populasi yang berkembang pesat, lahan pertanian terbatas, dan
semua ketergantungan pada Sungai Nil terus membebani sumber
daya dan menekankan ekonomi. MESIR dikategorikan sebagai
negara berkembang atau developing country, bukan negara maju
atau developed country. Mengapa demikian? Alasannya adalah
karena kondisi Mesir memenuhi indikator Negara berkembang.
Indikator ini merupakan tolak ukur yang dipergunakan dalam
mengkategorikan Negara-negara di dunia. Indikator ini sendiri
dibagi menjadi dua jenis yakni indikator kuantitatif dan indikator
kualitatif.
Seperti kita ketahui, pendapatan per kapita Mesir pada tahun 2017
hanya mencapai $ 2,505. Mesir juga tergolong Negara yang masih
bergantung penuh pada sektor primer (pertanian). Selain itu jumlah
penduduk miskin rata-rata di Mesir sebanyak 16,7% dari total
penduduk, jumlah pengangguran rata-rata sebanyak 10,10%,
tingkat melek huruf hanya sebanyak 55,6%. Semua indikator ini
menempatkan Mesir sebagai Negara berkembang, bukan Negara
maju.
Alasan – alasan Mesir tergolong Negara berkembang
- Sektor ekonomi utama berasal dari pertanian
- Pertumbuhan penduduk 2,1% per tahun
- Penduduk yang tinggal di kota 43%
- Pendapatan perkapita (kecil) 3.560 US$

6. Madagaskar

Madagaskar adalah adalah sebuah negara pulau di Samudra Hindia,


lepas pesisir timur Afrika. Madagaskar adalah salah satu negara
termiskin di dunia. Ekonomi negara ini sebagian besar bergantung
pada pertanian, pertambangan, perikanan, dan produksi pakaian.
Salah satu produk Madagaskar yang paling terkenal adalah vanili,
yang berasal dari tanaman suku anggrek-anggrekan dan digunakan
sebagai pemberi rasa. Biji vanili membutuhkan waktu minimal 2
tahun untuk tumbuh sehingga harganya cukup mahal.

Meskipun harga vanila relatif tinggi, rata-rata orang Malagasi


menghasilkan sekitar US$1 per hari, sementara 70% orang
Malagasi hidup di bawah garis kemiskinan dunia. Hampir separuh
anak-anak Madagaskar di bawah usia lima tahun mengalami
kekurangan gizi.

Mengapa Madagaskar sedemikian miskin? Ada sejumlah alasan.


Di bawah kekuasaan diktator Didier Ratsiraka, pemerintahan
berlaku korup dan menggelapkan banyak uang bantuan yang
diberikan oleh negara lain. Kolonialisme ekonomi oleh bangsa
Perancis menyebabkan perekonomian sangat bergantung pada
pemanfaatan sumber daya (penebangan, penambangan, perikanan),
yang seringkali tidak mendorong pertumbuhan ekonomi jangka
panjang karena kekayaan alam dieksploitasi sampai habis.
Kurangnya prasarana, terutama jalan, menyulitkan petani untuk
memasarkan hasil bumi perolehan mereka, sementara letak
geografis Madagaskar yang terpencil dari bagian dunia lainnya
menyebabkan biaya perdagangan meningkat. Segala sesuatu yang
dihasilkan atau ingin dibeli Madagaskar dari negara lain harus
dikirim dengan pesawat terbang ataupun perahu. Sistem
pendidikan yang kurang baik menyulitkan kaum muda Malagasi
untuk mencari pekerjaan di luar sektor pertanian, dan sangat sedikit
orang di Madagaskar yang memiliki akses ke teknologi atau
internet. Pada akhirnya, kerusakan lingkungan mengurangi
kemampuan petani di Madagaskar untuk menghasilkan bahan
makanan dalam jumlah besar. Semua faktor itu memberikan
kontribusi terhadap kemiskinan di Madagaskar.

7. Ghana
Ghana, secara resmi Republik Ghana, adalah sebuah negara di
Afrika Barat yang berbatasan dengan Pantai Gading di sebelah
barat, Burkina Faso di utara, Togo di timur, dan Teluk Nugini di
selatan. Diberkati dengan kekayaan alam yang melimpah, Ghana
memiliki produksi dua kali per kapita di antara negara miskin di
Afrika Barat. Meski demikian, Ghana tetap agak bergantung pada
perdagangan dan bantuan luar negeri juga aktivitas investasi dari
penduduk Ghana yang bekerja di luar negeri. Sekitar 28%
penduduk tinggal di bawah garis kemiskinan internasional
(US$1,25 sehari), mayoritas adalah wanita Ghana dari kawasan
utara dan hulu yang miskin dan secara politis terpinggirkan dan
menurut Bank Dunia, pendapatan per kapita Ghana telah
meningkat 2 kali lipat selama 45 tahun.Ghana yang dikenal akan
emasnya sejak masa penjajahan tetap menjadi salah satu produsen
emas teratas dunia. Ghana merupakan negara yang terletak
dibagian barat benua Afrika dan total dari seluruh populasi
masyarakatnya mencapai 25,121,796 jiwa di tahun 2011. Namun,
cukup banyaknya populasi di Ghana tidak mampu memberikan
perubahan. bagi negaranya sendiri dimana menurut PBB
(perserikatan bangsa-bangsa) Ghana masih di katagorikan sebagai
negara lower middle income atau negara miskin. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendapatan ekonomi
perkapitanya hanya sekitar $ 1,460.66 per tahun pada 2011.Jika
dilihat secara lebih spesifik maka pendapatan masyarakat Ghana di
tahun 2011 dalam seharinya mereka hanya menerima kurang lebih
$ 4,06. Pendapatan perhari tersebut hanya mampu untuk
mencukupi kebutuhan konsumsi saja. Sehingga mereka jarang
untuk mendapatkan pengalaman untuk bersekolah dan menikmati
pelayanan kesehatan ketika mereka sakit. Kejadian seperti ini
sering terlihat di Ghana karena perekonomian negara mereka masih
sangat minim sehingga lapangan pekerjaan terutama di wilayah
pedesaan belum dapat dikembangkan. Hal ini juga mengakibatkan
munculnya urbanisasi yang cukup tinggi dimana mereka yang
tinggal di wilayah perdesaan mencoba untuk mencari pekerjaan
yang lebih layak di daerah perkotaan seperti Accra, Ghana guna
mencukupi kebutuhan yang lainnya. Namun, adanya urbanisasi
yang masyarakat pedesaan lakukan tanpa di dukung dengan
kemampuan-kemampuan khusus yang mereka miliki salah satunya
penguasaan ilmu komputer, membuat angka kemiskinan di Ghana
semakin meningkat.Disamping itu, beberapa faktor lainnya yang
membuat Ghana tetap menjadi negara miskin dikarenakan
seringnya inflasi yang terjadi dimana Bank Dunia bahwa setelah
tahun 2000 Ghana masih mengalami inflasi tepatnya di tahun 2008.
Adapun utama yang menyebabkan terjadinya inflasi di Ghana ini
terletak pada harga minyak mentah dunia dan nilai tukar mata uang
dolar ke sedi yang tidak stabil.

8. Zimbabwe
Zimbabwe adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan. Negara
yang terkurung daratan ini berbatasan dengan Afrika Selatan di
sebelah selatan, Botswana di barat, Zambia di utara dan Mozambik
di timur. Perekonomian Zimbabwe terus mengalami kemorosotan
selama beberapa waktu ini. Inflasi negeri ini terus meningkat
hingga 2,2 juta persen, yang menjadi inflasi tertinggi di
dunia.Akibat inflasi yang tinggi tersebut, bank sentral Zimbabwe
sudah mengeluarkan 4 versi mata uang sampai sekarang. Terakhir
kali bank sentral Zimbabwe mengeluarkan pecahan $
100,000,000,000,000 (100 triliun dolar) yang menjadi uang dengan
nominal terbesar didunia yang kemudian digantikan dengan dolar
versi ke-4 di mana setiap $ 100,000,000,000,000 (100 triliun dolar)
uang lama digantikan menjadi $1 uang baru. Dengan ekonomi
yang terus memburuk sekarang bank sentral Zimbabwe
memutuskan untuk membolehkan rakyatnya menggunakan mata
uang dolar Amerika sebagai mata uang mereka untuk menstabilkan
kembali ekonomi Zimbabwe. Zimbabwe merupakan negara
berkembang yang menjadi sorotan internasional karena Krisis
berkelanjutan yang dialaminya. Krisis yang bermula dari krisis
ekonomi ini berkembang meluas hingga menjadi krisis politik dan
sosial.

9. Irak

Irak adalah adalah sebuah negara di Timur Tengah atau Asia Barat
Daya, yang meliputi sebagian terbesar daerah Mesopotamia serta
ujung barat laut dari Pegunungan Zagros dan bagian timur dari
Gurun Suriah. Negara ini berbatasan dengan Kuwait dan Arab
Saudi di selatan, Yordania di barat, Suriah di barat laut, Turki di
utara, dan Iran di timur. Irak mempunyai bagian yang sangat
sempit dari garis pantai di Umm Qashr di Teluk Persia.
Perekonomian Irak didominasi oleh sektor perminyakan yang
menyumbang 95% devisa negara. Pada tahun 1980-an terjadi
masalah keuangan yang disebabkan oleh pengeluaran besar-
besaran untuk perang dengan Iran dan kerusakan fasilitas ekspor
minyak karena Iran. Hal tersebut membuat pemerintah melakukan
penghematan dan meminjam dalam jumlah besar. Inflasi mulai
menurun sejak tahun 2006 setelah kondisi keamanan mulai
membaik.

