A.

Analisa situasi

1. Keparahan dan penyebab masalah

Banyak anak-anak yang sakit akibat kurangnya menjaga kebersihan diri, sehingga hal ini harus
segera diatasi dan diberikan penanggulangan secepatnya (Lestari, 2015). Pentingnya membudayakan
cuci tangan pakai sabun secara baik dan benar juga didukung oleh World Health Organization (WHO).
Berdasarkan data WHO tahun 2009 menunjukan bahwa setiap tahun rata-rata 100 ribu anak di
Indonesia meninggal dunia karena penyakit diare. Cuci tangan pakai sabun dapat mengurangi angka
kejadian diare 47%. Data dari Sub Direktorat diare Berdasarkan Riset Kesehatan (RISKESDAS) tahun
2013. Salah satu pencegahan diare adalah melakukan CTPS di lingkungan sekolah.

2. Halangan dan pendukung perubahan

a. halangan
- Kuranganya dukungan dari peran orang tua untuk membiasakan perilaku cuci tangan pakai sabun
sebagai kebutuhan sejak kecil
- kurang efektifnya sarana prasarana wastafel di sekolah sebagai tempat utama menjaga hygiene
perorangan
- kurangnya menerapkan kebiakan yang dibuat dari pihak sekoolah untuk membiasakan cuci tangan
b. pendukung
-dengan adanya media promosi maka siswa dapat lebih mudah dalam pengaplikasian dalam
mencuci tangan
- peran pihak sekolah sangat mendukung dalam membiasakan CTPS karena sebagian besar ilmu
dan kebiasaan yang didapat berasal dari sekolah
-kebijakan sekolah dalam mendukung kebiasaaan CTPS di sekolah sangat berpengaruh dalam
membiasakan perilaku hidup sehat

3. Problem Statement
Pada daerah X di dapatkan angka kejadian diare pada anak sekolah, salah satunya hal ini disebabkan
oleh kurangnya perilaku CTPS pada anak sekolah yang dimana pada anak sekolah seringnya konsumsi
jajanan sembarangan
4. Dukung dan Riset
a. Keinginan dan prioritas masyarakat
- masyarakat khususnya para orang tua menginginkan masa depan anaknya lebih baik dengan
tumbuh sehat tanpa mengidap penyakit
- para orangtua dan pihak sekolah menginginkan bahwa anak dan siswanya mampu berkembang
secara baik dalam kebiasaan perilaku di bidang kesehatan
b. Status masalah dan masyarakat
- Menurut WHO, sebanyak 100.000 anak Indonesia meninggal dunia karena penyakit diare setiap
tahunnya, sedangkan data Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa dari 1.000 penduduk,
terdapat sebanyak 300 orang yang menderita penyakit diare sepanjang tahun (Profi l Kesehatan
Indonesia Tahun 2011). Di Indonesia sampai saat ini diare masih menjadi masalah masyarakat.
Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia tahun 2010 jumlah kasus diare yang ditemukan
sekitar 213.435 penderita dengan jumlah kematian 1.289, dan sebagian besar (70-80%) terjadi
pada anak-anak. Menurut kutipan WHO permasalahan diare di Negara-negara berkembang
khususnya Indonesia dapat dikurangai dengan perilaku hidup sehat yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS). Namun masih kurangya perhatian dan kesadaran tentang pentingnya CTPS di masyarakat.
Banyak orang yang belum menyadari pentingnya perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) bagi
kesehatan (Depkes RI, 2011).

B. Analisis Audiens

1. Analisa kemungkinan kerjasama

Kerjasama bersama petugas kesehatan untuk memberikan contoh CTPS yang benar. Pemberian
contoh CTPS yang benar tidak cukup hanya diberikan kepada murid, namun juga kepada para guru
sehingga guru dapat mencontohkan dan mengingatkan kepada murid-muridnya.
2. Analisa sosial dan perilaku
-Pengetahuan dan ketrampilan guru yang kurang sehingga tidak dapat memberikan contoh CTPS
yang baik
-Perilaku dan kebiasaan anak yang kurang memperhatikan CTPS yang baik dikarenakan tidak di
ajarkan dan tidak dibiasakan oleh orang tuanya untuk melakukan CTPS yang baik. Hal ini mungkin
terjadi karena penetahuan orang tua yang masih kurang terkait CTPS yang baik.
3. Akses komunikasi
-Poster bergambar tentang tatacara cuci tangan yang benar
-Poster bergambar tentang ancaman/bahaya penyakit yang mungkin ditimbulkan akibat tangan
yang kotor dan tidak dicuci dengan sabun.
-Senam CTPS dengan gerakan yang mudah, sehingga dapat mudah di hafalkan anak mengenai
tahapan-tahapan cuci tangan yang benar.
-Audio tentang CTPS ( dapat menggunakan lagu) yang sederhana dan mudah di ingat kata-kata nya
oleh anak sehingga dengan mendengarkan berulang ulang ketika jam istirahat, anak dapat
mengingat kalimat tahapan-tahapan CTPS pada lagu tersebut
4. Kebutuhan pelatihan
-Dibutuhkan skill / keahlian yang benar agar anak sadar dan mau cuci tangan memakai sabun.
Keahlian yang dimaksud seperti katakata yang persuasif dan mudah di pahami, sehingga anak
lebih mudah untuk menerima nya.
-Keahlian dalam membujuk anak juga sangat diperlukan bagi guru, karena guru yang lebih dekat
dengan murid hampir setiap harinya, sehingga murid lebih mudah untuk diarahkan untuk
melakukan CTPS yang baik dan benar.