Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI INFORMASI PERTANIAN

1. Penyuluh Pertanian
a. Nama /NIP : BUDIYANTO,SP/19800303 200604 1 008
b. Pangkat / Gol. 19800303 200604 1 008
c. Jabatan : Penyuluh Pertanian
2. Dasar Pelaksanaan : Permentan 09 Tahun 2023
3. Materi Diseminasi : Teknik Penanaman Jajar Legowo
4. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Waktu : 90 Menit
b. Tempat / Lokasi : Kelompok Bujang Janggut
c. Metode : Ceramah, Diskusi dan Demonstrasi Cara (Praktek)
d. Peserta : 13 Orang
5. Hasil Kegiatan : Petani dapat mengaplikasikan Teknik Penanaman
Jajar Legowo

Singkawang, 24 Oktober 2023


Mengetahui,
Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian
Penyuluh

E NISPUHANI,SP BUDIYANTO,SP
NIP.19740909 200604 2 011 NIP. 19800303 200604 1 008
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Teknik Penanaman Jajar Legowo


Tujuan : Petani dapat mengaplikasikan Teknik Penanaman
Jajar Legowo
Metode : Ceramah, Diskusi dan Demonstrasi Cara (Praktek)
Media : pamflet/leaflet
Waktu (menit) : 90 Menit
Alat dan Bahan : Benih Padi, Nampan,Karung/Plastik, Papan, Tanah.

UrutanKegiatanPenyuluhan :

No. Urutan Kegiatan Penyuluhan Alokasi Waktu Catatan

1. Persiapan dan Pembukaan 15 Memberi salam dan Menciptakan


suasana akrab dengan sasaran
2. Sambutan 5 Penyampaian maksud dan tujuan
3. Penyampaian Materi :
a. Pengertian Jajar Legowo 10 Ceramah
b. Manfaat Jajar Legowo 5 Ceramah
c. Aplikasi Jajar Legowo 5 Ceramah
d. Cara pembuatan Jajar Legowo 10 Ceramah / Demcar
e.TanyaJawab 30 Diskusi
4. Penutup 10 Salam penutup

Singkawang 2 4 Oktober 2023

PPL Kelurahan Nyarumkop,

BUDIYANTO,SP
NIP. 19800303 200604 1 008
SINOPSIS

Padi merupakan sumber pangan utama penduduk Indonesia, yang sebagian besar dibudidayakan
sebagai padi sawah. Kegiatan dalam bercocok tanam padi secara umum meliputi pembibitan, persiapan lahan,
pemindahan bibit atau tanam, pemupukan, pemeliharaan (pengairan, penyiangan, pengendalian hama dan
penyakit) dan panen. Dewasa ini telah diperkenalkan berbagai teknologi budidaya padi, antara lain budidaya
sistem tanam benih langsung (Tabela), sistem tanam tanpa olah tanah (TOT), maupun sistem tanam Jajar
Legowo (Legowo).
Sistem legowo adalah suatu rekayasa teknologi untuk men-dapatkan populasi tanaman lebih dari
160.000 per hektar. PenerapanJajar Legowo selain meningkatkan populasi pertanaman, juga
mampumenambah kelancaran sirkulasi sinar matahari dan udara disekelilingtanaman pingir sehingga tanaman
dapat berfotosintesa lebih baik.Selain itu, tanaman yang berada di pinggir diharapkanmemberikan produksi
yang lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebihbaik, mengingat pada sistem tanam jajar legowo terdapat
ruangterbuka seluas 25-50%, sehingga tanaman dapat menerima sinarmatahari secara optimal yang berguna
dalam proses fotosintesis.Penerapan sistem tanam legowo disarankan menggunakan jaraktanam (25x25) cm
antar rumpun dalam baris; 12,5 cm jarak dalambaris; dan 50 cm sebagai jarak antar barisan/lorong atau
ditulis(25x12,5x50) cm. Hindarkan penggunaan jarak tanam yang sangatrapat, misalnya (20x20) cm, karena
akan menyebabkan jarak dalambaris sangat sempit. Dalam buku ini, dibatasi pada penerapan sistemtanam
legowo 2:1 dan 4:1 baik untuk tipe 1 maupun tipe 2.
1. Legowo 2:1
Sistem tanam legowo 2:1 akan menghasilkan jumlahpopulasi tanaman per ha sebanyak 213.300 rumpun, serta
akanmeningkatkan populasi 33,31% dibanding pola tanam tegel(25x25) cm yang hanya 160.000 rumpun/ha.
Dengan pola tanamini, seluruh barisan tanaman akan mendapat tanaman sisipan.7
2. Legowo 4:1
Tipe 1Sistem tanam legowo 4:1 tipe 1 merupakan pola tanamlegowo dengan keseluruhan baris mendapat
tanaman sisipan.Pola ini cocok diterapkan pada kondisi lahan yang kurang subur.Dengan pola ini, populasi
tanaman mencapai 256.000 rumpun/hadengan peningkatan populasi sebesar 60% dibanding pola
tegel(25x25)cm.Tipe 2Sistem tanam legowo 4:1 tipe 2 merupakan pola tanam denganhanya memberikan
tambahan tanaman sisipan pada kedua barisantanaman pinggir. Populasi tanaman 192.712 ± 4260
rumpun/hadengan persentase peningkatan hanya sebesar 20,44% dibandingpola tegel (25x25)cm. Pola ini
cocok diterapkan pada lokasi dengantingkat kesuburan tanah yang tinggi. Meskipun penyerapanhara oleh
tanaman lebih banyak, tetapi karena tanaman lebihkokoh sehingga mampu meminimalkan resiko kerebahan
selamapertumbuhan.
Sistem tanam legowo merupakan salah satu komponen teknologi budidaya yang ditujukan untuk
mengoptimalkan produktivitastanaman padi melalui pengaturan populasi. Tanaman diatur
sehinggamendapatkan ruang tumbuh dan sinar matahari yang maksimal.Selain itu, efektivitas pemeliharaan
tanaman seperti penyiangan,aplikasi pupuk, serta penanggulangan hama dan penyakit lebihefektif. Penerapan
sistem tanam legowo yang benar, diharapkanmampu memberikan keuntungan bagi petani. Pengambilan
ubinanyang tepat akan memberikan data dan informasi yang akurat sertamembuat kebijakan lebih bermanfaat.
Untuk mengetahui tingkat produktivitas tanaman antara laindapat dilakukan dengan panen ubinan.
Ubinan dibuat agar dapatmewakili hasil hamparan. Oleh sebab itu diperlukan langkah-langkahsebagai
berikut :
1. Pilih pertanaman yang seragam dan dapat mewakili penampilanhamparan, baik dalam segi pertumbuhan,
kepadatan tanaman,maupun kondisi terakhir yang ada di lapangan.
2. Tentukan luasan ubinan, minimal dua set jajar legowo yangberdekatan. Luas ubinan paling sedikit dibuat
10 m2 denganmengambil ukuran setengah jarak tanam. Jarak tanam denganpola legowo berbeda dengan
sistem tegel. Oleh karena itu adabeberapa alternatif yang dapat digunakan:

Singkawang,24 Oktober 2023


PPL Kelurahan Nyarumkop,

BUDIYANTO,SP
NIP. 19800303 200604 1 008

Anda mungkin juga menyukai