PNB
b. PNB Per Kapita =
Jumlah Penduduk
Dalam menghitung pendapatan per kapita ada dua macam perhitungan dapat dilalukan, yaitu
berdasarkan harga yang berlaku dan harga tetap. Perhitungan pendapatan per kapita menurut
harga yang berlaku untuk memberi gambaran mengenai kemampuan rata-rata dari penduduk
negara itu berbelanja dan membeli barang-barang dan jasa yang diperlukannya. Sedangkan
Perhitungan pendapatan per kapita menurut harga tetap untuk menunjukkan perkembangan
tingkat kemakmuran di sesuatu negara.
Sebuah contoh, pada tahun 1996, ekonomi suriah tumbuh 2% tetapi populasinya bertambah
2,9%. Pertumbuhan per kapita menyamai (-0.9%). Pada tahun yang sama di Kazakhstan,
ouput tumbuh 1.3% dan populasi menurun 0,4% per pertumbuhan kapita menyamai 1,7%
(1.3%-(-0.4%)
Pendapatan Per Kapita Beberapa Golongan Negara
Dalam menunjukkan pendapatan per kapita di berbagai negara, Laporan Bank Dunia (World
Development Report) membedakan berbagai negara kepada empat kategori, yaitu: low
income economies, lower middle income, upper middle income, high income economies.
Kebanyakan negara-negara miskin baru mencapai kemerdekaan pada tahun-tahun sesudah
perang dunia kedua. Semenjak mederka mereka berusaha mempercepat pertumbuhan
ekonominya. Tetapi hambatan yang mereka hadapi dalam mencapai cita-cita ini sangat besar,
kekurangan modal, taraf pendidikan yang rendah, kegiatan ekonomi tradisional yang rendah
dan pertambahan penduduk yang pesat telah menghambat usaha untuk mempercepat
pembangunan, maka keadaan kemiskinan tetap tidak dihapuskan.
Mengenai teori pertumbuhan klasik telah dapat dilihat bahwa apabila terdapat kekurangan
penduduk, produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan per kapita. Maka
pertambahan penduduk akan menaikkan pendapatan per kapita. Akan tetapi apabila penduduk
sudah semakin banyak, hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi
fungsi produksi yaitu, produksi marjinal akan mulai mengalami penurunan. Oleh karenanya
pendapatan nasional dan pendapatan per kapita menjadi semakin lambat pertumbuhannya.
2. Teori Schumpeter
Teori menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam mewujudkan
pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan
golongan yang akan terus-menerus terjadi seperti membuat pembaharuan atau inovasi dalam
kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi: memperkenalkan barang-barang baru,
mempertinggi efesien cara memproduksi dalam menghasilkan sesuatu barang, memperluas
pasar sesuatu barang ke pasaran-pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah
yang baru dan mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan
mempertinggi keefisienan kegiatan perusahaan.
Di dalam teori pertumbuhannya schumpeter memulai analisisnya dengan memisalkan bahwa
perekonomiaan sedang dalam keadaan tidak berkembang. Tetapi keadaan ini tidak berlansung
lama. Pada waktu keadaan tersebut berlaku, segolongan pengusaha menyadari tentang
berbagai kemungkinan untuk mengadakan inovasi yang menguntungkan. Mereka akan
meminjam modal dan melalukan penananam modal. Investasi yang baru ini akan
meninggikan tingkat kegiatan ekonomi negara. Maka pendapatan masyarakat akan bertambah
tinggi dan konsumsi masyarakat menjadi bertambah tinggi. Menurut Schumpeter makin
tinggi tingkat kemajuan sesuatu ekonomi semakin terbatas kemungkinan untuk mengadakan
inovasi.
3. Teori Harrod-Domar
Dalam menganalisis mengenai masalah pertumbuhan ekonomi, teori Harrod-Domar
bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomiaan dapat
mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth) dalam jangka panjang. Analisis Harrod-
Domar menggunakan pemisalan-pemisalan berikut:
I. Barang modal telah mencapai kapasitas penuh.
II. Tabungan adalah proporsional dengan pendapatan nasional.
III. Rasio modal-produksi (capital-output ratio) tetap nilainya.
IV. Perekonomiaan terdiri dari dua sektor.
Latihan Soal
1. Ukuran kasar untuk menentukkan taraf pembangunan ekonomi sesuatu negara adalah
a. Nilai PDB
b. Nilai PNB
c. Tingkat pertambahan pendapatan/per kapita.
d. Tingkat pendapatan per kapita.
2. Dalam ekonomi yang mengalami pertumbuhan berkepanjangan sektor manakah yang
paling pesat berkembang?
a. Sektor pertanian.
b. Sektor industri pengolahan.
c. Sektor pertambangan.
d. Sektor Jasa.
3. Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara pada harga yang berlaku adalah seperti dalam
tabel berikut. Ditunjukkan juga indeks harga konsumen (CPI) dan jumlah penduduk di negara
tersebut.
Tahun PDB CPI Jumlah Penduduk
2000 Rp 210,320,000 120.1 31,215 ribu
2001 Rp 230,120,000 124.2 31,800 ribu
2002 Rp 250,660,000 127.4 32,400 ribu
2003 Rp 270,110,000 130.7 33,048 ribu