Anda di halaman 1dari 9

Pertumbuhan & Perkembangan Ekonomi:

Definisi, Ciri, Indikator, dan Contoh


Kita pasti pernah membaca berita tentang pertumbuhan ekonomi di suatu
negara. Tetapi masih banyak pengangguran padahal ekonomi negara tersebut
mengalami pertumbuhan? Sebenarnya, apa pengertian dari pertumbuhan
ekonomi? Apakah sama dengan pembangunan ekonomi?

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan jumlah produksi barang dan jasa pada
periode tertentu. Hasil produksi barang dan jasa ini tergambar melalui nilai
pendapatan nasional suatu negara. Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan ciri
berupa bertambahnya produksi barang dan jasa, bertambahnya output per
kapita, dan perubahan pada struktur ekonomi.

Contoh pertumbuhan ekonomi bisa kita lihat pada pembangunan kawasan


industri di beberapa daerah, seperti Cikarang. Selain itu, pemerintah juga gencar
mendorong UMKM untuk menghasilkan produk yang lebih banyak dan beragam,
seperti makanan, pakaian, sepatu, aksesoris, dan lain-lain.

Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Dalam mengukur pertumbuhan ekonomi, kita dapat menggunakan 2 konsep


pendapatan nasional yaitu Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National
Product (GNP).

GDP adalah pendapatan nasional yang menghitung produksi atau pendapatan


semua warga negara yang ada di dalam negeri, baik warga negara Indonesia atau
warga negara asing. Dalam bahasa Indonesia, GDP disebut sebagai Produk
Domestik Bruto.
GNP adalah pendapatan nasional yang menghitung produksi atau pendapatan
semua warga asli yang tinggal di suatu negara maupun yang berada di luar negeri.
Dalam bahasa Indonesia, GNP disebut sebagai Produk Nasional Bruto.

Untuk menghitung besarnya pertumbuhan ekonomi, kamu bisa memilih


pendapatan nasional mana yang paling tinggi diantara keduanya. Umumnya,
negara berkembang menggunakan GDP untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan GNP digunakan oleh negara-negara maju. Hal ini selaras dengan
pernyataan berikut:

1) Jika GDP lebih besar dari GNP, dapat dipastikan suatu negara masih berada di
tahap berkembang. Karena masih menerima bantuan modal dari luar negeri.

2) Jika GNP lebih besar dari GDP, maka perekonomian negara tersebut tergolong
maju. Karena negara tadi mampu menanamkan modalnya ke negara tetangga.
Rumus dan Contoh Soal Pertumbuhan Ekonomi

1. Menghitung Pertumbuhan Ekonomi dengan GDP

Jika diketahui GDP negara Thailand tahun 2016 sebesar 50.000 miliar, dan tahun
2017 sebesar 55.000, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 adalah?

Diketahui:
2) Menghitung Pertumbuhan Ekonomi dengan GNP

Jika diketahui GNP negara Australia pada 2018 sebesar 80.000 miliar, dan tahun
2019 sebesar 85.000 miliar, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 adalah?

Diketahui:
Pengertian Pembangunan Ekonomi

Oke, kita sudah mengerti definisi dan cara menghitung pertumbuhan ekonomi.
Sekarang kita akan membahas definisi pembangunan ekonomi. Pembangunan
ekonomi adalah peningkatan GNP dan GDP suatu negara, yang diiringi dengan
perubahan kualitas hidup dan pemerataan pendapatan masyarakat.

Dari pengertian tersebut, terlihat bahwa tujuan pembangunan ekonomi tak hanya
mementingkan jumlah pendapatan negara, tetapi juga fokus terhadap
kesejahteraan penduduk.

Contoh pembangunan ekonomi antara lain: pemerataan akses pendidikan di


daerah terpencil, perbaikan layanan kesehatan, pembangunan jalan tol serta
moda transportasi, dan aspek lain yang berhubungan langsung dengan kehidupan
masyarakat.

Indikator Pembangunan Ekonomi

Jika pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan angka alias kuantitatif, maka
pembangunan ekonomi mempunyai 3 indikator penting untuk mengukur
keberhasilannya, yaitu Indikator Moneter, Indikator Non Moneter, dan Indikator
Campuran.

1. Indikator Moneter

Indikator moneter pada pembangunan ekonomi dilihat dari peningkatan


pendapatan per kapita suatu negara. Masih ingat cara menghitung pendapatan
per kapita? Kamu hanya perlu membagi jumlah pendapatan nasional dengan
jumlah penduduk di negara tersebut.

2. Indikator Non Moneter

Indikator non moneter pada pembangunan ekonomi terdiri dari tiga aspek, yaitu:

Angka Harapan Hidup, yang merupakan tolak ukur kinerja pemerintah dalam
meningkatkan program pembangunan kesehatan dan kecukupan gizi.
Angka Kematian Bayi, yakni jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai umur
1 tahun pada waktu tertentu per 1000 kelahiran hidup pada periode waktu yang
sama.

Angka Melek Huruf, adalah tolak ukur keberhasilan sistem pendidikan untuk
mengenalkan kemampuan baca tulis. Angka melek huruf berkisar dari 0 hingga
100. Semakin tinggi nilainya, menjadi tanda bahwa sistem pendidikan di negara
tersebut sudah berjalan efektif.

