Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PEMBANGUNAN EKONOMI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

SITI NURMAYANI
YHATI
ASRIANI
RAFLES
LA ODE ARJUN RAMPAL
RIZKI FADLI

SMA NEGERI 4 RAHA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjat kan atas kehadirat Tuhan yang maha esa,yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga makalah pembangunan ekonomi ini dapat di
selesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam terlimpahkan kepada Rasullullah
Muhammad SAW,keluargamu, sahabatnya, dan kepada kita umat nya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingan nya selama ini sehingga penyusunan makalah Pembangunan Ekonomi
ini dapat d buat dengan sebaik baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini sehingga kami mengharap kan kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan dan semoga makalah pembangunan ekonomi ini dapat bermanfaat bagi kuta
semua nya.

                            

                                           September 2022

 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    B. Rumusan masalah

    C. Tujuan

    D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

    A. Permasalahan pembangunan ekonomi di negara berkembang

    B. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi

    C. Kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi Indonesia

    D. Pembangunan berkelanjutan

BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan

    B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

 
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan struktur ekonomi dan usaha-


usaha untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejaheraan penduduk atau masyarakat.
Kemiskinan, keterbatasan modal dan rendahnya kualitas sumber daya manusia adalah
beberapa contoh masalah pembangunan yang harus diatasi. Dengan adanya pembangunan
ekonomi diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses
produksi barang  maupun jasa dalam kegiatan masyarakat (Arta, 2013).

Pertumbuhan ekonomi merupakan  salah satu indikator yang umum di gunakan


dalam menentukan keberhasilan pembangunan.  Pertumbuhan ekonomi digunakan sebagai
ukuran atas perkembangan atau kemajuan perekonomian dari suatu negara atau wilayah
karena berkaitan erat dengan aktivitas kegiatan ekonomi masayarakat khususnya dalam hal
peningkatan produksi barang dan jasa. Peningkatan tersebut kemudian diharapkan dapat
memberikan trickle down effect yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu, sudah sewajarnya peningkatan pertumbuhan. ekonomi menjadi salah satu target
pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah. Untuk mengukur pertumbuhan
ekonomi di tingkat nasional digunakan Produk Domestik Bruto (PDB) rill sedangkan untuk
tingkat daerah digunakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) rill.

Berdasarkan beberapa sumber yang saya ambil, pembangunan ekonomi adalah :

 Adam Smith dalam Suryana (2010), Pembangunan merupakan proses pendapatan


dua aspek utama, yaitu pertumbuhan Output total dan pertumbuhan penduduk.
 Sadono Sukirno (2011), Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang
diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi.
 Kinanti Geminastiti (2016)   Pembangunan ekonomi adalah pekerjaan rumah yang
sangat besar bagi pemerintah. Dalam prosesnya, hal itu membutuhkan sebuah
perencanaan yang matang agar pembangunan dapat berjalan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.

 B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan permasalahan pembangunan ekonomi di negara berkembang ?


2. Apa saja indikator keberhasilan pembangunan ekonomi ?
3. Jelaskan kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi Indonesia?
4. Bagaimana  pembangunan berkelanjutan ?
 C. Tujuan

Agar kami dapat mengetahui :

1. Permasalahan pembangunan ekonomi di negara berkembang

    2. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi

    3. Kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi Indonesia

    4. Pembangunan berkelanjutan

D. Manfaat

Kami dapat mengetahui :

1. Permasalahan pembangunan ekonomi di negara berkembang


2. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi
3. Kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi Indonesia
4. Pembangunan berkelanjutan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Permasalahan Pembangunan Ekonomi Di Negara Berkembang

Setiap negara pasti melakukan kegiatan perekonomian untuk melaksanakan laju


pembangunan ekonomi yang ada di negaranya. Baik di negara maju maupun negara
berkembang selalu terdapat permasalahan pembangunan ekonomi,  tetapi permasalahan yang
di hadapi negara maju dan berkembang sudah jelas memiliki perbedaan. Berdasarkan pada
beberapa sumber yang di temukan , pembangunan ekonomi menurut

 Adam Smith dalam Suryana (2010), Pembangunan merupakan proses pendapatan dua
aspek utama, yaitu pertumbuhan Output total dan pertumbuhan penduduk.
 Sadono Sukirno (2011), Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang
diikuti    oleh   perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi.
 Kinanti Geminastiti (2016)  Pembangunan ekonomi adalah pekerjaan rumah yang
sangat besar bagi pemerintah. Dalam prosesnya, hal itu membutuhkan sebuah
perencanaan yang matang agar pembangunan dapat berjalan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.

Dapat diambil kesimpulan bahwa pembangunan ekonomi merupakan proses naiknya


pendapatan total serta pendapatan perkapita dengan cara menghitung bertambahnya jumlah
penduduk yang dibarengi dengan berubahnya struktur dasar dalam ekonomi. Jika
pembangunan ekonomi di suatu negara berjalan kurang baik dan cenderung memiliki banyak
masalah, maka pertumbuhan ekonomi yang ada pada negara tersebut akan mengalami
hambatan.  Pada negara maju, permasalahan pembangunan ekonomi yang dihadapi adalah
rendahnya tingkat permintaan sehingga pertumbuhan output minim. Sedangkan pada negara
berkembang, permasalahan pembangunan ekonomi yang dijumpainya adalah minimnya
elastisitas penawaran sehingga menyebabkan rendahnya laju pertumbuhan ekonomi.

Penjelasan lebih lanjut mengenai permasalahan pembangunan ekonomi yang ada di


negara berkembang antara lain:

 Ketergantungan pada sektor pertanian primer

Negara berkembang cenderung bergantung dan lebih mengandalkan sektor pertanian


dan pertambangan saja. Bahkan, terdapat kasus dimana negara berkembang tersebut
hanya bergantung pada sektor pertanian.

 
 Tingkat prduktivitas rendah

             Hal ini dapat dilihat pada pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita yang terbilang
kecil. Pendapatan per kapita yang kecil dikarenakan tingkat kehidupan yang rendah dan
keterbatasan kesempatan kerja. Terutama bagi masyarakat dengan Pendidikan rendah.

 Ketergantungan yang tinggi dan rentan terhadap hubungan internasional

               Keadaan perekonomian di negara berkembang sangat banyak dipengaruhi oleh negara


maju di sekitarnya, hal inilah yang membuat negara berkembang memiliki
ketergantungan yang tinggi. Sebab terjadinya hal ini adalah karena permintaan domestic
yang lemah dan mengandalkan pada pasar ekspor. Apalagi jika barang yang diekspor
adalah barang-barang primer.

