Anda di halaman 1dari 5

Rancangan Acak Lengkap untuk Percobaan Tunggal

Misalnya dalam sebuah percobaan diperoleh data derajat keasaman (pH) sebagai
berikut:
 
 

Ulangan
Perlakuan Jumlah
1 2 3
A 3,17 6,45 9,09 18,71
B 2,64 5,97 6,17 14,78
C 9,62 7,86 8,33 25,81
Jumlah 15,43 20,28 23,59 59,3
 
Maka analisis sidik ragam untuk data tersebut diatas dapat dilakukan dengan
langkah-langkah:
 
Menghitung Faktor Koreksi (FK) dengan rumus FK = Y..2 / an
dimana a = jumlah level perlakuan dan n = jumlah ulangan
FK = 59,32/ (3 x 3)
FK = 390,7211
 
 Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Total dengan rumus JKtotal = Yik2 - FK
dimana i = data tiap level perlakuan dan k = data tiap ulangan
JKtotal = (3,172 + 2,642 + ... + 8,332) - 390,7211
JKtotal = 438,672-390,7211
JKtotal = 47,9509
350,06
18,71 4
218,44
14,78 8
666,15
25,81 6
1234,6
7
411,55
6

Menghitung JK Perlakuan dengan rumus JKperlakuan = Yi.2 - FK


JKperlakuan = (18,712 + 14,782 + 25,812 ) - 374.7536
JKperlakuan = 20,8349
 
 

Menghitung JK Galat dengan rumus JKgalat = JKtotal - JKperlakuan


JKgalat = 47,9509 - 20,8349
JKgalat = 27,116
 
 

Menghitung Derajat Bebas (DB) Total dengan rumus DBtotal = an - 1


DBtotal = (3 x 3) - 1
DBtotal = 5
 
 

 
Menghitung Derajat Bebas (DB) Perlakuan dengan rumus DBperlakuan = a - 1
DBperlakuan = 3 - 1
DBperlakuan = 2
 
 

Menghitung Derajat Bebas (DB) Galat dengan rumus DBgalat = DBtotal - DBperlakuan


DBgalat = 5 - 2
DBgalat = 3
 
 

Menghitung Kuadrat Tengah (KT) Perlakuan dengan rumus KTperlakuan =


JKperlakuan / DBperlakuan
KTperlakuan = 0,0563 / 3
KTperlakuan = 0,018767
 
 

Menghitung Kuadrat Tengah (KT) Galat dengan rumus KTgalat = JKgalat / DBgalat


KTgalat = 0,016467 / 8
KTgalat = 0,002058
 
 

Menghitung F Hitung (FH) Perlakuan dengan rumus FHperlakuan = KTperlakuan /


KTgalat
FHperlakuan = 0,018767 / 0,002058
FHperlakuan = 9,1174
 
Menghitung Koefisien Keragaman (KK) dengan rumus KK = [(KTgalat)0,5 / Ý...] x
100%
KK = [(0,002058)0,5 / 5,588] x 100%
KK = 0,81%
 
Selanjutnya data-data tersebut diatas dimasukkan dalam tabel analisis sidik ragam:
 
Tabel Analisis Sidik Ragam
 

Sumber Jumlah Derajat Kuadrat


F Hitung F Tabel
Keragaman Kuadrat Bebas Tengah

          5% 1%

Perlakuan 0,0563 3 0,018767 9,1174** 4,066 7,591

Galat 0,016467 8 0,002058 . . .

Total 0,072767 11 . . . .

 
 
Uji Lanjutan BNT untuk Percobaan RAL Tunggal
 
Jika pada analisis sidik ragam fokus pengujian ditujukan untuk mengetahui status
hipotesis tentang derajat pengaruh faktor perlakuan (uji pengaruh), maka dalam
uji lanjutan ini fokus pengujian adalah untuk mengetahui status hipotesis tentang
pengaruh tingkat faktor atau perlakuan-perlakuan (uji beda) terhadap nilai-nilai
pengamatan.

Jenis uji lanjutan yang paling sering digunakan adalah Uji Beda Nyata Terkecil
(Uji BNT) dan Uji Jarak Nyata Berganda Duncan (Uji Duncan), sehingga untuk
selanjutnya penjelasan hanya seputar uji BNT dan uji Duncan. Sedangkan uji
lanjutan yang lain, misalnya uji Dunnet, uji BNJ, uji SNK dan lain-lain tidak akan
dibahas lebih lanjut.

Uji beda nyata terkecil (BNT) adalah prosedur yang paling sederhana dan paling
umum digunakan untuk pembandingan berpasangan. Uji ini memberikan nilai
BNT tunggal pada taraf nyata yang ditentukan, yang membuat batasan perbedaan
nyata dan tidak nyata antara nilai rata-rata perlakuan.

Uji BNT adalah uji lanjutan yang menggunakan jalur galat baku rerata deviasi,
dengan langkah-langkah pengujian:
 
 

Menghitung galat baku rerata deviasi (Sd) dengan rumus Sd = [(2.KTgalat) / r]0,5
Sd = [(2 x 0,002058) / 3]0,5
Sd = 0,037044
 
Menghitung nilai uji BNT dengan rumus BNT(8, 5%) = Sd x t(8, 5%)
dimana 8 = derajat bebas galat, 5% = taraf signifikansi dan t = nilai t-tabel
BNT(8, 5%) = 0,037044 x 2,306
BNT(8, 5%) = 0,08542
BNT(8, 1%) = 0,037044 x 3,355
BNT(8, 1%) = 0,12428
 
Selanjutnya data rata-rata hasil pengamatan diuji beda dalam tabel notasi:
 
 
Tabel Hasil Uji BNT
 

Notasi Notasi
Perlakuan Rata-rata Selisih
5% 1%

P1 5,6933 . . . a a

P2 5,5967 0,0967* . . b ab

P3 5,5567 0,1367** 0,0400ns . bc b


P4 5,5067 0,1867** 0,0900* 0,0500ns c b

 
Keterangan: angka-angka dengan notasi sama menunjukkan berbeda tidak nyata
ns = non significant, berbeda tidak nyata pada taraf uji 5%
* = significant, berbeda nyata pada taraf uji 5%
** = high significant, berbeda sangat nyata pada taraf uji 1%
 
 
 
 
 
 
Perlu diketahui bahwa data diurutkan berdasarkan nilai rata-rata, disarankan data
diurut dari besar ke kecil, meskipun dalam beberapa kasus beberapa literatur
menyarankan data diurut dari kecil ke besar

Anda mungkin juga menyukai