Anda di halaman 1dari 12

SOAL

1. Pengertian pembangunan menurut pandangan Tradisional: Fenomena ini terlihat

dalam pemikiran (The Theory of Economic Growth)

 Hirschman

 Rosensteinen Rodan

 Nurkse

2. Karateristik dan masalah yang di hadapi oleh Negara-negara sedang berkembang

3. Negara mana saja yang tergolong sebagai negara sedang berkembang

4. Pengertian pertumbuhan ekonomi

5. Cantumkan sumber pustaka


JAWABAN

1. Pengertian pembangunan menurut pandangan Tradisional:

 Mulanya pembangunan ekonomi identik dengan upaya meningkatkan


pendapatan perkapita atau populer dengan strategi pertumbuhan ekonomi.
 Tricle Down Effect (dampak merembes ke bawah), maksudnya ialah apabila
suatu negara membangun objek wisata, infrastruktur, alat transportasi dan lain-
lain, maka pembangunan tersebut akan berdampak pada golongan-golongan
tengah dan bawah.
 Keberhasilan pembangunan (GNP perkapita)

Fenomena ini terlihat dalam pemikiran (The Theory of Economic Growth):

 Hirschman
Menurut teori unbalanced growth (Albert O. Hirschman, 1958),
Investasi hanya ditanam dalam sektor strategis tertentu yang merupakan leading
sector, dan ini akan menciptakan peluang investasi lebih lanjut. Ini merupakan
jalan terbaik untuk pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, tesis the big
push terlalu gloomy bagi LDCs: mereka tidak memiliki keahlian untuk melakukan
suatu upaya yang masif.Kekurangan utama dalam negara terbelakang (LDC)
tidak terletak pada suplai tabungan, tetapi keputusan untuk berinvestasi oleh
para entrepreneurs dan pembuat keputusan. Kemampuan untuk berinvestasi
tergantung pada jumlah dan keberadaan investasi. Hirschman percaya bahwa
negara-negara miskin memerlukan suatu strategi pembangunan yang mendorong
keputusan investasi.Ia menyatakan bahwa karena risorsis dan kemampuan
terbatas, tesis big push lebih masuk akal jika diterapkan secara strategik dalam
industri tertentu. Pertumbuhan kemudian akan menyebar dari satu sektor ke
sektor lainnya.
 Rosensteinen Rodan
Menurut Rosenstein-Rodan,
Kalau negara berkembang mau memutus rantai kemiskinan maka perlu ada
“investasi berskala besar” di sektor industri (big push). Investasi dalam skala
besar ini akan menciptakan interaksi yang sinergis diantara berbagai sektor.
Namun hal ini sulit sekali dilakukan dalam suatu frame pasar alami. Para
wirausahawan akan berpikir matang untuk menerapkan konsep big push ini
berdasarkan kalkulasi untung-ruginya. Karenanya, sektor-sektor produksi yang
potensial tidak dapat “digarap” oleh pasar (privat) karena keraguan pasar untuk
membuat keputusan investasi. Apalagi untuk menjalankan konsep big push ini,
diperlukan dukungan infrastruktur sosial seperti: jalan, jembatan, pelabuhan,
sistem komunikasi, rumah sakit, sekolah, irigasi, dan sebagainya.
Rosenstein-Rodan mengklaim bahwa ia telah membuat beberapa inovasi.
Pertama, terkait dengan pengangguran terselubung (disguised unemployment)
khususnya dalam sektor pertanian akan mengalami peningkatan output total
mengingat dukungan infrastruktur sosial menjadi penting dalam pembangunan.
Kedua, investasi berskala besar berpotensi memberikan dampak bagi
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di luar dari yang diprediksi. Ketiga,
investasi berskala besar dapat menghasilkan tenaga-tenaga terlatih dan
profesional.
 Nurkse
Debat pembangunan pada 1940-an hingga 1960-an berkenaan dengan
konsep balanced growth versus unbalanced growth. Oleh para penganjurnya,
esensi dari konsep balanced growth adalah modal (capital) atau investasi harus
ditanamkan dalam “berbagai sektor” yang saling mendukung satu sama lain.
Ragnar Nurkse (1953) memandang strategi ini sebagai satu-satunya jalan untuk
melepaskan diri dari lingkaran setan kemiskinan.
Tesis ini mendukung tesis big push theory (Paul Rosenstein-Rodan), bahwa suatu
strategi “gradualisme” akan mengalami kegagalan. Perlu ada upaya untuk
mengatasi inersia yang inheren dalam ekonomi yang stagnan. Situasinya
dianalogikan dengan sebuah mobil yang macet di tengah salju: mobil itu tidak
akan bergerak dengan sedikit dorongan perlahan-lahan; ia memerlukan suatu
dorongan yang kuat (a big push).

2. Karateristik Negara-negara yang sedang berkembang:


Suatu negara akan dikatakan sebagai negara berkembang apabila memiliki
beberapa karakteristik dari negara berkembang itu sendiri. beberapa karateristik dari
negara berkembang antara lain sebagai berikut:

 Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi

Hal yang sangat berbeda yang kita temukan di antara negara maju
dan negara berkembang terletak pada beberapa hal, dan salah satunya pada
tingkat pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk memang menjadi
salah satu ciri yang menunjukkan suatu negara apakah tergolong dalam
negara berkembag ataukah negara maju. Di negara maju, kita akan
menemukan tingkat pertumbuhan penduduk yang rendah, bahkan sangat
rendah. Hal ini dipengaruhi dan didukung oleh berbagai macam hal, seperti
gaya hidup yang serba modern hingga sifat hedonis dan individualistis yang
tinggi. namun hal- hal tersebut tidak akan kita temukan di negara
berkembang. negara berkembang memiliki sebagian penduduk yang masih
mengenyam pendidikan rendah. Selain itu masyarakat negara berkembang
masih sangat kental dengan adat istiadat serta kebudayaan. Hal ini tentu saja
akan menimbulkan ikatan yang kuat diantara sesama anggota keluarga.
Dengan demikian mempunyai keturunan yang banyak menjadi suatu
anugerah tersendiri.

Dengan perbedaan tingkat pendidikan dan kebudayaan serta pola


pikir yang masih tradisional, maka menjadikan tingkat pertumbuhan di negara
berkembang cenderung tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi
akan menyebabkan banyak permasalahan timbul, terutama di masa depan.
Beberapa permasalahan yang dapat timbul yang diakibatkan oleh hal ini
adalah mahalnya biaya pendidikan, sulitnya tanah untuk membangun rumah,
dan lain sabagainya. Selain itu pertumbuhan penduduk yang tinggi juga akan
menaikkan anggaran pengeluaran negara.

 Mempunyai tingkat pengangguran yang tinggi


Negara berkembang merupakan negara yang mempunyai beberapa
tanda khusus yang dapat kita lihat. Beberapa tanda atau ciri atau karakteristik
dari negara berkembang ini memiliki sifat serba tinggi. selain tingginya
pertumbuhan penduduk, ternyata negara berkembang juga bisa ditandai
dengan tingginya tingkat pengangguran. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwa pengangguran merupakan momok yang dijauhi oleh negara- negara di
dunia ini (baca: negara penghasil kopi terbesar di dunia). bagaimanapun juga
yang namanya pengangguran itu tidak produktif dan banyak mendatangkan
permasalahan, baik permasalahan di bidang ekonomi, sosial masyarakat,
hingga kriminalitas. Pengangguran sendiri merupakan seseorang yang tidak
mempunyai pekerjaan atau yang bekerja namun hanya beberapa jam saja
seminggu. Orang dikatakan sebagai pengangguran apabila memenuhi
beberapa syarat, antara lain sebagai berikut:

 Sedang mencari pekerjaan


 Sudah memiliki pekerjaan namu belum mulai bekerja
 Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidak akan mendapatkan
 Sedang mempersiapkan usaha

