Anda di halaman 1dari 79

PENGARUH WORKING CAPITAL TURNOVER DAN CASH

TURNOVER TERHADAP RETURN ON ASSETS


PADA BANK BRI SYARIAH TAHUN 2018-2020

SKRIPSI

DEVI ANNISA
NIM 105721106817

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:
PENGARUH WORKING CAPITAL TURNOVER DAN CASH
TURNOVERTERHADAP RETURN ON ASSETS
PADA BANK BRI SYARIAH TAHUN
2018-2020

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

DEVI ANNISA
NIM 105721106817

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana


Ekonomi pada program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila


engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau berharap
(Q.S. Al-Insyirah: 6-8)

PERSEMBAHAN

Puji Syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya


sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik Alhamdulillah
Rabbil’alamin,

Skripsi ini kupersembahkan untuk Orang-orang yang saya sayang


dan almamaterku

PESAN DAN KESAN

Sesuatu hanya akan menjadi sesuatu jika dia telah selesai


mengerjakan Sesuatu !

iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba- Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat

yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Working

Capital Turnover Dan Cash Turnover Terhadap Return On Assets Pada Bank

Rakyat Indonesia Syariah, Tahun 2018-2020

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

diri sendiri atas segala semangat yang tidak pernah lengah. Dan saudara-

saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat

hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan,

serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan

demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan di akhirat.

vii
Penulis menyadari bahwa penyusun skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat

kepada:

1. Bapak Prof. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. BapakMuh. Nur Rasyid, SE, MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Muhammad Ikram Idrus, MS, selaku Pembimbing I dan

mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Nasrullah, SE,MM, selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten/Konsultan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak

menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Terima kasih teruntuk teman-teman BPH Revolusioner dan adik-adik PIKOM

IMM FEB UNISMUH Makassar yang telah memberikan semangat, motivasi,

kesabaran, dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

9. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

viii
Manajemen Angkatan 2017 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit

bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, dukungan, dan motivasi sehingga penulis

dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para

pembaca yang Budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya

demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh.

Makassar, November 2021

Penulis,

Devi Annisa

ix
ABSTRAK

DEVI ANNISA. 2021. Pengaruh Working Capital Turnover Dan Cash


Turnover Terhadap Return On Assets Pada Bank BRI Syariah Tahun
2018-2020. Skripsi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing 1, Muhammad
Ikram Idrus, dan Pembimbing 2, Nasrullah,.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh masing-
masing perputaran modal kerja (working capital turnover) dan perputaran
kas (cash turnover) terhadap tingkat pengembalian asset (return on
asset). Jenis penelitian yang digunakan adalah histori dengan
pendekatan kuantitatif dengan sumber data sekunder berupa laporan
keuangan periode 2018 hingga 2020, serta dianalisis melalui rasio
keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran modal kerja
(working capital turnover) berpengaruh positif terhadap return on asset
(ROA), sementara perputaran kas (cash turnover) berdampak negatif
terhadap pengembalian asset (cash turnover/ROA).

Kata Kunci: Working Capital Turnover, Cash Turnover, Return On Asset

x
ABSTRACT

DEVI ANNISA. 2021. Effect of Working Capital Turnover and Cash


Turnover on Return On Assets at BRI Syariah Bank in 2018-2020. Thesis
Management Study Program, Faculty of Economics and Business, University of
Muhammadiyah Makassar. Advisor 1, Muhammad Ikram Idrus, and Advisor 2,
Nasrullah,.

This study aims to explore the effect of each working capital turnover
(working capital turnover) and cash turnover (cash turnover) on the rate of
return on assets (return on assets). The type of research used is historical with
a quantitative approach with secondary data sources in the form of financial
statements for the period 2018 to 2020, and analyzed through financial ratios.

The results showed that working capital turnover had a positive effect on
return on assets (ROA), while cash turnover had a negative impact on asset
returns (ROA).

Keywords: Working Capital Turnover, Cash Turnover, Return On Asset

xi
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL .................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. vi
KATA PENGANTAR.................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................. x
ABSTRACT ............................................................................................... xi
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Teori .................................................................................. 7
1. Working Capital Turnover ........................................................... 7
2. Cash Turn Over.......................................................................... 9
3. Return On Assets ....................................................................... 11
4. Konsep Teori Bank Syariah ........................................................ 14
B. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 24
C. Kerangka Konsep ........................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian............................................................................... 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 29
C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 29

xii
D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ............................... 30
E. Tehnik Pengumpulan Data ............................................................. 32
F. Metode Analisis .............................................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ............................................................................... 35
1. Definisi Bank Rakyat Indonesia Syariah ..................................... 35
2. Visi dan Misi ...................................................................................37
3. Tujuan Perusahaan .................................................................... 38
4. Wewenang dan Tanggung Jawab .............................................. 38
B. Analisis ........................................................................................... 39
C. Pembahasan .................................................................................. 46

BAB V PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................... 51
B. Saran .............................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 53


LAMPIRAN..................................................................................................... 57

xiii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................... 24
3.1 Teknik Analisis Data PT. BRI Syariah 2018-2020 ............... 34
4.1 Data Working Capital Turn Over ......................................... 40
4.2 Data Cash Turnover ............................................................ 42
4.3 Data Return On Assets ....................................................... 44
4.4 Data Rata-Rata ................................................................... 45
5.1 Hasil Olahan Data (WCTO, CT & ROA) .............................. 57

xiv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
2.1. Kerangka Konsep Penelitian ........................................... 27
4.1 Diagram Working Capital Turnover ................................. 40
4.2 Diagram Cash Turnover .................................................. 42
4.3 Diagram Return On Assets ............................................. 44

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Laporan Keuangan Tahun 2018-2020 ............................. 57

Lampiran 2. Struktur Organisasi ......................................................... 58

Lampiran 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif ................................... 59

Lampiran 4. Laporan Posisi Keuangan ............................................... 60

Lampiran 5. Laporan Laba Rugi Komprehensif Lain ........................... 64

xvi
2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini adalah zaman terjadinya persaingan ketat antara perusahaan

bisnis sehingga tiap-tiap perusahaan harus terus mengembangkan

kompetitifnya untuk dapat bertahan dan memajukan perusahaan. Yang perlu

dikembangkan adalah kinerja perusahaan, tentunya termasuk didalamnya

kinerja keuangannya.

Slah satu bagian keuangan yang perlu dan mungkin memegang

kunci kesuksesan perusahaan adalah modal kerja. (working capital)

memengaruhi banyak aspek bisnis perusahaan, mulai dari membayar

karyawan dan vendor hingga menjaga lampu tetap menyala dan

merencanakan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

Singkatnya, modal kerja adalah uang yang tersedia untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek perusahaan saat ini tiap perusahaan untuk

menjalankan seluruh kegiatan usahanya tidak mungkin pula jauh dari

tujuannya yaitu untuk menghasilkan laba yang besar, dan di sisi lain memiliki

peran yang tentu penting dalam mencapai sasaran guna terciptanya

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Modal Kerja tentunya dibutuhkan oleh setiap organisasi untuk

mendanai tugas-tugasnya, lebih tepatnya modal kerja yang telah diberikan

diandalkan untuk memiliki pilihan untuk kembali ke organisasi untuk jangka

waktu yang singkat melalui tawaran penciptaan. Oleh karena itu, organisasi

memerlukan pengelolaan modal kerja yang baik, dengan tujuan agar daya

tahan organisasi dapat terjaga dan tujuan mendasar khususnya manfaat

3
dapat tercapai secara ideal. Klarifikasi tersebut menunjukkan bahwa kapital

yang berfungsi secara tegas diidentikkan dengan produktivitas.

Dalam konsekuensi eksplorasi oleh Yoyon dan Fani (2011),

diungkapkan bahwa organisasi perlu memenuhi kebutuhan modal kerja,

dengan asumsi tidak terpenuhi, maka secara mutlak akan mempengaruhi

produktivitas organisasi. Sementara itu, menurut Larasati dan Selmita

(2011), organisasi harus memanfaatkan modal kerja dengan baik untuk

mendapatkan produktivitas yang tinggi, dan organisasi harus memberikan

kontribusi modal kerja yang tepat agar modal yang berfungsi dapat berputar.

Penelitian Raheman dan Nasr (2007) menunjukkan bahwa perputaran modal

yang berfungsi berpengaruh positif terhadap manfaat. Kemudian lagi, Mian

dan Talat (2009) dalam pemeriksaan mereka menyatakan bahwa ada

hubungan negatif antara ukuran manfaat organisasi dan tingkat kekuatan

spekulasi modal kerja dan pengaturan pembiayaan.

Nugroho, et al., dalam Journal of Business Innovation (2019)

menyampaikan pandangan Roberts dan Dowling (2002) bahwa organisasi

dapat menghasilkan manfaat sehingga dapat bekerja atas bantuan

pemerintah dari seluruh komponen organisasi yang akan berdampak baik

bagi organisasi. berdiri di depan umum. Kemudian, menurut Nugroho dan

Anisa (2019) dan Nugroho dan Bararah, (2019), mengacu pada penilaian

Bekaert, Erb, Harvey dan Viskanta (2019), bahwa salah satu bagian dari

dana organisasi yang mencerminkan besar Presentasi suatu organisasi yang

biasa disinggung sebagai produktivitas adalah Return on Assets (ROA).

Pengembalian sumber daya organisasi adalah kapasitas organisasi untuk

menghasilkan pembayaran yang bergantung pada aset atau sumber

4
dayanya. Semakin diperhatikan ROA organisasi, maka organisasi dapat

mendistribusikan asetnya secara memadai untuk menciptakan pendapatan.

Seperti yang ditunjukkan oleh Putra (2009), tingkat ROA dipengaruhi

oleh banyak faktor seperti uang, piutang dan persediaan. Sehubungan

dengan, menurut Putra (2009), ukuran uang dan tingkat perputaran uang

menunjukkan produktivitas penggunaan uang tunai dalam organisasi.

