KOTA PALEMBANG
SKRIPSI OLEH:
ZINKYE SHELLA
01031281520222
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Zinkye Shella
01031281520222
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
"Seiring berjalannya waktu, waktu mengajarkanmu banyak hal."
(Aeschylus)
“Allah Maha Lembut kepada hamba-hamba Nya; Dia memberi rezeki kepada
siapa saja yang dikehendaki Nya (menurut peraturan yang telah ditetapkan),
dan Dia lah Yang Maha Kuat, lagi Maha Kuasa.”
(Q.S. Asy-Syuro:19)
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat dan rahmat-
Shalawat dan salam juga tidak lupa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Sesuai dengan judul yang diambil, tentunya skripsi ini membahas mengenai
penerimaan Pajak Bea Materai di Kota Palembang, apakah dalam kurun waktu lima
tahun (2016-2020) sudah memenuhi target atau belum, serta melihat bagaimana tingkat
kontribusi Pajak Bea Materai tersebut terhadap Penerimaan Pajak Kota Palembang.
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam
rangka meraih gelar Strata Satu (S1) jurusan akuntansi perpajakan Fakultas Ekonomi
banyak pihak yang sangat membantu dalam banyak hal. Penulis juga tidak lepas dari
bantuan, motivasi, dan bimbingan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
vi
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff. MSCE sebagai Rektor Universitas Sriwijaya
Universitas Sriwijaya
ini.
skripsi.
5. Bapak Drs. H. Ubaidillah, MM., Ak., sebagai dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan nasehat selama penulis menuntut ilmu di
6. Ibu Eka Meirawati, S.E., M.Si., Ak., sebagai pembimbing yang telah memberikan
skripsi ini.
9. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Nuh Nasution dan Ibunda Musrini yang
viii
materil selama perkuliahan serta senantiasa memberikan doa dan semangat
10. Sanak saudara, kak Linda Zunialvi, Adek Muhammad Affan Nasution dan Adek
11. Sahabat, Teman Seperjuanganku, Feby Pratiwi, S.E., Nur Muslimah Rajna, S.E.,
Priliskarahmi Yastie F. S.E., Rifka Indah Sari, S.E., Annisa Silvany dan Sarah
Nurlita yang dari dulu sampai sekarang selalu menemaniku baik di kala susah
maupun senang, selalu memberikan semangat, motivasi dan dukungan yang tak
henti serta selalu memberikan nasehat yang membangun kepada penulis agar
14. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan
viiii
Hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala lah penulis memohon agar jasa baik ini
dibalas-Nya dengan pahala berlipat ganda. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga
penelitian ini memberikan manfaat bagi segenap pembaca dan pihak yang
Zinkye Shella
ixi
xi
xii
xiii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiiii
DAFTAR ISI
xivi
2.1.5. Asas Pemungutan Pajak ........................................................................ 12
2.1.6. Jenis Pajak ............................................................................................. 13
2.1.7. Cara Pemungutan Pajak ........................................................................ 15
2.1.8. Sistem Pemungutan Pajak ..................................................................... 16
2.1.9. Compliance Theory (Teori Kepatuhan) ................................................ 17
2.1.10. Pengertian Pajak Bea Materai ............................................................... 18
2.1.11. Subjek Bea Materai ............................................................................... 18
2.1.12. Objek Bea Materai ................................................................................ 19
2.1.13. Saat Terhitung Bea Materai .................................................................. 21
2.1.14. Tata Cara Pelunasan Bea Materai ......................................................... 22
2.1.15. Daluwarsa ............................................................................................. 22
2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 24
2.3. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 36
3.1. Metode Penelitian ......................................................................................... 36
3.1.1. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 36
3.1.2. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 37
3.1.3. Teknik Analisis Data ............................................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 40
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 40
4.2. Pembahasan ............................................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 69
5.1. Kesimpulan................................................................................................... 69
5.2. Saran ............................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 71
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ 74
xvi
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesial adalah negara yang besar dengan wilayah yang luasl dan masyarakatl yang
majemuk yang dipersatukan oleh Pancasila dan UUD 1945. Indonesial bercita-cita
kemampuan bangsa dengan meningkatkan penerimaan negara dari berbagai sektor dan
masyarakat. Penerimaan bukanl pajakl terdiri dari sumber pendanaan luarl lnegeri,
dari sumbanganl swasta dalam lnegeri, sumbanganl swasta dan pemerintah asing.
1
2
Pajak sebagai salah satu sumber penerimaan negara Indonesia tentunya jika
meningkat maka penerimaan negara di dalam negara juga akan lmeningkat, sehingga
negaral bisa berbuat lebihl banyak lagi untuk kepentinganl masyarakat. Sebagai
mendistribusikan lpendapatan dengan lcara memungut lpajak yang lebih tinggi kepada
mereka yang berpenghasilan tinggi dan pajak yang lebih rendah bagi mereka yang
berpenghasilan rendah. Pada sisi penerimaan, jenis pajak yang dapat di perhitungkan
lBeallMasuk, Cukai, lEkspor, lPajak Bumi ldan Bangunan, lpajak lainnya dan
penerimaan lbukan pajak. Khususnya untuk Pajak lBea Materai sebagian lbesar
mengatakanl meski bantuan yang diberikan hanya ditargetkanl sekitar Rp 5 triliun, dari
sisi lpenerimaan, dia sangat lmembantu. Selain itu, cpotensi penerimaan dari
minimal dengan berbagai perbaikan itu naik dari angka tersebut,” ujarmlSamingun.
Target Pemerintah tidak terlalu besar, setidaknya pertumbuhan penerimaan pajak dari
sektor ini melebihi pertumbuhan ekonomil nasional. Namun, untukl mencapai targetl
pendapatan tersebut tidaklah mudah. Apalagil di lapangan acap kali terjadi lperedaran
lmaterai secara illegal yang secaral pararell mengurangi pendapatan lDitjen lPajak.
Adapunl bersama Peruml Peruri dan PT Posl Indonesia (Persero), Otoritasl pajak sama-
sama bekerja untuk memerangi peredaran materai illegal termasuk materai bekas pakai
Bea materai itu sendiri merupakan cpajak atas cdokumen. Kewajiban bea
materai diatur dalam Pasalm28 lUndang Undang Nomor 10mtahun 2020. Sesuai
lTempel.
memakai bea materai Rp 6.000,00 per dokumen. “Peraturan ini sudah ada sejakmlama,
berlaku untuk hotel dan bank, dan pada umumnya transaksi lainnya belum dilakukan.
Ia mengakui penerimaan bea materai masih minim karena bea materai dibebankan ke
adanya ketidakstabilan pendapatan dan penjualan dari Bea Materai itu sendiri.
Tabel 1.1 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak KPP Madya Palembang
Tahun 2016-2020
Pajak secara keseluruhan di KPP Madya Palembang tiap tahunnya selama 2016-2020
(kurun waktu 5 tahun) selalu mengalami peningkatan kecuali ditahun 2019 ke 2020,
realisasi mengalami penurunan. Realisasi tertinggi itu sendiri ada pada tahun 2019
total 2,910,038,494,322. Namun untuk Target nya bisa dilihat bahwa tiap tahunnya
mengalami fluktuasi. Jika dibandingkan dengan realisasi, dapat dikatakan bahwa setiap
tahunnya target dari KPP Madya saling berbanding terbalik atau tidak tercapai sesuai
Tabel 1.2 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Bea Materai KPP Madya
Tabel 1.2 menunjukkan target dan realisasi penerimaan pajak Bea Materai
selama kurun waktu 5 tahun. Realisasi tertinggi ada pada tahun 2019 sebesar
pajak bea materai mengalami kenaikan, hal tersebut sejalan dengan realisasi nya yang
selalu melampaui target. Namun untuk tahun 2020, realisasi Bea Materai dapat dilihat
mengalami penurunan walau tidak dibawah target. Hal ini bisa dikatakan sebagai
akibat dari faktor dan unsur tertentu yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Penurunan
realisasi Penerimaan Pajak Bea Materai ini terjadi di tahun yang sama dengan
di Kantor PelayananmPajakmMadyamPalembang.
7
1.2.Rumusan Masalah
masalah yaitu :
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Manfaat Penelitian
Penelitianc ini diharapkanc dapat memberikanc lmanfaat, baik secara lteoritis maupunl
1. Teoritis
2. Praktis
pertimbanganc bagi KPP Madya lPalembang atas Efektivitas pajak bea materai
materai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Efektivitas
secaranefektif.nIndikatornkinerjanefektivitasnmenggambarkan ljangkauan
lorganisasi tersebut.
2.1.2. Kontribusi
dimanamapabila diterapkan pada lpenelitian ini lmaka Pajak Bea Materai yang
berasal dari Pajak Bea Materai dibagi dengan total penerimaan pajak.
9
10
Ketentuan Umummdan Tata Cara Perpajakan Pasal (1), pajak adalah kontribusi
imbalan secara langsung dan digunakan untuk kepentingan negara bagi sebesar-
1. Kontribusimyangmwajib
2. Dipungutmdengan dasarnundang-undang
Sebagai salah lsatu alat untuk lmenentukan ekonomi politik lsuatu negara, pajak
pokokl dan manfaatl pokok atas lpajak. Fungsi pajak dikenal dengan 4 macam
1. Fungsinbudgetair
2. Fungsi regulerendkl
Fungsil ini dapat disebutl juga sebagai fungsi mengatur dimana pajak merupakan
sebagai usaha untuk lmemasukkan uang ke dalam kas negara, pajak juga
merupakan upaya pemerintah untuk ikut serta dalam mengatur perekonomian dan
ketertiban sosial lmasyarakat dan jika perlu mengubah komposisi pendapatanl dan
milik rakyat
12
3. Fungsi stabilitasl
Fungsi ini pajakl berguna sebagai alat kebijakanl pemerintahl untuk menstabilkan
uangl di masyarakat dengan cara memungut pajak dari masyarakat kepadal negara
Pajakl adalah salah satu sumberl penerimaan negara terbesarl yang digunakan
Ada beberapa asas pemungutank pajakl yang diselenggarakan oleh Negara agar
pajak dapat dipungut sesuai dengan yang seharusnya diperoleh oleh Negara untuk
kas Negara. Asas pengenaan pajak ini umumnya di adaptasi dengan situasi dan
atau letak objek pajaknya. Berdasarkan asas ini, negara tempat dimana objek
pajak berada berhak memungut pajak dari wajib pajak. Misalnya bila seorang
wajib pajak berdomisili diluar negeri atau berasal dari negara lain, tetapi
asing, yaitu pajak yang mewajibkan setiap orang yang bukan berkebangsaan
(PPh).
Resmi (2017) menjelaskan bahwa cara untuk memungut pajak ldidasarkan pada 3
(tiga)cstelsel, yaitu:
riilndiketahui).
3. StelselcCampuranl
Stelsell ini dapat dikatakan sebagai gabungan antara stelsel nyata dan stelsel
anggapan. Pada awal tahun besarnya pajak dihitung dari asumsi, lalu saat akhirl
2017).
(2016)nadalahmsebagai berikut:
adalahcsebagai berikut :
2. SelfnAssessment Systeml
wajib pajak.
memiliki arti suka atau taatmkepada peraturan dan berdisiplin terhadap peraturan
tersebut. Puteri et al., (2019) mengartikan teori compliance sebagai sebuah teori
kepatuhan dapat mendorong para wajib pajak Bea Materai untuk mematuhi
kewajibannyal dan lmembayar pajak bea materai lsecara ltepat waktu. Jika
pembayaran dilakukan secara tepat waktu maka akan dapat lmenguntungkan bagi
18
wajib lpajak itu karenal mereka tidak akan dikenakanl sanksi atas keterlambatann
Undangl ini berlaku sejaklctanggal 1 Januari 1986. Namun Bea Materai kembali
penerimaanckwitansi;
materai.
19
tidakvdi tulisndi atas kertas tidak ltermasukddalam lobjek dari lpemungutan bea
materai.
1. Dokumenl yang terkait dengan pergerakan ataunlalu lintas orang dan barang;
2. segalaccijazah;
daerah, bank, danl instansi lainnya lyang lditunjuk oleh negara berdasarkan
peraturan perundang-undangan;
8. suratngadai;
dengan pelaksanaanckebijakancmoneter.
diserahkan dan cditerima oleh cpihak untuk siapa dokumen itu dibuat, jadi
bersangkutan.
22
Tata cara melunasi beakmaterai kepada dokumenl yang terutangc bea materai dapat
1. Meterail
a. Meteraictempel;
b. Meteraicelektronik; atau
2.1.15. Daluwarsa
barangcsiapa :
dibuatndengannmelawan hak.
materai.
2.2.Penelitian Terdahulu
2.3.Kerangka Pemikiran
Efektivitas
Pajak
Kontribusi
catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
tujuan utama, yang pertama yaitu, menggambarkan mengungkap (to describe and
explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explaim)
(Sugiyono, 2016).
36
37
KPP Madya;
perbaikan dalam masalah yang ada dimana data yang didapat yang
berhubungan dengan tingkat efektivitas dan kontribusi pajak. Baik itu data
target dan realisasi Pajak Bea Materai dan Penerimaan Pajak dari KPP Madya
Palembang.
hasil interview tersebut berupa data primer yang diantaranya meliputi sejarah
perusahaan dan struktur organisasi yang memuat informasi dasar mengenai Kantor
Pelayanan Pajak Madya Palembang. Sedangkan data sekunder yang didapat oleh
peneliti berupa target dan realisasi pajak bea materai tahun 2016-2020 dan
deskriptif dengan teknik analisis kuantitatif yaitu metode penelitian yang dilakukan
angka sehingga dapat memberikan gambaran mengenai suatu keadaan tertentu agar
dapat ditarik kesimpulan pemecahan masalah yang terjadi. Penelitian ini dilakukan
Teknik analisis yang digunakan untuk menghitung rasio tingkat efektivitas Pajak
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100%
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛
melalui Peraturan lMenteri lDalam Negeri No. 690.900-327 tahun 1996 terdiri
atas:
Persentase Kriteria
>100% Sangat Efektif
90-100% Efektif
80-90% Cukup Efektif
60-80% Kurang Efektif
40-60% Tidak Efektif
<40% Sangat Tidak Efektif
39
Pajak
pajak bea materai terhadap penerimaan pajak dapat menggunakan rumus dimana
Persentase Kriteria
>100% Sangat Baik
90-100% Baik
80-90% Cukup Baik
60-80% Sedang
40-60% Kurang Baik
<40% Sangat Kurang
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Interview telah dilakukan dengan salah satu fiskus di Kantor Pelayanan Pajak Madya
sebagai informan pada tahap paling awal penelitian untuk menggali data mengenai
gambaran umum dari objek penelitian ini yaitu sejarah perusahaan dan struktur
organisasi. Interview secara bebas ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan berupa
ketersediaan serta kesediaan data – data primer dan sekunder yang dibutuhkan oleh
Penelitian ini menetapkan Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang sebagai lokasi
sasaran. Kantor Pelayanan Pajak Madya berlokasi di Taman Kambang Iwak Besak, Jl.
Tasik, Talang Semut, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan dengan
yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat” yang dimiliki oleh DJP (Direktorat
40
41
Kantor Wilayah DJP Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung telah
dilakukan sejak tahun 2006. Setelah melakukan berbagai persiapan baik gedung, sarana
dan prasarana. Wajib pajak dan lainnya sebagaimana ditetapkan “Tim Modernisasi
Jenderal Pajak, dibentuk Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang sebagai salah satu
Bangka Belitung.
Desember 2006 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Jakarta, bersama 12 Kantor
Pelayanan Pajak Madya lainnya di beberapa kantor wilayah DJP yang sama-sama
dibentuk.
Jenis pajak yang dikelola KPP Madya terdiri dari : Pajak Penghasilan (PPh),
Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan
paradigma organisasi ini guna memberikan pelayanan yang terbaik dan pelayanan
prima kepada wajib pajak. Dengan basis “fungsi” ini, seluruh unit kerja akan dapat
memberikan pelayanan yang terbaik dan pelayanan penuh secara optimal kepada Wajib
Pajak.
Palembang
jajaran Direktorat Jenderal Pajak yang terkandung dalam cita-cita utama yang tinggi
yaitu :
VISI
Visi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah “Menjadi institusi pemerintah yang
penggalan kalimat visi yang pertama menegaskan bahwa Direktorat Jenderal Pajak
perpajakan modern, efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat. Efektif dan efisien
besarnya kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Modern, efektif, efisien dan
sumber daya manusia diangkat melalui kata integritas dan profesionalisme, sehingga
tinggi.
MISI
44
Sesuai dengan tugas yang diberikan kepada Direktorat Jenderal Pajak, dalam Peraturan
Belanja Negara (APBN), melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan
administrasi Perpajakan yang efektif dan efisien. Sistem administrasi tersebut dapat
1. Kepala Kantor
intensifikasi/ekstenfikasi perpajakan.
45
(Surat Ketetapan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan), STTS (Surat Tanda
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar Tambahan), STB
(Surat Tagihan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), SKBLB
(Surat ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Lebih
Bayar), SKBN (Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
serta pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan BPHTB (Bea
pajak.
terutang.
Pajak.
Fungsional.
dana yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan
dan e-filling.
data, back up, transfer data dan recovery data, perangkat lunak, perangkat
tugas.
49
4. Seksi Penagihan
pajak.
serta Media Massa dalam rangka informasi lelang harta Wajib Pajak.
Lelang Harta Wajib Pajak dalam hal Wajib Pajak Telah melunasi biaya
pajak.
pajak.
pajak lainnya, bagi Wajib Pajak yang pindah ke Kantor Pelayanan Pajak
lain.
penagihan pajak.
(Delinquency Audit).
5. Seksi Pelayanan
SKKPP, Pbk, SKB, SPMKP, SPMIB, SKP PBB, SKKP PBB, STP PBB,
SKKPP, Pbk, SKB, SPMKP, SPMIB, SKP PBB, SKKP PBB, STP PBB,
berikut apliasi elektronik SPT Tahunan PPh oleh Wajib Pajak dan
Pajak).
menyampaikan SPT Tahunan PPh, SPT Masa PPh, SPT Masa PPN dan
SPOP.
SPPT, SKP PBB, SKKP PBB, SKBKB, SKBKBT, SKBN dan produk
hukum lainnya.
KPP sebagai bahan masukan untuk penyusunan Renstra, RKT, PK, dan
LAKIP DJP.
pelaksanaan tugas.
6. Seksi Pemeriksaan
Pemeriksaan Pajak.
pemeriksaan.
pemeriksaan.
55
PPnBM.
Pelayanan.
perpajakannya.
berlaku.
Pajak (tidak termasuk STP Bunga Penagihan) Pasal 7, Pasal 8 ayat (2),
Pasal 9 ayat (2a), Pasal 14 ayat (3) dan Pasal 19 ayat (3).
57
bimbingan.
4.2. Pembahasan
Seperti yang telah dibahas oleh peneliti di latarbelakang, bahwa target yang ditetapkan
oleh KPP Madya Kota Palembang terhadap Penerimaan Pajak Bea Materai bersifat
58
menemukan efektif atau tidaknya Pajak Bea Materai berkontribusi dalam menunjang
Penerimaan Pajak di Kota Palembang tahun 2016-2020. Data yang diambil merupakan
data mengenai target dan realisasi Penerimaan Pajak Keseluruhan serta data mengenai
target dan realisasi Penerimaan Pajak Bea Materai. Analisis akan dilakukan untuk
mengetahui tingkat efektivitas Kota Palembang dalam menerima Pajak Bea Materai.
Pajak Bea Materai merupakan pajak objektif dimana keadaan objek pajak
mempengaruhi jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak bersangkutan. Objek
pajak pada Pajak Bea Materai itu sendiri berupa Dokumen yang ditulis diatas kertas.
Nilai efektivitas dari Pajak Bea Materai ini dapat dihitung dengan mencari
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100%
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛
1. Tahun 2016
Tabel 1.2 pada bab 1 menunjukkan bahwa target realisasi bea materai di
efektivitasnya:
7,862,449,000
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100%
8,209,299,684
2. Tahun 2017
13,050,875,643
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100%
9,369,891,000
60
3. Tahun 2018
Capaian pajak bea materai yang ditargetkan oleh KPP pada tahun 2018
18,470,497,000
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100%
11,748,740,000
Pada tahun 2018 kembali terjadi peningkatan rasio efektivitas Pajak Bea
4. Tahun 2019
Diketahui bahwa target realisasi pajak bea materai di kota Palembang tahun
27,486,547,127
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100%
12,915,023,000
Pada tahun 2019 terjadi peningkatan rasio efektivitas yang sangat drastis
peningkatan per tahun dari target realisasi dan pencapaian Pajak Bea
Materai keterima.
5. Tahun 2020
23,846,186,021
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100%
18,053,308,000
Pada tahun 2020 terjadi penurunan rasio efektivitas dengan selisih sebesar
bisa jadi karena adanya fenomena alam berupa Covid 19 atau dikarenakan
bea materai di Kantor Pelayanan Pajak Madya Kota Palembang Tahun 2016-
Tabel 4.1. Target dan Realisasi Bea Materai yang diterima di KPP Madya
Tahun 2016-2020
Dari tabel 4.1 dapat ditemukan fakta bahwa jelas terjadi fluktuasi
terhadap penerimaan Pajak Bea Materai di KPP Madya Kota Palembang tahun
sebesar 212.83% dan kriteria bisa dikatakan sangat efektif. Adapun persentase
kelima tahun tersebut bisa dikatakan sudah mencapai target dan sudah masuk
ke dalam kriteria atau kategori efektif semua sesuai dengan ketentuan yang
4.2.2. Kontribusi Pajak Bea Materai sebagai Salah Satu Sumber Penerimaan
Penerimaan yang diterima oleh pemerintah dari pajak merupakan sumber yang akan
berguna bagi kepentingan masyarakat. Pajak Bea Materai itu sendiri telah menjadi
salah satu elemen pajak yang diperhitungkan pada sisi penerimaan dan sebagian besar
Pajak Bea Materai dengan realisasi penerimaan pajak keseluruhan dapat dibandingkan
guna melihat seberapa kontribusi Pajak Bea Materai dalam menyumbang Penerimaan
Pajak. Berikut formula yang digunakan untuk menghitung rasio kontribusi Pajak Bea
Materai.
64
Dibawah ini akan dijelaskan hasil hitung kontribusi Pajak Bea Materai terhadap
1. Tahun 2016
Tabel 1.1 pada Bab 1 memuat data mengenai realisasi Penerimaan Pajak
Rp 7,862,449,000
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = 𝑥 100%
Rp 2,910,038,494,322
2. Tahun 2017
Pada tahun 2017 digambarkan pada Bab 1 Tabel 1.1 bahwa realisasi
didapat:
Rp 13,050,875,643
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = 𝑥 100%
Rp 2,912,112,533,406
3. Tahun 2018
Pada tabel 1.2 yang terdapat pada bab 1 memuat data yang
Rp 18,470,497,000
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = 𝑥 100%
Rp 3,124,752,884,988
4. Tahun 2019
Berdasarkan tabel 1.2 pada bab 1 dirincikan bahwa realisasi pajak bea
Rp 27,486,547,127
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = 𝑥 100%
Rp 5,665,768,690,014
5. Tahun 2020
Rp 23,846,186,021
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 = 𝑥 100%
Rp 4,126,937,711,777
kurang efektif.
perhitungan rasio tingkat kontribusi Pajak Bea Materai yang diterima terhadap
Penerimaan Pajak di Kota Palembang dengan jangka waktu 5 tahun yaitu 2016-2020
Tabel 4.2. Kontribusi Bea Materai yang diterima terhadap Penerimaan Pajak di
Tabel 4.2 menunjukkan fakta bahwa terjadi fluktuasi Pajak Bea Materai
terdapat pada tahun 2018 sebesar 5,91% (Kriteria sangat kurang). Adapun untuk
pencapaian terendah terjadi di tahun 2016 sebesar 2,70% (Kriteria sangat kurang).
4,84% dimana angka tersebut termasuk ke dalam kategori sangat kurang. Sebagaimana
telah dijelaskan pada latarbelakang yang berada di bab 1 sebelumnya bahwa Pajak Bea
pengeluaran rutin dan juga pembangunan sarana dan prasarana masyarakat. Dapat
dikatakan bahwa Pajak Bea Materai per tahun berkontribusi sangat kurang di
Penerimaan Negara. Namun perlu diketahui untuk jenis pajak yang termasuk ke dalam
Penerimaan Negara bukan hanya pajak Bea Materai saja, melainkan ada pajak pusat
lainnya seperti sebagai contoh adalah Pajak Penghasilan, PBB dan PPN yang mana
memiliki persen kontribusi nya sendiri dalam menyumbang. Maka dari itu perlu di
garis bawahi bahwa kontribusi sangat kurang pada kasus bea materai ini tidak berarti
negatif maupun jelek karena berdasarkan tingkat efektivitas realisasi dari Pajak Bea
Materai didapat hasil yang sesuai dengan target setiap tahunnya dan sudah termasuk
5.1. Kesimpulan
1. Realisasi Pajak Bea Materai yang diterima pada tahun 2016-2020 jika ditinjau dari
keefektifitasannya rata rata telah mencapai target diatas 100% kecuali pada tahun
hasil tertinggi realisasi terjadi pada tahun 2019 dengan rasio sebesar 212,83%
cukup besar. Tetapi walau begitu, untuk tingkat efektifitas keseluruhan sudah
2. Pajak Bea Materai terhadap Penerimaan Pajak keseluruhan di Kota Palembang jika
ditinjau dari kontribusinya termasuk ke dalam kategori masih sangat kurang karena
sumber penerimaan pajak. Dalam konteks ini, masih terdapat macam pajak lainnya
69
70
5.2.Saran
Mengingat bahwa Pajak Bea Materai masih belum optimal dalam berkontribusi
saran agar transaksi menggunakan Bea Materai lebih diperhatikan lagi dan diperkuat
pengawasannya, sehingga segala macam bentuk penyebaran materai ilegal tidak lagi
menggerus pendapatan Ditjen Pajak. Selain itu, pemerintah juga bisa melakukan
sosialisasi terhadap aturan mengenai Pajak Bea Materai ini sehingga masyarakat akan
71
72