Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan jumlah produksi barang dan jasa pada periode
tertentu. Hasil produksi barang dan jasa ini tergambar melalui nilai pendapatan nasional suatu
negara. Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan ciri berupa bertambahnya produksi barang dan
jasa, bertambahnya output per kapita, dan perubahan pada struktur ekonomi.
Contoh pertumbuhan ekonomi bisa kita lihat pada pembangunan kawasan industri di beberapa
daerah, seperti Cikarang. Selain itu, pemerintah juga gencar mendorong UMKM untuk
menghasilkan produk yang lebih banyak dan beragam, seperti makanan, pakaian, sepatu,
aksesoris, dan lain-lain.
Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Dalam mengukur pertumbuhan ekonomi, kita dapat menggunakan 2 konsep pendapatan nasional
yaitu Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP).
GDP adalah pendapatan nasional yang menghitung produksi atau pendapatan semua
warga negara yang ada di dalam negeri, baik warga negara Indonesia atau warga negara
asing. Dalam bahasa Indonesia, GDP disebut sebagai Produk Domestik Bruto.
GNP adalah pendapatan nasional yang menghitung produksi atau pendapatan semua
warga asli yang tinggal di suatu negara maupun yang berada di luar negeri. Dalam bahasa
Indonesia, GNP disebut sebagai Produk Nasional Bruto.
Untuk menghitung besarnya pertumbuhan ekonomi, kamu bisa memilih pendapatan nasional
mana yang paling tinggi diantara keduanya. Umumnya, negara berkembang menggunakan GDP
untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Sedangkan GNP digunakan oleh negara-negara maju.
Hal ini selaras dengan pernyataan berikut:
1) Jika GDP lebih besar dari GNP, dapat dipastikan suatu negara masih berada di tahap
berkembang. Karena masih menerima bantuan modal dari luar negeri.
2) Jika GNP lebih besar dari GDP, maka perekonomian negara tersebut tergolong maju. Karena
negara tadi mampu menanamkan modalnya ke negara tetangga.
Rumus dan Contoh Soal Pertumbuhan Ekonomi
1. Menghitung Pertumbuhan Ekonomi dengan GDP
Jika diketahui GDP negara Thailand tahun 2016 sebesar 50.000 miliar, dan tahun 2017 sebesar
55.000, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 adalah?
Diketahui:
2. Menghitung Pertumbuhan Ekonomi dengan GNP
Jika diketahui GNP negara Australia pada 2018 sebesar 80.000 miliar, dan tahun 2019 sebesar
85.000 miliar, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 adalah?
Diketahui:
Oke, kita sudah mengerti definisi dan cara menghitung pertumbuhan ekonomi. Sekarang kita
akan membahas definisi pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah peningkatan
GNP dan GDP suatu negara, yang diiringi dengan perubahan kualitas hidup dan pemerataan
pendapatan masyarakat
Dari pengertian tersebut, terlihat bahwa tujuan pembangunan ekonomi tak hanya mementingkan
jumlah pendapatan negara, tetapi juga fokus terhadap kesejahteraan penduduk.
Contoh pembangunan ekonomi antara lain: pemerataan akses pendidikan di daerah terpencil,
perbaikan layanan kesehatan, pembangunan jalan tol serta moda transportasi, dan aspek lain
yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat.
Jika pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan angka alias kuantitatif, maka pembangunan
ekonomi mempunyai 3 indikator penting untuk mengukur keberhasilannya, yaitu Indikator
Moneter, Indikator Non Moneter, dan Indikator Campuran.
1. Indikator Moneter
Indikator moneter pada pembangunan ekonomi dilihat dari peningkatan pendapatan per kapita
suatu negara. Masih ingat cara menghitung pendapatan per kapita? Kamu hanya perlu membagi
jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk di negara tersebut.
Indikator non moneter pada pembangunan ekonomi terdiri dari tiga aspek, yaitu:
Angka Harapan Hidup, yang merupakan tolak ukur kinerja pemerintah dalam
meningkatkan program pembangunan kesehatan dan kecukupan gizi.
Angka Kematian Bayi, yakni jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 1
tahun pada waktu tertentu per 1000 kelahiran hidup pada periode waktu yang sama.