Semakin banyak uang yang ada dalam organisasi, semakin banyak uang

yang kurang layak dan ini dapat mempengaruhi produktivitas.

Bagaimanapun, semakin tinggi laju perputaran uang suatu organisasi akan

memberikan manfaat yang tinggi.

Penjelasan-penjelasan yang telah disampaikan memerlukan kajian

kembali khususnya dalam dunia perbankan, dalam hal ini perbankan

syariah.

Seperti diketahui, perkembangan keuangan syariah masih sangat

terbatas bila dibandingkan dengan perbankan konvensional. Sepotong kue

perbankan syariah telah tercatat melampaui 5%, namun cenderung

ditemukan dalam lima tahun terakhir bahwa perkembangannya baru tercatat

dalam lingkup 1%. Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani,

mengatakan tingkat produktivitas perbankan syariah juga perlu ditingkatkan.

Produktivitas yang dapat dirasakan sebagai keuntungan bagi semua

individu. Itu harus terus ditampilkan dan dikontraskan dan penunjuk reguler

(Elena, 2020).

Pernyataan Menteri tersebut, menunjukkan adanya fenomena

profitabilitas dalam perbankan Syariah di Indonesia. Oleh karenanya,

diperlukan studi untuk itu dalam bentuk penelitian dengan mengambil situs

5
pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah. Pemilihan Bank BRI Syariah

karena didasari bahwa PT. Bank BRI adalah BUMN (Badan Usaha Milik

Negara) yang memilik Cabang di hampir seluruh pelosok tanah air dengan

nasabah terbanyak.

Walaupun sejak bulan Februari 2021, PT. Bank BRI Syariah telah

digabung dalam BSI (Bank Syariah Indonesia), namun merasa perlu melihat

kembali aktivitas BRI Syariah masa sebelum terbentuknya BSI, khususnya

dalam aspek perputaran modal kerja (Working Capital Turnover), perputaran

kas (Cash Turnover) dan Profitabilitas khususnya Return On Assets (ROA).

Model pengujian adalah melihat hubungan antara Perputaran Modal

Kerja dan Perputaran Kas atas Pengembalian Aktiva dalam arti melihat

kemampuan untuk mengawasi modal kerja, korelasi antara kesepakatan dan

nilai uang normal pada produktivitas atau kemampuan untuk mendapatkan

keuntungan di BRI Syariah. Maka judul penelitian proposisi ini adalah:

Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Kas terhadap Return On

Assets Pada Bank BRI Syariah Tahun 2018-2020.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Perputaran Modal Kerja berpengaruh terhadap Return On

Asset pada Bank BRI Syariah?

2. Apakah Perputaran Kas berpengaruh terhadap Return On Assets pada

Bank BRI Syariah?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Working Capital Turn Over terhadap

Return On Assets pada Bank BRI Syariah

2. Memutuskan pengaruh Cash Turn Over terhadap Return On Asset

6
pada Bank BRI Syariah.

D.Manfaat penelitian

1. Bagi Penulis

Pemeriksaan ini dapat memberikan pengetahuan atau data tentang

dampak Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Kas terhadap

Return On Assets.

2. Bagi Perusahaan

Hasil review ini dapat dijadikan sebagai informasi dan pemikiran

bagi Bank Umum Syariah Indonesia (BSI) dimana PT. Bank BRI

Syariah sampai dengan rekening sebelumnya.

3. Bagi Akademik

Eksplorasi ini dapat menjadi bahan referensi untuk pemeriksaan

tambahan.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori

1. Working CapitalTurnover (WCTO)

Seperti yang ditunjukkan oleh Kasmir (2011) Perputaran Modal

Kerja atau tidak jarang dipandang sebagai perputaran modal kerja

adalah salah satu proporsi untuk mengukur atau mengevaluasi

kecukupan modal berfungsi organisasi selama periode tertentu.

adalah berapa banyak modal kerja yang berputar selama suatu

periode atau dalam suatu periode.

Proporsi ini dapat ditentukan dengan melihat biaya penawaran

prinsip atau transaksi bersih terhadap modal. Karena evaluasi

tersebut, dengan asumsi perputaran modal yang berfungsi rendah,

maka cenderung diartikan bahwa organisasi tersebut memiliki modal

kerja yang melimpah. Ini karena perputaran stok yang rendah atau

piutang atau penyesuaian uang yang terlalu besar.

Perputaran modal kerja adalah proporsi antara jumlah bisnis

organisasi dan modal kerja (sumber daya saat ini di dalamnya).

Perputaran modal kerja dimulai ketika uang dimasukkan ke dalam

bagian-bagian modal kerja sampai berubah menjadi uang tunai

(Margaretha, 2005).

menurut Riyanto (2010:335), perputaran modal kerja adalah

kapasitas modal kerja (bersih) untuk berputar dalam suatu waktu

siklus uang organisasi.

Seperti yang ditunjukkan oleh Kasmir (2012: 182), jika perputaran modal

8
yang berfungsi rendah, berarti organisasi tersebut memiliki modal

kerja yang melimpah. Ini mungkin karena perputaran stok yang

rendah,

piutang, atau saldo uang yang sangat besar. Dengan cara yang

sama kebalikannya. Menurut Kasmir (2012:254), variabel yang

mempengaruhi perputaran modal kerja meliputi jenis organisasi,

kondisi kredit, waktu pembuatan, dan perputaran saham. Selain itu,

menurut Kasmir (2012: 251), dinyatakan bahwa semakin banyak aset

yang digunakan sebagai modal kerja, semakin banyak manfaat yang

harus diperluas.

Perputaran modal kerja yang rendah menyiratkan organisasi

memiliki modal kerja yang melimpah. Hal ini mungkin disebabkan oleh

rendahnya perputaran stok produk atau pencatatan piutang atau bisa

juga karena saldo uang yang terlalu besar. sekali lagi, perputaran

modal kerja yang tinggi mungkin dihasilkan dari perputaran yang

tinggi. saham atau pertukaran piutang, atau mungkin dengan alasan

bahwa saldo uang terlalu sedikit.

Sebagai pemeriksaan lain, jika homogenitas bisnis untuk proporsi

perputaran modal yang berfungsi adalah I, sangat baik dapat

disimpulkan bahwa pemberian sumber daya saat ini untuk transaksi

dapat dianggap besar. Resep untuk memperkirakan perputaran modal

kerja adalah persamaan yang menyertai untuk perputaran modal

kerja:

Perputaran modal kerja = Transaksi bersih

modal kerja

9
Perputaran modal kerja atau sumber daya saat ini juga dapat

ditentukan dari laporan akuntansi dan pengumuman pembayaran

pada waktu tertentu, perputaran modal kerja adalah dengan

membandingkan transaksi dan modal kerja atau menggunakan modal

kerja yang homogen. Modal kerja berarti latihan spekulasi yang

menempatkan sumber daya ke dalam sumber daya saat ini, misalnya,

kas, bank, proteksi, piutang, persediaan, dan sumber daya lancar

yang memanfaatkan kewajiban lancar. Jadi organisasi harus memiliki

pilihan untuk menggunakan modal yang berfungsi secara efektif dan

efisien.

Ketiadaan modal kerja juga dapat membawa kerugian bagi

organisasi karena kesempatan untuk memperoleh keuntungan

menjadi sia-sia.

2.Perputaran Tunai (CTO)

dari Subramayam (2014) tentang Abdullah dan Siswati (2019:5)

Perputaran uang menyiratkan perputaran yang dimulai ketika uang

dimasukkan ke dalam bagian modal yang berfungsi ketika kembali ke

uang tunai sebagai bagian yang paling penting dari modal kerja. dari

Kasmir (2015) dalam Abdullah dan Siswati (2019: lima) yang

merupakan proporsi yang digunakan untuk mengukur tingkat

aksesibilitas uang untuk menutupi tagihan (kewajiban) dan biaya

terkait moneter.

Proporsi ini juga merupakan proporsi yang berfungsi untuk

mengukur tingkat kecukupan modal kerja organisasi yang diharapkan

untuk menutupi tagihan dan transaksi uang (Septiana 2019:73).

10
Berdasarkan pengertian di atas, cenderung dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan pemanfaatan perputaran uang adalah

proporsi antara transaksi dan uang homogen – normal. Karena

semakin tinggi perputaran uang, semakin baik, karena ini produktivitas

penggunaan uang tunai dan pembayaran yang didapat juga akan

lebih menonjol.

Menurut Hasibuan (2019:25) perputaran piutang menyiratkan

proporsi yang digunakan untuk mengukur berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk mengumpulkan piutang untuk suatu periode

menurut Hidayat dan Parlindungan (2018:28) Perputaran piutang

adalah piutang yang memiliki tempat dengan organisasi yang memiliki

hubungan dekat dengan kesepakatan kredit. Uang karena omset

seperti yang diperkirakan

Perputaran Uang Tunai = Penjualan Homogen – Uang Tunai

Homogen

Mulai menghitung tingkat perputaran uang, akan diketahui

seberapa jauh tingkat produktivitas yang dapat dicapai oleh organisasi

dengan tujuan akhir menggunakan persediaan uang yang tersedia

untuk memahami tujuan organisasi. Kasmir (2013: 140) menyatakan

bahwa proporsi perputaran uang berfungsi untuk mengukur tingkat

kecukupan modal berfungsi organisasi yang diandalkan untuk

mengurus tagihan dan transaksi uang. Proporsi ini digunakan untuk

mengukur tingkat uang yang tersedia untuk menutupi tagihan

kewajiban dan biaya lain yang terkait dengan transaksi. Penelitian

yang dipimpin oleh Veda Almira (2014) mengungkap bahwa

11
perputaran uang memiliki hubungan positif yang sangat besar dengan

keuntungan.

