)
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK BENIH
Oleh:
Yefta Novia Tama 512017021
Adventio Purnamadya Taurinanda 512017023
Rendha Kinasih 512017048
Erlitha Rahmawati 522017058
4. UKDdp Kontrol
Gulungan Control 1
KN Kabn FUS HS B/M
Hari Vigor Less
Vigor
4 17 0 0
5 17 0 0
6 17 0 0
7 13 0 4
Gulungan Control 2
KN Kabn FUS HS B/M
Hari Vigor Less
Vigor
4 18 0 0
5 17 0 1
6 15 0 2
7 15 0 0
Gulungan Control 3
KN Kabn FUS HS B/M
Hari Vigor Less
Vigor
4 15 0 0
5 14 0 1
6 13 0 1
7 13 0 0
jumlah KNH1+ jumlah KN APP
Daya berkecambah (%) = Jumlah benih yang dikecambahkan x 100 %
1. Sekam
16+15
Gulungan 1 = x 100 %= 62 %
50
16+14
Gulungan 2 = x 100 %= 60 %
50
18+10
Gulungan 3 = x 100 %= 56 %
50
62+60+56
Rata-rata = % = 𝟓𝟗, 𝟑𝟑%
3
2. Pasir
16+10
Gulungan 1 = x 100 %= 52 %
50
17+10
Gulungan 2 = x 100 %= 54 %
50
17+14
Gulungan 3 = x 100 %= 62 %
50
52+54+62
Rata-rata = % = 𝟓𝟗, 𝟑𝟑%
3
3. Serbuk Gergaji
25+24
Gulungan 1 = x 100 %= 98 %
50
25+24
Gulungan 2 = x 100 %= 98 %
50
98+98
Rata-rata = % = 𝟗𝟖 %
2
17+13
4. Gulungan 1 = x 100 %= 60 %
50
18+15
Gulungan 2 = x 100 %= 66 %
50
15+13
Gulungan 3 = x 100 %= 56 %
50
60+66+56
Rata-rata = % = 𝟔𝟎, 𝟔𝟔%
3
Keterangan:
KNH1 =jumlah dari seluruh kecmbahan normal pada hari ke 4 setelah
dikecambahkan
KNapp = jumah dari seluruh kecambah normal pada hari ke 7 setelah dikecambahkan
𝑁 %𝐾𝑁 %𝐾𝑁 %𝐾𝑁
Kecepatan tumbuh atau KCT (%)= ∑ 𝑡 = + + ⋯+ (%/etmal)
1 2 10
50 46 40 39
% % % %
50x100 50x100 50x100 50x100
1. Sekam = + + +
4 5 6 7
100 88 80 78
= %+ %+ %+ %
4 5 6 7
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝐾𝑁ℎ1
Kerempakan tumbuh atau Kst (%) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑘𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 x 100%
50
1. Sekam = 50 x 100% = 100%
50
2. Pasir = 50 x 100% = 100%
50
3. Serbuk Gergaji = 50 x 100% = 100%
50
4. Kontrol = x 100% = 100%
50
V. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan daya berkecambah benih dengan perlakuan sekam
memiliki rata-rata daya berkecambah 59,33%, perlakuan pasir 59,33%, serbuk gergaji 98% dan
control 60,66%. Benih jagung dengan perlakuan serbuk gergaji memiliki daya berkecambah
paling tinggi, karena serbuk gergaji memiliki serat-serat yang dapat menyerap air sehingga
benih jagung dapat menyerap air lebih banyak. Menurut Yunitasari dan Ilyas (1994), bahwa
Serbuk gergaji memiliki kapasitas daya pegang air tinggi. Serbuk gergaji memiliki sifat yang
paling mudah menyerap air dan memiliki kemampuan memegang air yang tinggi dibandingkan
dengan abu gosok.
Berdasarkan perhitungan kecepatan tumbuh pada perlakuan sekam 66,67 %/etmal,
perlakuan pasir 62,84%/etmal, serbuk gergaji 74,65%/etmal, dan kontrol 70,91%/etmal. Pada
perlakuan serbuk gergaji memiliki kecepatan tumbuh paling cepat dibandingkan pada control,
sekam dan pasir karena serbuk gergaji dapat menyerap air sehingga jagung dapat menyerap air
tersebut untuk tumbuh.
Berdasarkan perhitungan keserempakan tumbuh pada perlakuan pasir, sekam,serbuk
gergaji memiliki keserempakan 100%. Hal menunjukkan bahwa benih di semua perlakuan
mempunyai keserempakkan tumbuh yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh jenis varietas yang
dipilih untuk praktikum memiliki tingkat kerempakkan benih yang tinggi.
Untuk benih yang berjamur saat proses perkecambahan, didapat bahwa benih dengan
perlakuan pasir mendapat angka terbanyak yaitu 15 benih, disusul sekam 11 benih, control 9
benih, dan serbuk gergaji 2 benih. yang berjamur. Menurut Rahayu (2016), Hal ini dipengaruhi
oleh tercampur dengan benih dengan patogen seperti jamur yang tersebar hidup di antara
individu benih selama pengelolaan benih di lapangan dan tempat hidup benih yang yang cukup
lembab dengan suhu hangat sehingga masa aktif jamur penyebab penyakit benih terjadi saat
benih tumbuh dalam media seperti pasir.
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Farooq, M., S. M. A. Basra, K. Hafeez. 2006. Seed invigoration by osmohardening in coarse
and fine rice. Seed Sci and Technol. 34 : 181-187.
Farooq, M., Shahzad, M. A., Basra, M. Hussain, H. Rehman, and B. A, Saleem. 2007. Interna-tional
Journal of Agriculture and Biol-ogy, In-corporation of polyamines in priming media enhances
the germination and early seedling growth in hybrid sun-flower (Helianthus annus L.). Vol. 9.
No. 6 : 868-872.
Harris, D., A. Rashid, P.A. Hollington, L. Jasi, and C. Riches. 2004. Prospects of improving
Heydecker, W., J. Higgins, and R.L. Gulliver. 1973. Nature, Accelerated germination by osmotic seed
treatment.246:42–46.
Khan, A.A., J.D. Maguire, G.S. Abawi dan S. Illas, 1992. J. Amer. Soc. Hort. Sci.Matriconditioning of
vegetable seed to improve stand esta-blishment in early field planting.117: 41–7.
Malvick, D. 2002. Soybean Seed Treatments and Control of Seed and Seedling Diseases. http://bulletin.
ipm.illinois.edu/pastpest/articles/200202i.html.
Rahayu, Mudji. 2016. Patologi dan Teknis Pengujian Kesehatan Benih Tanaman Aneka
Kacang. BULETIN PALAWIJA VOL. 14 NO. 1: 78–88.
Sutariati, GA. 2002. Peningkatan Performansi Benih Cabai (Capsicum Annuum L.) dengan
Perlakuan Invigorasi Benih. Makalah Pengantar Falsafah Sains. InstitutPertanian
Bogor. Bogor. 67-77hlm.
Yunitasari M & Ilyas S. 1994. Keluarga Benih, Kemungkinan Beberapa Media Padatan sebagai
Media Matriconditioning Benih Cabe (Capsicum annum L.),Vol. V.No.2. Bogor: IPB.