Angka Melek Huruf, adalah tolak ukur keberhasilan sistem pendidikan untuk
mengenalkan kemampuan baca tulis. Angka melek huruf berkisar dari 0 hingga 100.
Semakin tinggi nilainya, menjadi tanda bahwa sistem pendidikan di negara tersebut sudah
berjalan efektif.
3. Indikator Campuran
Indikator campuran pada pembangunan ekonomi terdiri dari dua aspek, yaitu
Survei Sosial Ekonomi Nasional Inti (SUSENAS INTI), adalah survei tahunan yang
diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melihat kondisi sosial ekonomi
masyarakat. SUSENAS INTI merupakan data penting yang digunakan untuk
perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan ekonomi yang dilakukan
pemerintah. Dalam SUSENAS INTI, data yang dikumpulkan antara lain; tingkat
pendidikan, kesehatan, perumahan, jumlah angkatan kerja, keluarga berencana,
kriminalitas, perjalanan wisata, dan akses ke media massa.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), adalah data yang menjelaskan bagaimana
penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,
kesehatan, dan pendidikan. IPM dibentuk dari 3 dimensi dasar, yaitu usia, pengetahuan,
dan standar kelayakan hidup.
4. Sistem Pemerintahan
Pembangunan ekonomi juga dipengaruhi oleh sistem pemerintahan. Negara yang
menganut sistem liberalis, memberi kebebasan pada penduduknya dalam menjalankan
kegiatan ekonomi. Hal ini berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem
ekonomi terbagi menjadi 5, yaitu Tradisional, Komando, Liberal, Campuran, dan Sistem
Ekonomi Pancasila yang berlaku di Indonesia.
5. Sosial Budaya
Nilai-nilai sosial budaya berpengaruh terhadap proses pembangunan. Nilai ini dapat
menjadi faktor pendorong atau penghambat. Contohnya, budaya gotong royong yang
dimiliki bangsa Indonesia atau etos kerja yang menjadi ciri khas masyarakat Jepang.
Sebaliknya, Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) tentu menjadi lambannya proses
pembangunan.
6. Modal
Modal sangatlah penting dalam membangun ekonomi suatu negara. Modal dibutuhkan
untuk mengolah bahan baku, membeli peralatan, hingga mendirikan infrastruktur. Modal
bisa diperoleh dari pelaku usaha itu sendiri, anggaran pemerintah, pihak swasta, atau
bantuan investor luar negeri. Semakin tinggi modal yang dimiliki, semakin cepat
pembangunan ekonomi mencapai target.
7. Kondisi Politik
Politik dan pembangunan ekonomi tentunya saling berhubungan. Jika kondisi politik di
suatu negara sedang tidak baik, seperti mengalami peperangan atau kudeta, maka
berpengaruh terhadap investor yang ingin menanamkan modal di negara tersebut.
Sebaliknya, stabilitas politik akan mengundang investor untuk menanamkan modal
mereka.
b. Pengangguran
Pengangguran menggambarkan ketidakseimbangan antara jumlah sumber daya manusia
dengan jumlah lapangan pekerjaan. Kondisi ini menunjukkan kurang optimalnya
pemanfaatan sumber daya ekonomi berupa angkatan kerja. Penyelesaian masalah
pengangguran menuntut partisipasi aktif dari masyarakat dan pemerintah.
Pertumbuhan ekonomi adalah usaha untuk meningkatkan nilai GDP atau GNP, tanpa
memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat. Sedangkan pembangunan ekonomi
merupakan upaya untuk meningkatkan GDP atau GNP yang disertai perubahan kualitas
hidup masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan naiknya pendapatan per kapita. Sedangkan
pembangunan ekonomi ditandai dengan pemerataan pendapatan penduduk suatu negara.
Pertumbuhan ekonomi mendorong kenaikan jumlah produksi barang dan jasa. Sedangkan
dalam pembangunan ekonomi, kualitas hasil produksi jadi perhatian utama.
Pertumbuhan ekonomi hanya diukur melalui pendapatan nasional. Sedangkan indikator
keberhasilan pembangunan ekonomi terdiri dari pendapatan per kapita, indeks kualitas
hidup, dan indeks pembangunan manusia.
Pertumbuhan ekonomi bersifat kuantitatif. Sedangkan pembangunan ekonomi sifatnya
kualitatif