3. Indikator Campuran

Indikator campuran pada pembangunan ekonomi terdiri dari dua aspek, yaitu:

Survei Sosial Ekonomi Nasional Inti (SUSENAS INTI), adalah survei tahunan yang
diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melihat kondisi sosial
ekonomi masyarakat. SUSENAS INTI merupakan data penting yang digunakan
untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan ekonomi yang
dilakukan pemerintah.

Dalam SUSENAS INTI, data yang dikumpulkan antara lain; tingkat pendidikan,
kesehatan, perumahan, jumlah angkatan kerja, keluarga berencana, kriminalitas,
perjalanan wisata, dan akses ke media massa.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), adalah data yang menjelaskan bagaimana


penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,
kesehatan, dan pendidikan. IPM dibentuk dari 3 dimensi dasar, yaitu usia,
pengetahuan, dan standar kelayakan hidup.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mempunyai beberapa manfaat. Pertama,


sebagai alat ukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup
penduduk. Kedua, untuk menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
negara. Ketiga, IPM berguna untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah.
Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

Keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu negara dipengaruhi oleh 7 faktor,


yaitu Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, IPTEK, Sistem Pemerintahan,
Sosial Budaya, Modal, dan Kondisi Politik.

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Perencanaan pembangunan ekonomi negara sangat bergantung pada kualitas


manusia. Karena, SDM dibutuhkan untuk mengolah Sumber Daya Alam menjadi
sesuatu yang memiliki nilai tambah. Supaya menjadi SDM yang berkualitas,
individu harus mempunyai keahlian, rasa ingin tahu yang tinggi, selalu berinovasi,
dan bertanggung jawab. Perlu kamu ingat, kualitas penduduk atau SDM yang baik
menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.

2. Sumber Daya Alam (SDA)

Tahukah kamu apa saja yang termasuk Sumber Daya Alam (SDA)? Sumber Daya
Alam meliputi tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, hasil tambang, dan
hasil laut. Ketersediaan Sumber Daya Alam yang melimpah mempermudah proses
pembangunan ekonomi. Kita sebagai Sumber Daya Manusia pun memiliki peluang
lebih besar untuk lebih produktif.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Jika Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia sudah ada, negara
membutuhkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk mengolahnya. Semakin
canggih teknologi yang dimiliki, maka semakin besar peluang negara untuk maju.
Melalui pemanfaatan IPTEK, negara dapat menghasilkan barang dan jasa yang
lebih banyak, cepat, mudah, dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat.

4. Sistem Pemerintahan

Pembangunan ekonomi juga dipengaruhi oleh sistem pemerintahan. Negara yang


menganut sistem liberalis, memberi kebebasan pada penduduknya dalam
menjalankan kegiatan ekonomi. Hal ini berkaitan dengan sistem ekonomi yang
diterapkan. Sistem ekonomi terbagi menjadi 5, yaitu Tradisional, Komando,
Liberal, Campuran, dan Sistem Ekonomi Pancasila yang berlaku di Indonesia.

5. Sosial Budaya

Nilai-nilai sosial budaya berpengaruh terhadap proses pembangunan. Nilai ini


dapat menjadi faktor pendorong atau penghambat. Contohnya, budaya gotong
royong yang dimiliki bangsa Indonesia atau etos kerja yang menjadi ciri khas
masyarakat Jepang. Sebaliknya, Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) tentu
menjadi lambannya proses pembangunan.

6. Modal

Modal sangatlah penting dalam membangun ekonomi suatu negara. Modal


dibutuhkan untuk mengolah bahan baku, membeli peralatan, hingga mendirikan
infrastruktur. Modal bisa diperoleh dari pelaku usaha itu sendiri, anggaran
pemerintah, pihak swasta, atau bantuan investor luar negeri. Semakin tinggi
modal yang dimiliki, semakin cepat pembangunan ekonomi mencapai target.

7. Kondisi Politik

Politik dan pembangunan ekonomi tentunya saling berhubungan. Jika kondisi


politik di suatu negara sedang tidak baik, seperti mengalami peperangan atau
kudeta, maka berpengaruh terhadap investor yang ingin menanamkan modal di
negara tersebut. Sebaliknya, stabilitas politik akan mengundang investor untuk
menanamkan modal mereka.
Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi & Perkembangan Ekonomi

Dari penjelasan di atas, apakah kamu mulai mengerti perbedaan pertumbuhan


ekonomi dengan pembangunan ekonomi? Perbedaan ini dapat kita lihat dari ciri,
tujuan, indikator, dan manfaat. Lebih jelasnya, coba simak poin-poin berikut:

Pertumbuhan ekonomi adalah usaha untuk meningkatkan nilai GDP atau GNP,
tanpa memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat. Sedangkan
pembangunan ekonomi merupakan upaya untuk meningkatkan GDP atau GNP
yang disertai perubahan kualitas hidup masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan naiknya pendapatan per kapita.


Sedangkan pembangunan ekonomi ditandai dengan pemerataan pendapatan
penduduk suatu negara.

Pertumbuhan ekonomi mendorong kenaikan jumlah produksi barang dan jasa.


Sedangkan dalam pembangunan ekonomi, kualitas hasil produksi jadi perhatian
utama.

Pertumbuhan ekonomi hanya diukur melalui pendapatan nasional. Sedangkan


indikator keberhasilan pembangunan ekonomi terdiri dari pendapatan per kapita,
indeks kualitas hidup, dan indeks pembangunan manusia.

Pertumbuhan ekonomi bersifat kuantitatif. Sedangkan pembangunan ekonomi


sifatnya kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai