PEMBANGUNAN EKONOMI
Pembangunan ekonomi suatu negara/wilayah tidak akan terjadi manakala tidak ditunjang
pertumbuhan ekonomi, namun demikian pertumbuhan ekonomi bukan satu-satunya ukuran
keberhasilan pembangunan ekonomi.
PERTUMBUHAN EKONOMI
Merupakan kenaikan pendapatan nasional tanpa memandang tingkat pertumbuhan penduduk
atau ada tidaknya perubahan dalam struktur ekonomi.
TEORI-teori Pertumbuhan Ekonomi
TEORI KLASIK
1. Teori Adam Smith
Ada 2 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi : (a) pertumbuhan output, meliputi :
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan modal. (b) pertumbuhan penduduk,
menentukan luas pasar dan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi
2. David Ricardo
Dua faktor yang mempengaruhi, yaitu : (a) terbatasnya luas tanah (b) pertumbuhan penduduk.
Toeri ini dikenal dengan nama The Low of Diminishing Returns. Maka untuk keluar dari
kondisi semakin menurunnya pertambahan produksi diperlukan penambahan faktor modal
dan pemanfaatan kemajuan teknologi, karena unsur sumber daya alam sulit untuk
dikembangkan.
TEORI NEOKLASIK
1. Joseph A. Schumpeter, ia berpendapat bahwa proses pertumbuhan ekonomi elalui inovasi
yang dilakukan oleh para wirausahawan
2. Robert Solow, berpendapat pertumbuhan ekonomi tergantung pada penambahan
penyediaan faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi
TEORI NEOKEYNES
Dipelopori oleh Roy F. Harrod dan Evsey D. Domar yang merupakan penyempurnaan dari
teori dari John Maynard Keynes, mereka menyebutkan adanya pengaruh investasi pada
permintaan agregat dan pertumbuhan kapasitas produksi
Pertumbuhan ekonomi :
1. Kenaikan jumlah hasil produksi berupa barang dan jasa
2. Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tanpa memperhatikan apakah kenaikannya lebih besar atau lebih kecil dari
kenaikan jumlah pen-duduk.
3. Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK (hanya
menambah sarana yang belum ada)
4. Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan
pendapatan
4.tingkat pengangguran terbuka dan terselubung yang terlalu tinggi dan terus melonjak.
1. Ekspor
Sebagai penganut sistem ekonomi terbuka, lalu lintas perdagangan internasional
berperan penting dalam perekonomian dan pembangunan di Indonesia. Seberapa jauh
peran perdagangan luar negeri terlihat dari rasio antara ekspor ditambah impor
terhadap PDB, yang hanya 19,6 persen pada tahun 1969 menjadi 42,7 persen pada
tahun 1984. Sementara peranan ekspor terhadap PDB melonjak dari 10,2 persen pada
tahun 1969 menjadi 26,1 persen pada tahun 1984.
Pada dasawarsa 1970-an, ekspor non migas merupakan sumber utama penerimaan
devisa Indonesia, yang menyumbang hampir 80 persen dari penerimaan ekspor.
Adanya lonjakan harga minyak yang pertama tahun 1974, telah mengubah profil
ekspor secara drastis. Meskipun ekspor non migas meningkat dua kali lipat nilainya
selama 1971-1975, pangsanya dalam total ekspor menurun menjadi sekitar 25 persen.
Sejak itu, situasi ekonomi Indonesia dan prospeknya demikian terikat dengan
perkembangan pasar minyak. Peran migas sebagai sumber penerimaan negara
berlangsung hingga tahun 1981. Setelah 1981 kontribusi migas mulai menurun hingga
tahun 1985 menjadi 68,8 persen dari total ekspor. Di lain pihak, peranan ekspor non
migas kembali meningkat akibat menurunnya harga minyak dan volume produksi.
Pada tahun 1985, ekspor non migas meningkat lebih dari 31 persen dari total
penerimaan ekspor.
2. Bantuan Luar Negeri
Pada awal Orde Baru, para penentu kebijakan menghadapi kelangkaan modal dan
sumber pembiayaan pembangunan. Tabungan domestik waktu itu begitu rendah dan
tidak dapat diharapkan meningkat dalam waktu singkat. Jalan keluarnya adalah
pembiayaan pembangunan dari sumber-sumber luar negeri, dalam bentuk bantuan
luar negeri dalam bentuk pinjaman lunak (loan) dan hibah ke Indonesia. Dalam neraca
pembayaran, bantuan luar negeri tercatat sebagai pemasukan modal pemerintah.
Sumber pembiayaan dari luar negeri
Bagi negara-negara yang belum atau tidak mampu menghimpun tabungan domestik yang
memadai guna mendorong pertumbuhan ekonominya,maka negara tersebut dapat pula
mencari sumber pembiayaan dari luar negeri ( negara-negara lain ).
Bantuan Luar Negeri adalah aliran modal dari luar negeri berupa bantuan dari pihak resmi
seperti badan-badan internasional dan dari pemerintah negara lain. Bantuan luar negeri
berfungsi untuk mengatasi masalah-masalah seperti berikut:
1. Tabunganmmasyarakat adalah bagian dari pendapatan masyarakat pada periode tertentu yang
secara sukarela tidak digunakan untuk konsumsi pada periode tersebut. masyarakat yang
produktif akan memberikan kontribusi yang berarti dalam pembangunan apabila Tabungan
masyarakat adalah bagian dari pendapatan yang diterima masyarakat yang dengan sukarela
tidak digunakan untuk konsumsi.