NIM : 190722638084
OFF : G/2019
GEOGRAFI REGIONAL
1. Apakah indikator Negara Maju dan Berkembang?
A. Indikator Negara Maju
Angka Pengangguran Rendah
Salah satu ciri-ciri negara maju adalah rendahnya tingkat pengangguran di negara
tersebut. Tingkat pengangguran yang rendah adalah ciri-ciri negara maju yang
paling spesifik. Perekonomian suatu negara tidak akan bisa berjalan secara
maksimal jika lapangan kerja dan jumlah wirausaha masih terhitung rendah. Satu-
satunya jenis pengangguran yang umumnya ada di negara maju adalah
pengangguran friksional. Pengangguran friksional terjadi dikarenakan adanya
peralihan tenaga kerja dari satu pekerjaan ke lainnya. Para pengagguran di negara
maju biasanya justru mendapatkan jaminan sosial dari pemerintah. Meskipun
begitu, jaminan ini tidak mereka jadikan sebagai sebuah sarana untuk bermalas-
malasan. Mayoritas warga di negara maju akan merasa malu jika mendapatkan
jaminan ini, sehingga mereka akan berusaha sekuat mungkin untuk segera
mendapatkan pekerjaan baru.
Ada dua kubu ilmuan yang saling bertolak pendapat dalam menjelaskan
kegagalan dan keterbelakangan yang dialami Negara Berkembang. Kelompok Pertama
menyatakan bahwa keterbelakangan dan kegagalan pembangunan di Negara Berkembang
lebih disebabkan oleh Faktor-faktor dari dalam negara yang bersangkutan. Sementara
Kelompok Ilmuan kedua menyatakan sebaliknya, bahwa keterbelakangan dan kegagalan
pembangungan di Negara Berkembang lebih disebabkan oleh faktor Eksternal.
Kemiskinan dan kegagalan pembangunan Negara Berkembang adalah sebagai akibat dari
bekerjanya kekuatan-kekuatan dari luar. Kemiskinan Negara Berkembang disinyalir
disebabkan karena Negara Berkembang dalam Proses pembangunannya banyak
melakukan kontak dengan Negara Maju. Negara Berkembang yang menerapkan model
pembangunan dengan perpektif modernisasi sebelumnya memiliki optimisme yang
tinggi. Kemajuan negara Amerika Serikat dan negar Barat lainnya dengan Perpektif
Modernisasi melalui Kapitalisme, sebelumnya dilihat secara positif sebagai contoh dan
sumber inspirasi kemajuan ekonomi, politik dan kebudayaan dunia. Namun kini dianggap
secara sinis sebagai penindas dan agen penyebab utama kemiskinan yang terjadi
disebagian besar Negara Berkembang (Suwarsono, 2006:90-91).