10.Ethiopia
Etiopia, atau Habsyi adalah sebuah negara yang terletak di Afrika.
Negara ini berbatasan dengan Eritrea di sebelah Utara, Djibouti di
sebelah Timur Laut, Somalia di sebelah Timur, Kenya di sebelah
Selatan, Sudan Selatan di sebelah Barat, dan Republik Sudan di
sebelah Barat Laut. Jumlah penduduk Ethiopia adalah sebanyak
105.350.020 jiwa. Ethiopia adalah negara dengan jumlah penduduk
terbanyak kedua di benua Afrika setelah Nigeria. Ethiopia pernah
masuk dalam negara termiskin ketiga di dunia pada tahun 2000.
Waktu itu, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapitanya hanya
sekitar 650 dolar. Lebih dari 50 persen penduduk hidup di bawah
garis kemiskinan global, tingkat kemiskinan tertinggi di dunia.
Ditambah peristiwa bencana kelaparan dan kekeringan yang kerap
melanda Ethiopia karena faktor cuaca membuat kondisi rakyat
semakin memburuk.

Bencana kelaparan tahun 1983-85 misalnya, menjadi peristiwa


kelaparan paling brutal di Ethiopia yang menewaskan sekitar
400.000 penduduk. Ada beberapa faktor yang memengaruhi
pertumbuhan ekonomi Ethiopia sejauh ini. Seperti pemulihan
berkelanjutan saat bencana melanda, ekspansi ekonomi karena
disokong berbagai fasilitas dan infrastruktur baru dan lain
sebagainya.
Bloomberg menyebut pertumbuhan ekonomi Ethiopia tahun ini
sudah melampaui Cina yang hanya diproyeksikan 6,5 persen.
Menyebut Cina dalam konteks ekonomi memang beralasan. Cina
dalam beberapa tahun belakangan ini memang banyak terlibat
dalam geliat perekonomian di negara tersebut.

Di masa yang sama, Indonesia yang berhasil berswasembada beras


pada 1984, menyumbang 100 ribu ton gabah kepada para petani
Ethiopia melalui FAO (badan PBB yang mengurusi pangan), dan
sumbangan uang senilai $ 25,000 pada tahun 1987. Tak hanya
kelaparan, bencana perang saudara dan perebutan kekuasaan juga
kerap melanda negara yang diyakini tertua di dunia tersebut. Pada
tahun 2000, Ethiopia adalah negara termiskin ke-3 di dunia, dengan
Pendapatan perkapita sekitar $350. Lebih dari separuh
penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan global, sebuah
tingkat paling tinggi di dunia. Banyak yang menyangka, Ethiopia
akan 'selesai', negeri itu akan hilang, atau bergabung dengan negara
lain. Menurut Bank Dunia, sejak tahun 2000 hingga 2018, Ethiopia
adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia di
antara negara-negara yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa.
Yang menarik, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Ethiopia tak
hanya dinikmati segelintir orang, namun juga terdistribusikan
secara luas. Kemiskinan turun menjadi 31% pada 2015 (menurut
Bank Dunia), dan tingkat harapan hidup naik dari 52 tahun di tahun
2000, menjadi 66 tahun di tahun 2017, tingkat kematian bayi juga
berkurang 50% selama periode tersebut.
BAB III
KESIMPULAN

Negara berkembang masih ada di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.


Negara berkembang disebut juga dunia ketiga, negara selatan, atau
less-developed countries. Negara ini memiliki pendapatan perkapita
rata-rata penduduknya kurang dari US$ 500 menurut World
Development Report. Dasar pengelompokan negara maju dan
berkembang selain ekonomi, ada ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek). Negara berkembang umumnya memiliki penguasaan iptek
rendah.
Ciri – ciri negara berkembang menurut pendapat Daedjoeni dan M.
Todaro dan JW. Svhoorl dalam bukunya yang berjudul Modernisasi :
- Sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian
- Pendapatan per kapita rendah yaitu di bawah 10.000 US$
- Tingkat pertumbuhan penduduknya tinggi yaitu di atas 276
- Tingkat pengangguran sangat tinggi dikarenakan kurangnya
lapangan pekerjaan
- Kualitas sumber daya manusianya rendah, sehinga penguasaan
ilmu dan teknologi terhambat
- Pendidikan formal dan non formal kurang memadai
- Ketergantungan terhadap negara maju sangat tinggi
- Mayoritas penduduk (»7096) tinggal di pedesaan

Negara negara di Asia dan Afrika masih banyak yang termasuk dalam
negara berkembang, antara lain Laos, Mongolia, Korea Utara, Mesir,
Madagaskar, Ghana, Zimbabwe, Irak, Filipina, Ethiopia.
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/negara-berkembang-di-asia-
tenggara
https://hedisasrawan.blogspot.com/2017/04/10-negara-berkembang-
di-asia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Laos
https://www.dw.com/id/mongolia-negara-kaya-rakyat-miskin/a-
15455213
https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Utara
https://id.wikipedia.org/wiki/Filipina
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesir
https://id.wikipedia.org/wiki/Madagaskar
https://id.wikipedia.org/wiki/Ghana
https://id.wikipedia.org/wiki/Zimbabwe
https://id.wikipedia.org/wiki/Irak
https://id.wikipedia.org/wiki/Etiopia#Ekonomi
https://www.wildmadagascar.org/indonesian/06-economy.html
https://roboguru.ruangguru.com/question/mesir-dan-etiopia-
merupakan-negara-berkembang-di-benua-afrika-namun-demikian-
karakteristik_QU-F8HXPAT0

Anda mungkin juga menyukai