Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 6

Nama : Puan Putri Maharani (1710602064)


Putri Oktaliza (1710602066)
Ramadianita (1710602067)
Ratih Neta Efrika (1710602068)
Rista Febrianti (1710602071)

Dosen Pembimbing : Yurda Indari S.E.I., M.E


Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan

MASALAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI

A. Pendahuluan
Pembangunan ekonomi merupakan suatu keharusan jika suatu negara ingin
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Dengan kata lain, pembangunan
ekonomi merupakan upaya sadar dan terarah dari suatu bangsa untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat nya melalui pemanfaatan sumber daya yang ada.
Kita tidak asing lagi dengan berbagai macam bentuk perubahan sosial dimasyarakat,
khususnya di Indonesia. Terdapat banyak sebab dan akibat yang terkait dengan perubahan
social. Berbagai bentuk konflik dan kontroversi yang mengiringi proses perubahan social
terlihat belakangan ini yaitu tentang perubahan cara pandang yang mendasari adanya
perubahan social di Indonesia.
Indonesia saat ini sedang dalam proses menata bangsa menjadi lebih baik. Perubahan
social tersebut diimplementasikan dalam bentuk perubahan pembangunan yang dilihat dari
berbagai aspek yang menyangkut didalamnya. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas
tentang “Masalah dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi”.

B. Pembahasan
1. Masalah Pembangunan Ekonomi

Pada dasarnya, tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan adalah untuk
mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang dihadapi, Adam Smith dalam Suryana
(2010), pembangunan merupakan proses pendapatan dua aspek utama, yaitu pertumbuhan
Output total dan pertumbuhan penduduk.

Kinanti Geminastiti (2016) menyatakan bahwa Pembangunan Ekonomi merupakan


pekerjaan rumah yang begitu besar bagi pemerintah. Dalam prosesnya, hal itu membutuhkan
sebuah perencanaan yang matang agar pembangunan dapat berjalan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi


adalah suatu proses kenaikan dalam pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
menghitung adanya pertambahan jumlah angka penduduk yang disertai dengan adanya
perubahan mendasar dalam struktur ekonomi (fundamental).

Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu,


apabila pembangunan ekonomi pada suatu negara tidak berjalan atau tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan, maka akan sangat berpengaruh terhadap jalannya pertumbuhan ekonomi
pada negara tersebut. Pada artikel ini penulis akan membahas tentang masalah pembangunan
ekonomi yang dialami oleh negara berkembang.1

Secara umum, permasalahan pembangunan ekonomi yang sering dialami oleh negara
berkembang yaitu pengangguran, kemiskinan,ketimpanga dalam distribusi pendapatan, dan
tingginya angka pertumbuhan penduduk. Hal ini menunjukkan ketida merataan kesejahteraan
masyarakat yang merupakan penghambat proses pembangunan ekonomi. 2

Berikut ini adalah penjabaran dari beberapa masalah pembangunan ekonomi tersebut.

a) Kemiskinan

Herlan firmansyah (2016) menyatakan bahwa kemiskinan sering kali menjadi


masalah yang tidak pernah terselesaikan dalam setiap tahapan pembangunan ekonomi negara
berkembang. 

Hal tersebut diakibatkan adanya siklus yang terjadi secara berulang dan sulit
terselesaikan, Mengapa kemiskinan menjadi salah satu masalah dalam pembangunan
ekonomi? Hal ini dikarenakan pembanguan ekonomi yang tujuan salah satunya adalah untuk
1 Graham Bannock dan Evan Davis, A Dictionary of Economics (Inggris: Penguin Books Ltd, 2004), hlm 10
2 Lincoln Arsyad, 2004, Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta : STIE YKPN
meningkatkan taraf hidup masyarakat atau mensejahterakan masyarakat, apabila semakin
banyaknya kemiskinan di suatu negara maka tujuan dari pembangunan ekonomi tersebut
tidak terpenuhi atau tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu
banyaknya angka kemiskinan pada suatu negara sangat berpengaruh terhadap jalannya
pembangunan ekonomi.

b) Pengangguran

Edy Hermansyah (masalah pembangunan manusia kependudukan pengangguran dan


migrasi) menyatakan bahwa masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu
menakutkan khususnya di Negara Negara berkembang seperti di Indonesia. 

Hal ini sudah tidak asing lagi ketika kita membicarakan masalah pengangguran yang
ada di Indonesia. Pengangguran ini terjadi karena jumlah pencari kerja lebih besar dari
jumlah peluang kerja yang tersedia dan masih adanya anak yang putus sekolah sehingga
kesulitan untuk mencari pekerjaan serta terjadinya pemutusan hubungan kerja atau PHK
karena krisis global.

Tujuan pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meninkatkan


kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik
terus. Jika tingkat pengangguran disuatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena
pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian. 

Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat


kemakmuran yang dicapainya, hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dari pada
pendapan potensial (pendapatang yang seharusnya).

Oleh karena itu kemakmuran yang dicapai masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak
berkurang. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga
akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. 

Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang


sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan
demikian tidak merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau pendirian
industri baru, dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi
pun tidak akan terpacu.

c) Ketimpangan dalam distribusi pendapatan

Leni Permana (2009) menyatakan bahwa masalah kemiskinan seringkali dihubungkan


dengan masalah ketidakmerataan distribusi pendapatan. Pertumbukan ekonomi yang terus-
menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi tidak
berkorelasi positif dengan distribusi pendapatan. Ketimpangan distribusi pendapatan
membuat jurang si kaya dan si miskin semakin curam yang mengakibatkan terjadinya
kecemburuan sosial dan berpotensi untuk memicu terjadinya berbagai tindak kriminal.

Ketimpangan dapat disebabkan oleh ketidaksetaraan Sumber Daya Alam (SDA),


keahlian, bakat, dan kapital (sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat-alat
produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengn tujuan memperoleh keuntungan dalam
ekonomi pasar, pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih
keuntungan sebasar-besarnya), serta strategi pembangunan yang tidak tepat yang berorientasi
pada pertumbuhan.

d) Tingginya angka pertumbuhan penduduk

Tingginya angka pertumbuhan penduduk disebabkan karena tingginya angka


kelahiran di suatu negara, tingginya angka kelahiran disebabkan karena pada saat ini
banyaknya atau maraknya pernikahan dini yang mengakibatkan kehamilan dini pula. Dan
banyak pula orang-orang yang beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, dan ada pula
yang beranggapan bahwa penerus dalam sebuah keluarga adalah anak laki-laki, sehingga
apabila dalam pernikahannya belum memiliki anak laki-laki maka mereka akan berusaha
sampai mendapatkannya. 3

e) Pertumbuhan Ekonomi tidak optimal

3 Novi ernila. “ Masalah dan Strategi Pembangunan Ekonomi serta Kebijakannya”.


https://www.kompasiana.com/noviernila02/5af5557216835f3d061a2023/masalah-dan-strategi-
pembangunan-ekonomi-serta-kebijakannya?page=all.( Diakses pada 17 oktober 2019, pukul 15.00 )
Dapat diartikan suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kenaikan
(pertumbuhan) PDB (Produk Domestik Bruto). Pemerintah berusaha menciptakan iklim
perekonomian yang prospektif untuk memacu pertumbuhan perekonomian, tetapi banyak
masalah yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tidak optimal, diantaranya kombinasi
produksi yang terbatas. Misalnya ingin menciptakan swa-sembada beras tetapi tidak
didukung dengan produksi komoditas pengganti beras, akibatnya selalu kekurangan produksi.

2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Dwi Panca Agustini (kebijakan pembangunan ekonomi) menyatakan bahwa


Kebijakan ekonomi adalah beberapa peraturan atau batasan-batasan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Tujuan dibuatnya kebijakan ekonomi yaitu untuk meningkatkan taraf hidup atau
tingkat kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini terbagi menjadi 3 yaitu : kebijakan ekonomi
mikro, kebijakan ekonomi meso, dan kebijakan ekonomi makro kebijakan tersebut sebagai
berikut:

a) Kebijakan Ekonomi Mikro

Kebijakan ekonomi mikro adalah kebijakan pemerintah yang ditujukan pada semua
perusahaan tanpa melihat jenis kegiatan yang dilakukan oleh atau disektor mana dan di
wilayah mana perusahaan yang bersangkutan beroperasi contohnya kebijakan tentang harga
eceran minimum atau maksimum barang tertentu dipasar, kebijakan tentang operasi pasar
baru tertentu. Contoh lain dari kebijakan ekonomi mikro adalah kebijakan kemitraan antara
perusahaan besar dan perusahaan kecil di semua sector ekonomi, kebijakan kredit bagi
perusahaan kecil disemua sector dan lain-lain.

b) Kebijakan ekonomi meso

 Kebijakan ekonomi miso dibagi menjadi 2 arti yaitu sebagai berikut :


a.Kebijakan ekonomi miso dalam arti sektoral adalah suatu kebijakan ekonomi yang
khusus ditujukan pada sector-sector tertentu. Setiap departemen pemerintah
mengeluarkan kebijakan sendiri, yang bias sama atau berbeda untuk sector nya.
Contohnya kebijakan tentang jaminan social tenaga kerja, kebijakan tentang distribusi
barang, kebijakan tentang tata niaga barang pada sector tertentu.
 Kebijakan ekonomi miso dalam arti regional adalah suatu kebijakan ekonomi yang
ditujukan pada wilayah tertentu. Misalnya kebijakan industri ragional dikawasan
timur Indonesia (KTI). Contohnya kebijakan tentang investasi dan pembangunan
infrastruktur di wilayah Indonesia timur.

c) Kebijakan ekonomi makro

Kebijakan ekonomi makro adalah suatu kebijakan ekonomi yang mencakup semua
aspek ekonomi pada tingkat nasional secara ke seluruhan. Meliputi kebijakan fiscal,
kebijakan moneter, kebijakan nilai tukar, kebijakan sector riil atau kebijakan perdagangan.
Kebijakan makro ini bisa mempengaruhi kebijakan meso (sektoran atau regional), kebijakan
mikro menjadi lebih atau kurang efektif. Instrumen yang digunakan untuk kebijakan ekonomi
makro adalah tarif pajak, jumlah pengeluaran pemerintah melalui APBN, ketetapan
pemerintah dan interfensi langsung dipasar valuta untuk mempengaruhi nilai tukar mata uang
rupiah terhadap valas. Tujuan kebijakan ekonomi makro umumnya adalah mencapai
kemakmuran masyarakat yang ditandai dengan inkador kesejahteraan ekonomi makro berupa
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inflasi yang terkendali.4

Tujuan kebijakan ekonomi makro ialah untuk meningkatkan dan mempertahankan


kestabilan perekonomian dalam Negeri, namun pada kenyataan nya tujuan dari kebijakan
ekonomi makro sangat luas dan tidak hanya terbatas dalam dua hal itu saja. Berikut tujuan
kebijakan ekonomi makro yaitu adalah memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan skala
produksi dalam Negeri, meningkatkan pendapatan nasional, menstabilkan neraca pembayaran
luar negeri, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menjaga kestabilan ekonomi,
pemerataan distribusi pendapatan, dan mengendalikan inflasi.5

Kesimpulan

4  http://dwipancaagustini.blogspot.com/2013/06/kebijakan-pembangunan-ekonomi.html
5 Roro Aditya Novi. “Masalah dan Hambatan Pembangunan Ekonomi”.
https://roroadityanovi.blogspot.com/2010/05/masalah-dan-hambatan-pembangunan.html. (diakses pada 21
oktober 2019, pukul 14.15).
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu
proses kenaikan dalam pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan menghitung
adanya pertambahan jumlah angka penduduk yang disertai dengan adanya perubahan
mendasar dalam struktur ekonomi (fundamental).

Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu,


apabila pembangunan ekonomi pada suatu negara tidak berjalan atau tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan, maka akan sangat berpengaruh terhadap jalannya pertumbuhan ekonomi
pada negara tersebut.

Secara umum, permasalahan pembangunan ekonomi yang sering dialami oleh negara
berkembang yaitu pengangguran, kemiskinan,ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan
tingginya angka pertumbuhan penduduk serta pertumbuhan ekonomi yang tidak optimal. Hal
ini menunjukkan ketidak merataan, kesejahteraan masyarakat yang merupakan penghambat
proses pembangunan ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA
Graham Bannock dan Evan Davis, A Dictionary of Economics (Inggris: Penguin
Books Ltd, 2004), hlm 10

Lincoln Arsyad, 2004, Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta : STIE YKPN

Ernila Novi. 2018. Masalah dan Strategi Pembangunan Ekonomi serta Kebijakannya
https://www.kompasiana.com/noviernila02/5af5557216835f3d061a2023/masalah-
dan-strategi-pembangunan-ekonomi-serta-kebijakannya?page=all (akses pada 17
oktober 2019

 http://dwipancaagustini.blogspot.com/2013/06/kebijakan-pembangunan-ekonomi.html

Novi A. Roro. 2010. Masalah dan hambatan pembangunan ekonomi


https://roroadityanovi.blogspot.com/2010/05/masalah-dan-hambatan-
pembangunan.html. (akses pada 21 oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai