Anda di halaman 1dari 5

Nama: Enjel Adelia Sihombing

Nim: 202128017

Mata Kuliah: Perekonomian Indonesia

Jurusan: Manajemen

UAS PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Bedakan pemerintahan masa demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal


Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi di mana seluruh keputusan serta
pemikiran berpusat pada pemimpin negara, yang kala itu Presiden Soekarno. Konsep sistem
Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan
sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956 dad berakhir pada 1965.
PELAKSANAAN
1. Didominasi oleh presiden.
2. Terbatasnya peranan partai politik.
3. Berkembagnya pengaruh komunis.
4. Meluasnya peranan ABRI (TNI) sebagai unsur sosial politik.
5. Adanya rasa gotong royong.
6. Tidak mencari kemenangan atas golongan lain.
7. Selalu mencari sintesa untuk melaksanakan amanat penderitaan rakyat.
8. Melarang propaganda anti nasakom, dan menghendeaki konsultasi sesama aliran
progresif revolusioner.
Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang menganut
kebebasan dan melindungi hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah.
Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau
langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk
pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan
hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi.
Sistem Demokrasi liberal pertama kali dikemukakan oleh penggagas teori kontrak sosial seperti
Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-Jacques Rousseau, pada Abad Pencerahan.

Landasan demokrasi liberal :


1. Maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945.
2. Konstitusi RIS 1949 (pasak 116 ayat 2).
3. Konstitusi UUD sementara tahun 1950 (pasal 83 ayat 2).
PELAKSANAAN
1. Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan manusiadapat terkontrol.
2. Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional.
3. Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan.
4. Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk memperjuangkan dirinya.
5. Adanya golongan mayoritas/minoritas.
6. Penggunaan sistem voting,oposisi, mosi dan demonstrasi, serta multipartai.

2. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana menghitungnya


Pertumbuhan ekonomi adalah keadaan ekonomi suatu negara selama periode tertentu yang
mana lebih baik atau meningkat dari periode sebelumnya berdasarkan beberapa indikator.
Indikator tersebut adalah kenaikan pendapatan nasional dan pendapatan per-kapita, jumlah
tenaga kerja yang lebih besar dari pengangguran, serta berkurangnya tingkat kemiskinan. Jika
kondisi dari indikator-indikator tersebut menurun dibanding periode sebelumnya, maka negara
tersebut bukannya mengalami pertumbuhan ekonomi namun justru kemunduran ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan sebagai patokan yang melihat kemajuan suatu negara
dan bagaimana hasil dari pembangunan yang dilakukan selama periode tersebut. Jika
pembangunan yang dilakukan pemerintah berhasil dengan efektif, maka akan terlihat
pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam masyarakat. Pertumbuhan ekonomi juga
menggambarkan bagaimana kemakmuran rakyat karena dilihat berdasarkan pendapatan per-
kapita atau pendapatan rata-rata dari penduduk sebuah negara.
Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi dilihat dan diukur dengan membandingkan komponen
yang dapat mewakili keadaan ekonomi suatu negara terhadap periode sebelumnya. Ada dua
komponen yang bisa digunakan dalam mengukur pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)


Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah pendapatan yang
diterima negara dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam periode satu tahun, berdasarkan
pendapatan yang diterima warga negaranya. Hal ini berarti pendapatan warga negara Indonesia
yang berada di luar negeri juga dihitung ke dalam GNP, sedangkan pendapatan warga negara
asing yang berada di Indonesia tidak termasuk dalam GNP. Pendapatan yang termasuk ke
dalam GNP juga harus merupakan produk barang jadi yang dilihat dari harga pasar yang berlaku
pada periode yang akan dihitung.
Sedangkan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi menggunakan pendekatan PNB atau GNP
adalah dengan membandingkan GNP di periode ini dengan GNP pada periode sebelumnya. Jika
misalnya kita ingin mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi di tahun 2016, kita perlu
untuk mengetahui berapa jumlah GNP yang didapat Indonesia di tahun 2016 dan GNP pada
tahun 2015. Lalu menghitungnya dengan mengurangi GNP 2016 terhadap GNP 2015, lalu dibagi
GNP 2015 dan dikalikan 100%. Berikut adalah visualisasi perhitungan pertumbuhan ekonomi
berdasarkan GNP atau PDB suatu negara:
Keterangan:
R : Persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara
GNP : GNP/PNB suatu negara dalam tahun tersebut (yang akan dihitung)
GNPy-1: GNP/PNB suatu negara pada tahun sebelumnya

2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)


Jika PNB atau GNP dihitung berdasarkan pendapatan suatu negara dari penghasilan yang
didapat oleh warga negaranya dimanapun berada, Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross
Domestic Product (GDP) dilihat dari pendapatan negara berdasarkan batas wilayah atau
teritorialnya. Jadi semua produksi ekonomi yang dilakukan dan terjadi dalam suatu negara, baik
itu oleh warga negaranya atau warga negara asing, termasuk ke dalam perhitungan GDP. Dan
sebaliknya, pendapatan atau produksi yang dilakukan oleh warga negara yang berada di luar
negeri tidak termasuk ke dalam hitungan GDP.
Untuk rumus menghitung pertumbuhan ekonomi berdasarkan GDP pun dasarnya sama dengan
menggunakan GNP, dimana dilihat perbandingan antara GDP di periode tersebut terhadap GDP
di periode sebelumnya. Misalnya Anda ingin mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi di
tahun 2015, maka Anda perlu memiliki data GDP di tahun 2015 dan GDP di tahun 2014. Berikut
adalah visualisasi perhitungan pertumbuhan ekonomi berdasarkan GNP atau PDB suatu negara:

Keterangan:
R : Persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara
GDP : GDP/PDB suatu negara dalam tahun tersebut (yang akan dihitung)
GDPy-1: GDP/PDB suatu negara pada tahun sebelumnya

3. Menurut pendapat anda apa yang akan terjadi jika struktur ekonomi Negara Indonesia
tergeser dari sektor pertanian ke sektor industri? Jelaskan!

Kita patut mengapresiasi berbagai langkah atau strategis kebijakan ekonomi Indonesia yang
telah diambil pemerintah yang mampu menciptakan kemajuan bangsa Indonesia ditengah
ketidakpastian ekonomi global yang indikasinya terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang masih bias dibilang berkembang, bila dibandingkan Negara besar lainnya. Untuk
memajukan ekonomi Negara Indonesia penggeseran dari sektor pertanian ke sektor industri
mungkin hal yang bagus.

Salah satu manfaat melakukan perubahan struktur ekonomi Indonesia, adalah untuk menjaga
momentum positif guna dapat terus meningkatkan kemakmuran warga Negara Indonesia.
Transformasi ekonomi ini merupakan prasyarat dari peningkatan dan kesinambungan
pertumbuhan serta penanggulangan kemiskinan, sekaligus pendukung bagi keberlanjutan
pembangunan.
4. Jelaskan indikator indikator apa saja sehingga mengakibatkan kesenjangan pendapatan

Faktor Penyebab Kesenjangan Pendapatan Secara teoritis perubahan pola distribusi pendapatan
di perdesaan di sebabkan oleh faktor-faktor berikut:

1. Akibat arus penduduk/L dari perdesaan ke perkotaaan yang selama Orde Baru
berlansung sangat pesat.
2. Struktur pasar dan besarnya distoris yang berbeda di perdesaan dengan perkotaan.
3. Dampak positif dari proses pembanguan ekonomi nasional diantaranya:
a. Semakin banyaknya kegiatan-kegiatan ekonomi di perdesaan di luar sektor
pertanian seperti industri manufaktur.
b. b. Tingkat produktivitas dan pendapatan (dalam nilai riil) L di sektor pertanian
meningkat.
c. c. Potensi SDA ( sumber daya alam) yang ada di perdesaan semakin baik karena
di manfaatkan oleh penduduk desa (pemakain semakin optimal)

Tingkat kesenjangan distribusi pendapatan diIndonesia dapat juga di ukur dengan metode
Bank Dunia, yakni membagi jumlah populasi ke dalam tiga kelompok yakni:

a. 40% berpedapatan rendah

b. 40% berpendapatan menengah

c. 20 % berpendapatan tinggi

5. Jelaskan kondisi perekonomian Indonesia di dalam masa pandemic covid sekarang ini
Dibandingkan dengan kondisi perekonomian di tahun 2019, Kepala BKF mengatakan Indonesia
adalah salah satu negara yang sudah keluar dan berada di atas kondisi pra-pendemi. Sebagai
contoh, di kuartal pertama 2022 ini, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah berada di
atas rata-rata produk domestik bruto (PDB) di tahun 2019. Perekonomian Indonesia terus pulih,
terus semakin tinggi di atas level PDB 2019.
Kepala BKF menyampaikan beberapa negara juga sudah menunjukkan arah pemulihan. Kondisi
tersebut merupakan hal yang baik karena akan berdampak positif bagi Indonesia. Namun,
masih terdapat risiko yang mungkin harus dihadapi, misalnya kebijakan Zero Covid Policy dari
Tiongkok dan geopolitik di Rusia.
Selain itu, inflasi juga menjadi hal yang harus diperhatikan dan diantisipasi dengan baik.
Menurut Kepala BKF, beberapa negara sudah melakukan kebijakan moneter yang cukup kuat.
Misalnya Brazil, Rusia, Meksiko, dan Afrika Selatan dalam merespon inflasi dengan kenaikan
suku bunga acuannya. Sebaliknya, Amerika, walaupun inflasinya sudah di 8 persen ke atas,
tingkat suku bunga kebijakannya belum disesuaikan dengan cepat. 
“Ini menjadi antisipatif bagi kita karena kita juga harus melihat bahwa kemungkinan kenaikan
suku bunga ini akan semakin cepat dalam beberapa bulan ke depan, sehingga dampaknya bagi
perekonomian global dan domestik harus diantisipasi dengan baik,” ujar Kepala BKF.
Sementara, saat ini kondisi inflasi di Indonesia masih relatif rendah bila dibandingkan dengan
banyak negara, yaitu sebesar 3,5 persen di bulan April atau masih sejalan dengan outlook
pemerintah. Meski begitu, Pemerintah akan terus memitigasi dampak inflasi terhadap harga-
harga komoditas, baik energi maupun bahan pangan, sehingga inflasi yang tertransmisi ke
rumah tangga masih relatif bisa dikelola dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai