Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisyah Rahmania Rayhan

NIM/OFF : A/ 190811636892

Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) adalah seorang behavioristik terkenal dengan teori
pengkondisian asosiatif stimulus-respons dan hal ini yang dikenang darinya hingga kini. Classic
conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov
melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan
stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan. Pavlov
sendiri lebih tertarik pada fisiologi ketimbang psikologi. Ia melihat pada ilmu psikiatri yang
masih baru saat itu sedikit meragukan. Namun ia sungguh-sungguh berpikir bahwa refleks
terkondisi dapat menjelaskan perilaku orang gila. Sebagai contoh, ia mengusulkan, mereka yang
menarik diri dari dunia bisa menghubungkan semua rangsangan dengan luka atau ancaman yang
mungkin. Gagasannya memainkan peran besar dalam teori psikologi behavioris, diperkenalkan
oleh John Watson sekitar 1913. Pavlov menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau
Kedokteran dalam penelitiannya tentang pencernaan.
Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisi dan
penghapusan sebagai berikut:
1. Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui kemampuan
bawaan dapat menimbulkan refleks organismik. Contoh: makanan
2. Stimulus terkondisi (CS), Suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral dipasangkan
dengan stimulus tak terkondisi (UCS). Contoh: Bunyi bel adalah stimulus netral yang di
pasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa makanan.
3. Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang ditimbulkan secara otonom atau
dengan sendirinya. Contoh: mengeluarkan air liur
4. Respos terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari penggabungan CS
dan US. Contoh: keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi bel dengan makanan.
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-
hukum belajar, diantaranya :
1). Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua
macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai
reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
2). Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks
yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa
menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.
Eksperimen yang dilakukan pada anjing inilah yang membuat nama Pavlov terkenal yang
menurut saya pribadi untuk tidak dilakukan eksperimen serupa dengan menyakiti
mahkluk hidup pada masa sekarang ini. Tidak hanya eksperimen pavlov dengan anjing
namun ada juga eksperimen dari tokoh Behaviourisme lainnya yang cukup kontroversial
yaitu eksperimen “Little Albert” yang dilakukan oleh Watson.
Edward Lee "Ted" Thorndike (1874-1949) adalah seorang Psikolog Amerika
Karyanya di bidang Psikologi Perbandingan dan proses pembelajaran membuahkan teori
koneksionisme dan membantu meletakkan dasar ilmiah untuk psikologi pendidikan modern.
Teori belajar Thorndike dikenal dengan “Connectionism” (Slavin, 2000). Hal ini terjadi karena
menurut pandangan Thorndike bahwa belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan
respon. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang
dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Teori dari Thorndike dikenal
pula dengan sebutan “Trial and error” dalam menilai respon-respon yang terdapat bagi stimulus
tertentu.
Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)  Inti pemikiran Skinner adalah setiap manusia
bergerak karena mendapat rangsangan dari lingkungannya. Sistem tersebut dinamakan "cara
kerja yang menentukan" (operant conditioning). Setiap makhluk hidup pasti selalu berada dalam
proses bersinggungan dengan lingkungannya.Di dalam proses itu, makhluk hidup menerima
rangsangan atau stimulan tertentu yang membuatnya bertindak sesuatu. Rangsangan itu disebut
stimulan yang menggugah.  Stimulan tertentu menyebabkan manusia melakukan tindakan-
tindakan tertentu dengan konsekuensi-konsekuensi tertentu.
Skinner percaya bahwa kita tidak memiliki sesuatu yang dinamakan pikiran, tetapi yang ada
adalah produk perilaku yang dapat diamati daripada kejadian-kejadian mental yang terjadi secara
internal.
Setelah mempelajari tentang behaviourime ini kemudian timbul pertanyaan apa saja sih
bentuk-bentuk gangguan belajar ?.
Jadi bentuk-bentuk gangguan belajar diantaranya adalah :
1.  Gangguan Membaca (Disleksia) : Disleksia tidak hanya terbatas pada
ketidakmampuan anak untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik
tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan,
dan sulit menerima perintah 
2. Gangguan Menulis (Disgrafia) : Jenis gangguan dimana penderita tidak bisa
menyusun huruf dan kata dengan baik
3. Gangguan Berhitung (Diskalkulia) : Diskalkulia yaitu jenis gangguan belajar pada anak
belajar yang berkaitan dengan kemampuan berhitung atau aritmatik
4. Gangguan Pendengaran dan Proses Visual (Auditory and Visual Processing
Disorders) : Gangguan belajar pada anak belajar yang melibatkan jenis gangguan belajar
pada anak sensorik. Meskipun anak tersebut mungkin dapat melihat dan atau mendengar
secara normal, jenis gangguan belajar pada anak ini menyulitkan anak dari apa yang anak
lihat dan dengar.
5.  Ketidakmampuan Belajar Nonverbal (Nonverbal Learning Disabilities) : Gangguan
belajar pada anak belajar dalam  jenis gangguan belajar pada anak dengan visual spasial,
motorik, dan keterampilan organisasi
6.  Gangguan Bahasa Spesifik (Specific Language Impairment (SLI)) : Gangguan
belajar pada anak perkembangan yang mempengaruhi penguasaan bahasa dan
penggunaan bahasa.
Daftar pustaka
Clifford T. Morgan, et. al. 1986. Introduction to Psychology. New York:
McGraw-Hill Inc. P. 149.
George Boeree. 2008. Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama
Psikolog Dunia. Yogyakarta: Prismasophie. Hal. 226-229.
P, Schultz, Duane, Ellen Schultz, Sydnet, 2013. Sejarah Psikologi Modern .
Bandung: Nusa Media.
Shadily, Hassan.Ensiklopedia Indonesia. Jakarta:Ichtiar Baru Van Hoeve

Anda mungkin juga menyukai