Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

“GRAFTING”
BUDIDAYA TANAMAN KOPI
(PTK – 1414)

Oleh :

Triya Afrizal 1621098

PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN


BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


BANDAR LAMPUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Grafting merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif buatan yang sudah lama

di kenal dan digunakan masyarakat luas untuk memperbaiki sifat tanaman baik sifat yang

berkaitan kualitas ataupun yang berkaitan dengan kuantitas. Grafting tidak dapat

menghasilkan tanaman dengan sifat yang benar-benar baru tetapi hanya menggabungkan

antara dua sifat tanaman yang kemungkinan besar berlainan. Selain berkaitan dengan aspek

agronomi, grafting juga merupakan salah satu metode dalam pemuliaan tanaman yang sudah

dikenal sejak dahulu.

Pada prinsipnya, grafting adalah menggabungkan dua bagian tanaman (organ dan

jaringannya) yang masih hidup sedemikian rupa sehingga keduanya dapat bergabung menjadi

satu tanaman yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ atau jaringan yang

digabungkan tadi. Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya dalah batang bawah

dan batang atas. Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima sambungan

disebut dengan rootstock, understock, ataupun stock. Bagian atas yang digunakan untuk

menyambung disebut dengan scion. Scion dapat berupa potongan batang atas (cutting) atau

juga apat berupa mata tunas tanaman. Jika scion yang digunakan adalah cutting, maka disebut

dengan grafting. Namun jika scion yang digunakan adalah mata tunas, maka disebut dengan

penempelan, budding, atau okulasi.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui cara penyambungan (grafting) dan untuk mengetahui manfaat


penyambungan (grafting).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Perbanyakan vegetative dengan cara grafting memiliki beberapa kegunaan yang

mungkin tidak terdapat pada metode perbanyakan vegetative yang lainnya. Diantara

kegunaan perbanyakan dengan cara grafting adalah memperbaiki kualitas dan kuantitas

tanaman, mengatur proporsi tanaman agar memberikan hasil yang lebih baik (pada tanaman

berumah dua), untuk peremajaan tanaman, menguji keberadaan penyakit akibat virus,

mempercepat kematangan reproduktif, dan mendapatkan bentuk pertumbuhan khusus pada

tanaman.

Dengan menggabungkan dua tanaman menjadi satu, terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan agar sambungan yang dilakukan mamu bersatu dan menghasilkan satu tanaman

yang benar-benar dikehendaki. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Hubungan stock dengan scion

Semakin dekat hubungan kekeluargaan antara stock dengan scion akan semakin

meningkatkan tingkat keberhasilan grafting yang dilakuan. Semakin jauh hubungan

kekluargaan keduanaya akan meningkatkan tingkat inkompatibilitas sehingga proses grafting

menjadi gagal. Inkompabilitas disebabkan oleh dua hal yaitu translocated incompatibility,

dan lacalized incompatibility.

Translocated incompatibility adalah terjadinya ketidaksesuaian karena terganggunya

translokasi makanan yang menyebabkan adanya degenerasi jaringan phloem pada luka bekas

grafting. Lacalized incompatibility terjadi karena adanya kontak yang kurang sempurna

antara stock dengan scion sehingga jaringan cambium tidak dapat menyatu.
Tanda atau gejala yang muncul ketika terjadi inkompatibilitas adalah tingkat

keberhasilan grafting yang rendah, pada tanaman yang tumbuh daunnya menguning, mati

muda pada bibit sambungan, terdapat perbedaan laju tumbuh antara batang atas dengan

batang bawah, dan terjadinya pertumbuhan berlebihan baik batang atas maupun batang

bawah.

2. Kecermatan dalam melakukan grafting

Grafting harus dilakukan sedemikian rupa agar floem dan xylem dari batang atas dapat

bergabung dengan xylem dan floem dari batang bawah. Ketidak cermatan dapat

menyebabkan kedunya tidak menyatu yang juga berakibat pada kegagalan dalam melakukan

grafting.

3. Kondisi faktor lingkungan

Suhu dan kelembaban sangat berpengaruh terhadap keberhasilan grafting. Pembentukan

jaringan penutup luka (kalus) sangat dipengaruhi oleh suhu. Kelembaban yang terlalu tingi

akan meningkatkan potensi adanya cendawan yang yang menyebabkan penyakit pada luka

bekas grafting.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum pemangkasan kopi dilakukan di lahan kopi Politeknik Negeri Lampung


pada tanggal 3 September 2018 pada pukul 10.00 sampai dengan selesai.

3.2 Alat dan Bahan


Alat:
1. Cutter
2. Plastik pengikat dan pembungkus es batu
3. Gunting pangkas
4. Label nama
Bahan:
1. Tanaman kopi muda untuk batang bawah dan entris tanaman kopi

3.3 Prosedur Kerja


- Tentukan tanaman kopi umur 1 tahun di pembibitan untuk batang bawah

- Penyambungan dilakukan dengan cara spleet-ent

- Tinggi potongan bawah diatas ruas berwarna coklat (sekitar 20 cm)

- Untuk batang atas di ambil dari kebun entris. Potong tunas tersebut sepanjang 10 cm

dengan 2-3 ruas, sepasang daun di potong setengahnya untuk mengurangi penguapan.

- Potong pada bagian pangkal stek tersebut dengan bentuk sesuai dengan batang

bawahnya, kemudian lekatkan pada batang bagian bawah kemudian ikat dan beri

sungkup plastik lalu ikat lagi untuk menjaga kelembaban.

- Beri label nama pada grafting


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan

Dari hasil praktikum grafting yang telah dilakukan pada tanaman kopi setelah
beberapa minggu pucuk sambungan masih hijau. Sambungan dapat di pastikan hidup atau
mati apabila pucuk sambungan masih hijau berarti sambungan berhasil tapi bila pucuk
berwarna coklat berarti sambungan gagal. Apabila pucuk sudah mengeluarkan daun,
sungkupan dapat di buka.
BAB V
KESIMPULAN

Grafting merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif yang memerlukan

alat yang sederhana dalam waktu relatif singkat. Buah mangga banyak dibudidayakan, dan di

minati orang karena kandungan gizinya. Dengan melihat analisa tanaman mangga yang di

perbanyak secara vegetatif maka di nyatakan layak di usahakan. Suhu dan kelembaban sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan grafting. Pembentukan jaringan penutup luka (kalus)

sangat dipengaruhi oleh suhu. Kelembaban yang terlalu tingi akan meningkatkan potensi

adanya cendawan yang yang menyebabkan penyakit pada luka bekas grafting.
DAFTAR PUSTAKA

http://muhammadsyafriadi6.blogspot.com/2014/11/laporan-praktikum-agronomi-

penyambungan.html

https://www.anakagronomy.com/2013/03/perbanyakan-vegetatif-dengan-grafting.html

Anda mungkin juga menyukai