Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN DAN PENANAMAN SAWIT

MATERI BLOK 1
PEMBIBITAN PRE-NURSERY, PERSIAPAN BEDENGAN, PERSIAPAN
BABY BAG DAN PENANAMAN KECAMBAH

Dosen Pengajar:

Ir. Lilik Mastuti, M.P.

Ir. Titin Fatimah, M.P.

Disusun oleh:

Nama : Afina Aulia Suandri

NIM : A43191899

Golongan : C

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak masak,
minyak industri, maupun bahan bakar. Kelapa sawit ini memiliki peranan yang penting dalam
industri minyak yaitu dapat menggantikan kelapa sebagai sumber bahan bakunya.
Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama
dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa
sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra,
Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Terdapat beberapa spesies kelapa sawit yaitu E. guineensis Jacq., E. oleifera, dan E.
odora. Varietas atau tipe kelapa sawit digolongkan berdasarkan dua karakteristik yaitu
ketebalan endokarp dan warna buah. Berdsarkn ketebalan endokarpnya, kelapa sawit
digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera, sedangkan menurut warna
buahnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Nigrescens, Virescens, dan
Albescens. Secara umum, kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian yaitu akar, batang, daun,
bunga dan buah. Bagian dari kelapa sawit yang dilolah menjadi minyak adalah buah.

Oleh karena itu praktikan akan melakukan praktikum mengenai pembibitan pre-nursery,
persiapan bedengan, persiapan baby bag dan penanaman kecambah.

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengenal kecambah normal dan abnormal, mengetahui
cara seleksi kecambah kelapa sawit, mengetahui cara mengisi babybag dengan benar,
mengetahui cara mengatur dan meletakkan di pembibitan pre-nursery dan bertujuan agar
mengetahui cara menanam kecambah kelapa sawit dengan benar dan tepat.

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Cara Pembibitan Kelapa Sawit

Pembibitan kelapa sawit dapat dilakukan dengan 2 sistem yaitu Satu Tahap (Single Stage)
atau Dua Tahap (Double Stage). Yang biasa dilakukan saat ini adalah sistem Dua
Tahap/Double Stage yaitu sistem pembibitan yang menggunakan Pembibitan Awal (Pre
Nursery) dan Pembibitan Utama (Main Nursery).

2.2 Pembibitan Awal (Pre Nursery)

Tahap pertama dalam system pembibitan ini adalah menanam kecambah kelapa sawit
pada Baby Polybag. Keunggulan pembibitan awal ini adalah lebih mudah dikontrol karena
fokus pada areal yang terpusat dan kecil. Pada tahap ini resiko kegagalan dan kematian bibit
sangat besar yang bisa disebabkan oleh kesalahan tehnis ataupun serangan hama penyakit
tertentu. Oleh karena itu sebelum melakukan penanaman kecambah pada tahap ini harus
dilakukan perendaman kecambah dengan Dithane selama 5-10 menit. Perendaman ini
dimaksudkan untuk mempercepat proses pertumbuhan kecambah dan mencegah dari
serangan penyakit di pembibitan. Selain itu jika terlalu lama perendaman akan menjadikan
batang kecambah menjadi “getas” (mudah patah) yang justru kerugiannya semakin besar.

2.2 Tahapan kegiatan dalam Pembibitan Awal

a. Persiapan Media Tanam

Media tanam kecambah kelapa sawit di Pembibitan Awal harus subur, gembur dan bebas
hama penyakit. Media berupa campuran tanah lapisan atas, pasir dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1:1. Pastikan campuran media ini bebas dari partikel besar (potongan kayu
atau batu kerikil) dengan cara diayak dengan ayakan halus. Isikan media pada baby polybag
sampai ketinggian 1 centimeter di bawah bibir polybag. Tata rapi babybag pada bedengan
dengan lebar 10-12 babybag serta panjang menyesuaikan lahan. Semprot dengan larutan
GDM Black BOS untuk memastikan media tanam di babybag suci hama.

b. Tanam Kecambah

Lakukan perendaman kecambah dengan larutan POC GDM Kelapa Sawit 10% selama 30
menit dan tanam secara hati-hati 1 biji per babybag. Kedalam penanaman kecambah adalah
1,5 – 2 cm di atas biji kelapa sawit. Hati-hati jangan sampai kecambah terbalik ataupun patah.

c. Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, pemupukan dan pencegahan hama penyakit.
Penyiraman bibit dilakukan 2 kali sehari atau tergantung kondisi dengan volume air yang
cukup. Pemupukan di pembibitan awal dilakukan dengan POC GDM Kelapa Sawit 2 gelas
per tangki dengan interval seminggu sekali. Pemupukan GDM ini sekaligus pencegahan
terhadap penyakit. Pemeliharaan bibit di pembibitan awal dilakukan sampai bibit berumur 3
bulan.

d. Seleksi Bibit

Seleksi bibit dilakukan mulai bibit berumur 1 bulan sampai menjelang pindah ke pembibitan
utama. Bibit yang afkir meliputi bibit yang tumbuhnya abnormal ataupun terserang hama
penyakit.

BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

a. Alat

1. Penggaris
2. Bollpoint
3. Pensil
4. Penghapus
5. Cangkul
6. Parang
7. Sabit
8. Meteran
9. Ember
10. Ayakan 2 cm

b. Bahan
1. Kecambah kelapa sawit 1 kemasan (250 kecambah)
2. Media tanam top soil
3. Pasir
4. Furadan
5. Dithane
6. Polybag/Babybag 12,5 x 25 cm

3.2 Prosedur Pelaksanaan

A. Seleksi Kecambah
1. Mengamati bahan tanam (kecambah) kelapa sawit
2. Merendam kecambah dengan dithane selama 5-10 menit
3. Memisahkan antar kecambah normal dan kecambah abnormal
B. Pembibitan Awal (Pre-Nursery)
1. Menyiapkan persemaian
Pembuatan bedengan
Menyiapkan bedengan dengan lebar 120 cm dan panjang yang disesuaikan
dengan kondisi areal (8-15 m), jarak antar bedengan 80 cm. Tanah bedengan
ditinggikan +/- 5 cm dengan mengikis tanah dari area antar bedengan,
sehingga air tidak akan tergenang di bedengan. Selanjutnya pembuatan
naungan.
Media Tanam
Tanah bagian atas (top soil), gembur bebas dari OPT, tanah yang kurang
gembur dapat dicampur dengan pasir (3:1), mengayak tanah dengan ayakan 2
cm.

Penyiapan Baby Bag (pengisian)


Mengisi baby bag dengan media yang telah disiapkan, guncang baby bag
untuk memadatkan tanah dan diisi campai mencapai ketinggian 2 cm dari bibir
baby bag.
Penanaman Kecambah
1. Menyiram tanah di baby bag sampai jenuh sebelum kecambah ditanam.
2. Menyiapkan kecambah yang sudah di seleksi
3. Menanam kecambah harus diperhatikan posisi radikula ke bawah dan
plumula ke atas.
4. Menanam kecambah sekitar 2 cm di bawah permukaan tanah babybag.
Hindarkan penanaman kecambah yang terlalu dalam atau terbalik.
5. Baby bag disiram sampai jenuh setelah penanaman.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kecambah Abnormal dan Umur 10 hari

4.2 Pengisian Baby Bag dan Penanaman Kecambah

4.3 Pembahasan

Dalam pembuatan media ada beberapa faktor yang harus di perhatikan juga seperti
pemberian furadan untuk memgantisipasi media tanah dari jamur dan OPT. Penempatan
media dalam baby bag harus ada sekat 2 cm dari bibir baby bag. Dalam penanaman
kecambah radikula dibawah dan plumula di atas dalam kedalaman 2 cm dari permukaan
tanah. Penyiraman juga dilakukan sampai jenuh.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan ada beberapa kesimpulan:

1. Dapat menyiapkan media tanam sesuai prosedur


2. Dapat mengetahui bagian radikula dan plumula dalam kecambah kelapa sawit
3. Dapat mengetahui penanaman awal (pre-nursery)

5.2 Saran

Semoga pandemic ini cepat berlalu agar dapat melakukan praktikum tatap muka agar
lebih memahami materi mata kuliah kelapa sawit ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://teknikbudidayasawit.blogspot.com/2015/01/apa-itu-pre-nursery-dan-main-
nursery.html#:~:text=Pembibitan%20Awal%20(Pre%20Nursery)
%20merupakan,kepembibitan%20utama%20(main%20nursery).

Anda mungkin juga menyukai