Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Teknologi Tanam jajar legowo 2;1


Tujuan : Petani mengetahui Cara tanam jajar legowo
Metode : Ceramah, diskusi dan Praktek
Media : Leaflet/folder
Waktu : 35 Menit
Alat Bantu : Kertas koran,spidol Dll

Poko Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


Pendahuluan 1. Pembukaan, dan perkenalan 5 Menit Dinamika
2. Ungkapan Pengalaman Kelompok
Isi/Materi 1. Keuntungan tanam jajar legowo 20 Menit
2. Tujuan tanam jdengan jajar legowo
3. Macam-macam jajar legowo
Pengakhiran 1. Diskusi 10 Menit Tanya
2. Kesimpulan Jawab
3. Penutupan

Sukamanah, April 2021


Mengetahui,
Kepala BPP Penyuluh Pertanian

BUDI FIRMANSYAH YUDI RIZMANSYAH


NIP.198406042017061001
SINOPSIS
( BUDIDAYA PADI SISTEM JAJAR LEGOWO )
PENDAHULUAN
Cara tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik produksi yang memungkinkan
tanaman padi dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi serta memberikan kemudahan dalam
aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Padi yang merupakan tanaman
pangan utama penduduk, sebagian besar diproduksi di lahan sawah. Belum optimalnya produktivitas
padi lahan sawah antara lain karena serangan hama, penyakit dan gulma. Melalui perbaikan cara
tanam padi dengan sistem jajar legowo diharapkan selain dapat meningkatkan produksi, pengendalian
organisme pengganggu dan pemupukan mudah dilakukan.
Pengertian
Jajar Legowo 2 : 1 (40 cm x (20 cm x 10 cm)) adalah salah satu cara tanam pindah sawah yang
memberikan ruang (barisan yang tidak ditanami) pada setiap dua barisan tanam, tetapi jarak tanam
dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm tergantung dari kesuburan tanahnya. Pada tanah yang kurang
subur kebiasaan petani tanam cara tegel 20 cm x 20 cm, menggunakan jarak tanam dalam barisan 10
cm. Pada tanah dengan kesuburan sedang kebiasaan petani tanam cara tegel 22cm x 22 cm, jarak
tanam dalam barisan 12, 5 cm. Pada tanah yang subur 25 cm x 25 cm, jarak tanam dalam barisan 15
cm.
Tujuan
1.   Memamfaatkan radiasi surya bagi tanaman pinggir.
2.   Tanaman relatif aman dari serangan tikus, karena lahan lebih terbuka.
3.   Menekan serangan penyakit karena rendahnya kelembaban dibandingkan dengan cara tanam
biasa.
4.    Populasi tanaman bertambah 30 %.
5.    Pemupukan lebih efisien.
6.    Pengendalian hama penyakit dan gulma lebih mudah dilakukan daripada cara tanam biasa.

Teknik Penerapan
a. Pembuatan baris tanam
Lahan sawah yang sudah siap ditanami, 1 – 2 hari sebelum tanam air dibuang sehingga lahan
dalam keadaan macak-macak. Tujuan air dihilangkan adalah untuk dapat membentuk garis-garis
tanam secara jelas. Dengan menggunakan alat pembuat garis jajar legowo 2 : 1 (Atajale 2 : 1), dibuat
garis tanam 40 cm x ( 20 cm x 10 cm) dengan cara menarik atajale pada lahan yang akan ditanami.
Arah baris tanam sebaiknya sesuai dengan arah aliran air pegairan.
b. Tanam.
Bibit padi umur kurang dari 21 hari sebanyak 1-2 bibit ditanam pada perpotongan garis-garis
yang terbentuk, dengan cara maju atau mundur sesuai kebiasaan regu tanam.
Teknik Pemeliharaan Tanaman
a. Pemupukan
Pemupukan dilakukan secara alur pada tempat yang berjarak 20 cm dan posisi yang memupuk
pada tempat yang berjarak 40 cm. Dengan cara ini hanya 40 % dari lahan yang diberi pupuk dan
pupuk terkosentrasi sepanjang tempat yang berjarak 20 cm, serta pupuk lebih dekat dengan perakaran
sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman secara maksimal.
b. Penyiangan
Pada cara tanam ini penyiangan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan landak/osrok cukup
satu arah yaitu searah dalam barisan dan tidak perlu dipotong seperti pada cara tanam bujur sangkar (2
arah). Jarak tanam dalam barisan 10 cm tidak perlu dilakukan penyiangan karena gulma akan kalah
berkompetisi dengan pertumbuhaan tanaman padi. Dengan cara tanam ini, biaya penyiangan dapat di
tekan sampai 50 %.
c. Pengendalian Hama dan Penyakit
Adanya lorong-lorong yang berjarak 40 cm sinar matahari dan sirkulasi udara dapat berjalan
optimal dan kelembaban dapat ditekan sehingga perkembangan hama/penyakit dapat diminimalisir.
Disamping itu, kegiatan pemamtauan dan pelaksanaan pengendalian penyakit dapat lebih mudah
dilaksanakan.