Nah itulah beberapa syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk


disebut sebagai seorang pengangguran. Keberadaan pengangguran di
tengah- tengah masyarakat memang menjadi suatu masalah. Sebab
pengangguran tidak mendapatkan pemasukkan, namun tetap mengeluarkan
uang untuk bertahan hidup. Otomatis hal ini akan menjadi tanggungan bagi
negara secara tidak langsung. Dan selain hal itu, pengangguran akan
menimbulkan berbagai macam dampak baik dampak dalam bidang
perekonomian maupun dalam bidang sosial. Beberapa dampak yang bisa
ditimbulkan dari status pengangguran antara lain dapat menyebabkan
tingginya pengeluaran negara hingga menimbulkan kriminalitas dimana-
mana.

 Ketergantungan pada sektor pertanian atau primer

Perekonomian adalah salah satu bagian yang yang paling penting


bagi suatu negara. Perekonomian suatu negara menjadi salah satu cerminan
kesejahteraan masyarakatnya. Banyak cara yang bisa dilakukan suatu
negara untuk menopang perekonomiannya. Sektor- sektor perekonomian ini
bisa bermacam- macam, seperti sektor ekstraktif, industri, perdagangan dan
juga jasa. bagi negara maju, sektor yang mayoritas digeluti dan menjadi
andalan negaranya adalah sektor industri. Sektor industri sangat dibutuhkan
oleh banyak orang dan menjadi sektor yang memproduksi banyak benda-
benda yang dibutuhkan manusia sehari- hari. namun tidak seperti negara
maju, di negara berkembang sektor yang sangat dijadikan penopang adalah
sektor primer, dalam hal ini adalah sktor pertanian. Selain sektor pertanian,
bisa juga sektor ekstraktif atau mengambil langsung dari alam seperti
pertambangan, perkebunan, perikanan dan lain sebagainya. Di negara
berkembang memang masih banyak dijumpai lahan- lahan pertanian, lahan
perkebunan dan lainnya, maka dari itulah banyak masyarakat yang bekerja
disana. Selain karena luasnya lahan, salah satu faktor yang mendukung
adalah kurangnya tingkat pendidikan masyarakatnya sehingga banyak
masyarakat yang bekerja dengan kekuatan tangannya, seperti halnya sektor
primer.
 Pasar dan informasi tidak sempurna

Di negara berkembang banyak hal yang masih jauh dari kata


kesempurnaan. Beberapa diantaranya adalah pasar serta iniformasi.
Keterbatasan teknologi serta kelangkaan sumber daya manusia yang
berkualitas menjadikan negara berkembang memiliki sistem informasi yang
kurang sempurna dan pastinya tertinggal jauh dengan negara maju. Sistem
komunikasi di negara maju sudah banyak menggunakan peralatan yang
super canggih dan belum ada di negara berkembang. Karena di negara maju
sudah sangat berkembang, maka tidak heran apabila di negara berkembang
tertinggal. Hal ini karena masyarakat negara maju mempunyai cukup uang
untuk membali peralatan komunikasi yang canggih didukung dengan
kebutuhan mereka yang penuh dengan mobilitas. Bahkan tidak hanya pada
peralatan komunikasi saja, namun juga dalam hal pasar di negara
berkembang juga belum tertata rapi. Banyak hal yang menjadi masalah di
negara berkembang sehingga menyebabkan pasar tidak bertumbuh dengan
lancar.

 Pendapatan perkapita rendah


Salah satu ciri yang cukup mencolok dalam menandai negara
berkembang adalah pendapatan perkapita penduduknya yang masih rendah.
Negara berkembang sangat identik dengan keterbatasan dan
keterbelakangan. Dengan pendapatan perkapita yang rendah, maka akan
banyak penduduk negara berkembang hidup dalam batas garis kemiskinan.
Hal ini akan membuat kesejahteraan penduduk menjadi sangat jauh dari kata
baik. Dengan pendapatan perkapitan yang hanya sedikit itu, kebanyakan
masyarakat hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok saja, dan sedikit
kemungkinan untuk mereka bisa memenuhi kebutuhan sekunder, atau
bahkan kebutuhan mewah. Karena jumlah pendapatan yang pas- pasan,
maka penduduk negara berkembang ini hanya akan memperoleh makanan
yang sederhana saja. Bisa jadi masyarakat negara berkembang akan
kekurangan gizi. Selain itu, rumah- rumah penduduk di negara berkembang
banyak yang masih sangat sederhana. Di beberapa negara berkembang
bahkan masih ada anak- anak serta bayi- bayi yang terlantar, kurang gizi
sehingga sangat mudah untuk terserang penyakit. Perolehan pendidikan juga
dalam batas yang biasa saja, disesuaikan dengan pendapatan yang
diperoleh mereka. Tidak heran, di negara berkembang jumlah siswa yang
berprestasi akan sangat jauh beda dengan negara maju yang telah memiliki
fasilitas pendidikan yang lebih lengkap.

 Kesempatan kerja yang kurang memadai

Kesempatan kerja yang kurang memadai menjadi salah satu ciri


negara berkembang. kesempatan kerja yang sangat terbatas ini dikarenakan
oleh berbagai macam faktor. Salah satu hal yang membuat kesempatan kerja
ini menjadi tidak luas adalah karena perekonomian di negara berkembang
hanya mengandalkan sektor pertanian. Dengan demikian lapangan kerja
yang dibuka juga tidak banyak. Kesempatan kerja yang terbatas tersebut
akan melahirkan banyak pengangguran yang akan berdampak buruk bagi
negara. Selain adanya kesempatan kerja yang terbatas, ciri lain dari negara
berkembang adalah kurangnya atau sedikitnya jumlah wirausaha. Sedikitnya
jumlah wirausaha ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang membangun bisnis serta terbatasnya modal yang dipunyai
masyarakat, ditambah dengan berbagai macam pendapat yang keluar dari
pemikiran yang masih kolot diantara masyarakat desa.

 Adanya keterbatasan modal usaha

Telah dikatakan sebelumnya bahwa salah satu ciri dari negara


berkembang adalah sedikitnya jumlah pengusaha atau wirausaha. Hal ini
terjadi karena dua hal yakni kurangnya pengetahuan untuk berwirausaha
serta terbatasnya jumlah modal yang dimiliki. Jumlah modal terbatas karena
negara berkembang hanya mengandalkan sektor primer saja, sehingga
pendapatan yang diterima pun juga hanya cukup untuk membiayai kehidupan
sehari- hari, dan sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali yang
ditabung. Maka dari itulah masyarakatnya yang tinggal di negara berkembang
hanya mempunyai sedikit modal yang dapat digunakan untuk membangun
usaha. Merintis usaha pun tidak selalu langsung berhasil, terkadang kita
mengalami kerugian terlebih dahulu. Ketika percobaan pertama rugi, maka
kita akan mencoba kembali. Kali kedua membangun usaha itulah kita
membutuhkan modal lagi, maka dari itu modal yang disediakan harus
memenuhi jumlah yang cukup.

Itulah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh negara berkembang.


Karakteristik tersebut mungin tidak semua dimiliki oleh suatu negara
berkembang, namun poin- poin yang telah disebutkan di atas merupakan
karakteristik negara berkembang secara umum dan paling banyak ditemui.

Permasalahan yang Sering Timbul di Negara Berkembang

 Standar Hidup yang Rendah Menyebabkan Kemiskinan

Standar hidup yang rendah pada akhirnya akan menyebabkan kemiskinan.


Kemiskinan merupakan suatu perwujudan keadaan yang mengalami standar
hidup yang rendah. Tentunya setiap negara memiliki batasan kemiskinan
yang berbeda dibandingkan dengan negara lain. Indonesia merupakan
salahs atu negara berkembang oleh karena itu tak heran jika beberapa
wilayah di Indonesia mengalami kemiskinan. Akan tetapi pemerintah
Indonesia tidak hanya diam, pemerintah memberikan perhatian dalam
menanggulangi kemiskinan. 

 Tingkat Pengangguran Tinggi

Masalah kedua yang dihadapi oleh negara berkembang yaitu adanya


keterbatasan pekerjaan. Adanya keterbatasan lapangan kerjaan
menimpulkan tingginya nilai pengangguran di negara berkembang.
Pengangguran terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah
lapangan pekerjaan dengan jumlah pekerja yang ada. Kurangnya lapangan
pekerjaan disebabkan negara berkembang sedang melakukan sebuah
pembangunan untuk menjadi negara industri. Dengan menjadi negara
industri maka diharapkan akan tercipta banyak lapangan pekerjaan. Selain itu
penyebab terjadinya pengangguran yaitu tinggi laju pertumbuhan penduduk
di negara berkembang dibandingkan dengan daya tampung perekonomian. 

 Adanya Ketidakmerataan

Pada masalah negara berkembang terjadi ketidakmerataan pendapatan


merupakan sebuah masalah besar. Infrastruktur yang kurang siap
menyebabkan terjadinya ketidakmerataan pada suatu hasil pembangunan.
Contohnya Indonesia, perekonomian yang ada di Indonesia hanya berfokus
pada kota-kota besar sehingga daerah-daerah terpencil kurang terperhatikan.
Perekonomian yang berfokus hanya pada kota-kota besar ini menyebabkan
hanya kota-kota besar yang nantinya akan merasakan hasil pembangunan
yang layak. Indonesia saat ini telah melakukan perubahan sistem pada
perundang-undangan untuk memperbaiki sistem perekonomian yang ada.
Selain itu mulai diberlakukan undang-undang otonomi daerah untuk
mengurangi ketidakmerataan yang terjadi antara di kota-kota besar dan di
daerah-daerah terpencil.

 Kekurangan Modal

Suatu negara berkembang dalam menjalani proses pembangunan ekonomi


mempunyai masalah adanya kekurangan modal. Adanya kekurangan modal
meyebabkan proses pembangunan akan terhambat, selain itu akan
menyebabkan kemiskinan pada suatu negara. Tingkat tabungan dan tingkan
pembentukan modal yang tinggi merupakan sebuah kesulitan yang dirasakan
negara berkembang. Salah satu upada untuk mengatasi kekurangan modal
dengan menarik berbagai invistor baik dalam negeri ataupun dari luar negeri. 

 Sumber Daya Manusia Tidak Memadai

Masalah negara bekembang yaitu sumber daya manusia yang tidak


memadai. Rendahnya sutau tingkat produktivitas tenaga kerja di dunia
disebabkan karena kurangnya faktor pelengkap yaitu modal dan keterampilan
sumber daya manusia. Hal ini akan menyebabkan tanah dan tenaga kerja
tidak akan memiliki produktivitas yang tinggi.

3. Negara mana saja yang tergolong sebagai negara sedang berkembang

 Benua Asia, mememiliki negara berkembang sebangak 48, yaitu:

 Indonesia
 Filipina
 Thailand
 Malaysia
 Vietnam
 Timor Leste
 Armenia
 Kazakstan
 Kirgistan
 Mongolia
 Tajikistan
 Turkmenistan
 Uzbekistan
 Afghanistann
 iki negara berkembang sebangak 48, yaitu:
 beberapa negara berkembang yang ada benua Asia Afrika dan Amerika
Lati
 Bangladesh

 Bbhutan

 Brunei Darussalam
 Kamboja
 Cina
 Fiji
 India
 Kribati
 Korea Utara
 Laos
 Maldives
 Myanmar
 Nepal
 Pakistan
 Palestina
 Papua Nugini
 Samoa
 Solomon
 Sri Lanka
 Tonga
 Tuvalu
 Vanuatu
 Bahrain
 Iran
 Irak
 Yordania
 Kuwait
 Lebanon
 Oman
 Qatar
 Arab Saudi
 Suriah
 Zaman
 Uni Emirat Arab

 Benua Afrika mempunyai negara berkembang sebanyak 58 negara, yaitu:

 Aljazair
 Senegal
 Zimbabwe
 Djibouti
 Mesir
 Libya
 Mauritania
 Maroko
 Sudan
 Sudan Selatan
 Tunisia
 Angola
 Benin
 Botswana
 Burkina Faso
 Burundi
 Kamerun
 Cape Verde
 Republik Afrika Tengah
 Chad
 Komoro
 Republik Demokratik Kongo
 Republik Kongo
 Ivory Coast
 Guinea Khatulistiwa
 Eritrea
 Ethiopia
 Gabon
 Gambia
 Ghana
 Guinea
 Guinea- Bissau
 Kenya
 Lesotho
 Liberia
 Madagaskar
 Malawi
 Mali
 Mauritus
 Mozambik
 Namibia
 Niger
 Nigeria
 Rwanda
 Sao Tome and Principe
 Swaziland
 Tanzania
 Togo
 Uganda

 Negara- negara berkembang di benua Eropa, terdiri dari 11 negara yakni


sebagai berikut:

 Polandia
 Lituania
 Romania
 Bullgaria
 Latvia
 Montenegro
 Ukraina
 Serbia
 Albania
 Moldova
 Georgia
 Azerbaijan
 Bosnia dan Herzegovina
 Belarus
 Kroasia
 Kosovo
 Makedonia
 Turki

 Negara- negara berkembang di benua Amerika, terdiri dari 30 negara


yakni sebagai berikut:

 Argentia
 Bahama
 Barbados
 Chili
 Brazil
 Columbia
 Bolivia
 Bolivia
 Belize
 Antigua
 El Savador
 Ekuador
 Republic Dominika
 Costa rika
 Grenada
 Guyana
 Guatemala
 Haiti
 Honduras
 Meksiko
 Jamaika
 Panama
 Nikaragua
 Peru
 Paraguay
 Lucia
 Vincent
 Suriname
 Uruguay
 Venezuela
 Tindad and Tobago

 Negara- negara berkembang di benua Australia ada 11 negara, yakni


sebagai berikut:

 Fiji
 Kribati
 Kepulauan Marshall
 Federasi Mikronesia
 Nauru
 Palau
 Samoa
 Solomon
 Tonga
 Tuvalu
 Vanuatu

4. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai serta jumlah produksi barang


dan jasa yang dihitung suatu negara dalam suatu kurun waktu tertentu berdasarkan
kepada beberapa indikator misalnya saja naiknya pendapatan nasional, pendapatan
perkapita, jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari jumlah pengangguran, serta
berkurangnya tingkat kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses perubahan yang secara
berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam kondisi perekonomian
suatu negara. Ekonomi suatu negara sendiri dapat dikatakan bertumbuh jika
kegiatan ekonomi masyarakatnya berdampak langsung kepada kenaikan produksi
barang dan jasanya.
Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, pemerintah kemudian dapat
membuat perencanaan mengenai penerimaan negara dan pembangunan
kedepannya. Sementara bagi para pelaku sektor usaha, tingkat pertumbuhan
ekonomi dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat rencana pengembangan
produk serta sumber dayanya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pertumbuhan-ekonomi/

https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/karakteristik-negara-berkembang#:~:text=Beberapa
%20tanda%20atau%20ciri%20atau,ditandai%20dengan%20tingginya%20tingkat
%20pengangguran.

http://philipus-k-s-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-68320-Umum-Teori
%20Pembangunan.html#:~:text=Hirschman%20percaya%20bahwa%20negara
%2Dnegara,secara%20strategik%20dalam%20industri%20tertentu.

Anda mungkin juga menyukai