Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN PERTANIAN

“PENGOLAHAN TANAH”

OLEH

NAMA : RIANI SARI

NIM : 1810063404017

PRODI : AGRIBISNIS

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)

SAWAHLUNTO SIJUNJUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Makalah ini berjudul “PENGOLAHAN TANAH TANAMAN PADI”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Tanaman Padi 2
2.2 Klasifikasi Tanaman Padi 2
2.3 Morfologi Tanaman Padi 2
2.4 Syarat Tumbuh 6
2.5 Teknik Budidaya 6
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengolahan Tanah Tanaman Padi 10
3.2 Tahapan Pengolahan Tanah 10
3.3 Secara Umum Pengolahan Tanah Meliputi 3 Fase 12
3.4 Ciri-ciri Tanah Telah Selesai Diolah dan Siap Untuk Ditanami 12
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN 13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Padi (Oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi
rakyat Indonesia. Menanam padi sawah sudah mendarah daging bagi sebagian
besar petani di Indonesia. Mulanya kegiatan ini banyak diusahakan di pulau Jawa.
Namun, saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan
kegiatan menanam padi di sawah.
Sistem budidaya padi biasanya didahului oleh membuat persemaian. Pembuatan
persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di
persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, kemudian
pengolahan tanah yang bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat
tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah) yang dikehendaki oleh
tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap yaitu pembersihan,
pencangkulan, pembajakan, penggaruan, dan perataan.Dalam penanaman bibit
padi harus diperhatikan sebelumnya adalah persiapan lahan, umur bibit, dan tahap
penanaman. Dalam pemeliharaan meliputi penyulaman dan penyiangan,
pengairan, pemupukan, penyulaman dan penyiangan, dan pengendalian hama dan
penyakit.
Pengolahan tanah bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan
yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati
dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah
tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah
sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta
selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk
mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah
perawatan tanaman.

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca bisa lebih
mengetahuiteknik pengolahan tanah pada tanama padi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Tanaman Padi


Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies,
tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan
Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua
koenig danOryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya
yaitu Oryza stapfii roschev dan Oryza glaberima steund berasal dari Afrika barat.
Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan
Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan
didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha
memantapkan hasil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya
kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah
Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.

2.2 Klasifikasi Tanaman Padi


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : (suku rumput-rumputan)
Spesies : Oryza sativa L.

2.3 Morfologi Tanaman Padi


1. Akar
Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang
berfungsi menyerap air danzat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke
bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
a. Radikula
Akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang
berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan
ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang akan
tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
b. Akar serabut(adventif)
Setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan tumbuh.
c. Akar rambut
Merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut.
Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting
dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar rambut biasanya berumur
pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut.
d. Akar tajuk (crown roots)
Akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi
berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang
dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah rendah,maka akar-akar dangkal
mudah berkembang.
Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah mengalami perkembangan
akan berwarna coklat, sedangkan akar yangbaru atau bagian akar yangmasih muda
berwarna putih.

2. Batang
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun
dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung
bubung kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama.
Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang
ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya.
Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut ruas
sampai buku bagian atas. Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun pelepah
memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi lidah daun
(ligula), dan bagian yamg terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang
memiliki bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang
terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut daunbendera.
Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun bendera, di situlah
timbul ruas yang menjadi bulir padi.
Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat
satu batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu
sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma
ini timbul tunas yang disebut tunasorde pertama.

3. Daun
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang
berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi
adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi
dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi
adalah :
a. Helaian daun
Terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti
pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan.
b. Pelepah daun (upih)
Merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini
berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal
ini selalu terjadi.
c. Lidah daun
Lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang
lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya
melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan
diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah
infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.
Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan
coleoptile.Coleoptilekeluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus
sampai permukaan air. Coleoptile baru membuka, kemudian diikuti keluarnya
daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut
daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun
bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya,
namun lebih lebar dari pada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah
malai padi. Daun padi mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang
menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya
tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu dengan daun
berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7 hari berikutnya
akan muncul daun baru lainnya.

4. Bunga
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas
dinamakan malai. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang
kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada
batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dancara
bercocok tanam. Dari sumbu utama pada ruas bukuyang terakhir inilah biasanya
panjang malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi
3 ukuran yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm),
dan malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar
antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak dapat
mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya
rendemen tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa mencapai100-120 bunga.
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga.
Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6
buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua
kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala
putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu.
(Departemen Pertanian, 1983)
Komponen-komponen (bagian) bunga padi adalah:
a. Kepala sari
b. Tangkai sari
c. Belahan yang besar (Palea)
d. Belahan yang kecil (Lemma)
e. Kepala putik
f. Tangkai bunga

5. Buah
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya
bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini
terjadi setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta
bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah.

2.4 Syarat Tumbuh


Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau
lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun
sekitar 1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C.
Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0-1500 m dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan
diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada
tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18-22 cm dengan pH antara 4-7.

2.5 Teknik Budidaya


Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak
dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses
pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama
harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang
sering kali menurunkan produksi.
1. Persemaian
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan
persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di
persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu
persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk
mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
2.Persiapan dan Pengolahan Tanah Sawah
Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan
alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah) yang dikehendaki
oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :
a. Pembersihan
b. Pencangkulan
c. Pembajakan
d. Penggaruan
e. Perataan

3. Penanaman
Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :
a. Persiapan lahan
Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk
ditanami bibit padi.
b. Umur bibit
Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it tersebut
segera dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit.
c. Tahap penanaman
Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1) Memindahkan bibit
Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari (tergantung jenis
padinya, genjah/dalam) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.
2) Menanam
Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah sistem
larikan (cara tanam), jarak tanam, hubungan tanaman, jumlah tanaman tiap
lobang, kedalam menanam bibit, cara menanam.
4. Pemeliharaan
Meliputi :
a. Penyulaman dan penyiangan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyulaman yaitu bibit
yang digunakan harus jenis yang sama, bibit yang digunakan merupakan sisa bibit
yang terdahulu, penyulaman tidak boleh melelewati 10 hari setelah tanam, selain
tanaman pokok (tanaman pengganggu) supaya dihilangkan.
b. Pengairan
Pengairan disawah dapat dibedakan menjadi pengairan secara terus-
menerus dan pengairan secara piriodik.
c. Pemupukan
Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan
sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan/produksi.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
1) Hama putih (Nymphula depunctalis)
Gejala : Menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang
sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi.
Pengendalian : Pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan
musuh alami, menggugurkan tabung daun. Menggunakan BVR atau Pestona.
2) Padi Thrips (Thrips oryzae)
Gejala : Daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan
bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi.
Pengendalian: BVR atau Pestona.
3) Wereng
Penyerang batang padi : Wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), Wereng padi
berpunggung putih (Sogatella furcifera). Wereng penyerang daun padi : Wereng
padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep).Merusak dengan cara
mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus.
Gejala : Tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman
seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.
Pengendalian : Bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng
seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan,
melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah.
Penyemprotan BVR.
4) Walang sangit (Leptocoriza acuta)
Menyerang buah padi yang masak susu.
Gejala : Buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan
tidak enak, pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik-bintik
hitam.
Pengendalian : Bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan
memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba.
Penyemprotan BVR atau Pestona.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengolahan Tanah Tanaman Padi


Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang
semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan
membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah
menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah
ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan.
Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah
pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan
tanaman.

3.2 Tahapan Pengolahan Tanah


Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatan–
kegiatan sebagai berikut :
1. Perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran
Sebelum penggarapan tanah dimulai, Pematang/Galengan harus dibersihkan dari
rerumputan, diperbaiki, dan dibuat cukup tinggi. Fungsi utama untuk menahan air
selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan, sebab dalam
penggarapan tanah air tidak boleh mengalir keluar. Fungsi selanjutnya berkaitan
erat dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.
Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari rumput-rumput. Kegiatan ini
bertujuan agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang
terbawa masuk ke dalam petakan. Sisa jerami dan sisa tanaman pada bidang olah
dibersihkan sebelum tanah diolah.
2. Pencangkulan
Setelah dilakukan perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran, tahap berikutnya
adalah pencangkulan. Sudut–sudut petakan dicangkul untuk memperlancar
pekerjaan bajak atau traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan
saat pengolahan tanah.
3. Pembajakan dan Penggaruan
Pembajakan dan Penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua kegiatan
tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanam padi.
a. Pembajakan
Airi petakan sawah seminggu sebelum pembajakan, untuk melunakan tanah dan
menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak. Terlebihdahulu dibuat alur
ditepi dan ditengah petakan sawah agar air cepat membasahi saluran petakan.
Kedalaman dalam pembajakan + 15-25 cm. Hingga tanah benar-benar terbalikan
dan hancur.
Adapun manfaat dari pembajakan adalah sebagai berikut :
1) Pemberantasan gulma, sebab dengan pembajakan tumbuhan dan biji gulma
akan terbenam.
2) Menambah unsur organik, karena pupuk hijau yang berasal dari rumput akan
terbenam dan tercampur dengan tanah.
3) Mengurangi pertumbuhan hama penyakit.
Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk mempercepat pembusukan
sisa-sisa tanaman dan menghindari hilangnya nitrogen juga melunakan bongkahan
tanah yang disebabkan pembajakan. Penggenangan dilakukan selama kira-kira
seminggu.
b. Penggaruan
Sebelum penggaruan dimulai, terlebihdahulu air didalam petakan dibuang,
ditinggalkan sedikit untuk membasahi bongkahan bongkahan tanah. Selama
penggaruan, saluran pemasukan dan pembuangan air harus ditutup, untuk
menjaga supaya sisa air jangan sampai habis keluar dari petakan.Dengan cara
menggaru tanah memanjang dan melintang, bongkahan-bongkahan tanah dapat
dihancurkan. Dengan penggaruan yang berulang-ulang :
1) Peresapan air ke bawah dikurangi
2) Tanah menjadi rata
3) Penanaman bibit menjadi mudah
4) Rumput-rumput yang ada akan terbenam
Setelah penggaruan pertama, sawah digenangi lagi selama 7-10 hari.
4. Peratakan
Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang kedua, yang dilakukan
setelah lahan digenangi 7-10 hari. Pengaruan yang kedua ini dilakukan dengan
maksud :
a. Meratakan tanah sebelum tanam pindah
b. Membenamkan pupuk dasar guna menghindari denitrifikasi
c. Melumpurkan tanah dengan sempurna
Tahapan pengolahan tanah mulai dari perbaikan pematang/galengan sampai
perataan memerlukan waktu ± 25 hari atau ± sama dengan umur bibit di
persemaian.

3.3 Secara Umum Pengolahan Tanah Meliputi 3 Fase


1. Penggenangan tanah sawah sampai tanah jenuh air.
2. Membajak sebagai awal pemecahan bongkah dan membalik tanah.
3. Menggaru untuk menghancurkan dan melumpurkan tanah.
Untuk 3 fase pengolahan tanah tersebut menggunakan 1/3 kebutuhan air
dari totalkebutuhan air selama pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah dengan
cara basah yaitu tanah sawah dibajak dalam keadaan basah dan digaru memanjang
dan menyilang sampai tanah melumpur dengan baik. Pengolahan tanah paling
lambat 15 hari sebelum pemindahan bibit

3.4 Ciri-ciri Tanah Telah Selesai Diolah dan Siap Untuk Ditanami
1. Tanah terolah sampai berlumpur
2. Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah
3. Permukaan tanah rata
4. Pupuk tercampur rata
5. Bersih dari sisa gulma dan tanaman
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Padi memiliki morfologi diantara lain terdapat akar, batang, daun, bunga
dan buah/malai. Dimana padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang
25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika,
Amerika dan Australia.

Teknik pengolahan tanah yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan


hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak
dilakukan perbaikan pematang/galengan sampai perataan. Dalam proses tahapan
pengolahan tanah harus diperhatikan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Epetani. 2010. Pengolahan Lahan Padi Sawah. http://epetani.pertanian.go.id


Hardyya. 2012. Pengolahan Tanah Sawah. http://jelajahfapertart.blogspot.com
Mars, Santa. 2013. Teknik Budidaya Tanaman Padi.
http://newfachrulislami.blogspot.com
Purniati, Popy. 2013. Makalah Tentang Padi Sawah.
http://popypurniati.blogspot.com
Solah, Aa. 2012. Pengolahan Tanah Pada Tanaman Padi.

Anda mungkin juga menyukai