Anda di halaman 1dari 11

NEGARA MAJU NEGARA BERKEMBANG

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama M: AJI
Kelas : XII IPS 2

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN


SMA NEGERI 20 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Negara Maju dan Negara Berkembang ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah PPKn yang berjudul Makalah Negara Maju dan Negara Berkembang ini.
Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Negara Maju dan Negara
Berkembang ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Negara Maju dan Negara Berkembang ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu negara dikatakan berkembang atau maju salah satunya adalah dengan melihat pada
keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Apabila negara tersebut belum dapat
mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan
pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Sedangkan negara yang mampu
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah ditetapkan. Sehingga sebagian besar
tujuan pembangunan telah dapat terwujud baik yang bersifat fisik ataupun non-fisik. Maka
negara tersebut dapat disebut negara maju

Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju
dibandingkan negara lain yang setingkat. Tetapi belum mencapai tingkat negara maju
disebut negara industri baru (Newly Industrialized Country/NIC). Dengan kata lain, negara
industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk
dikatakan sebagai negara maju.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian negara maju dan negara berkembang?
2. Bagaimana tahapan negara maju dan negara berkembang?
3. Bagaimana indikator penggolongan negara maju dan negara berkembang?
4. Apa ciri-ciri negara maju dan berkembang?
5. Bagaimana persebaran negara maju dan negara berkembang?
6. Bagaimana contoh-contoh negara maju dan negara berkembang?
7. Apa dampak negara maju dan negara berkembang?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang


Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah “negara maju” dan “negara
berkembang”. Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia
berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang
rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan negara
berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup
taraf sedang atau dalam perkembangan.

Negara yang digolongkan sebagai negara maju terdapat di benua Eropa terutama kawasan
Eropa Barat serta Amerika (Utara). Misalnya Belanda, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan
lain-lain. Sedangkan yang digolongkan negara berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan
Amerika Selatan (Latin).

B. Tahapan Negara Maju dan Negara Berkembang


1. Tahap Perekonomian Tradisional
Pada tahap ini, kegiatan ekonomi masih berorientasi pada usaha untuk pemenuhan
kebutuhan sendiri. Penerapan teknologi dan manajemen masih sangat rendah sehingga
produktivitasnya juga masih rendah Adapun ciri-ciri tahap perekonomian tradisional sebagai
berikut.

 Tingkat produksi dan produktivitas per pekerja masih sangat rendah, karena belum mengenal
ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
 Mata pencaharian penduduk sebagian besar di sektor pertanian.
 Struktur sosial masih bersifat hierarkis.
 Hubungan keluarga masih sangat erat dan kekuasaan dipegang oleh mereka yang mempunyai
tanah luas.
 Masyarakat pada masa ini cenderung statis, sehingga kemajuan yang dicapai sangat lambat.
2. Tahap Pra-Lepas Landas
Masyarakat tradisional meskipun sangat lambat namun terus bergerak, dan pada suatu titik
mencapai prakondisi untuk lepas landas. Keadaan ini biasanya terjadi karena adanya campur
tangan dari luar, yaitu dari masyarakat yang lebih maju. Tahap ini merupakan masa transisi di
mana masyarakat mempersiapkan diri untuk mencapai tahap lepas landas. Prasyarat yang harus
dipenuhi untuk dapat lepas landas adalah adanya perubahan-perubahan yang cukup mendasar di
bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan sistem nilai. Pada masa transisi ini merupakan masa
yang penting supaya berhasil pada tahap lepas landas.

3. Tahap Lepas Landas (Take off)


Tahap lepas landas merupakan tahap di mana perekonomian mampu tumbuh dan
berkembang dengan kekuatan mandiri. Pada tahap ini penerapan teknologi dan manajemen
modern makin luas dan intensif. Selain itu, terjadi perubahan drastis di bidang sosial maupun
politik. Serta terciptanya kemajuan ekonomi yang pesat karena inovasi-inovasi dan terbukanya
pasar-pasar baru. Semua itu dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya mempercepat laju
pertumbuhan pendapatan nasional di atas tingkat pertambahan penduduk. Ciri-ciri negara yang
sudah lepas landas adalah:

 meningkatkan jumlah investasi dari ≤5% menjadi ≥10% dari Produk Nasional Neto,
 laju pertumbuhan beberapa sektor industri yang tinggi, sehingga dapat memacu sektor-sektor
lain,
 terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan lembaga-lembaga yang menyebabkan
pertumbuhan dapat berlangsung terus didukung dengan penggunaan sumber modal dalam
negeri, serta
 masa lepas landas biasanya berlangsung dalam kisaran waktu 20 tahun.
4. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Tahap ini merupakan suatu periode di mana masyarakat sudah secara efektif menggunakan
teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan alamnya. Pada masa ini
sektor-sektor ekonomi berkembang pesat dan leading industri mengalami kemunduran. tetapi
digantikan oleh sektor lainnya. Walaupun pertumbuhan ekonomi tidak setinggi tahap lepas
landas, namun diimbangi pertumbuhan hal-hal kualitatif sehingga perekonomian makin kuat dan
mandiri. Setelah lepas landas, kemajuan akan terus bergerak walaupun kadang terjadi pasang
surut. Industri berkembang dengan pesat dan mulai memproduksi barang-barang yang tadinya
diimpor. Pada tahap ini terjadi tiga perubahan penting, yaitu:

 tenaga kerja menjadi lebih terdidik,


 watak pekerja berubah dari pekerja kasar menjadi manajer yang efisien dan berwatak halus
serta memiliki Norma Kesopanan, serta
 masyarakat mulai jenuh dengan kemajuan industri dan mulai menginginkan sesuatu yang baru.

5. Tahap Konsumsi Massa Tingkat Tinggi (High Mass Consumption)


Pada tahap ini, tingkat konsumsi masyarakat sudah sangat tinggi, terutama konsumsi energi.
Hal ini dapat dilihat pada kehidupan masyarakat Eropa Barat, Amerika Utara, dan Jepang. Ciri-
ciri tahap ini adalah:

 angkatan kerja memiliki jaminan yang lebih baik,


 tersedianya konsumsi bagi rakyat yang semakin memadai,
 negara mencari perluasan kekuatan di mata dunia.
Karena pendapatan masyarakat yang meningkat, konsumsi tidak lagi terbatas pada
kebutuhan pokok, tetapi meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi. Pada tahap ini merupakan
ciri-ciri dari sebuah massa yang ideal di mana masyarakat hidup nyaman. Sehingga terdapat
kecenderungan untuk menambah jumlah keluarga sehingga jumlah penduduk akan meningkat.

Teori Rostow ini didasarkan pada dikotomi masyarakat tradisional dan masyarakat modern.
Pada tahap-tahap tersebut yang paling penting dalam gerak kemajuan dari tahap satu ke tahap
yang lain adalah pada periode tahap lepas landas. Proses perubahan tahap yang satu ke tahap
yang lain memerlukan proses dan waktu yang tidak sebentar.

C. Indikator Penggolongan Negara Maju dan Negara Berkembang


1. Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat
kesejahteraan rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki
pendapatan per kapita yang tinggi. Namun demikian, tingginya pendapatan per kapita bukan
penentu kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan per kapitanya tinggi, namun
jika terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai negara
makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak menimbulkan kematian,
penderitaan, dan rasa tidak aman.

2. Jumlah Penduduk Miskin


Tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka kemiskinan. Suatu
negara dikatakan makmur/sejahtera apabila rakyatnya yang hidup miskin berjumlah sedikit saja.

3. Tingkat Pengangguran
Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah
tingkat pengangguran. Di negara maju umumnya tingkat penganggurannya rendah. Sebaliknya di
negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya tinggi.

4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan


Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah angka
kematian bayi dan ibu melahirkan. Di negara maju umumnya angka kematian bayi dan ibu
melahirkan rendah. Hal ini disebabkan penduduk mampu membeli makanan yang bergizi,
mampu membeli pelayanan kesehatan, dan obat-obatan yang memadai.

5. Angka Melek Huruf


Angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis.
Suatu negara dikatakan maju apabila angka melek hurufnya tinggi atau angka buta hurufnya
rendah.

D. Ciri-ciri Negara Maju dan Negara Berkembang


Negara dapat dikategorikan menjadi negara maju atau berkembang. Dasar pembedanya
antara lain adalah pendapatan rata-rata nasional dan penguasaan teknologi.

1. Ciri-ciri Negara Maju


Ciri-ciri negara maju antara lain sebagai berikut:

 Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual, diekspor.


 Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang industrialisasi secara cepat.
 Pendapatan rata-rata penduduk tinggi, pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
 Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.
 Tidak tergantung pada alam.
 Tingkat pertumbuhan penduduk rendah.
 Angka harapan hidup tinggi.
 Intensitas mobilitas tinggi.
2. Ciri-ciri Negara Berkembang
Ciri-ciri negara berkembang antara lain sebagai berikut:

 Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan
keluarga.
 Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana tradisional.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan lamban.
 Pendapatan relatif rendah.
 Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.
 Sifat penduduk kurang mandiri.
 Sangat tergantung pada alam.
 Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi.
 Angka harapan hidup rendah.
 Intensitas mobilitas rendah.

E. Persebaran Negara Maju dan Negara Berkembang


1. Wilayah Persebaran Negara-negara Maju
Wilayah persebaran negara-negara maju sebagian besar terletak di Belahan Bumi Utara,
meliputi Benua Eropa, Asia dan Amerika. Di Benua Asia terletak di Asia Timur.

