Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai proses dari perubahan kondisi


perekonomian yang terjadi di suatu negara secara berkesinambungan untuk menuju
keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu. Atau secara sederhana
pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat
yang menyebabkan kenaikan atau meningkatkan produksi barang dan jasa sehingga
terjadi peningkatan pendapatan nasional pula dalam periode tertentu.

Dapat disimpulkan pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas suatu negara


dalam jangka panjang untuk menyediakan barang atau jasa masyarakatnya, namun hal ini
bukan berarti harus terus menerus mengalami kenaikan, karena laju pertumbuhan bisa
positif (+) atau juga negatif (-), dimana jika positif artinya ekonomi mengalami
pertumbuhan dan sebaliknya jika negatif berarti mengalami perlambatan.

Denison (1962) menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan


PDB riil atau PDB per kapita, peningkatan produk nasional yang diukur dengan harga
konstan. Peningkatan dipengaruhi oleh faktor langsung seperti misalnya manusia sumber
daya (meningkatkan populasi aktif, berinvestasi dalam modal manusia), alami sumber
daya (tanah, sumber daya bawah tanah), peningkatan modal yang digunakan atau
kemajuan teknologi. Kemajuan ekonomi juga dipengaruhi oleh faktor tidak langsung
seperti lembaga (lembaga keuangan, administrasi swasta dll), ukuran permintaan agregat,
tingkat tabungan dan tingkat investasi, efisiensi sistem keuangan, kebijakan anggaran dan
fiskal, migrasi tenaga kerja dan modal dan efisiensi pemerintah.

Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Prof. Simon Kuznets yang merupakan seorang ahli ekonom, dan juga guru besar
ilmu ekonomi ciri-ciri pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah sebagai berikut:

 Terjadi laju pertumbuhan penduduk serta produk perkapita yang cepat.


 Meningkatnya produktivitas masyarakat.
 Adanya perubahan struktural yang signifikan.
 Terjadinya urbanisasi dalam suatu negara.
 Melakukan ekspansi ke negara maju.
 Terjadinya arus barang, modal, dan juga manusia antar bangsa-bangsa atau antar
negara di dunia.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Berikut faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:

 Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam Pada sumber alam atau tanah mencakup mengenai kesuburan
tanah, letak dan susunanya, kekayaan alam.Selain itu mencakup mineral, iklim,
sumber air, atau sumber lautan. Bagi pertumbuhan ekonomi ketersediaan sumber
daya alam yang melimpah adalah sangat baik dalam menunjang pembangunan.

 Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan


ekonomi tidak semata-mata tergantung pada jumlah SDM saja, tapi lebih
menekankan kepada efisiensi mereka. Untuk mendorong agar SDM dapat bekerja
secara efisien dan maksimal. Maka diperlukan pembentukan modal insani, yaitu
proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh
penduduk yang bersangkutan.

 Akumulasi modal

Modal berati persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi.
Apabila stok modal naik dalam waktu tertentu, maka disebut akumulasi modal
atau pembentukan modal.

 Tenaga manajerial dan organisasi produksi

Organisasi produksi merupakan bagian penting dalam proses pertumbuhan


ekonomi. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi dalam
berbagai kegiatan perekonomian. Organiasi produksi dilaksanakan dan diatur
oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatan sehari-hari.
 Teknologi

Perubahan teknologi dianggap faktor paling penting di dalam proses


pertumbuhan ekonomi. Perubahan dan kemajuan teknologi berkaitan dengan
perubahan di dalam metode produksi sebagai hasil pembaharuan atau teknik
penelitian baru. Pada perubahan teknologi menaikkan produktivitas buruh,
modal, dan faktor produksi lainnya.

 Pembagian kerja dan perluasan skala produksi

Pada bagian tersebut spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan


produktivitas. Kedua hal tersebut dapat membawa perubahan ke arah usaha
produksi skala besar.

2.3 Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang

Setiap negara yang melakukan kegiatan pembangunan ekonomi pastinya


dihadapkan pada berbagai permasalahan, baik itu negara maju maupun negara
berkembang. Tidak ada satupun negara yang tidak mengalami permasalahan ketika
melakukan pembangunan ekonomi. Akan tetapi, permasalahan pembangunan ekonomi
yang dihadapi oleh negara maju dan negara berkembang pastinya berbeda.

Pada negara maju, masalah pembangunan ekonomi yang umum dihadapi adalah
kurangnya permintaan sehingga menghambat pertumbuhan output. Sedangkan di negara
berkembang, masalah pembangunan ekonomi yang paling umum dihadapi adalah
kurangnya elastisitas penawaran sehingga menghalangi laju pertumbuhan ekonomi. Tidak
hanya kurangnya elastisitas penawaran, negara berkembang juga dihadapkan pada
permasalahan pembangunan ekonomi yang lain.

Muhammad Amsal Sahban dalam bukunya Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di


Negara Berkembang (2018), menjelaskan berbagai masalah pembangunan ekonomi yang
dihadapi oleh negara berkembang, yaitu:
 Ketergantungan pada sektor pertanian primer

Negara-negara berkembang umumnya cenderung bergantung pada sektor


pertanian dan pertambangan. Bahkan, ada negara yang hanya bergantung pada
sektor pertanian saja. Kondisi ini biasa disebut sebagai perekonomian
monokultural.