 Pasar dan informasi yang tidak sempurna


           Informasi yang tersedia di pasar di negara berkembang tidak lengkap jika dibandingkan
dengan di negara maju. Struktur pasar barang dan jasa umumnya tidak sempurna,
bahkan, monopoli dan oligopoli bisa terjadi dalam pasar faktor produksi. Selain itu,
rakyat banyak dirugikan karena Sebagian besar informasi pasar hanya diterima oleh
pengusaha atas saja.

 Tingkat pengangguran yang tinggi

 Angka pengangguran yang ada di negara berkembang mana pun terhitung sangat
tinggi, bahkan akan semakin meningkat apabila dihitung menggunakan angka
underemployment.Salah satu yang menyebabkan tingginya angka pengangguran adalah
karena laju pertumbuhan Angkatan kerja yang sangat tinggi hingga melebihi daya
tamping perekonomian nasional.

 Tingkat kehidupan yang rendah


   Rendahnya tingkat kehidupan dapat dilihat berdasarkan kemampuan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan rumah, UNDP mengeluarkan laporan
yang menyebutkan bahwa lebih dari satu miliar penduduk dunia di bawah garis
kemiskinan, hampir 80 persen berasal dari negara berkembang. Kemiskinan yang
dimaksud adalah masyarakatan yang mengalami kekurangan gizi, memiliki kondisi
kesehatan yang buruk, dan memiliki Pendidikan yang rendah.

 Kemiskinan

Kemiskinan Masalah kemisikinan merupakan masalah bagi setiap negara. Masalah


kemisikinan mendorong setiap negara untuk melakukan pembangunan. Masalah
kemisikinan ini harus di atasi karena memiliki dampak yang sangat luas bagi kehidupan
seseorang atau suatu bangsa, baik dari di mensi ekonomi maupun non ekonomi. untuk
mengerti lebih jauh masalah kemisikinan ada ini memunculkan beberapa kosa kata
standar dalam kajian kemisikinan (Friedmann,1992:89) sebagai berikut:

a. Sebuah Power tygaris (garis kemisikinan), yaitu tingkat konsumsi rumah tangga
minimum yang dapat di terima secara sosial.  

b. Mutlak dan relatif kemiskinan (kemiskinan mutlak dan relatif).Yaitu kemisikinan


yang jatuh di bawah standar konsumsi minimum dan karenanya tergantung pada
bagus. Sedangkan relatif adalah kemisikinan yang eksis di atas garis kemisikinan
mutlak yang sering di anggap sebagai seperti antara kelompok miskin dan kelompok
non miskin berdasar kan penghasilan relatif.

c. Layak miskin adalah kaum miskin yang mau peduli dengan harapan orang-orang
tidak salah, bersih, bertanggung jawab, bertanggung jawab mau menerima pekerjaan
apa saja demi memperoleh upah yang di tawarkan

d. Target populasi ,populasi sasaran     adalah kelompok orang tertentu yang di jadikan
sebagai objek dan kebijakan serta program pemerintah.

Muhamad Hasan dan Muhamad Azis menjelaskan dalam bukunya yang berjudul
Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (2018), bahwa masalah
kependudukan lainnya selain tingginya pertumbuhan ekonomi adalah distribusi penduduk
yang tidak merata antar daerah. Pada negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk
yang tinggi cenderung tidak dibarengi dengan pemerataan jumlah penduduk dengan daerah
lain. Jumlah penduduk hanya terfokus pada daerah dan wilayah tertentu, sedangkan daerah
dan wilayah lainnya mengalami kekurangan penduduk.

Penyebaran penduduk yang tidak merata ini mempengaruhi dan menghambat


pembangunan ekonomi yang ada. Dari penjelasan yang sudah diuraikan di atas, ekonomi
Islam menawarkan beberapa solusi untuk mencegah dan mengurangi berbagai permasalahan
pembangunan ekonomi yang terjadi di negara berkembang. Antara lain: Islam mendorong
pertumbuhan ekonomi yang memberi manfaat luas (pro-poor growth) bagi masyarakat yang
ada di negeri tersebut. Islam mencapai pro-poor growth  dengan du acara yaitu pelarangan
riba dan mendorong kegiatan ekonomi di sektor riil. Islam mendorong penciptaan anggaran
negara yang memihak pada kepentingan rakyat banyak (pro-poor budgeting). Tidak pernah
terjadi defisit anggaran dalam pemerintahan Islam walau tekanan pengeluaran sangat tinggi,
kecuali sekali saja, pada masa pemerintahan Nabi Muhammad s.a.w, yang disebabkan oleh
peperangan. Bahkan pada masa Khalifah Umar dan Uthman terjadi surplus anggaran yang
besar. Yang kemudian lebih banyak didorong adalah efisiensi dan penghematan anggaran
melalui good governance. Di dalam Islam, anggaran negara adalah harta publik sehingga
anggaran menjadi sangat responsif terhadap kepentingan orang miskin.

 Islam mendorong pembangunan infrastruktur yang memberi manfaat luas bagi


masyarakat (pro-poor infrastructure). Islam mendorong pembangunan infrastruktur yang
memiliki dampak eksternalitas positif dalam rangka meningkatkan kapasitas dan
efisiensi perekonomian
 Islam mendorong penyediaan pelayanan publik dasar yang berpihak pada masyarakat
luas (pro-poor public services). Terdapat tiga bidang pelayanan publik yang mendapat
perhatian Islam secara serius: birokrasi, pendidikan dan Kesehatan
 Islam mendorong kebijakan pemerataan dan distribusi pendapatan yang memihak rakyat
miskin. Terdapat tiga instrument utama dalam Islam terkait distribusi pendapatan yaitu
aturan   kepemilikan tanah, penerapan zakat, serta menganjurkan qardul hasan, infak dan
wakaf.

Teori Teori Pembangunan yaitu :

1. Teori Klasik

a. Teori ADAM Smith bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya
pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka  akan terdapat
pertambahan keluaran atau hasil.Teori ADAM Smith tertuang dalam bukunya yabg
ber judul sebuah pertanyaan ke dalam itu alam dan penyebab dari itu kekayaan
Bangsa.

b. RICHARD   berpendapat bahwa  faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar


sampai menjadi doa kali lipat pada suatu saat akan menyebab kan jumlah tenaga kerja
melimpah. Kelebihan tenaga kerja mengakibatkan kan ubah menjadi turun. Upah
tersebut hnya dapat di gunakan untuk membiayai taraf hidup minimum jadi
perekonomian akan mengalami kemandegan (Startoner Negara). Teori David Richardo
ini dan dalam bukunya yang judul itu Prinsip dari politik dan perpajakan.

2. Teori Non Klasik

a. Harrord Domar, teori ini dan bahwa modal harus di pakai secara efektif ,karena
pertumbuhan ekonomi sangat di pengaruhi oleh peran pembentukan modal tersebut.
Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
B. Indikator Keberhasilan Pembangunan

Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Suatu Negara Proses menjadi negara


maju adalah negara yang memperhatikan pembangunan ekonominya. Negara yang
mempunyai kondisi yang baik tentu juga memiliki perkembangan pembangunan yang
baik.   Untuk mengukur sejauh mana kemajuan pembangunan diperlukan ukuran (indikator).
Indikator dan variabel pembangunan bisa berbda-beda untuk setiap Negara. Di Negara-negara
yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih seputar kebutuhan-
kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan
pokok yang rendah. Sebaiknya di negara negara yang telah dapat memenuhi kebutuhan
tersebut,indikator pembangunakan akan bergeser kepada faktor faktor sekunder dan tersier
(Tikson 2005). .Fungsi indikator sendiri adalah tentang gejala, pola dan pengaruh yang
terjadi, dan juga untuk menentukan hingga taraf mana yang berhasil dicapai negara. Kegiatan
nya meliputi mengukur, menganalisis dan mengevaluasi sebuah perencanaan pembangunan
ekonomi sampai pelaksanaan supaya bisa menghasilkan kebijakan.  Tujuan utama setiap
negara melakukan pembangunan ekonomi adalah untuk memeroleh kemakmuran, baik
kemakmuran bagi negara maupun kemakmuran bagi penduduknya. Kemakmuran hanya bisa
diperoleh apabila pembangunan ekonomi yang dilakukan suatu negara berhasil. Keberhasilan
pembangunan ekonomi tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi saja, tetapi juga dari sisi lainnya.
Oleh sebab itulah, keberhasilan suatu pembangunan ekonomi ditentukan oleh faktor ekonomi
dan faktor non-ekonomi. Dilansir dari buku Ekonomika Pembangunan (2006) karya Mudrajad
Kuncoro, dijelaskan dua indikator utama dalam menentukan keberhasilan pembangunan
ekonomi di negara berkembang. Berikut penjelasannya :

Ada tiga aspek dalam indikator ekonomi, yaitu :


 Laju pertumbuhan ekonomi
Menurut pandangan kaum tradisional, laju pertumbuhan ekonomi merupakan indikator
utama dalam menilai keberhasilan suatu pembangunan ekonomi. Laju pertumbuhan
ekonomi yang tinggi merupakan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi sehingga
target pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah suatu keharusan.

 Gross National Product (GNP) atau Pendapatan Nasional Per kapita


Pendapatan nasional perkapita bisa dihitung dengan cara membagi pendapatan nasional
dengan jumlah penduduk. Penghitungan pendapatan nasional per kapita biasanya
dilakukan setiap satu tahun sekali. Hingga saat ini, pendapatan nasional per kapita masih
digunakan sebagai tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi tingkat
pendapatan nasional per kapita suatu masyarakat, maka akan semakin sejahtera
masyarakatnya. Masyarakat yang sejahtera merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan ekonomi suatu negara.
 Gross Domestic Product (GDP) per kapita dengan Purcashing Power Parity
Salah satu kelemahan yang ada pada sistem penghitungan PDB selama ini adalah
ketidakmampuannya mengakomodasikan indikator-indikator non-ekonomi (faktor
lingkungan) sebagai aspek penting bagi tingkat kesejahteraan. Ketika angka PDB nominal
tidak dapat menjelaskan mengenai tingkat kesejahteraan riil, maka United Nations
Development Programme (UNDP) mengambil inisiatif untuk menghitung variabel
Purcashing Power Parity (PPP). Penghitungan PPP digunakan sebagai dasar penentu
kemampuan atau daya beli seseorang. Semakin tinggi daya beli seseorang atau masyarakat,
maka bisa dikatakan bahwa pembangunan ekonominya berhasil.

Ada juga indikator yang di namakan indikator sosial yaitu :

 Indeks pembangunan manusia

Dalam buku Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang (2018) karya,


Muhammad Amsal Sahban dijelaskan bahwa indeks pembangunan manusia diukur
berdasarkan tiga aspek, yaitu:

1. Usia panjang yang diukur dengan tingkat harapan hidup. Semakin tinggi tingkat harapan
hidup, maka pembangunan ekonomi bisa dikatakan berhasil.

2.  Pengetahuan yang diukur dengan rata-rata tertimbang dari jumlah orang dewasa yang
bisa membaca dan rata-rata tingkat sekolah. Semakin tinggi tingkat rata-rata membaca
dan rata-rata tingkat sekolah, maka pembangunan ekonomi bisa dikatakan berhasil.

3. Penghasilan yang diukur dengan pendapatan riil yang telah disesuaikan, yaitu
disesuaikan menurut daya beli atau mata uang masing-masing negara. Semakin tinggi
tingkat penghasilan masyarakat, maka pembangunan ekonomi bisa dikatakan berhasil.

 Physical Quality Life Index (PQLI)


Physical quality life index atau indeks mutu hidup adalah indeks gabungan dari tiga
indikator utama, yaitu :
a. Angka harapan hidup pada usia tahu tahun
b. Angka kematian
c. Tingkat buta huruf.
Lembaga-lembaga internasional yang menggunakan Indikator ekonomi antara lain
pendapatan perkapita (GNP atau PDB), struktur perekonomin, urbanisasi, dan jumlah
tabungan. Selain itu terdapat pula dua indikator lainnya yang mwan kemajuan pembangunan
sosial ekonomi suatu bangsa atau daerah yaitu Indeks Kualitas Hidup (IKH atau PQLI) dan
Indeks Pembangunan Manusia (HDI). Berikut ini ringkasan Deddy T. Tikson (2005) ada  lima
indikator yaitu :
1. Pendapatan perkapita
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB merupakan salah satu
indikator ekonomi makro yang telah lama digunakan untuk mengukur pertumbuhan
ekonomi. Dalam perspektif makroekonomi, indikator ini merupakan bagian kesejahteraan
yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat. pendapatan per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa
diabaikan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan pendapatan
nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara dunia ketiga.
Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara otomatis
ditunjukkan oleh adanya peningkatan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi).
Meskipun demikian, beberapa ahli menganggap penggunaan indikator ini pada pola
distribusi pendapatan nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan
pemerataan kesejahteraan, termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.

 2. Struktur ekonomi


Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan
transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial. Dengan
adanyaperkembangan ekonomi dan peningkatan per kapita, konstribusi sektor
manupaktur/industri dan jasa terhadap pendapatan nasional akan meningkat terus.
Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan
atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan
tenaga kerja. Di pihak lain, kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan
semakin menurun. Contohnya, bertumbuhnya ekonomi mengakibatkan sektor pertanian
digantikan dengan sektor industri maka struktur ekonomi akan berubah seiring dengan
bertumbuhnya ekonomi.

3. Urbanisasi
Urbanisasi dapat diartikan sebagai penduduk yang bermukim di wilayah dibandingkan
dengan di pedesaan. Urbanisasi dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan penduduk di
wilayah urban sama dengan nol. Sesuai dengan pengalaman industrialisasi di negara-
negara eropa Barat dan Amerika Utara, proporsi penduduk di wilayah perkotaan
berbanding lurus dengan proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa kecepatan urbanisasi
akan semakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses industrialisasi. Di Negara-negara
industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan, sedangkan di Negara-
negara berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena
ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu indikator pembangunan.
4. Angka Tabungan
    Perkembangan sektor manufaktur/industri selama tahap industrialisasi memerlukan
investasi dan modal. Modal finansial merupakan faktor utama dalam proses industrialisasi
dalam sebuah masyarakat, sebagaimana yang terjadi di Inggeris pada umumnya di Eropa
pada awal pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh revolusi industri. Dalam masyarakat
yang memiliki produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik
swasta maupun pemerintah. Contohnya, Perubahan dari sektor pertanian beralih sektor
perindustrian akan meningkatkan produktivitas, serta output yang dihasilkan juga akan
naik.

5. Indeks Kualitas Hidup


Indeks kualitas hidup (IKH) atau Physical Qualty of life Index (PQLI) digunakan untuk
mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks makroekonomi tidak dapat
memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan
ekonomi. Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh terus, tetapi tanpa
diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial. Contohnya bisa dilihat dari pemenuhan
kebutuhan makanan kepada masyarakat yang merata. Artinya, mereka bisa memenuhi
kebutuhan hidup mereka sendiri jadi tidak ada kata tentang kekurangan makanan. Contoh
lain, pemenuhan kebutuhan obat-obatan atau akses kesehatan masyarakat terjangkau
apabila masyarakat mengalami sakit.

Indeks kualitas hidup dihitung berdasarkan kepada :

(1) angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun,

(2) angka kematian bayi, dan

(3) angka melek huruf.

Dalam indeks kualitas hidup, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi sekaligus
dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga
yang langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan diukur dengan angka
melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan
sebagai hasil pembangunan. variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena
tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya.
Oleh karena itu, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas
manusia sebagai hasil pembangunan, disamping pendapatan per kapita sebagai ukuran
kuantitas pembuat manusia.
6.  Indeks Pembangunan Manusia (Indeks Pembangunan Manusia)
Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) telah membuat indikator
pembangunan yang lain, sebagai tambahan untuk beberapa indikator yang telah ada. Ide
dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas
sumber daya manusia. Menurut UNDP, pembangunan ditujukan untuk pengembangan
sumberdaya manusia. Dalam pemahaman ini, pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah
proses yang bertujuan untuk mengembangkan pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh
manusia. Hal ini didasarkan oleh asumsi bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia
akan diikuti oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluang untuk menentukan jalan hidup
manusia secara bebas.
Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai faktor penting dalam kehidupan manusia, tetapi
tidak secara otomatis akan mempengaruhi peningkatan martabat dan harkat manusia.
Dalam hubungan ini, ada tiga komponen yang dianggap paling menentukan dalam
pembangunan, umur panjang dan kesehatan, perolehan dan pengembangan pengetahuan,
dan peningkatan terhadap akses untuk kehidupan yang lebih baik. Indeks ini dibuat dengan
mengkombinasikan tiga komponen. Tiga komponen tersebut adalah :
(1) rata-rata harapan hidup pada saat lahir,
(2) rata-rata pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU,
(3) pendapatan per kapita yang dihitung berdasarkan Purchasing Power Parity .

7.  Kesehatan
Kesehatan memberikan pengaruh pembangunan ekonomi. Lengkapnya fasilitas kesehatan,
mudahnya akses kesehatan yang ada, akan mengakibatan angka harapan hidup yang tinggi
Contohnya pelayanan KB (keluarga berencana). Sehingga kesehatan menjadi indikator
keberhasilan.

8. Tempat Tinggal
Tempat tinggal juga menjadi indikator keberhasilan pembangunan ekonomi. Tempat
tinggal yang dimaksud adalah tempat tinggal yang mempunyai fasilitas air,  listrik yang
memadai, sarana sanitasi dan kualitas tempat tinggal yang layak huni. Itu semua
menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat.

 9. Kriminalitas
Tingkat kriminalitas akan berkurang jika suatu negara mempunyai tingkat kesejahteraan
yang tinggi. Karena, masyarakat sudah mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri

10.  Akses atau Media


Indikator ini  adalah penyediaan akses untuk menuju tempat-tempat yang tidak terjangkau.
Hal ini menandakan tingkat pembangunan ekonomi yang baik.
11. Pendidikan
Pendidikan menjadi salah satu indikator pembangunan ekonomi. Karena pembangunan
ekonomi yang maju di suatu negara, terjadi apabila tingkat pendidikan masyarakatnya
tinggi.  Artinya, jika dilihat dari banyaknya angka atau orang yang melek huruf di suatu
negara, itu menandakan bahwa pembangunan ekonominya bagus. Namun bukan hanya
dilihat dari angka melek huruf nya saja melainkan dari tingkat partisipasi masyarakat
terhadap pentingnya pendidikan
Pengembangan manusia berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas manusia yang dapat
dirangkum dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan , disamping derajat
kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya.

C. Kebijakan Dan Startegi Pembangunan Ekonomi Indonesia

Strategi Kebijakan Pembangunan Ekonomi di Indonesia Strategi pembangunan


merupakan suatu cara untuk mencapai melihat dan misi yang rumusan kan dalam bentuk
strategi sehingga dapat meningkatan kinerja.Kinerja sangat di pengaruhi oleh bagaimana
suatu organisasi (pemerintah) menerima sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi
organisasi pemerintah. Faktor faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih terfokus strategi
dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien.
untuk merumuskan strategi maka di butuhkan analisis lingkungan strategi. Dalam belajar
perekonomian suatu negara, salah satu konsep yang penting untuk di perhatikanya itu
mengetahui strategi pembangunan ekonomi. menurutSl Suroso(1993) strategi pembangunan
ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas fakto-faktor (variabel) yang
akan di jadikan gaktor/variabel utama yang menjadi penentu itu proses pertumbuhan. Adapun
beberapa strategi pembangunan ekonomi yaitu :
1.  Strategi pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah strategi pembangunan ekonomi
suatu negara akan ke pada upaya pembentukan modal,serta bagaimana menanamkan nya
secara seimbang, menyebar ,terarah dan memuat,jadi dapat menimbulkan efek
pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan selamat menikmati
oleh golongan lemah melalui proses merambat kebawah (berhamburan turun
memengaruhi) pendistribusian kembali. Jika terjadi terlampir atau ke tidak merataan hal
tersebut merupakan syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi. Kritik pagar keras dari
strategi yang pertama ini adalah bahwa pada sekarang yang terjadi adalah terlampir yang
semakin tajam.
2. Strategi dengan pembangunan pemerataan
Inti dari konsep strategiini adalah dengan di tekankannya peningkatan pembangunan
melalui teknik sosial rekayasa, seperti selain itu melalui penyusunan perencanaan
induk ,dan paket program terpadu.
3. Strategi terbatas
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi
mencari alternatif lain jadi pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama
strategi tidak terbatas. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah kemiskinan di negara -
negara berkembang lebih di sebabkan karena adanya terbata negara tersebut dari
pesta/negara lainnya. oleh karena itu jika suatu Negara ingin terbebas dari kemisikinan dan
keterbelakangan ekonomi, Negara tersebut harus mengarah kan upaya pembangunan
ekonominya pada usaha melepaskan diri dari terbatas dari pesta lain. Langkah yang dapat
dicapai di antaranya adalah meningkatkan produksi nasional yang di sertai dengan
peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih cinta produk nasional,dan seperti.

4. Strategi yang berwawasan ruang


Strategi ini di kemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang di kemukakan sebab - sebab
kurang mampu nya daerah miskin berkembang secepatnya daerah yang lebih kaya/
maju .menurut mereka kurang mampu nya daerah miskin berkembang secepatnya daerah
maju karena kemampuan/ pengaruh menyetor dari kaya kemiskin (SebaranEfek) lebih
kecil lebih dari terjadi nya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (cuci
kembali- efek) . perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah,bahwa Myrdall tidak
tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai,sedangkan
Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

5. Strategi pendekatan kebutuhan pokok


Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemisikinan secara masal. Strategi ini
selanjutnya di kembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun1975,
dengan adalah dahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika
pendapatan masih rendah akibat kemisikinan yang sumber pada gerakan Oleh karena itu
sebaiknya usaha-usaha di arah kan pada penciptaan lapangan kerja ,peningkatan kebutuhan
pokok dan seperti.

Setiap masalah yang dihadapi harus di selesai kan melalui strategi dan kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki negara tersebut.Arah
strategi dan kebijakan ini di lakukan untuk banyak tujuan, namun tujuan utama adalah
mensejahterakan masyarakat secara merata. Berikut merupakan  Kebiajakan yang
umumnya di lakukan pemerintah di beberapa bagian negara untuk cepat pembangunan
ekonomi sebuah.
Kebijakan Pembangunan Ekonomi yaitu :
a. Peningkatan Kualitas pendidikan
Tidak dapat di pungkiri bahwa pendidikan merupakan tidak yakin penting  pembentuk
kepribadian bangsa dan kualitas masyarakatnya. Di berbagai negara ,pendidikan selalu di
utama kan dalam setiap pembahasan strategi dan kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
memajukan pembangunan ekonominya. pendidikan mendorong produktivitas, kemudian
meningkatkan pendapatan jadi tabungan dan investasi meningkat. Hal ini merupakan
komponen penting dalam pembangunan ekonomi. Kebijakan pendidikan yang nyata di
tempuk oleh Indonesia melalui program pemerintah, yaitu wajib belajar 9 tahun yang
kemudian di tingkat kan menjadi wajib belajar 12 tahun. selama proses pendidikan
tersebut berlangsung, program wajib belajar 9 tahun di bebaskan dari uiran sekolah,
bahkan di beberapa daerah untuk tampilan sekolah menengah ke atas sudah di bebaskan
dari iran. setelah menempuh pendidikan wajib 12 tahun, Pemerintah juga sering kali
membuka kesempatan bagi siswa berprestasi untuk mendapatkan beasiswa ke perguruan
tinggi.Bahkan program ini di ikuti oleh banyak pesta Swasta dalam membangun kualitas
bangsa.

b. Melaksanakan pembangunan
Dalam pembangunan di butuhkan perencanaan. Hal in sangat penting agar mendorong
pemerintah untuk membuat strategi kebijakan dalam pelaksanaan dan mencapai sasaran
pembangunan ekonomi.Setiap negara pasti memiliki rumusan perencanaan seperti
pembangunan nasional (SPPN) ada di indonesia.Tujuan tentu saja untuk mencapai
sasaran pembangunan namun demikian, apa lah arti perencanaan tampa pelaksanaan, oleh
karena itu, dalam perencanaan ini perlu adanya pelaksanaan yang sistematis dari
pemerintahan dengan dukungan seluruh masyarakat.

c. Peningkatan Tabungan Dan Investasi


Tabungan dan investasi adalah modal penting  dalam pembangunan. Dengan perbaikan
kualitas pendidikan,masyarakat akan berupaya untuk meningkatkan tabungan dan
investasi.

d. Mengembangkan kegiatan Ekonomi

Sektor pertanian sebenarnya di janjikan jika di kelola dengan baik. Misalnya para petani
menggunakan bibit unggul dalam kegiatan penanaman barang,kemudian penggunaan
mesin berteknologi modern untuk membajak sawah namun hal ini membutuhkan kan
modal yang tidak sedikit. Pemerintah ikut untuk kegiatan modernisasi ini, mulai dari
sosialisasi hingga mempersenbahkan subsidi bagi para petani tersebut kegiatan ini akan
berdampak luas, terutama jika para pelaku ekonomi sudah siap masuk perubahan struktur
ekonomi ke industri seperti industri makanan, otomotif ,dan manfaktur artinya
masyarakat tidak asing lagi dengan kemajuan teknologi melalui mesin mesin
modern.Masalah permodalan untuk perubahan struktur ekonomi ini tentunya akan teratasi
jika pendidikan meningkat, terlaksana, dan tabungan dan investasi bertambah.
e. Menyediakan sarana dan prsarana yang membantu pembangunan
Jika pembangunan ekonomi ingin terlaksakan, di perlukan sarana dan prasarana yang
baik untuk membantu semua kegiatan ekonomi bagi penyediaan fasilitas umum, mulai
dari fasilitas pendidikan,seterkait sekolah dan kampus kesehatan (puskesmas dan rumah
sakit) jalan raya.jaringan komunikasi, aliran listrik dan transportasi umum.
Strategi kebijakan pembangunan ekonomi lainnya yaitu :
1. Mengembangkan Koridor pembangunan ekonomi indonesia dengan cara membangun pusat
pusat perekonomian du setiap pulau selain mengembang kan klaste industri berbasis
sumber sumber unggul. Baik barang barang maupun sektor. Koridor pembangunan
ekonomi indonesia terbagi dalam empat tahap :
a. Mengidentifikasi kan pusat pusat perekonomian, misalnya ibu kota provinsi
b. Menentukan kebutuhan penghubungan antara pusat ekonomi tersebut, seperti lalu lintas
barang
c. Validasi untuk memastikan seperti dengan pembangunan nasional, yakni pengaturan
daerah tempat tinggal dengan sistem infra struktur serta fasilitas.
d. Menentukan hubungan lokasi sektor fokus, guna membantu fasilitas. Misalnya
menghubungkan daerah pertamanya dengan kawasan pembrosisnya.

2. Memperkuat hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional.Hal ini bisa
mengurangi buatnya transaksi,menciptakan sinerdi antara pusat pusat pertumbuhan dan
menyadari perlunya akses akses ke jumlah layanan. Seperti intradana antar konekvisitas
antara pusat pertumbuhan serta pintu perdagangan dan pariwisata internasional. Integrasi
ekonomi merupakan hal terbaik untuk mencapai keuntungan langsung dari konsentrasi
produksi.serta dalam jangka panjang, meningkatkan kn standar kehidupan.
Saat ini, aktivitas ekonomi indonesia di kota kota, khusus nya jawa dan sumatera.fasilitas
transportasi yang bisa menyebabkan daerah industri tidak mnjangkau pelosok. Pada jangka
pendek ,proyek proyek yang perlu di bangun di jawa adalah trans jawa,trans
jabodetabek,kereta api jalur dua,Tanjung priok. Pembangunan tersebut di harap kan bisa
berdampak langsung mengurangi kemiskinan di jawa yang melebihi 20 juta jiwa, dua kali
populasi miskin sumatera yang sekitar 7 juta jiwa. Pembangunan infra struktur di jawa bisa
cepat pertumbuhan ekonomi.

3. Mempercepat kapabilitas teknologi dan ilmu pengetahuan nasional atau IPTEK. Selain tiga
startegi utama ini, juga ada beberapa strategi pendukung seperti kebijakan investasi,
perdagangan dan vinansial. Beberapa elemen utama di sektori tekat adalah meningkatkan
kualitas pendidikan termaksud pendidikan kejujuran tinggi serta pelatih nya. Peningkatan
tingkah kompetensi teknologi dan sumber daya ahli. Peningkatan aktifitas penelit dan
pengembangan, baik pemerintah maupun swasta ,dengan memberikan insentif serta
menaikan anggaran. Kemudian mengembang sistem inovasi nasional,termaksud
pembiayaan nya.saat ini masalah utama yang di hadapi adalah kemampuan penelitian dan
pengembangan yang d gunakan untuk mencari solusi teknologi.kemampuan pengguna
untuk menyerap teknologi yabg ada. Serta transaksi antar penelitian dan pengembangan
sebagai pemasok solusi teknologi dengan penggunanya tidak bangunan dengan baik.

D.   Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis,


masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987.

Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi adalah
antara pemenuhan kebutuhan pembangunan dengan upaya mempertahankan kelestarian
lingkungan (Fauzi, 2004). Pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam yang tidak
memerhatikan aspek kelestarian lingkungan pada akhirnya akan berdampak negatif pada
lingkungan itu sendiri. Karena, pada dasarnya sumber daya alam dan lingkungan memiliki
kapasitas daya dukung yang terbatas. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi yang tidak
memerhatikan kapasitas sumber daya alam dan lingkungan akan menyebabkan
permasalahan pembangunan di kemudian hari. Konsep pembangunan berkelanjutan sudah
lama menjadi perhatian para ahli. Namun, istilah keberlajutan (sustainability) baru muncul
beberapa dekade lalu. Walau demikian, perhatian terhadap keberlanjutan sudah dimulai
sejak Malthus (1798) mengkhawatirkan ketersedian lahan di Inggris akibat ledakan
penduduk yang pesat. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya manusia untuk
memperbaiki mutu kehidupan dengan tetap berusaha tidak melampaui ekosistem pendukung
kehidupannya. Dewasa ini masalah pembangunan berkelanjutan telah dijadikan sebagai isu
penting yang perlu terus disosialisasikan di tengah masyarakat.

Pembangunan berkelanjutan (Emil Salim, 1990) bertujuan meningkatkan


kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. Pembangunan
yang berkelanjutan pada hakikatnya ditujukan untuk mencari pemerataan pembangunan
antargenerasi di masa kini maupun masa mendatang. Menurut KLH (1990) pembangunan,
yang pada dasarnya lebih berorientasi ekonomi, dapat diukur keberlanjutannya berdasarkan
tiga kriteria. Yaitu: (1) Tidak ada pemborosan penggunaan sumber daya alam atau depletion
of natural resources; (2) Tidak ada polusi dan dampak lingkungan lainnya; (3) Kegiatannya
harus dapat meningkatkan useable resources ataupun replaceable resource.

Senada dengan konsep di atas, Sutamihardja (2004), menyatakan sasaran


pembangunan berkelanjutan mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya, pertama,
pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergeneration equity) yang
berarti bahwa pemanfaatan sumber daya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu
memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan
serta diarahkan pada sumber daya alam replaceable dan menekankan serendah mungkin
eksploitasi sumber daya alam irreplaceable. Kedua, safeguarding atau pengamanan terhadap
kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi
gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan tetap baik bagi generasi
mendatang. Ketiga, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk
kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan
sumberdaya alam yang berkelanjutan antargenerasi. Keempat, mempertahankan
kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang
mendatang (inter temporal). Kelima, mempertahankan manfaat pembangunan ataupun
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka
panjang ataupun lestari antargenerasi. Keenam, menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan
manusia antargenerasi sesuai dengan habitatnya.

Dari sisi ekonomi Fauzi (2004), setidaknya ada tiga alasan utama (faktor) mengapa
pembangunan ekonomi harus berkelanjutan. Faktor pertama menyangkut alasan moral.
Generasi kini menikmati barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya alam dan
lingkungan, sehingga secara moral perlu untuk memerhatikan ketersediaan sumber daya
alam tersebut untuk generasi mendatang. Kewajiban moral tersebut mencakup tidak
mengekstraksi sumber daya alam yang dapat merusak lingkungan, serta dapat
menghilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk menikmati layanan serupa.

Faktor kedua, menyangkut alasan ekologi, Keanekaragaman hayati misalnya,


memiliki nilai ekologi yang sangat tinggi, oleh karena itu aktivitas ekonomi semestinya
tidak diarahkan pada kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan semata yang
pada akhirnya dapat mengancam fungsi ekologi.

Faktor ketiga, yang menjadi alasan perlunya memperhatikan aspek keberlanjutan


adalah alasan ekonomi. Alasan dari sisi ekonomi memang masih terjadi perdebatan karena
tidak diketahui apakah aktivitas ekonomi selama ini sudah atau belum memenuhi kriteria
keberlanjutan, seperti kita ketahui, bahwa dimensi ekonomi berkelanjutan sendiri cukup
kompleks, sehingga sering aspek keberlanjutan dari sisi ekonomi ini hanya dibatasi pada
pengukuran kesejahteraan antargenerasi (intergeneration welfare maximization).

Sutamihardja (2004), dalam konsep pembangunan berkelanjutan, tabrakan kebijakan


yang mungkin dapat terjadi antara kebutuhan menggali sumberdaya alam untuk memerangi
kemiskinan dan kebutuhan mencegah terjadinya degredasi lingkungan perlu dihindari serta
sejauh mungkin dapat berjalan secara berimbang. Pembangunan berkelanjutan juga
mengharuskan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat dan adanya kesempatan luas
kepada warga masyarakat untuk mengejar cita-cita akan kehidupan yang lebih baik dengan
tanpa mengorbankan generasi mendatang.

Pengembangan konsep pembangunan berkelanjutan perlu mempertimbangkan


kebutuhan wajar secara sosial dan kultural, menyebarluaskan nilai-nilai yang menciptakan
standar konsumsi berbeda dalam batas kemampuan lingkungan, serta secara wajar semua
orang mampu mencita-citakannya. Namun demikian ada kecendrungan bahwa pemenuhan
kebutuhan tersebut akan tergantung pada kebutuhan dalam mewujudkan pertumbuhan
ekonomi ataupun kebutuhan produksi pada skala maksimum.
 Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan jelas  mensyaratkan pertumbuhan ekonomi di tempat yang
kebutuhan utamanya belum bisa konsisten dengan pertumbuhan ekonomi, asalkan isi
pertumbuhan mencerminkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Akan tetapi kenyataannya
aktivitas produksi tinggi dapat saja terjadi bersamaan dengan kemelaratan yang tersebar
luas. Kondisi ini dapat membahayakan lingkungan. Jadi pembangunan berkelanjutan
mensyaratkan masyarakat terpenuhi kebutuahan dengan cara meningkatkan potensi
produksi mereka dan sekaligus menjamin kesempatan yang sama semua orang.
Konsep keberlanjutan merupakan konsep yang sederhana, tapi kompleks, sehingga
pengertian keberlajutanpun sangat multidimensi dan multiinterpretasi. Menurut Heal,
(Fauzi, 2004). Konsep keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi. Pertama,
dimensi waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi di masa
mendatang.Kedua, dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem sumber daya alam
dan lingkungan.
Hall (1998) menyatakan bahwa asumsi keberlajutan paling tidak terletak pada tiga aksioma
dasar; (1) Perlakuan masa kini dan masa mendatang yang menempatkan nilai positif dalam
jangka panjang; (2) Menyadari bahwa aset lingkungan memberikan kontribusi terhadap
economic well-being; (3) Mengetahui kendala akibat implikasi yang timbul pada aset
lingkungan. Konsep ini dirasakan masih sangat normatif sehingga aspek operasional dari
konsep keberlanjutan ini pun banyak mengalami kendala.
Perman et al.,(1997) mencoba mengelaborasikan lebih lanjut konsep keberlanjutan ini
dengan mengajukan lima alternatif pengertian: (1) Suatu kondisi dikatakan berkelanjutan
(sustainable) jika utilitas yang diperoleh masyarakat tidak berkurang sepanjang waktu dan
konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-declining consumption), (2) keberlanjutan
adalah kondisi ketika sumber daya alam dikelola sedemikian rupa untuk memelihara
kesempatan produksi di masa mendatang, (3) keberlanjutan adalah kondisi saat sumber
daya alam (natural capital stock) tidak berkurang sepanjang waktu (nondeclining),(4)
keberlanjutan adalah kondisi ketika sumber daya alam dikelola untuk mempertahankan
produksi jasa sumber daya alam, dan (5) keberlanjutan adalah adanya kondisi
keseimbangan dan daya tahan (resilience) ekosistem terpenuhi.
 Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus dilandasi hal-hal
seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi, meratanya peran dan
kesempatan perempuan, meratanya ekonomi dicapai dengan keseimbangan distribusi
kesejahteraan. Namun pemerataan bukanlah hal yang secara langsung dapat dicapai.
Pemerataan adalah konsep, relatif dan tidak secara langsung dapat diukur.

Dimensi etika pembangunan berkelanjutan adalah hal menyeluruh, kesenjangan


pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar, walaupun pemerataan di banyak
negara sudah meningkat. Aspek etika lainnya yang perlu menjadi perhatian pembangunan
berkelanjutan adalah prospek generasi masa datang, tidak dapat dikompromikan dengan
aktivitas generasi masa kini. Ini berarti pembangunan generasi masa kini perlu
mempertimbangkan generasi masa datang dalam memenuhi kebutuhannya.

 Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan bahwa sumber


daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan masa datang.
Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem.
Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang merata terhadap
setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi berbagai masyarakat dapat lebih
dimengerti.

 Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia dengan alam.


Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau merusak. Hanya dengan
memanfaatkan pengertian tentang konpleknya keterkaitanantara sistem alam dan sistem
sosial. Dengan menggunakan pengertian ini maka pelaksanaan pembangunan lebih
integratif merupakan konsep pelaksanaan pembangunan yang dapat dimungkinkan. Hal ini
merupakan tantangan utama dalam kelembagaan.

 Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan,.implikasi pembangunan
berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian ini. Pembangunan
berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan penilaian yang berbedadengan asumsi normal
dalam prosedur discounting. Persepsi jangka panjang adalah perspektif pembangunan yang
berkelanjutan. Hingga saat ini kerangka jangka pendek mendominasi pemikiran para
pengambil keputusan ekonomi, oleh karena itu perlu dipertimbangkan. Secara ideal
keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan pencapaian terhadap
kesinambungan berbagai aspek kehidupan yang mencakup; keberlanjutan ekologis,
ekonomi, sosial budaya, politik, serta keberlanjutan pertahanan dan keamanan. Akhirnya,
sebagai konsep sederhana namun mencakup dimensi yang cukup luas, pencarian konsep
keberlanjutan yang memenuhi harapan semua pihak akan terus berjalan. Pengembangan
konsep dan model-model yang telah ada diharapkan akan selalu muncul. Oleh karena itu
pada tulisan ini ditawarkan model keberlanjutan melalui multikriteria analisis dampak
lingkungan. Dengan memperhatikan fenomena yang ada maka perubahan paradigma
keberlanjutan hendaknya mempertimbangkan aspek berikut :

 (1) Perilaku generasi kini tidak sepenuhnya menentukan perilaku generasi mendatang;

 (2) Generasi mendatang harus dipastikan memperoleh paling tidak tingkat konsumsi
minimum

 (3) Pergerakan harga sumber daya alam dan hak kepemilikan terhadap konsumsi di masa
mendatang harus ditentukan untuk menghindari eksploitasi yang berlebihan terhadap
sumber  daya alam masa kini;

(4) Dalam situasi pasar tidak berfungsi, diperlukan intervensi non pasar

 (5) Intervensi yang benar merupakan strategi yang penting untuk menjaga keberlanjutan.

Selain beberapa pemikiran di atas, konsep operasional keberlanjutan masih akan


terus berkembang. Namun demikian, dengan memahami esensi dasar seperti yang telah
dijelaskan dalam tulisan ini hendaknya kita akan lebih mudah mengikuti perkembangan
konsep keberlanjutan di masa-masa mendatang. Sebagai kesimpulan, keberlanjutan bukanlah
merupakan konsep yang komplek, karena dalam operasionalnya banyak hal yang perlu
diperhatikan dan saling berkaitan. Oleh karena pemahaman pembangunan berkelanjutan
penting ditingkatkan terutama bagi pengambil kebijakan baik skala makro maupun mikro
guna mencapai tujuan pembangunan. Untuk memahami konsep pembangunan berkelanjutan
tersebut, maka dalam penerapannya dibutuhkan landasan konsep atau teori yang dapat
dijadikan acuan dalam menuju arah pembangunan, oleh karenanya coba kita pahami berbagai
konsep dan pertimbangan-pertimbangan aspek keberlanjutan guna membantu
mengidentifikasi dan memformulasikan berbagai strategi, guna menjadi acuan dalan mencapai
tujuan pembangunan. Dan yang lebih penting untuk menjaga tetap terjadi keberlajutan dalam
pembangunan dibutuhkan komitmen pemerintah dalam menentukan arah dan kebijakan
pembangunan baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

 
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap negara pasti melakukan kegiatan perekonomian untuk melaksanakan laju


pembangunan ekonomi yang ada di negaranya. Baik di negara maju maupun negara
berkembang selalu terdapat permasalahan pembangunan ekonomi, tetapi permasalahan yang
dihadapi negara maju dan berkembang sudah jelas memiliki perbedaan.

Teori yang di temukan yaitu :


Adam Smith dalam Suryana (2010), Pembangunan merupakan proses pendapatan dua aspek
utama, yaitu pertumbuhan Output total dan pertumbuhan penduduk.

Sadono Sukirno (2011), Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti
oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi.

Kinanti Geminastiti (2016)   Pembangunan ekonomi adalah pekerjaan rumah yang


sangat besar bagi pemerintah. Dalam prosesnya, hal itu membutuhkan sebuah perencanaan
yang matang agar pembangunan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Dapat diambil kesimpulan bahwa pembangunan ekonomi merupakan proses naiknya


total pendapatan serta pendapatan perkapita dengan cara menghitung jumlah penduduk yang
dibarengi dengan berubahnya struktur dasar dalam ekonomi. Jika pembangunan ekonomi di
suatu negara berjalan dengan baik dan cenderung memiliki banyak masalah, maka
pertumbuhan ekonomi yang ada pada negara tersebut akan mengalami hambatan.
Permasalahan pembangunan ekonomi salah satunya tingkat produktif rendah dan lain lain
indikator keberhasilan ekonomi yaitu salah satunya  laju pertumbuhan ekonomi.

B. Saran

Pembangunan ekonomi seharusnya di rancang begitu rupa jadi menjamin


penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dengan sebaik-baik nya untuk mencapai tujuan
yang di harapkan. kapan Negara ingin membangun ekonomi maka Negara harus mampu
memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi Negara yang bersangkutan.
Jangan sampai pemilihan strategi yang di pilih malah menimbulkan bendungan.

 
DAFTAR PUSTAKA

 Arsyad, Lincolin,1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah .


(edisipertama). Yogyakarta : BPFE-UGM.

Dumairi. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Farida, Siti. 2011. Sistem Ekonomi Indonesia. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Irawan dan Suparmoko.2002. Ekonomi Pembangunan .Yogyakarta : BPFE.

Jhingan,ML 2002. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : PT.Raja Grafindo


Persada.

Lincoln, Arsyad.2004. Ekonomi Pembangunan.Yogyakarta : STIEYKPN

Siagian,P.Sondang.2008. Administrasi Pembangunan .Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Sukrino,Sadono.2011.  Ekonomi Pembangunan.Jakarta : Prenada Media Kelompok.

Todaro,MichaelP.1994. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga.Jakarta

Erlangga.Zamroni,1981. Pengantar Pembangunan EkonomiIndonesia.

Nurwino wajib sumber http ww p2kp.org/

Anda mungkin juga menyukai