 Benua Eropa, yaitu Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, Spanyol, Swedia, Norwegia, Finlandia,
Denmark, Belgia, dan Swiss.
 Benua Asia (Asia Timur), yaitu Jepang dan Korea Selatan.
 Benua Asia ( Tenggara), yaitu Singapura.
 Benua Amerika, yaitu Amerika Serikat dan Kanada.
 Belahan Bumi Selatan, yaitu Australia dan Selandia Baru.
2. Wilayah Persebaran Negara-negara Berkembang
Negara-negara Berkembang sebagian besar terletak di Belahan Bumi Bagian Selatan,
meliputi Benua Afrika, Benua Asia, dan Benua Amerika.

 Benua Asia
1) Asia Tengah, yaitu Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kirgizstan, dan
Afganistan.
2) Asia Selatan, yaitu Bangladesh, India, Pakistan, Nepal, Bhutan, dan Sri Lanka.
3) Asia Barat, yaitu Irak, Iran, Turki, Arab Saudi, Yaman, Oman, Lebanon, dan Suriah.
4) Di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Laos, Filipina, Thailand, Myanmar, Kamboja,
Vietnam, Brunei Darussalam, dan Timor Leste.
 Benua Amerika
1) Amerika Tengah, yaitu Meksiko, Guatemala, Honduras, El Salvador, Panama, Belize, dan
Kosta Rika.
2) Kepulauan Karibia, yaitu Kuba, Haiti, Republik Dominica, dan Jamaika.
3) Amerika Selatan, yaitu Bolivia, Ekuador, Brasil, Kolombia, Venezuela, Argentina, Chili,
Uruguay, Paraguay, dan Peru.
 Benua Afrika
1) Afrika Utara, yaitu Sudan, Aljazair, Libiya, Chad, Niger Mesir, Maroko, Sahara Barat, dan
Tunisia.
2) Afrika Timur, yaitu Ethiopia, Tanzania, Somalia, Madagaskar, Kenya, Zimbabwe, Uganda,
Malawi, Burundi, Rwanda, Jibuti, Reunion, Komoro, Mauri Tius, dan Seychelles.
3) Afrika Barat, yaitu Mauritania, Nigeria, Pantai Gading, Burnika Faso, Guinea, Ghana,
Senegal, Benin, Sierra Leone, Togo, Guinea, Bissau, Gambia, dan Tanjung Verde.
4) Afrika Tengah, yaitu Kongo, Angola, Zambia, Republik Afrika Tengah, Kamerun, Kongo,
Gabon, dan Sao Tome and Principe.
5) Afrika Selatan, yaitu Afrika Selatan, Namibia, Mozambik, Botswana, Lesotho, dan
Swaziland.

F. Contoh-contoh Negara Maju dan Negara Berkembang


1. Contoh Negara Maju
Contoh negara-negara maju yaitu Perancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Belanda,
Portugal, Spanyol, Swedia, Australia, Kanada, Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, Selandia
Baru, Singapura, dan Amerika Serikat.

2. Contoh Negara Berkembang


Contoh negara-negara berkembang yaitu Indonesia, Malaysia, Laos, Filipina, Thailand,
Myanmar, Kamboja, Vietnam, Brunei Darussalam, Timor Leste, Kazakhstan, Uzbekistan,
Turkmenistan, Tajikistan, Kirgizstan, Afganistan, India, Meksiko, Uruguay, Paraguay,
Argentina, Mesir, dan Maroko.
G. Dampak Negara Maju dan Negara Berkembang
1. Dampak Positif
 Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas
ekonomi nasional.
 Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutama dalam bidang
sektor industri. Dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi
barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
 Mempercepat pembangunan ekonomi.
2. Dampak Negatif
 Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
 Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
 Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah
dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
 Mendorong masyarakat memiliki ancaman gaya hidup konsumtif.
 Pasar dalam negeri dikuasai produk asing.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam era globalisasi seperti saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara. Oleh karena itu untuk mengidentifikasi suatu
negara apakah termasuk sebagai negara maju atau negara berkembang dapat dilihat dari
kemajuan teknologi dan hasil pembangunannya.

Menentukan suatu negara tergolong negara maju atau negara berkembang tidak hanya
dipandang dari sudut pendapatan per kapita negara tersebut. Banyak faktor lain yang harus
dipertimbangkan seperti pertumbuhan penduduk, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, angka kelahiran dan kematian, angka harapan hidup dan sebagainya.

B. Saran
Dari makalah yang ditulis dapat diambil saran yaitu: harus adanya usaha-usaha
pengembangan wilayah dan perekonomian di Negara-negara berkembang khususnya Negara
Indonesia agar mampu bersaing dengan Negara-negara maju serta meningkatkan kesejahteraan
rakyat.

Anda mungkin juga menyukai