PENUTUP
          Cara tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik produksi yang memungkinkan
tanaman padi dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi serta memberikan kemudahan dalam
aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman.
          Prinsip Sistem Tanam Jajar Legowo merupakan suatu rekayasa teknologi untuk mendapatkan
populasi tanaman lebih dari 160.000 per hektar. Penerapan Jajar Legowo selain meningkatkan
populasi pertanaman, juga mampu menambah kelancaran sirkulasi sinar matahari dan udara
disekeliling tanaman pingir sehingga tanaman dapat berfotosintesa lebih baik.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Perlakuan Benih/Seed treatmen


Tujuan : Petani mengetahui Tujuan perlakuan benih
Metode : Ceramah, diskusi dan Praktek
Media : Folder
Waktu : 35 Menit
Alat Bantu : Benih Padi, Toples,telur,garam,air

Poko Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


Pendahuluan 3. Pembukaan, dan perkenalan 5 Menit Dinamika
4. Ungkapan Pengalaman Kelompok
Isi/Materi 4. Manfaat Perlakuan benih 20 Menit
5. Tujuan Perlakuan benih
6. Pengenalan Perlakuan benih
Pengakhiran 4. Diskusi 10 Menit Tanya
5. Kesimpulan Jawab
6. Penutupan

Sukamanah, Maret 2021


Mengetahui,
Kepala BPP Penyuluh Pertanian

BUDI FIRMANSYAH YUDI RIZMANSYAH


NIP.198406042017061001
SINOPSIS
PERLAKUAN BENIH

Untuk menghasilkan bibit tanaman yang baik dan sehat secara pertumbuhan ataupun
secara perkembangan perlu adanya perlakuan khusus untuk benih yang akan ditanam, hal ini
berlaku juga dalam budidaya tanaman padi. Perlakuan benih sangat diperlukan dalam
budidaya tanaman padi sebelum ditanam dikarenakan untuk memisahkan benih yang baik
dan benih yang jelek, adapun langkah atau tahapan untuk perlukan benih padi sebelum
ditanam adalah sebagai berikut:

1. Memilih benih yang bersetifikat atau berlabel

    Tahap yang sangat penting sebelum mengawali penanaman dalam budidaya apapun yakni
penting benih yang baik dari  keturunan yang baik juga dan memilih benih yang bersertifikat
atau yang berlabel, dikarenakan dengan penggunaan benih berlabel bisa meminimalkan
kegagalan saat tanam.

2.  Seleksi Benih

     Dalam perlakuan benih setelah memilih benih kemudian dilanjut dengan seleksi benih,
seleksi benih yang baik menggunakan larutan garam agar bisa mengetahui kualitas benih
yang bernas dan tidaknya, namun para petani biasa melakukan seleksi benih hanya dengan
menggunakan air biasa untuk memisahkan benih yang baik dan yang jelek. Cara memisahkan
benih yang baik dan yang jelek dengan car memisahkan benih yang tenggelam dan yang
mengapung di ats air disaat dilakukan perendman terhadap benih padi.

3.  Melakukan Perendaman

     Perendaman benih dilakukan setelah benih selesai diseleksi, yang bertujuan untuk
merangsang kecambah akar dengan cara perendaman. Perendaman dianjrkan dengan
ditambah fungisida dn ZPT agar mencegah benih penyakit dan bisa merangsang kecambah
lebih cepat. Perendaman biasanya dilakukan selama 12 jam.

4.  Memeram benih padi

     Setelah langkah di tas dilakukan, benih kemudian diperam dengan tujuan merangsang
benih agar berkecambah. Memeram bisa dilakukan selama 24 jam atau jika terlihat kecambah
pemeraman disudahi. Biasanya pemeraman benih dibungkus dengan karung dan biasanya
pemeraman akn terasa hangat pada karung pemeraman benih tadi.

5.  Semai benih atau tabur benih

     Setelah berkecambah pada benih dilakukan penyemaian atau dilakukan tebar benih padi
dengan tujuan memudahkan untuk dilakukan penanaman nantinya. Lama penyemaian yang
dilakukan petani biasanya kisaran 10 hari sampai 20 hari.

Anda mungkin juga menyukai