OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan yang berjudul “Pertumbuhan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus)”, terutama kepada Dosen Pengasuh Mata Kuliah Nutrisi
Ikan Ir. Muhammad Adriani, M.Si, Dr. Noor Arida Fauzana, S.Pi, M.Si, Dr. Hj.
Indira Fitriliyani, S.Pi, M.Si dan Kakak-kakak Asisten Dosen yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan memberikan bantuan serta teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan laporan ini.
Praktikan menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu praktikan mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Praktikan
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum ..................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 3
BAB 3. METODE PRAKTIKUM ......................................................... 5
3.1. Waktu dan Tempat .................................................................... 5
3.2. Alat dan Bahan ......................................................................... 5
3.3. Prosedur Kerja .......................................................................... 5
3.4. Parameter Pengamatan ............................................................. 6
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 8
4.1. Hasil .......................................................................................... 8
4.2. Pembahasan .............................................................................. 11
BAB 5. PENUTUP................................................................................... 15
5.1. Kesimpulan ............................................................................... 15
5.2. Saran ......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
iii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Laju Pertumbuhan Panjang Relatif Ikan Nila
(Oreochorimis niloticus) .................................................................. 8
2. Laju Pertumbuhan Bobot Relatif Ikan Nila (Oreochorimis niloticus) 9
3. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Nila (Oreochorimis niloticus) ......... 10
4. Mortalitas Ikan Nila (Oreochorimis niloticus)................................... 10
5. Rasio Konservasi Pakan (Feed Convertion Ratio) Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) ..................................................................... 11
iii
iv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
6. Alat Yang Digunakan Pada Praktikum .............................................. 5
7. Bahan Yang Digunakan Pada Praktikum ........................................... 5
8. Laju Pertumbuhan Panjang Relatif Ikan Nila
(Oreochorimis niloticus) .................................................................. 8
9. Laju Pertumbuhan Bobot Relatif Ikan Nila (Oreochorimis niloticus) 9
10. Laju Pertumbuhan Harian Ikan Nila (Oreochorimis niloticus) ......... 9
11. Mortalitas Ikan Nila (Oreochorimis niloticus)................................... 10
12. Rasio Konservasi Pakan (Feed Convertion Ratio) Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) ..................................................................... 10
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
2
3
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) selama ini dikenal dengan nama ilmiah
Tilapia nilotica, menurut (Kordi, 2004) di klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Familia : Cichidae
Genus : Oreohromis
Spesies : Oreohromis niloticus
Morfologi ikan nila yaitu memiliki bentuk tubuh yang pipih ke arah
bertikal (kompres) dengan profil empat persegi panjang ke arah antero posterior.
Posisi mulut terletak di ujung hidung (terminal) dan dapat disembuhkan. Pada
sirip ekor tampak jelas garis-garis vertikal dan pada sirip punggungnya garis
tersebut kelihatan condong letaknya. Ciri khas ikan nila (Oreochromis niloticus)
adalah garis-garis vertikal berwarna hitam pada sirip ekor, punggung dan dubur.
Pada bagian sirip caudal (ekor) dengan bentuk membuat terdapat warna
kemerahan dan bisa digunakan sebagai indikasi kematangan gonad. Pada rahang
terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe ctenoid. Ikan nila juga
ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitu pun bagian analnya. Dengan
posisi sirip anal di belakang sirip dada ( Purnomo, 2003).
Pertumbuhan merupakan suatu perubahan bentuk akibat pertambahan
panjang, berat dan volume dalam periode tertentu secara individual. Pertumbuhan
juga dapat diartikan sebagai pertambahan jumlah sel-sel secara mitosis yang pada
akhirnya menyebabkan perubahan ukuran jaringan. Pertumbuhan bagi suatu
populasi adalah pertambahan jumlah individu, dimana faktor yang
mempengaruhinya dapat berupa faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi umur, keturunan dan jenis kelamin, sedangkan faktor eksternal meliputi
suhu, makanan, penyakit, media budidaya dan sebagainya (Mulqan dkk,
2017).
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan dimensi tertentu dalam
kurun waktu tertentu. Akan tetapi, pertumbuhan dalam individu merupakan
3
4
pertambahan jaringan akibat dari pembelahan sel yang terjadi akibat kelebihan
input energi dan asam amino (protein) yang berasal dari makanan (Mulqan dkk,
2017).
Laju pertumbuhan adalah perbedaan pertumbuhan mutlak yang terukur
berdasarkan urutan waktu. Pertumbuhan dapat dibagi dua, yaitu pertumbuhan
mutlak dan pertumbuhan relatif. Pertumbuhan mutlak adalah rata-rata ukuran total
tiap umur. Sedangkan pertumbuhan harian adalah persentase pertambahan
pertumbuhan tiap selang waktu (Nita Ardita dkk, 2015). Kelangsungan hidup ikan
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya kualitas air (oksigen terlarut,
amonia, suhu, pH), pakan, umur ikan, lingkungan dan kondisi kesehatan ikan
(Adewolu et al., 2008).
Konversi pakan dipengaruhi oleh daya serap nutrisi pakan oleh saluran
pencernaan. Saluran pencernaan ikan mengandung mikroorganisme yang
membantu penyerapan nutrisi. Berdasar penelitian sebelumnya Arief et al.
(2008) pada ikan nila, (Ekawati, 2003) pada ikan patin (Hadi dan Wijaya, 2012)
pada ikan bandeng menunjukkan bahwa penambahan probiotik berpengaruh
terhadap pertumbuhan dari ikan tersebut. Probiotik juga mempengaruhi
kelulushidupan ikan mas koki yang menjadi lebih baik dari yang tidak
mendapatkan probiotik dalam penelitian (Beauty et al., 2012).
4
5
3.2.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum sebagai berikut :
Table 1. Alat yang digunakan pada Praktikum
No. Nama Alat Kegunaan
1. Akuarium Untuk tempat penguji pakan
2. Selang Untuk menyipon kotoran ikan
3. Penggaris Untuk mengukur panjang ikan
4. Timbangan Untuk menimbang ikan
5. Spon Untuk membersihkan akuarium
6. styrofoam Untuk alas akuarium
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum sebagai berikut :
Tabel 2. Bahan yang digunakan pada Praktikum
No. Nama Alat Kegunaan
1. Pakan buatan Pellet Untuk pakan ikan
2. Air Untuk media penguji pakan
3. Ikan Nila
Keterangan :
Lt : Panjang akhir (cm)
L0 : Panjang awal (cm)
3.4.2. Laju Pertumbuhan Bobot Relatif
Laju pertumbuhan bobot relatif dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Wt -W0
Pertumbuhan Bobot Relatif = × 100%
W0
Keterangan :
Wt : Bobot akhir (g)
W0 : Bobot awal (g)
3.4.3. Laju Pertumbuhan Harian
Laju pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Ln Wt - Ln W0
Laju Pertumbuhan Harian = t
Keterangan :
Ln Wt : Bobot akhir (gram)
Ln W0 : Bobot awal (gram)
T : Waktu akhir
3.4.4. Mortalitas
Mortalitas dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah Ikan Mati (ekor)
M= × 100%
Jumlah Ikan Hidup (ekor)
Keterangan :
M : Mortalitas
6
7
7
8
4.1. Hasil
25,000
20,000
5,000
0
Panjang Relatif
100
80
60
40
20
0
Non Fermentasi Fementasi
Series1 49.005 114.12
10
0
(H0) (H30)
Fermentasi 2.15 4.17
Non Fermentasi 4.67 7.1
4.1.4. Mortalitas
40
Non fementasi
20 Pakan Fermentasi
0
Mortalitas (%)
4.2. Pembahasan
12
13
pertumbuhan spesifik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dapat dilihat pada tabel 6
diatas. pertumbuhan harian (SGR%) Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dari ke-0
sampai hari ke-31 hari pemeliharaan untuk jenis pakan non fermentasi adalah
1,186130393% sedangkan untuk jenis pakan fermentasi adalah 2,399600809%.
Grafik perbandingan untuk pertumbuhan harian Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) dapat dilihat pada Gambar 3. diatas bahwa pertumbuhan harian pada
hari ke-0 sampai hari ke-31 terhadap jenis pakan fermentasi lebih rendah
dibandingkan dengan jenis pakan non fermentasi. Bahwa pada hasil uji tabel
dengan taraf signifikasi 0,005 dari tabel t didapat t tabel adalah 3.012 ternyata
hasilnya 3.012 lebih besar dari 1.220 atau t tabel lebih besar dari atau sama
dengan t hitung sehingga H0 diterima atau tidak ada pengaruh yang signifikan
antara pertumbuhan harian dengan jenis pakan.
Perhitungan laju pertumbuhan ikan sangat penting dalam kegiatan
budidaya perikanan. Semakin tinggi laju pertumbuhan ikan maka, semakin cepat
pula ikan mencapai masa panen. Jika masa panen semakin cepat maka biaya
pemeliharaan ikan dapat ditekan sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih
besar. Laju pertumbuhan ikan yang lambat akan memperlambat masa panen
sehingga akan menambah biaya produksi (biaya pemeliharaan dan biaya pakan).
Laju pertumbuhan ikan yang lambat tentunya akan mengurangi keuntungan yang
akan diperoleh.
4.2.4. Mortalitas
Mortalitas adalah jumlah individu yang hilang atau mati dari waktu ikan
ditebar hingga ikan dipanen. Perhitungan mortalitas pada tabel diatas, diketahui
mortalitas ikan selama 31 hari pemeliharaaan untuk jenis pakan fermentasi adalah
40%. Morrtalitas pada jenis pakan tanpa fermentaasi adalah 20%. Perbandingan
untuk mortalitas Ikan Nila (Oreochromis niloticus)dapat dilihat pada Gambar 4.
diatas bahwa mortalitas pada jenis pakan non fementasi lebih tinggi dibandingkan
dengan jenis pakan fermentasi. Bahwa pada hasil uji tabel dengan taraf signifikasi
dari tabel t didapat t tabel adalah 63.656 ternyata hasilnya 63.656 lebih besar
dari 0 atau t tabel lebih besar dari atau sama dengan t hitung sehingga H0 diterima
atau tidak ada pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan harian dengan jenis
pakan.
13
14
Menurut Effendy (2004), Feed Convertion Ratio adalah suatu ukuran yang
menyatakan ratio jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg ikan
kultur. Nilai FCR adalah 2 artinya untuk memproduksi 1 kg daging ikan dalam
sistem akuakultur maka dibutuhkan 2 kg pakan. Semakin besar nilai FCR, maka
semakin semakin banyak pakan yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 kg ikan
daging kultur. FCR seringkali dijadikan indikator kinerja teknis dalam
mengevaluasi suatu usaha akuakultur.
Perhitungan rasio konversi pakan (FCR) pada tabel diatas, diketahui rasio
konversi pakan (FCR) ikan selama 31 hari pemeliharaan untuk jenis pakan non
fermentasi adalah 3,824. Rasio konversi Pakan (FCR) pada jenis pakan fermentasi
adalah 1,900. Grafik perbandingan untuk mortalitas Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) dapat dilihat pada Gambar 5. diatas bahwa mortalitas pada jenis pakan
non fementasi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pakan fermentasi.
Pakan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam
perkembangbiakan ikan, di mana fungsi utama pakan adalah untuk kelangsungan
hidup dan pertumbuhan. Perhitungan nilai konversi pakan dalam kegiatan
budidaya perikanan berguna untuk menghitung biaya produksi (production cost)
dan memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh. Jika nilai konversi pakan
kecil maka biaya yang digunakan untuk membeli pakan juga semakin kecil
sehingga, biaya produksi dapat ditekan khususnya biaya untuk membeli pakan
dan keuntungan yang diperoleh lebih besar. Nilai konversi pakan yang tinggi akan
mengakibatkan biaya produksi yang membengkak, khususnya biaya untuk
membeli pakan. Biaya produksi yang besar dapat mengurangi jumlah keuntungan
yang diperoleh.
14
15
BAB 5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Pada saat praktikum dibutuhkan kerjasama dan ketelitian dalam menjalan
kan sesuai prosedur kerja dalam praktikum sehingga hasil yang diinginkan akan
tercapai maksimal mungkin.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Adewolu M.A, C.A Adenji, A.B Adejobi. 2008. Feed utilization, growth and
survival of Clarias gariepinus (Burchell 1882) fingerlings cultured under
different photoperiods. Aquaculture. 283 : 64–67.
Arief M, Mufidah, Kusriningrum. 2008. Pengaruh penam- bahan probiotik pada
pakan buatan terhadap pertumbuhan dan rasio konversi pakan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus)gift (Oreochromis niloticus). Berkala Ilmiah
Perikanan 3 (2): 53-58.
Beauty G, Yustiati A, Grandiosa R. 2012. Pengaruh dosis mikroorganisme
probiotik pada media pemeliharaan terhadap kelangsungan hidup dan
pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus) dengan padat penebaran
berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan 3 (3): 1-6.
Ekawati E. 2003. Pengaruh Penggunaan Probiotik Biocin dalam Pakan Buatan
terhadap Tingkat Kelulushidupan dan Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasius
sp.). [Skripsi]. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perikanan. Fakultas
Perikanan. Universitas Brawijaya, Malang.
Hadi W, Wijaya IDGKR. 2012. Pengaruh Media air Tersirkulasi dan
Teraerasi Terhadap Pertumbuhan Ikan Bandeng dengan Variasi Pakan dan
Probiotik. Tehnik Lingkungan, ITS, Surabaya.
Kordi, H. (2004). “Morfologi Ikan nila di Perairan”. Jurnal Perikanan dan
Kelautan, Vol.6, No.1, Hal.34.
Muhammad Mulqan, Sayyid Afdhal El Rahimi dan Irma Dewiyanti. 2017. The
Growth and Survival rates of Tilapia Juvenile (Oreochromis niloticus) in
Aquaponics Systems with Different Plants Species. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah Volume 2, Nomor 1: 183-
193.
Nita Ardita, Agung Budiharjo dan Siti Lusi Arum Sari. 2015. Pertumbuhan dan
Rasio Konversi Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)(Oreochromis
niloticus) dengan Penambahan Probiotik. Jurnal Bioteknologi 12 (1): 16-
21.
Purnomo. (2003). “Ikan Nila dan Habitat Alaminya”. Jurnal Management Aquatic
Culture, Vol.1, No.5, Hal.72.
16