“GRAFTING”
BUDIDAYA TANAMAN KOPI
(PTK – 1414)
Oleh :
Grafting merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif buatan yang sudah lama
di kenal dan digunakan masyarakat luas untuk memperbaiki sifat tanaman baik sifat yang
berkaitan kualitas ataupun yang berkaitan dengan kuantitas. Grafting tidak dapat
menghasilkan tanaman dengan sifat yang benar-benar baru tetapi hanya menggabungkan
antara dua sifat tanaman yang kemungkinan besar berlainan. Selain berkaitan dengan aspek
agronomi, grafting juga merupakan salah satu metode dalam pemuliaan tanaman yang sudah
Pada prinsipnya, grafting adalah menggabungkan dua bagian tanaman (organ dan
jaringannya) yang masih hidup sedemikian rupa sehingga keduanya dapat bergabung menjadi
satu tanaman yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ atau jaringan yang
digabungkan tadi. Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya dalah batang bawah
dan batang atas. Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima sambungan
disebut dengan rootstock, understock, ataupun stock. Bagian atas yang digunakan untuk
menyambung disebut dengan scion. Scion dapat berupa potongan batang atas (cutting) atau
juga apat berupa mata tunas tanaman. Jika scion yang digunakan adalah cutting, maka disebut
dengan grafting. Namun jika scion yang digunakan adalah mata tunas, maka disebut dengan
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
mungkin tidak terdapat pada metode perbanyakan vegetative yang lainnya. Diantara
kegunaan perbanyakan dengan cara grafting adalah memperbaiki kualitas dan kuantitas
tanaman, mengatur proporsi tanaman agar memberikan hasil yang lebih baik (pada tanaman
berumah dua), untuk peremajaan tanaman, menguji keberadaan penyakit akibat virus,
tanaman.
Dengan menggabungkan dua tanaman menjadi satu, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar sambungan yang dilakukan mamu bersatu dan menghasilkan satu tanaman
Semakin dekat hubungan kekeluargaan antara stock dengan scion akan semakin
menjadi gagal. Inkompabilitas disebabkan oleh dua hal yaitu translocated incompatibility,
translokasi makanan yang menyebabkan adanya degenerasi jaringan phloem pada luka bekas
grafting. Lacalized incompatibility terjadi karena adanya kontak yang kurang sempurna
antara stock dengan scion sehingga jaringan cambium tidak dapat menyatu.
Tanda atau gejala yang muncul ketika terjadi inkompatibilitas adalah tingkat
keberhasilan grafting yang rendah, pada tanaman yang tumbuh daunnya menguning, mati
muda pada bibit sambungan, terdapat perbedaan laju tumbuh antara batang atas dengan
batang bawah, dan terjadinya pertumbuhan berlebihan baik batang atas maupun batang
bawah.
Grafting harus dilakukan sedemikian rupa agar floem dan xylem dari batang atas dapat
bergabung dengan xylem dan floem dari batang bawah. Ketidak cermatan dapat
menyebabkan kedunya tidak menyatu yang juga berakibat pada kegagalan dalam melakukan
grafting.
jaringan penutup luka (kalus) sangat dipengaruhi oleh suhu. Kelembaban yang terlalu tingi
akan meningkatkan potensi adanya cendawan yang yang menyebabkan penyakit pada luka
bekas grafting.
BAB III
METODOLOGI
- Untuk batang atas di ambil dari kebun entris. Potong tunas tersebut sepanjang 10 cm
dengan 2-3 ruas, sepasang daun di potong setengahnya untuk mengurangi penguapan.
- Potong pada bagian pangkal stek tersebut dengan bentuk sesuai dengan batang
bawahnya, kemudian lekatkan pada batang bagian bawah kemudian ikat dan beri
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum grafting yang telah dilakukan pada tanaman kopi setelah
beberapa minggu pucuk sambungan masih hijau. Sambungan dapat di pastikan hidup atau
mati apabila pucuk sambungan masih hijau berarti sambungan berhasil tapi bila pucuk
berwarna coklat berarti sambungan gagal. Apabila pucuk sudah mengeluarkan daun,
sungkupan dapat di buka.
BAB V
KESIMPULAN
alat yang sederhana dalam waktu relatif singkat. Buah mangga banyak dibudidayakan, dan di
minati orang karena kandungan gizinya. Dengan melihat analisa tanaman mangga yang di
perbanyak secara vegetatif maka di nyatakan layak di usahakan. Suhu dan kelembaban sangat
sangat dipengaruhi oleh suhu. Kelembaban yang terlalu tingi akan meningkatkan potensi
adanya cendawan yang yang menyebabkan penyakit pada luka bekas grafting.
DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadsyafriadi6.blogspot.com/2014/11/laporan-praktikum-agronomi-
penyambungan.html
https://www.anakagronomy.com/2013/03/perbanyakan-vegetatif-dengan-grafting.html