 Rendahnya produktivitas

Rendahnya tingkat produktivitas bisa dilihat dari pendapatan domestik bruto


(PDB) per kapita atau PDB per kapita pekerja yang kecil. Pendapatan per kapita
yang kecil disebabkan oleh rendahnya tingkat kehidupan dan keterbatasan
kesempatan kerja yang tersedia, terutama bagi mereka yang hanya berpendidikan
rendah atau bahkan tidak berpendidikan sama sekali. Oleh karena itulah, di
negara berkembang sering kali terdengar istilah lingkaran setan yang sulit
diputus. Maksud istilah ini adalah dengan mata rantai pendapatan yang rendah,
maka akan berdampak pada tabungan dan investasi yang rendah pula. Apabila
tabungan dan investasi rendah, maka akan mengakibatkan akumulasi modal yang
lambat sehingga berujung pada produktivitas yang rendah. Produktivitas yang
rendah juga mengakibatkan rendahnya pendapatan rata-rata.

 Ketergantungan yang besar dan rentannya hubungan internasional

Kondisi perekonomian negara berkembang cenderung dipengaruhi oleh kondisi


perekonomian negara di sekitarnya, terutama negara maju. Hal ini terjadi karena
lemahnya permintaan domestik yang sangat mengandalkan pasar ekspor. Apalagi
barang-barang yang dikespor adalah barang-barang primer.

 Pasar dan informasi yang tidak sempurna

Pasar yang ada di negara berkembang cenderung tidak menyediakan informasi


yang lengkap. Struktur pasar barang dan jasa umumnya cenderung tidak
sempurna. Bahkan, monopoli, dan oligopoly bisa saja terjadi dalam pasar faktor
produksi. Selain itu, sebagian besar informasi pasar hanya diterima oleh para
pengusaha yang mempunyai hubungan dekat dengan birokrasi yang
bersangkutan. Kondisi informasi yang tidak sempurna seperti ini, jelas hanya
akan merugikan rakyat semata.

 Tingginya tingkat pengangguran

Tidak bisa dimungkiri bahwa tingkat pengangguran di negara berkembang


memang sangat tinggi. Angka pengangguran ini akan semakin tinggi apabila
dihitung menggunakan angka under unemployment. Salah satu penyebab
tingginya angka pengangguran adalah laju pertumbuhan angkatan kerja yang
sangat tinggi melebihi daya tampung perekonomian nasional. Hal ini diperparah
dengan rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja. Rendahnya pertumbuhan
kesempatan kerja berkaitan erat dengan rendahnya tingkat penanaman modal,
terutama pada sektor-sektor industri, dan jasa modern.

 Rendahnya tingkat kehidupan

Rendahnya tingkat kehidupan bisa dilihat dari kemampuan penduduk dalam hal
pemenuhan kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, dan rumah. Laporan yang
dikeluarkan oleh UNDP menyebutkan bahwa lebih dari satu miliar penduduk
dunia di bawah garis kemiskinan, hampir 80 persen berasal dari negara
berkembang.

Kemiskinan yang dimaksud oleh UNDP adalah kekurangan gizi dan kondisi
kesehatan yang buruk. Selain itu, tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan
masih banyaknya penduduk di negara berkembang yang buta huruf.

 Tingginya pertambahan penduduk

Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang biasanya dua sampai


empat kali lebih tinggi dari tingkat pertambahan penduduk di negara maju. Tidak
mengherankan jika 75 persen warga negara dunia hidup di negara berkembang.

Dalam buku Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (2018)


karya Muhammad Hasan dan Muhammad Azis, dijelaskan bahwa selain pertambahan
penduduk yang tinggi, masalah kependudukan yang lain adalah distribusi penduduk yang
tidak merata.
Di negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar cenderung tidak
diimbangi dengan adanya pemerataan dalam penyebaran jumlah penduduk. Jumlah
penduduk hanya terfokus pada wilayah tertentu, sementara wilayah lainnya justru
kekurangan penduduk. Penyebaran penduduk yang tidak merata ini jelas menghambat
proses pembangunan ekonomi. Dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut adalah
terjadinya pembagian pendapatan yang tidak merata atau timpang.

2.4 Sistem Ekonomi

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengatur dan mengalokasikan sumber daya, layanan dan barang yang dimilikinya baik
kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah
sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki
semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang
oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem
ekstrem tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem
tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned
economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi
dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar
lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang maupun jasa melalui
penawaran dan permintaan.

Macam-macam Sistem Ekonomi

 Perekonomian terencana

Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan


sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang
mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi.
Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut
hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang,
pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para
buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem
ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara,
Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak
sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan
peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor
produksinya sendiri.

 Sistem ekonomi tradisional

Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi


tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan
bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang
pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah
tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen,
produsen, dan keduanya.

 Perekonomian pasar

Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk


menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual
dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai
akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh
mekanisme penawaran-permintaan.

 Perekonomian pasar campuran

Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan


antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu
negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar
ataupun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal
sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa
peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual
barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan
(advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian
terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan
privatisasi pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan
swasta.
Fungsi Sistem Ekonomi

Ekonomi memiliki peran dan fungsi yang sangat vital dalam menjalankan perekonomian
suatu negara, yaitu:

 Mendorong perusahaan atau penyedia untuk berproduksi;


 Mengkoordinasikan semua kegiatan individu dalam perekonomian;
 Mengatur dalam pembagian hasil produksi semua anggota masyarakat supaya
berjalan sesuai rencana;
 Menciptakan mekanisme tertentu supaya distribusi barang dan jasa berjalan
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai