(EXPERIMENTAL DESIGN)
UJI LANJUTAN
UJI LANJUTAN
DILAKSANAKAN APABILA
Ho DITOLAK
H1 DITERIMA
ADA PERBEDAAN ANTARA PERLAKUAN
DICOBAKAN
CONTOH PERLAKUAN A, B, C, D≠
Ho : A = B = C = D
H1 : A ≠ B ≠ C ≠ D
SEKURANG KURANGNYA TERDAPAT SEPASANG
PERLAKUAN YANG TDK SAMA
NP BNTα = tα .
Nilai tα dilihat pada tabel t dengan menggunakan
derajat bebas galat dan yang digunakan.
KELOMPOK Rata-
PERLAKUAN Jumlah
I II III IV rata
A 22 24 23 26 95 23.8
B 32 34 31 35 132 33.0
C 43 42 44 43 172 43.0
D 56 57 52 51 216 54.0
E 11 13 10 15 49 12.3
Jumlah 164 170 160 170 664 33.2
SIDIK RAGAM
SUMBER F. TABEL
DB JK KT F.HIT
KERAGAMAN 0.05 0.01
Kelompok 3 14,4 4.8 1.22 tn 3.49 5.95
Perlakuan 4 4227.7 1056,9 269,3 ** 3.26 5.41
Galat 12 47,1 3.925
Total 19 4289,2
KK = 5.97%
Simbol
Perlakuan Nilai Rata-rata Simbol Garis
Huruf
B= kontrol 33,0 a
C 43,0 b
D 54,0 b
A 23,8 b
E 12,3 b
KOLOM Rata-
PERLAKUAN Jumlah
I II III IV V rata
A=K 349 330 341 304 315 1639 327,8
B 363 344 350 310 325 1692 338,4
C 293 275 301 285 292 1446 289,2
D 271 253 223 199 247 1193 238,6
E 248 212 198 164 192 1014 202,8
Jumlah 1524,00 1414,00 1413,00 1262,0 1371,0 6984 279,4
SIDIK RAGAM
SUMBER F. TABEL
DB JK KT F.HIT
0,05 0,01
KERAGAMAN
BARIS 4 471,76 117,94 0,5015 3,26 5,41 tn
KOLOM 4 7114,96 1778,7 7,5635 3,26 5,41 **
Perlakuan 4 67259,0 16814,7 71,499 3,26 5,41 **
Galat 12 2822,08 235,17
Total 24 77667,8
NP BNT = db galat = (12; α = 0,01) x
= 3,055 x 9,699 = 29,630
0,05 0,01
Nilai qα dilihat pada tabel BNJ dimana p adalah jumlah perlakuan dan
fe adalah derajat bebas galat.
Jumlah perlakuan = 5 dan db galat = 12
NP BNJ = (5 ; 12 pada α = 0,01) x
= 5,84 x 6,858 = 40,05
Untuk memudahkan pengujian, maka urutkan rata-rata perlakuan
dari nilai terendah ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil.
Dimana Sd = Sd = = 6,858
Jarak Perlakuan 2 3 4 5
Tabel DMRT
4,32 4,55 4,68 4,76
( db galat = 12 ; α = 0,01)
db galat = 12
α = 0,01 Jarak 2 = 4,32 ; Jarak 3 = 4,55; Jarak 4 = 4,68; Jarak 5 = 4,76
Bandingkan selisih nilai tengah perlakuan dengan NP
DMRT (sesuai jaraknya) pada rata-rata perlakuan yang
telah diurutkan sehingga jarak diketahui
UJI Subset
Perlakuan N
1 2 3
N 4 2.0000 a
J 4 3.0000 3.0000 ab
Tukey
I 4 3.0000 3.0000 ab
H
M 4 3.5000 3.5000 ab
S L 4 3.7500 b
D K 4 4.0000 b
a H 4 4.2500 b
Sig. .083 .209
N 4 2.0000 a
J 4 3.0000 3.0000 ab
I 4 3.0000 3.0000 ab
M 4 3.5000 3.5000 bc
Duncana L bc
4 3.7500 3.7500
K 4 4.0000 4.0000 bc
H 4 4.2500 c
Sig. .071 .085 .183
Jika tidak tepat dalam pemilihan uji akibat salah prosedur maka hasil
akhirnya akan bias atau tidak tepatnya kesimpulan yang akan kita
ambil, hal ini berakibat fatal bagi pengguna rekomendasi kita. Sebagai
ilustrasi pada penggunaan dosis obat dalam penanggulangan penyakit
ikan. Jika hasil penelitian tentang dosis obat tersebut salah dan kita
menggunakan rekomendasi yang salah tersebut, maka dampaknya
bukan menyembuhkan tetapi bisa menimbulkan kematian bagi ikan.
Untuk itu perlu rambu-rambu yang harus dipenuhi agar tidak bias
kesimpulan akhir dalam pengujian Rerata nilai tengah perlakuan
ini, yaitu sebagai berikut :
1. Jika koefisien keragaman besar (minimal 10% pada kondisi homogen
atau minimal 20% pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang
sebaiknya digunakan adalah uji wilayah ganda Duncan, karena uji
dapat dikatakan yang paling teliti.
2. Jika koefisien keragaman sedang (antara 5 - 10% pada kondisi
homogen atau minimal 10 - 20% pada kondisi heterogen), uji lanjutan
yang sebaiknya digunakan adalah uji BNT (beda nyata
terkecil) karena uji dapat dikatakan juga berketelitian sedang.
3. Jika koefisien keragaman kecil (maksimal 5 % pada kondisi homogen
atau minimal 10% pada kondisi heterogen), uji lanjutan yang sebaiknya
digunakan adalah uji BNJ (beda nyata jujur) karena uji ini tergolong
kurang teliti
Terima Kasih