Unsur lain yang dapat mempengaruhi produktivitas. Return on

resources menyiratkan proporsi perputaran uang atau money turnover

(Silaban, 2020). Proporsi ini memberikan kelangsungan hidup dewan

dalam menangani sumber daya yang digunakan oleh organisasi.

Perhitungan tingkat perputaran uang dapat dilihat seberapa besar

tingkat kemahiran yang dapat dicapai oleh organisasi dalam

mengawasi uang untuk mencapai tujuan pertama dari organisasi yang

sebenarnya. Berkenaan dengan cara memastikan Perputaran Modal

Kerja sebagai penanda dalam menghitung proporsi pergerakan,

persamaan tersebut menyiratkan sebagai berikut:

Perputaran Modal Kerja = Penjualan Bersih : Modal Kerja

tiga. Pengembalian Aset (ROA)

Return on Assets merupakan proporsi kelangsungan hidup para

eksekutif dalam menghadapi spekulasinya. Selanjutnya karena

keuntungan dari spekulasi, kemanfaatan berasal dari seluruh

cadangan organisasi, baik modal kredit maupun modal sendiri.

Semakin rendah (semakin sederhana) proporsi ini, semakin kecil

proporsinya, begitu juga sebaliknya. Ini menyiratkan bahwa proporsi

ini digunakan untuk mengukur kelayakan tugas umum organisasi.

Perputaran Tunai = Transaksi homogen - normal tunai

Mengingat (Putri, 2015) Return On Assets (ROA), bergantung

pada berbagai variabel, terlepas dari kapasitas administrasi. Sebagian

dari variabel tersebut adalah:

12
A. Pengumpulan

B. Nilai buku awal sumber daya

C. Pindahkan penilaian

D.Periode ketika

E.kebutuhan industri

dari (Munawir, 2010) menyatakan bahwa ukuran pengembalian

sumber daya ditentukan oleh 2 elemen, termasuk:

1) Perputaran berasal dari sumber daya kerja, khususnya tingkat

perputaran sumber daya yang digunakan untuk kegiatan, yang

digambarkan dalam

2) Tepi keuntungan, yang merupakan ukuran manfaat kerja yang

dikomunikasikan sebagai tingkat kesepakatan bersih. Pendapatan

keseluruhan ini memperkirakan tingkat manfaat yang dapat dicapai

oleh organisasi terkait dengan kesepakatannya.

Tujuan fungsional pertama dari sebagian besar organisasi adalah

untuk memperluas manfaat, baik manfaat sesaat maupun manfaat

jangka panjang. Dewan diperlukan untuk membangun laba karena

keuntungan bagi pemilik, organisasi, meskipun itu juga memperluas

bantuan pemerintah perwakilan. Semua ini dapat terjadi jika

organisasi menciptakan keuntungan dalam latihan bisnisnya.

mengingat (Kasmir: 2011).

Proporsi manfaat adalah proporsi untuk mengevaluasi

kemampuan organisasi dalam mencari manfaat.

Proporsi manfaat disebut juga proporsi produktivitas. Selain

dimaksudkan untuk menentukan kapasitas organisasi untuk

13
menghasilkan manfaat selama periode elit, proporsi ini juga

diharapkan untuk mengukur tingkat kelangsungan hidup eksekutif

dalam menyelesaikan kegiatan organisasi. Proporsi manfaat

menyiratkan proporsi yang digunakan untuk mengukur kapasitas

organisasi untuk menciptakan keuntungan dari latihan bisnis yang

khas (Kasmir: 2011).

Penggunaan proporsi manfaat harus dimungkinkan dengan

memanfaatkan korelasi antara bagian-bagian yang berbeda dalam

laporan fiskal, khususnya ringkasan anggaran catatan moneter dan

artikulasi pembayaran. Estimasi dapat dibuat untuk waktu yang lama.

Motivasinya adalah untuk menyaring dan menilai tingkat kemajuan

produktivitas organisasi sesekali. Melakukan pemeriksaan proporsi

moneter secara konsisten memungkinkan para eksekutif untuk secara

memadai menetapkan langkah-langkah reklamasi dan kecakapan.

Selanjutnya, korelasi juga dapat dibuat terhadap target yang

ditentukan sebelumnya, atau dapat juga diukur dengan menggunakan

proporsi homogen-homogen standar modern. Untuk menentukan

tingkat produktivitas organisasi, dapat digunakan proporsi berikut:

Margin Laba Kotor, Margin Laba Bersih, Return On Investment,

Return On Equity, dan Return On Asset (Ariyanti et al., 2020).

Investigasi Return on Assets telah menjadi strategi logis yang

umumnya digunakan oleh para pionir organisasi untuk mengukur

kelayakan tugas-tugas umum organisasi. Munawir 2010:49

menyatakan bahwa Return on Assets adalah kesalahan sebagai

proporsi manfaat yang diharapkan dapat mengukur kapasitas

14
organisasi dengan aset lengkap menempatkan sumber daya menjadi

sumber daya yang digunakan untuk kegiatan organisasi untuk

menghasilkan manfaat.

Proporsi ini menghubungkan manfaat yang diperoleh dari tugas-

tugas organisasi dengan ukuran usaha atau sumber daya yang

digunakan untuk menciptakan keuntungan kerja. Return On Assets

memberikan efektivitas organisasi dalam menangani setiap sumber

dayanya untuk mendapatkan bayaran. Semakin tinggi proporsi ini

merupakan indikasi bahwa organisasi lebih berhasil menggunakan

sumber daya untuk menghasilkan keuntungan bersih setelah biaya.

Semakin tinggi Pengembalian Aset, semakin sukses pameran

organisasi tersebut dan akan membangun kualitas organisasi yang

menarik bagi pendukung keuangan. Perhitungan Return On Assets

dari Husnan dan Pujiastuti (2006:74) adalah sebagai berikut.

ROA = keuntungan bersih setelah dibebankan Total Aset 100%.

3. Return on Assets

Menunjukkan seberapa besar keuntungan bersih yang dapat

diperoleh dari setiap sumber daya yang diklaim oleh organisasi.

Dengan demikian, angka manfaat setelah biaya dan kelimpahan

organisasi (homogen) digunakan. (Husnan dan Pujiastuti, 2006:74)

4. Konsep Teori Bank Islam

A. Arti dari Bank Islam

istilah bank tidak dirujuk secara tegas dalam Al-Qur'an. Dalam hal

hal yang tersirat adalah sesuatu yang memiliki komponen-komponen,

15
misalnya struktur, pengurus, kapasitas, kebebasan dan komitmen, maka

pada saat itu setiap dari mereka dianggap memanfaatkan secara mutlak,

seperti zakat, shodaqoh (sumbangan), ghanimaah (harta perang), bai'

(perdagangan), dayn (kewajiban). tukar-menukar), maal (kelimpahan, dsb

yang mempunyai kemampuan diselesaikan oleh suatu pekerjaan tertentu

dalam tindakan keuangan (Sudarsono, 2008: 27 dalam Hestanto, 2021).

Bank yang bergantung pada syariah Islam (Islamic Bank)

menyiratkan suatu organisasi keuangan yang kerangka kerjanya

bergantung pada syariah Islam. Ini menyiratkan bahwa kegiatan

keuangan mengikuti teknik bisnis dan pengaturan bisnis sesuai Al-Qur'an

dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Dalam kegiatannya, Bank Umum

Syariah menggunakan kerangka bagi hasil dan hadiah lain yang sesuai

dengan menggunakan arah syariah Islam, bukan memanfaatkan

pendapatan (Aziz, 1992: 1 dalam Hestanto, 2021).

Mengingat undang-undang nomor 10 tahun 1998 dari revisi

undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, dinyatakan

bahwa bank syariah adalah bank adat yang melakukan kegiatan usaha

sesuai standar syariah yang dalam pelaksanaannya menawarkan jenis

bantuan dalam lalu lintas angsuran.

Jadi pada dasarnya, latihan keuangan Islam dalam Islam secara

konstan didasarkan pada standar syariah yang dimulai dari Al-Qur'an dan

Sunnah. seperti larangan riba, dan kebolehan berdagang sebagaimana

dinyatakan dalam surat Al-Baqara (2) ayat 275.

B. Fungsi Bank Islam

Bank syariah memiliki tiga kapasitas esensial, yaitu secara khusus

16
mengumpulkan aset dari masyarakat umum sebagai simpanan dan

spekulasi, memberikannya kepada penghuni yang membutuhkan aset

dari bank, dan lebih jauh lagi menawarkan jenis bantuan sebagai

administrasi keuangan syariah (Ismail, 2011: 39 dalam Hestanto, 2021). ).

C. Tujuan Bank Islam

Bank syariah memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut

(Sudarsono, 2003:45 dalam Hestanto, 2021):

1) Mengarahkan kegiatan keuangan individu untuk berpindah ke Islam,

terutama yang terkait dengan penggunaan perbankan, untuk menghindari

tindakan riba atau berbagai jenis bisnis atau pertukaran yang

mengandung unsur gharar (penyesatan), di mana jenis ini pertempuran

selain ilegal dalam Islam, sebaliknya mempengaruhi keberadaan moneter

individu.

2) membuat pemerataan di bidang moneter dengan menyampaikan

pembayaran melalui kegiatan spekulasi, sehingga tidak ada jurang

pemisah yang sangat besar antara pemilik modal dan orang-orang yang

membutuhkan cadangan.

3) untuk bekerja pada kepuasan pribadi individu dengan memulai

pembukaan bisnis yang lebih menonjol, terutama orang miskin, yang

ditujukan untuk latihan bisnis yang bermanfaat, menuju produksi

kepercayaan.

4) Upaya bank syariah untuk mengatasi kebutuhannya adalah sebagai

penyiapan nasabah yang lebih terlihat dalam gagasan keselarasan dari

keseluruhan siklus bisnis, misalnya, pelaku bisnis pembuat program,

penyiapan arbiter dealer, program penyiapan nasabah, proyek

17
peningkatan modal kerja. dan program kemajuan bisnis bersama.

5) untuk mengikuti soliditas terkait keuangan dan uang. Dengan latihan-

latihan tersebut bank syariah akan benar-benar ingin menjauhkan diri dari

pemanasan ekonomi yang ditimbulkan oleh ekspansi. Jauhkan dari

persaingan yang tidak beralasan antara pertemuan keuangan.

6) untuk menyelamatkan ketergantungan individu pada bank non-Islam.

D. Prinsip Operasional Fundamental Bank Syariah

Pada umumnya, hubungan yang bergantung pada syariah Islam

ditentukan oleh hubungan perjanjian yang terdiri dari 5 gagasan penting

perjanjian. Mengingat lima ide penting ini, item bank syariah dapat

ditemukan. Kelima gagasan di atas adalah (Muhammad, 2005: 86-87 dalam

Hestanto, 2021):

1) Prinsip Tabungan Murni (al-Wadi'ah)

Pedoman dana investasi murni adalah jabatan yang diberikan oleh

bank syariah untuk memberikan keleluasaan kepada pihak-pihak yang

berlebihan dalam harta untuk menyimpan hartanya sebagai al-Wadi'ah.

Kantor Al-Wadi'ah umumnya diberikan untuk tujuan spekulasi untuk

mendapatkan keuntungan seperti dana investasi dan toko. Di perbankan

reguler di seluruh dunia, al-Wadi'ah tidak dapat dibedakan dari

menggunakan toko permintaan.

2) Aturan apa yang akan terjadi (syirkah)

Kerangka kerja ini menyiratkan kerangka kerja yang menggabungkan

standar berbagi karena pertempuran antara pemasok aset dan pengawas

aset. Perpecahan yang akan terjadi dalam pertempuran ini dapat terjadi

antar bank yang memanfaatkan kontributor aset, seperti halnya antara bank

18
yang memanfaatkan nasabah yang mendapatkan cadangan. Struktur item

tergantung pada aturan ini menyiratkan mudharabah dan musyarakah.

Selain itu, aturan mudharabah dapat digunakan sebagai alasan untuk

mensubsidi barang (dana investasi dan toko) sebagai pembiayaan,

sedangkan musyarakah lebih luas digunakan untuk pembiayaan atau

dukungan.

3) Prinsip Jual Beli (at-Tijarah)

Aturan ini merupakan kerangka kerja yang menerapkan tradisi g bea

cukai, di mana bank pada awalnya akan membeli produk normal atau

mendelegasikan klien sebagai spesialis bank untuk membeli barang

dagangan untuk kepentingan bank, kemudian, pada saat itu, bank

menawarkan produk kepada klien dengan biaya pembelian harga ditambah

pendapatan bersih). Konsekuensinya bisa sebagai murabahah, kabar

gembira, dan istishna'.

4) Prinsip Sewa (al-Ijarah)

Pedoman ini secara luas dipisahkan menjadi dua jenis, pertama,

sewa ijarah murni, seperti sewa kendaraan kerja dan deteksi barang lainnya

(sewa kerja). Dalam perbankan khusus, bank pertama-tama dapat membeli

peralatan yang dibutuhkan oleh klien dan kemudian menyewakannya pada

suatu waktu dan hanya apa yang telah diselesaikan dengan klien. Kedua, bai

al-takjiri atau ijarah al-muntahiyah bit tamlik mengandung pengertian

campuran sewa dan beli, di mana penyewa memiliki pilihan untuk memiliki

produk menjelang akhir sewa (sewa moneter).

5) Prinsip Pelayanan (al-Ajr wal Umulah)

Standar ini umumnya mencakup administrasi non-pembiayaan yang

19
diberikan oleh bank. Struktur yang bergantung pada standar ini termasuk

jaminan bank, kliring, pemilihan, administrasi pemindahan, dan lain-lain.

Dalam syariah aturan ini tergantung pada gagasan al-Ajr wal Umulah.

E.. Produk Operasional Bank Syariah

Dalam pengaturan kerja bank syariah, pemilik aset menempatkan

uangnya di bank bukan dengan alasan mendapatkan pendapatan, melainkan

untuk mendapatkan manfaat atas apa yang akan terjadi. Aset klien kemudian

diarahkan kepada mereka yang kurang beruntung, dengan menunjukkan

pemahaman berbagi manfaat yang terkoordinasi. Secara umum,

pengembangan produk bank syariah dikelompokkan menjadi 3 kelompok,

lebih tepatnya (Muhammad, 2005: 88-103).

1) Produk Penggalangan Dana

1. Prinsip Wadi'ah

Pedoman wadi'ah memiliki konsekuensi hukum yang serupa dengan

penggunaan qardh, di mana klien bertindak sebagai pihak yang

meminjamkan uang tunai dan bank bertindak sebagai peminjam.

2. Prinsip Mudarabah

Penggunaan standar ini adalah bahwa penyumbang atau investor

bertindak sebagai shahibul maal dan bank sebagai mudharib. Aset ini

dimanfaatkan oleh bank untuk mendanai akad jual beli dan syirkah.

Dengan asumsi bahwa kemalangan terjadi, bank bertanggung jawab

atas kemalangan.

a) Produk Pendanaan

Item peruntukan toko di bank syariah dapat dibuat dengan 3

20
model, untuk lebih spesifiknya:

3.Prinsip Jual Beli (Tijarah)

Sistem perdagangan adalah pekerjaan yang dibuat untuk pertukaran

properti dan tingkat keuntungan bank dipengaruhi sebelumnya dan

sebagai biaya penjualan barang dagangan. Aturan perdagangan

dibuat sebagai jenis pembiayaan sebagai berikut:

I. Murabahah

Bank Islam berjalan sebagai pedagang dan klien menjadi pembeli.

Barang dagangan disampaikan dengan cepat dan angsuran dilakukan

dengan cara yang mudah.

ii. Hormat

Salam menyiratkan kesepakatan untuk kesepakatan dan

perolehan barang dagangan dengan pengiriman dalam waktu yang

tidak terlalu lama oleh penjual dan angsuran dilakukan oleh pembeli

pada saat kesepakatan disetujui sesuai dengan kondisi tertentu. Sejak

awal, pertukaran penyambutan seperti pertukaran yang dibentengi.

Meskipun demikian, pada umumnya kabar gembira tidak setua

pertukaran, dan selanjutnya syariat dibolehkan karena tidak ada

gharar. Meskipun barang dagangan baru disampaikan dalam waktu

yang tidak terlalu lama, nilai, detail, sorotan, kualitas,

jumlah dan musim pengangkutan telah dipengaruhi dan diselesaikan

ketika kesepakatan terjadi.

III. istishna'

Akad jual beli seperti akad salam, namun angsuran dilakukan oleh

bank dalam beberapa kali angsuran. Istishna' diterapkan pada

21
pembiayaan perakitan dan pembangunan.

berpasangan.

4. Standar Sewa (Ijarah)

Pertukaran ijarah tergantung pada pertukaran keuntungan.

Dengan demikian, pada hakikatnya hukum ijarah sama tuanya

dengan hukum perdagangan, namun perbedaannya terletak pada

objek pertukarannya. Dengan anggapan bahwa objek jual beli adalah

barang dagangan, maka dalam ijarah objek pertukarannya adalah

administrasi.

5.. Petunjuk tentang apa yang akan terjadi (Sirkah)

Aturan tentang apa yang akan terjadi untuk item pembiayaan di bank

syariah dioperasionalkan dengan contoh-contoh berikut:

I. Musyarakah

Akad musyarakah adalah akad kerjasama antara minimal 2

pertemuan untuk suatu pertempuran tertentu, dimana masing-masing

pihak menyumbangkan cadangan dengan ketentuan bahwa

keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, sedangkan kerugian

tergantung pada bagian harta yang dihibahkan. Musyarakah adalah

kerjasama antara pemilik modal yang memadukan modalnya dengan

tujuan untuk menciptakan keuntungan. Di Musyarakah, para sahabat

memberikan arus kas untuk mendanai bisnis terbatas dan bekerja dan

menangani bisnis. Modal yang ada harus digunakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan bersama-sama, tidak dapat digunakan

untuk kepentingan tertentu atau dikreditkan ke pertemuan yang

berbeda tanpa persetujuan dari kaki tangan yang berbeda.

22
ii. mudharabah

Akad mudharabah mengandung pengertian ikhtiar bersama antara

pemilik aset dan direktur aset untuk melakukan usaha, manfaat dibagi

berdasarkan proporsi pembagian manfaat yang ditunjukkan oleh

pertunjukan dua pertemuan, sedangkan dalam hal kemalangan. ,

pemilik aset akan menanggung kewajiban kecuali jika itu disebabkan

oleh perilaku yang tidak menguntungkan, kecerobohan atau

pelanggaran oleh pemilik aset. pengelola toko.

III. Produk Administrasi

A. Pemindahan Hutang (al-Hiwalah)

Dalam praktik keuangan, kantor al-Hiwalah biasanya digunakan

untuk membantu penyedia mendapatkan modal tunai untuk

melanjutkan kreasi mereka. Bank akan mendapatkan remunerasi

untuk administrasi penukaran piutang.

B. Pion (Rahn)

Digunakan untuk memberikan jaminan pembiayaan kembali

kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Barang yang

digadaikan harus memenuhi model, termasuk memiliki tempat dengan

klien sendiri, jelas ukuran, sifat dan masih di udara tergantung pada

harga pasar yang sebenarnya dan dapat dikendalikan namun tidak

dapat dimanfaatkan oleh bank.

C. Pinjaman Besar (al-Qardh)

Al-Qardh digunakan untuk membantu rekening klien secara cepat

dan sementara. Item ini digunakan untuk membantu perusahaan

23
mandiri dan kebutuhan sosial. Pembiayaan qardh yang diberikan

kepada nasabah diperoleh dari dana zakat, infaq dan shodaqah.

D. pemberian kekuatan (wakalah)

Klien menyetujui bank syariah untuk menangani dirinya sendiri

dalam melakukan administrasi selektif, misalnya administrasi pindah.

E.Garansi Bank Kafalah

Kafalah digunakan untuk menjamin angsuran komitmen angsuran.

Bank Islam mungkin mengharapkan klien untuk menempatkan ukuran

aset tertentu agar kantor ini menjadi rahn. Bank syariah juga bisa

mendapatkan aset tersebut dengan wadi'ah. Bank akan dibayar

kembali untuk administrasi yang diberikan.

B.Penelitian Sebelumnya

Penelitian masa lalu adalah hal yang akan terjadi. Penelitian

kebenaran yang ditampilkan di sini berarti menemukan persamaan

dan perbedaan serta pentingnya efek samping dari pemeriksaan yang

dirujuk yang ditampilkan dalam tabel-tabel berikut.

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

No Nama/Tahun Judul Analisis Metode Penelitian

1. Rizqa Erla Putria/2021 Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Debt To

Asset Ratio dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return On Assets

Pada Berbagai Perusahaan Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Dengan Pendekatan Afiliasi. Efek samping dari tinjauan ini

menunjukkan bahwa Perputaran Modal Kerja agak signifikan

mempengaruhi Return On Assets. Agaknya, Debt To Asset Ratio tidak

berdampak besar terhadap Return On Assets. Agak Ukuran

24
perusahaan tidak berdampak besar pada Return On Assets.

Sedangkan Perputaran Modal Kerja, Debt To Asset Ratio dan Frim

size mempengaruhi Return On Assets.

2.Divya Reski. S, Herman Sjahruddin, Ahmad Anto/2020 Pengaruh

Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Kas terhadap Return On

Assets Analisis Regresi Linier Berganda Perputaran modal kerja

memiliki hasil Positif dan Signifikan, Pustaka Kas sementara secara

fundamental mempengaruhi Pengembalian Aset.

3. Rizka Arianti, jilma Dewi A., M. Zain/2020 Pengaruh Perputaran Kas,

Perputaran Persediaan, Debt To Equity dan Modal Kerja Total Asset

Ratio terhadap Return On Assets Analisis Regresi Linier Berganda

sesuai Uji Parsial Perputaran Kas Tidak Ada Pengaruh Signifikan,

Persediaan Omset berdampak Negatif Signifikan.

4. Dampak Sekar latif Fitriyani/2020 Equity Multiplier, Working Capital

Turn Over, Current Ratio, dan Net Profit Margin terhadap keuntungan

bersih yang diperoleh dari modal sendiri pada Perusahaan Ritel dan

Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Analisis Statistik Deskriptif 2016-2019 dan Regresi Linier

Berganda Equity Miltiplier memiliki konsekuensi merugikan yang

sangat besar, perputaran modal kerja memiliki hasil menguntungkan

yang kritis, proporsi saat ini memiliki konsekuensi merugikan yang

sangat besar dan tepi nettrofi memiliki hasil konstruktif yang sangat

besar. Koefisien jaminan adalah 0,923 yang

25
5. Abd. Rauf Wajo/2021 Dampak Perputaran Kas, Perputaran Piutang,

Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Peluang Profitabilitas

Terhadap Return On Assets Penelitian ini

C. Kerangka Perhitungan

Eksplorasi ini untuk mengasosiasikan dan melihat pengaruh

perputaran modal kerja dan perputaran uang terhadap Return On

Assets untuk menjawab perjuangan dan untuk mencapai target

pemeriksaan.

Secara hipotetis, hubungan atau efek menyatakan bahwa peningkatan

perputaran modal kerja atau perputaran modal pada Return On

Assets dan hasil yang konstruktif, semakin baik pameran suatu

organisasi, tingkat modal kerja yang dapat menciptakan kesepakatan

menggunakan jumlah tertentu. Semakin menonjol proporsi ini

memberikan pemanfaatan yang kuat dari modal kerja yang dapat

diakses dalam memperluas keuntungan organisasi.

sekali lagi, semakin tinggi tingkat perputaran uang atau perputaran

uang atas Pengembalian Aset dan hasil yang menguntungkan,

semakin produktif perputaran uang dan pemanfaatan uang yang lebih

layak serta sebaliknya, semakin rendah tingkat perputaran dan

semakin boros, karena semakin banyak uang yang dihentikan atau

tidak digunakan.

Sementara itu, semakin rendah atau semakin kecil Return On

Assets, semakin kecil nilainya, begitu pula sebaliknya.

Sesuai penjelasan di atas, gagasan penelitian ini dikoordinasikan

26
untuk melihat hubungan secara mandiri, khususnya perputaran modal

kerja yang menggunakan Return On Assets, dan perputaran uang

dengan Return On Assets yang strukturnya digambarkan sebagai

berikut.

27
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Eksplorasi semacam ini tercatat di alam dengan strategi kuantitatif.

Jenis eksplorasi otentik adalah untuk menciptakan kembali masa lalu secara

efisien dan tidak memihak dengan mengumpulkan, menilai, mengkonfirmasi,

dan memadukan bukti untuk membangun realitas untuk tujuan yang tepat.

Sementara itu, menurut Syafnidawaty (2020), eksplorasi kuantitatif

adalah pemeriksaan logis yang disengaja pada bagian-bagian dan kekhasan

dan hubungan sebab akibat, khususnya dengan memimpin pemeriksaan

keanehan secara teratur dengan mengumpulkan informasi yang dapat

diukur.

Strategi pemeriksaan ini menguraikan informasi menjadi angka-

angka untuk memecah penemuan. Pemeriksaan kuantitatif bersifat grafis,

korelasional, dan kooperatif tergantung pada hubungan antar faktor

(Syafnidawaty, 2020).

Pemeriksaan ini menggunakan grafik dengan tahapan latihan metode

eksplorasi kuantitatif yang diperkenalkan oleh Syafnidawaty (2020), terdiri

dari:

1. Identifikasi Masalah

2. Studi Menulis

3. Struktur teoritis

4. Bukti dan makna faktor yang dapat dikenali, dan pertanyaan eksplorasi

5. Bermacam-macam informasi dan pengukuran.

28
6. Investigasi informasi.

B.Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah pada PT. Bank Rakyat Indonesia

Syariah, namun karena Bank tersebut telah bergabung pada PT.

Bank Syariah Indonesia (BSI), sehingga mengumpulkan data

melalui website dan juga pada website www.idx.co.id

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dengan aktivitas pengumpulan data hingga

penyusunan laporan hasil penelitian skripsi adalah dari bulan Juli

2021 sampai bulan Agustus tahun 2021.

B. Sumber Data dan Jenis Data

1. Sumber Data

Sumber data menurut cara memperolehnya adalah berupa

data sekunder yang berasal dari PT. Bank Rakyat Indonesia

Syariah, yakni data-data keuangan yang sudah terpublikasi atau

terlaporkan.

2. Sifat Data

Data yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah

bersifat kuantitatif, yaitu data-data keuangan berbentuk

angka/numerik.

3. Data Menurut Waktu Pengumpulannya.

29
Data keuangan yang diambil untuk diteliti adalah berdasarkan

waktu yang ditetapkan yaitu berbentuk data berkala/ runtut waktu

(time series data) dari tahun 2016 – 2020.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Variabel Independen (variabel bebas) terdiri dari :

1.1 Working Capital Turnover

Perputaran Modal Kerja atau biasa disingkat WCTO adalah

cadangan habis-habisan yang diklaim oleh organisasi sejauh

membiayai kegiatan fungsional organisasi secara konsisten.

Cadangan digunakan untuk tujuan spekulasi, membeli bahan

mentah, membayar kompensasi dan biaya fungsional lainnya

(Agnes, 2015:42).

Working Capital Turnover = Pendapatan Bersih / Modal Kerja

Dalam Pengukuran WCTO dapat diukur dengan

menghitung pendapatan bersih dibagi dengan jumlah Modal

kerja. Sehingga dapat diketahui jumlah WCTO.

1.2 Cash Turnover

Cash Turnover atau biasa disingkat CTO menunjukkan

nilai kecukupan eksekutif dalam menangani sumber daya

yang digunakan oleh organisasi. Dengan menghitung

tingkat perputaran uang, cenderung terlihat seberapa besar

30
tingkat kemahiran yang dapat dicapai oleh organisasi dalam

mengawasi uang untuk mencapai tujuan organisasi yang

sebenarnya. Perputaran uang tunai adalah kesempatan

perputaran uang tunai dalam periode tertentu melalui

penawaran tenaga kerja dan produk (Kasmir, 2016:71).

Dalam Pengukuran Cash Turnover Perputaran Kas,

dapat diperoleh dari hasil Penjualan Bersih dibagi Rata-rata

Kas.

Cash Turnover = Penjualan Bersih / Rata-rata Kas

2. Variabel Dependen (variabe terikat)

Variabel dependen yang digunakan adalah Return On

Assets Proporsi ini menggabungkan proporsi produktivitas, dapat

mengukur kapasitas organisasi untuk menciptakan manfaat dari

sumber daya lengkap yang digunakan. Proporsi ini sangat bagus

untuk digunakan untuk menyadari seberapa baik organisasi

menggunakan asetnya.

Adapun hasil pengukuran dari rasio ini dapat diperoleh dari

Jumlah Laba Bersih dibagi Aset Total.

ROA = Laba Bersih / Aset Total

D. Teknik Pengumpulan Data

31
Dalam rangka mengumpulkan data yang dibutuhkan maka

digunakan instrumen berupa observasi dan dokumen/arsip.

Teknikmenurut instrumen yang digunakan adalah:

1. Observasi

Observasi yang dilakukan adalah dengan mengamati secara

berulang terhadap laporan keuangan PT. Bank BRI Syariah dengn

cara mengamati pergerakan/perubahan serta melakukan

perbandingan keuangan sesuai variabel yang diteliti untuk dicatat

dan nantinya dikalkulasi sesuai masalah dan tujuan penelitian ini

untuk mendapat nilai WCTO, CTO dan ROA.

2. Dokumen dan Arsip

Semua data yang dibutuhkan berupa WCTO, CTO dan ROA

adalah dikumpul dari dokumen/arsip Laporan keuangan PT. Bank

BRI Syariah pada websitenya sendiri dan website www.idx.co.id

periode laporan keuangan tahun 2018 – 2020.

E. Metode Analisis

Metode analisis yang dilakukan adalah menggunakan rasio-rasio

keuangan yang terdiri dari Working Capital Turnover, Cash Turnover

yang akan dilihat pengaruhnya terhadap Return On Asets (ROA).

Teknik analisis yang diguanakan adalah sesuai formulasi seperti

berikut:

1. Working Capital Turnover

32
2. Cash Turnover

3. Return On Assets

Selanjutnya hasil perhitungan dari seluruh variabel penelitian ini

nantinya ditabulasi seperti berikut.

Tabel 3.1 Teknik Analisis Data PT. BRI SYARIAH tahun 2018 –
2020.

Rasio Tahun
Keuangan 2018 2019 2020 Keterangan

33
Working
Capital
Turnover
Cash
Turnover

ROA

Hasil tabulasi tersebut selanjutnya diklarifikasi dan atau dianalisis

tentang pengaruh dari WCTO dan CTO terhadap ROA untuk diperoleh

kesimpulan.

34
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Definisi Bank Rakyat Indonesia Syariah

PT. Bank BRI Syariah penting bagi PT. Bank Rakyat

Indonesia dan dengan demikian membentuk rekanan dengan nama

PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah yang dijalankan atau bekerja

berdasarkan standar syariah. Selama dua tahun PT. Bank BRI

Syariah hadir untuk memperkenalkan akun retail modern utama

dengan administrasi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan

nasabah dengan jangkauan minimal untuk kehidupan yang lebih

signifikan.

Melayani klien dengan bantuan yang fantastis (kehebatan

administrasi) dan menawarkan berbagai item sesuai asumsi klien

dengan standar syariah. Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah

industri keuangan publik ditonjolkan dengan signifikansi kilau yang

mengikuti logo organisasi. Logo ini menunjukkan keinginan dan

permintaan daerah terhadap bank maju sekelas PT. Bank BRI

Syariah yang dapat melayani daerah dalam kehidupan masa kini.

Perpaduan shading yang digunakan adalah bawahan warna biru

dan putih sebagai string merah dengan merk PT. Bank Rakyat

Indonesia(Persero)Tbk.

35
Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di

planet ini, mungkin berada di ujung tombak industri uang Islam.

Perluasan perhatian publik terhadap halal dan dukungan mitra yang

solid merupakan variabel penting dalam kemajuan sistem biologi

bisnis halal di Indonesia. Ini menggabungkan Bank Rakyat

Indonesia Syariah.

Bank Rakyat Indonesia Syariah memainkan peran penting

sebagai fasilitator untuk semua latihan moneter dalam sistem

biologis bisnis halal. Kehadiran industri keuangan syariah di

Indonesia sendiri telah mengalami peningkatan dan kemajuan yang

kritis selama lebih dari tiga puluh tahun. Peningkatan item,

peningkatan administrasi, dan peningkatan organisasi

menunjukkan pola yang positif dari tahun ke tahun.

PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah berubah menjadi bank

syariah terbesar ketiga yang bergantung pada sumber daya PT.

Bank Rakyat Indonesia Syariah berkembang pesat baik dari segi

sumber daya, pembiayaan habis-habisan maupun perolehan aset

pihak luar. Menekankan pada bagian tengah bawah, PT. Bank

Rakyat Indonesia Syariah berfokus untuk menjadi pusat

penyimpanan uang ritel terkini dengan berbagai macam produk

perbankan dan administrasi.

2.Visi dan MIsi

a. Visi

53
Top 10 Global Islamc Bank

b. Misi

1. Memberikan akses solusi keunangan syariah Indonesia.

2. Menjadi Bank besar yang memberikan nilai terbaik bagi

para pemegang saham Top % Bank.

3. Menjadi perusahaan pilihan dan kebanggaan para talenta

terbaik terbaik Indonesia.

2. Tujuan Perusahaan

a. Sinergi yang Baik demi Meningkatkan Layanan untuk Nasabah

Bank Syariah

b. Perbaikan Proses Bisnis

c. Risk Management

d. Sumber Daya Instansi Penguatan Teknologi Digital

3. Wewenang dan Tanggung Jawab

Dalam desain hierarki, struktur dan unit kerja, jumlah direktorat

yang dibawa oleh direktorat, terlepas dari apakah sebagai divisi,

wewenang, usaha, dll, benar-benar bergantung pada persyaratan

eksekutif dan pelaksanaan elemen, selain dari Dewan Pengawas

Syariah yang tidak benar-benar kaku seperti yang ditampilkan pada

gambar. Oleh karena itu, pada saat ini perhimpunan Bank Rakyat

Indonesia Syariah berbeda-beda tergantung pada ruang lingkup

kepengurusan dan kewajiban-kewajiban sebagaimana kebutuhan

54
Bank Rakyat Indonesia Syariah yang bersangkutan.

B.Analisis

4. Working Capital Turnover (WCTO)

Tabel 4.1 Data Working Capital Turnover

Keterangan 2018 2019 2020

55
Penjualan Rp. 3.120.307 Rp. 3.374.863 Rp. 4.347.121

Aktiva Lancar Rp. 221.444 Rp. 22.405 Rp. 434.818

Hutang Lancar Rp. 110.734 Rp. 61.253 Rp. 266.876

WCTO 28,08 Kali - 86,87 Kali 25,88 Kali

Naik - - 60,99 Kali

Turun - - 58,79 Kali -

Sumber : Hasil Olahan Data

Gambar 4.1 Diagram Working Capital Turnover

Working Capital

26 28 201

201

Pada tahun 2018 perputaran modal pada BRI Syariah yaitu

ssebanyak 28,08kali. Pada periode berikutnya di tahun 2019

mengalami penurunan yang cukup besar pad akas yaitu - 86,87

kali sehingga menuju angka - 58,59 kali. Lalu Perputaran modal

kembali naik pada tahun 2020 yaitu terjadi kenaikan sebesar 25.88

kali dibandingkan tahun 2019, sehingga perputaran modal menjadi

60,99. Pada dasarnya, ada peningkatan atau pengurangan

56
perputaran modal karena perubahan perputaran modal untuk setiap

bagian pembayaran dari bank dilihat dari harga transaksi normal,

sumber daya lancar dan kewajiban lancar laporan fiskal.

Berdasarkan perputaran modal BRI Syariah periode 2018-

2020, perputaran modal yang paling menonjol terjadi pada tahun

2018. Artinya, perputaran modal bank BRI Syariah tahun 2018 lebih

unggul dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan perputaran

modal sangat rendah pada tahun 2019, hal ini menunjukkan bahwa

perputaran modal BRI Syariah pada tahun 2019 lebih rendah

dibandingkan tahun-tahun yang berbeda.

5. Cash Turnover (CTO)

Tabel 4.2 Data Cash Turnover

57
Keterangan 2018 2019 2020
Penjualan Rp. 3.120.307 Rp.3.374.863 Rp. 4.347.121
Kas Rata-rata Rp. 49.635.755 Rp. 48.669.125 Rp.43.608.325
Cash Turnover 0,06 Kali 0,07 Kali 0,10 Kali
Naik - 0,01 0,03
Turun - - -
Sumber: Hasil Olahan Data Tahun 2021

Gambar 4.2 Diagram Cash Turnover

Cash

6% 2018
10%
2019

2020
7%

Pada tahun 2018 perputaran uang di BRI Syariah adalah

0,06 kali. Dalam rentang waktu berikutnya di tahun 2019,

perputaran uang meningkat 0,01 menjadi 0,07 kali. Perputaran

uang kembali meningkat pada tahun 2020, khususnya peningkatan

0,03 dibandingkan tahun 2019, sehingga perputaran uang menjadi

0,10 kali. Pada dasarnya, ada peningkatan atau pengurangan

perputaran uang riil karena perubahan perputaran uang riil untuk

setiap bagian pembayaran seperti yang terlihat dari nilai uang

normal dalam laporan anggaran.

3.Return On Asset (ROA)

58

Tabel 4.3 Data Return On Assets


Keterangan 2018 2019 2020

59
Net Income −Rp. 1.153.666 −Rp. 1.159.221 −Rp. 1.049.105
Total Assets 57.715.586 Rp. 43.123.488 Rp. 37.915.084
ROA - 0,03% - 0,03% -0,02%
Naik - - -
Turun - - -0,01%
Sumber : Hasil Olahan Data Tahun 2021

Gambar 4.3 Diagram Return On Assets

ROA
2018
2%
3%
2019

2020
3%

Pada tahun 2018 ROA BRI Syariah sebesar -0,03 persen.


Kemudian, pada saat itu, pada rentang waktu berikutnya pada
tahun 2019 ROA mengalami peningkatan persentase yang sama
pada tahun 2018, sehingga menjadi - 0,03 persen. Pada tahun
2019 ROA kembali turun sebesar -0,01 persen, dengan target
menjadi 0,02 persen. Hal ini dikarenakan pada tahun 2020 net
benefit turun pada tahun 2020 sedangkan all out resources turun
sehingga ROA pada bank-bank BRI Syariah turun pada tahun
2020.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan organisasi untuk


menciptakan total kompensasi tergantung pada resources yang
dimiliki sangat besar, namun resources yang diklaim dapat lebih
tinggi. putar cepat untuk menghasilkan keuntungan. Dilihat dari
ROA bank BRI Syariah selanjutnya, ROA yang paling tinggi dan

60
serupa terjadi pada tahun 2018 dan 2019 dan ROA terkecil pada
tahun 2020.

Tabel 4.4 Rata-Rata WCTO, CTO dan ROA.


Bank Tahun WCTO (Kali) CTO (Kali) ROA(%)
2018 28,08 Kali 0,06 Kali - 0,03 %
BRI Syariah 2019 - 86,87 Kali 0,07 Kali - 0,03 %
2020 25,88 Kali 0,10 Kali - 0,02 %
Rata-Rata - 10,97 Kali 0.27 Kali - 0,02 %

Berdasarkan tabel 4.4 merupakan berdasarkan rata-rata Working

Capital Turnover, Cash Turnover dan Return On Assets hasil yang

diperoleh sebagai berikut:

Analisis Working Capital Turnover dan Cash Turnover

terhadap Return On Assets Berdasarkan Rata-Rata pada Bank

BRI Syariah: Pada BRI Syariah tahun 2018-2020 diperoleh nilai rata-

rata Working Capital Turnover sebesar - 10,97 kali. Nilai rata-rata

Cash Turnover pada BRI Syariah pada tahun 2018-2020 sebesar 0,27

kali dan Nilai Rata-Rata Return On Assets pada BRI Syariah pada

Tahun 2018-2020 adalah - 0,02 %.

B. Pembahasan

Hasil analisis yang diperoleh dari hasil penelitian diatas dan setelah

dilakukan perhitungan anatara pengaruh Working Capital Turnover

dan Cash Turnover dan Return on Assets pada PT. Bank Rakyat

61
Indonesia Syariah dapat dilihat melalui pembahasan dibawah ini:

1. Pengaruh Working Capital Turnover Terhadap Return On

Assets

Semakin tinggi Perputaran Modal Kerja maka semakin tinggi

pula keuntungan dari sumber daya, sehingga organisasi memiliki

Perputaran Modal Kerja yang tinggi dan terbangun secara

konsisten sehingga mempengaruhi kemampuan organisasi yang

tinggi untuk memperoleh ROA.

Ini sebabkan karena berdasarkan Pada perhitungan Working

Capital Turnover atau WCTO, guna mengetahui efektifitas

perputaran modal, dari perhitungan laporan keuangan untuk 3

tahun terakhir, yaitu Tahun 2018-2020. Working Capital Turnover

pada tahun tersebut mengalami penurunan. Kemudian sampai

pada tahun tersebut mengalami peningkatan efektifitas perputaran

modal kerja. Hal ini disebabkan oleh terjadi penurunan harga

saham pada perusahaan sehingga menyebabkan minimnya

sebelumnya.

Terjadinya kenaikan angka penjualan tahun 2018-2020 hal

tersebut menandakan bahwa Bank Rakyat Indonesia syariah

dalam hal penjualan mengalami peningkatan dari produk syariah

yang telah diketahui oleh konsumen dan dari segi aktiva lancar

dari tahun tersebut mengalami penurunan dikarenakan bahwa

aktiva lancar menurun dikarenakan BRI syariah tidak memenuhi

62
dalam hal aktiva dan aktiva lancar pada mengalami peningatan

dengan jumlah hal tersebut menandakan bahwa pada tahun

aktivitas aktiva yang dimiliki BRI syariah bertambah dan

meningkat Working Capital Turnover pada tahun 2018-2020

mengalami penurunan dan peningkatan pada rentang waktu

tersebut.

Kesempatan ini menunjukkan bahwa organisasi dapat

menangani perputaran modal yang berfungsi, ada kepentingan

yang berlebihan dalam transaksi dan sumber daya organisasi saat

ini, sehingga dalam kondisi ini organisasi dapat menghasilkan

manfaat yang ideal dari semua sumber daya yang dimiliki oleh

organisasi.

Pernyataan tersebut relevan dengan temuan Rizqa Erla Putri.

(2021); Divya Rezki S (2020) bahwa Working Capital Turnover

(perputaran modal kerja) berpengaruh positif terhadap Return On

Assets (ROA).

2. Pengaruh Cash Turnover Terhadap Return On Assets

Dampak perputaran uang terhadap pengembalian sumber

daya Semakin rendah perputaran uang, semakin tinggi

keuntungan dari sumber daya, bahwa organisasi memiliki

perputaran uang yang rendah namun benar-benar mempengaruhi

perluasan manfaat organisasi. Hasil ini dapat dibuktikan telah

63
berkembang dari 2018 hingga 2020. Hal ini menunjukkan bahwa

organisasi telah mencapai tingkat kemahiran dengan tujuan akhir

untuk menggunakan stok uang saat ini dalam organisasi,

sehingga meskipun dampaknya negatif, hal ini ditunjukkan untuk

memiliki pilihan untuk membangun keuntungan organisasi dari

sumber daya.

Dengan asumsi tingkat perputaran uang berada pada tingkat

yang signifikan, maka akan mempengaruhi ketidakberdayaan

administrasi untuk mengurus tagihan begitu pula sebaliknya jika

perputaran uang rendah, cenderung dinyatakan bahwa uang

diletakkan di sisi sumber daya. Sangat menantang untuk

dibagikan dalam waktu yang agak terbatas, hasil administrasi ini

perlu bekerja dengan baik dengan aksesibilitas uang yang rendah

Peningkatan proyeksi pemasaran pada 2018-2020 ini

menunjukkan bahwa BRI syariah sejauh transaksi telah

berkembang dari produk syariah yang telah dikenal oleh pembeli

dan sejauh uang yang biasa BRI syariah belum berkembang dari

sejauh uang biasa dengan alasan bahwa BRI Syariah tidak benar-

benar ukuran uang biasa. Perputaran Uang atau perputaran uang

berkembang setiap tahun dan menemukan pola perputaran uang

yang positif secara konsisten.

Return on Assets pada tahun 2018-2020 mengalami

penurunan sehingga hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak

64
memperoleh keuntungan bersih karena hal ini dikarenakan

sumber daya yang mutlak dan setiap tahun semakin berkurang.

Semakin tinggi Return On Assets esteem menunjukkan nilai yang

positif, namun dalam perhitungan ini menunjukkan Return On

Assets yang pendek pada tahun 2018-2020 sehingga keuntungan

dari sumber daya BRI Syariah dari tahun 2018 - 2020 tidak ideal

sejauh pengembalian sumber daya atau Return On Aktiva.

Perputaran Modal Kerja berpengaruh positif terhadap Return On

Assets, sedangkan Perputaran Kas berpengaruh negatif terhadap

Return On Assets namun tetap pada Return on Assets. Ini karena

cara organisasi dianggap tidak mampu menangani perputaran

modal yang berfungsi.

Adanya kepentingan yang berlebihan terhadap organisasi,

dengan kondisi ini organisasi tidak dapat menciptakan manfaat

yang ideal dari semua sumber daya. Organisasi melakukan

efektivitas modal kerja, dengan ini organisasi dapat melakukan

ketepatan dalam proses administrasi modal organisasi.

Penegasan ini memiliki kesamaan dengan penelitian Divya

Reski.S (2020) bahwa perputaran kas berpengaruh negatif

terhadap return on resources. Dampak lanjutan dari pemeriksaan

di atas berkaitan dengan hasil dalam tinjauan ini, yaitu Perputaran

Modal Kerja dan Perputaran Kas yang berdampak negatif

terhadap Return On Assets yang juga sesuai dengan penemuan

65
Rizqa Erla Putri (2021); Divya Resky S (2020) bahwa working

capital turnover (WCTO) berpengaruh positif terhadap return on

resources dan money turnover berpengaruh negatif terhadap

return on resources (ROA).

66
BAB V

PENUTUP

E. Kesimpulan

1. Dampak Perputaran Modal Kerja (WCTO) atas Return On Asset

(ROA).

Pengaruh Working Capital Tunrover (WCTO) atas

Return On Asset (ROA), nilai perputaran modal kerja yang

paling menonjol adalah pada tahun 2018 dengan nilai 28,08

kali. Selanjutnya keuntungan paling rendah dari Perputaran

Modal Kerja pada tahun 2019 dengan nilai - 86,87 kali,

semakin rendah manfaat Perputaran Modal Kerja, berarti nilai

Pengembalian Aset juga akan rendah dan manfaat Normal

Perputaran Modal Kerja antara 2018-2020 adalah - 10,97 kali.

Dari hasil estimasi WCTO menunjukkan bahwa organisasi

memiliki Perputaran Modal Kerja yang rendah dengan tujuan

mempengaruhi rendahnya kapasitas organisasi untuk

menghasilkan Return On Assets (ROA). Kondisi ini

menggambarkan bahwa organisasi tidak dapat menangani

perputaran modal yang berfungsi.

2. Dampak Perputaran Kas terhadap Return On Assets.

Nilai Perputaran Kas yang paling menonjol pada tahun

2020 adalah 0,10 kali dan nilai Perputaran Kas terendah pada

67
tahun 2018 adalah 0,06 kali, dan nilai Perputaran Kas yang

normal antara tahun 2018-2020 dengan nilai 0,27 kali semakin

rendah Perputaran Tunai, semakin tinggi Perputaran Tunai.

Hal ini menunjukkan bahwa organisasi memiliki CTO atau

Cash Turnover yang rendah namun sangat mempengaruhi

peningkatan Profitabilitas Perusahaan. Return On Assets

pada tahun 2018 dan 2019 setua 0,03% sedangkan nilai

terendah pada tahun 2020 adalah - 0,02% dengan nilai normal

antara 20218-2020 adalah - 0,02%.

2.Saran

Setelah menelusuri, membahas, dan mencirikan akhir dari

pertanyaan-pertanyaan yang muncul, pencipta menawarkan

usulan terkait penelitian yang sudah dilakukan untuk membuat

informasi dan refleksi penting bagi individu yang berinvestasi,

perusahaan sebaiknya memanfaatkan modal kerja dengan

mempertimbangkan fakta bahwa dengan kondisi tersebut,

organisasi juga dapat lebih mengembangkan produktivitas

dan ketepatan dalam siklus administrasi sehingga dapat

memperlancar segala sesuatu, seperti waktu dan biaya.

68
DAFTAR PUSTAKA

Andrie, K. (2021). Analysis of the Effect of Return on Asset, Debt To


Equity Ratio, and Total Asset Turnover on. Journal of Industrial
Engineering and Management Research, 2(1), 64–72.
Ariyanti, R. A., A, J. D., & Zain, M. Z. (2020). Pengaruh Cash Turnover,
Inventory Turnover, Debt To Equity Dan Working Capital Total Asset
Ratio Terhadap Return on Asset (Roa) Pada Saudia Toserba Comal.
Jurnal Aktual Akuntansi Keuangan Bisnis Terapan (AKUNBISNIS),
3(1), 17.
https://doi.org/10.32497/Akunbisnis.V3i1.1966
Agnes Sawir, 2015, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan
Keuangan Perusahan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Almira Veda, 2014. Pengaruh Inventory Turnover, Receivable Turnover,
Working Capital Turnover, Cash Turnover Dan Sales Growth
Terhadap Net Profit Margin Ratio Pada Perusahaan Manufaktur
Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2011-2013 Oktober 2014 Universitas Maritim
Abdullah dan Etty Siswati. (2019). Analisa Dampak Motivasi, Inovasi, dan
Lokasi Pada Keberhasilan Usaha Kue Tradisional Holala Kota Jambi.
E-ISSN: 2721-9275.
Bambang Riyanto. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, ed. 4,
BPFEYOGYAKARTA.
Elena, Maria. 2020. Sri Mulyani Soroti Profitabilitas Perbankan Syariah.
https://finansial.bisnis.com/read/20200921/231/1294490/sri-mulyani-
soroti-profitabilitas-perbankan-syariah
Evitawiyah, 2018. Analisis Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Likuiditas
Dan Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Uin RAaden Fatah
Palembang
Erb, C. B., Harvey, C. R., & Viskanta, T. E. (2012). Political Risk,
Economic Risk, and Financial Risk. Financial Analysis, 3(1), 29–45.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan program IBM
SPSS 23 (edisi 8) cetakan ke VIII. Semarang: Bapan Penerbit
Universitas DiPonegoro.
Hidayat, Rahmat & Roni Parlindungan. (2018). Pengaruh Perputaran Kas
dan Perputaran Piutang Terhadap Return On Assets. Jurnal Riset
Finansial Bisnis, 2(3), 123-134.

69
54

Hestanto. 2021. Teori Perbankan Syariah.


https://www.hestanto.web.id/bank-syariah/
Husnan, Suad, Enny Pudjiastuti, 2006. Dasar – dasar Manajemen
Keuangan. UPP AMP YKPN. Yogakarta
Malayu S.P Hasibuan. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Edisi
Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
_______ (2016. Manajemen Sumber Daya M anusia (Teori dan Praktik).
Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Kartawidjaja, J. (2020). Pengaruh Equity Multiplier, Working Capital Turn
Over,Current Ratio, Dan Net Profit Margin Terhadap Laba Bersih
Yang Diperoleh Dari Modal Sendiri Pada Perusahaan Ritel Dan
Perdagangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2016–2019.
Orphanet Journal of Rare Diseases, 21(1), 1–9.
Larasati, Eva, dan Selmita P., 2011. Pengaruh modal kerja terhadap
profitabilitas (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI). Jurnal Ekonomi, Universitas Tadulako.
Mauli Caroline, R. T. (2020). Effect of Return on Equity, Debt to Asset
Ratio, Working Capital Turnover Dan Devidend Payout Ratio on Stock
Return. Saudi Journal of Economics and Finance, 4(8), 384–389.
https://doi.org/10.36348/sjef 2020.v04i08.002
Mawarsih, S., Ramadhani, F., Irawati, L., & Fadillah, N. (2020). Total
Assets Turnover, Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio
Terhadap Return on Assets pada Perusahaan Sub Sektor Asuransi.
Jurnal Ekonomi, Keuangan Dan Perbankan Syariah ISSN (p): 2597-
4904 ISSN (e): 2620-5661, 4(1), 34–45.
Mian S.N. dan Talat A., 2009. Impact of Aggressive Working Capital
Management Policy On Firm’s Profitability. The IUP Journal of
Applied Finance.
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kelima Belas.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Margaretha, Farah. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan.
Jakarta: Garsindo.
Nugroho, Lucky, Evi Aryani, dan Akhmad Amien Mastur. 2019. Analisa
Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Return
on Asset (ROA) pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di BEI
Tahun 2012-2017. Jurnal Inovasi Bisnis, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Mercu Buana, 7, 20 – 25.
55

Putra, Hendra S. Raharja. 2009, Manajemen Keuangan dan Akuntansi.


Jakarta: Salemba Empat.
Putri, Aafiyah. 2015. Analisis Pengaruh Perubahan Profitabilitas Terhadap
Perubahan Saham Pada Perubahan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013. Skripsi. Universitas
Hasanuddin: Makasar.
Reski, D., Sjahruddin, H., & Anto, A. (2020). Pengaruh Working Capital
Roberts, P.W. and Dowling, G.R. 2002. Corporate Reputation And
Sustained Superior Financial Performance. Strategic Management
Journal, Vol. 23 No. 12, pp. 1077-94
Septiana Nurhayati dan Diana, 2019. Flypaper Effect pada belanja daerah
pemerintah provinsi di pulau Sumatra. Media Ekonomi. 26(2): 111-
120
Subramanyam & Wild. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10.
Jakarta: Salemba Empat.Turnover Dan Cash Turnover Terhadap
Return on Assets Working Capital Turnover and Cash Turnover
Effect on the Return on Assets. Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen,
5(2), 149–160.
Raheman, A., dan M. Nasr, 2007. Working Capital Management And
Profitability-Case of Pakistani Firms. International Journal of
Business Research Papers.
Saputro, F. B. (2019). Pengaruh Working Capital, Struktur Modal dan
Current Ratio terhadap Profitabilitas. JABE (Journal of Applied
Business and Economic), 5(3), 177".
https://doi.org/10.30998/jabe.v5i3.2931
Silaban, B. (2020). Pengaruh Working Capital To Total Asset, Inventory
Turnover, Debt To Equity Ratio Dan Return On Asset Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Dasar Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 –
2017. Akuntoteknologi, 12(1), 55.
https://doi.org/10.31253/aktek.v12i1.372
Silviyaningsih. (2018). Pengaruh Working Capital Turn Over , Current
Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return on Asset Pada
Subsektor Pertambangan Batubara.
Syafnidawaty 2020. Perbedaan Metodologi Penelitian Dan Metode
Penelitian. Universitas Raharja.
Wijayati, Tety. (2020). Analisis Pengaruh Current Ratio (Cr), Debt To
Equity Ratio (Der), Total Asset Turn Over (Tato), Dan Net Profit
Margin (Npm), Terhadap Return On Asset (Roa), 69–85.
56

Wajo, A. R. (2021). Effect of Cash Turnover, Receivable Turnover,


Inventory Turnover and Growth Opportunity on Profitability. 4(1), 61–
69.
Yoyon S., dan Fani F., 2011. Pengaruh modal kerja terhadap tingkat
likuiditas dan profitabilitas (Studi kasus pada PT. Timah, Tbk., dan
PT. Antam Tbk.) . Jurnal Ilmiah Ranggagading.
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Laporan Keuangan Tahun 2018-2020

Tabel 5.1 Laporan keuangan Bank Rayat Indonsia Syariah 2018-2020


(Laba Rugi, Arus Kas, Neraca Keuangan)

No Keterangan 2018 2019 2020

1 Penjualan Rp 3,120,307 Rp 3,374,863 Rp 4,347,121

2 Aktiva Lancar Rp 221,444 Rp 22,405 Rp 434,818

3 Hutang Lancar Rp 110,734 Rp 61,253 Rp 266,876

4 Kas Rata-rata Rp 49,635,755 Rp 48,669,125 Rp 43,608,325

5 Net Income -Rp 1,049,105 -Rp 159,221 -Rp 1,153,666

6 Total Asset Rp 37,915,084 Rp 3,123,488 Rp 57,715,586

Rp 151,514 Rp 116,865 Rp 405,231


7 Laba Kotor

8 Biaya Operasional Rp 1,200,619 Rp 1,276,086 Rp 1,562,897


Sumber : Laporan Keuangan BSI Tahun 2018 – 2020 (Laba Rugi, Arus Kas, Neraca
Keuangan)

Tabel 5.2 Hasil Olahan Data (WCTO,CTOdan ROA)


Bank Tahun WCTO (Kali) CTO (Kali) ROA(%)
2018 28,08 Kali 0,06 Kali - 0,03 %
BRI Syariah 2019 - 86,87 Kali 0,07 Kali - 0,03 %
2020 25,88 Kali 0,10 Kali - 0,02 %
Rata-Rata - 10,97 Kali 0.27 Kali - 0,02 %
Sumber : Hasil OlahanData

57
58

Lampiran 2 : Struktur Organisasi

Branc
h

sekerta
ri

DB DB
M M

Costu Comm BFS Servic priorit Operatin Cre Accounti Collectio


m er c U e y g unit di t ng
er n unit
qualit

HE HEAD HEAD HEAD HEAD HE Collecti


A A v

ST C STAF G STAF STAF STAF


A F F F F

S
collecti STC AFC
A
KLKK
59

Lampiran 3 : Laporan Laba Rugi Komprehensif


60

Lampiran 4 : Laporan Posisi Keuangan


61
62
63
64
2

Lampiran 5 : Laporan Laba Rugi Komprehensif Lain

Anda mungkin juga menyukai