JUDUL PROGRAM
SISTEM PEMBUDIDAYAAN MINA PADI SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LAHAN
YANG EFISIEN
BIDANG KEGIATAN:
PKM TEKNOLOGI
Diusulkan Oleh:
Ketua: In’am Maulana Fayrus Abadi (1411900072)
Anggota: Rizal Hakim (1411900026)
Aditya Rafli Syah Putra (1411900045)
i
2020
f. No Telp / HP : 085856459763
g. Email : maulanafayrus22@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN / NIDK :
c. Alamat Rumah :
d. No. Telp / HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemenristekdikti : Rp -
b. Sumber Lain : Rp 1.000.000
7. Jangka Waktu Pelaksaan : 4 bulan
ii
(Dr. Ir. Muaffaq Ahmad Jani, M.Eng) ()
NPP.20410.00.0515 NPP
iii
Daftar Isi
HALAMAN SAMPULi
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
RINGKASAN............................................................................................................................v
BAB 1.PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................................................................1
B. Perumusan masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan kegiatan..................................................................................................................................2
D. Manfaat kegiatan................................................................................................................................2
BAB 2.GAGASAN....................................................................................................................3
A. Kondisi petani menggunakan sistem mina padi................................................................................. 3
C. Analisis perbandingan pendapatan dan keuntungan usaha tani mina padi dengan padi....................4
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................................8
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Dosen Pembimbing..............................................................................8
Lampiran 4. Surat pernyataan kesediaan kerjasama dari Mitra dalam pelaksanaan program
kreativitas.................................................................................................................................................13
iv
RINGKASAN
Lahan sawah di samping ditanami padi, dapat dimanfaatkan menjadi tempat pemeliharaan ikan
yaitu sistem mina padi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Beberapa keuntungan
sistem mina padi adalah selain menghasilkan padi,memperoleh keuntungan lain seperti
menghasilkan ikan, hama penyakit padi menjadi berkurang, kesuburan tanah meningkat,
meningkatkan keseimbangan dan perbaikan ekologi sebab hama padi merupakan pakan alami
bagi ikan dan kotoran ikan merupakan pupuk alami bagi tanaman padi.
Sistem mina padi di areal persawahan masih jarang dijumpai, hal ini karena kurangnya informasi
tentang sistem mina padi sehingga petani belum menerapkannya di lahan sawah. Berdasarkan
kondisi di atas peran untuk mengubah pola pikir kelompok tani padi dari system monokultur ke
INSISMINDI merupakan tantangan dan peluang untuk meningkatkan pendapatan petani.
Dari kegiatan budidaya tanaman dengan intensifikasi sistem mina padi yang telah dilaksanakan
dapat disimpulkan sebagai berikut: Budidaya tanaman dengan intensifikasi sistem mina padi,
dapat meningkatkan produksi tanaman, karena sistem tanam mina padi ini memberikan manfaat
antara lain: (a) Kesuburan tanah dapat ditingkatkan, (b) Pertumbuhan gulma dapat ditekan, (c)
populasi hama dan penyakit tanaman padi dapat ditekan, (d) Perilaku ikan dalam mencari
makanan dapat memperbaiki struktur tanah. Dengan sistem tanam mina padi maka efisiensi dan
produktivitas lahan lebih meningkat, yaitu hasil panen lahan tanpa mina padi (monokultur)
seluas 1000 m2 sebanyak 560 kg gabah kering sawah, dengan harga gabah Rp 5.000,-/kg, maka
pendapatan Rp 2.800.000,- Hasil riil panen pada lahan mina padi seluas 1000 m2 sebanyak 440
kg gabah kering sawah atau 78,6 % dari hasil tanpa mina padi, dengan harga Rp 5000,-/kg, maka
pendapatan Rp 2.200.000,-. Sedangkan hasil ikan sebanyak 60 kg dengan harga Rp. 25.000,-/kg,
maka pendapatan dari ikan Rp 1.500.000,-. Jadi total pendapatan gabah dan ikan Rp 3.700.000,-
atau meningkat 32% dibandingkan dengan budidaya tanpa mina padi (monokultur).
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pertanian saat ini, banyak lahan pertanian dan perikanan yang sudah beralih fungsi
menjadi industri perumahan dan pabrik. Hal ini menyebabkan semakin sempitnya lahan
pertanian dan perikanan. Dari data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertahanan
Nasional membeberkan, alih fungsi lahan sawah menjadi non sawah secara empirik mencapai
150.000-200.000 hektare setiap tahunnya. Berdasarkan data Kementerian ATR/BPN pada 2013
luas sawah eksisting pada 2013 mencapai 7,75 juta hektare. Angka ini menunjukkan terus
menurun sejak 1990 yakni seluas 8,48 juta Ha, pada 2.000 menjadi 8.15 juta Ha dan pada 2009
seluas 8,1 juta Ha. Alih fungsi lahan ini menyebabkan menurunnya kesejahteraan para petani,
karena kebanyakan para petani statusnya hanya sebagai penggarap bukan pemilik lahan dan
selain itu banyak petani yang mengganggur akibat penurunan lahan sawah setiap tahunnya,
Kondisi seperti ini dalam jangka panjang akan menimbulkan permasalahan yang kompleks
secara social ekonomi. Intensifikasi bisa dilakukan dengan menerapkan sistem mina padi. Sistem
Mina Padi ialah sistem pemeliharaan ikan yang dilakukan bersama padi di sawah (Afrianto dan
Liviawaty, 1998 dalam Tiku, 2008).
Para petani di indonesia banyak yang masih bercocok tanam dengan menggunakan satu
komoditas saja sehingga hasil yang diperoleh kurang menguntungkan, Selain itu, Menurut
Afrianto dan Liviawati (1998) dalam Tiku (2011), sistem perikanan terpadu dapat memperkecil
resiko kehilangan sumber penghasilan, karena dari sistem ini tidak mengandalkan pada satu
sumber saja, sehingga kegagalan salah satu jenis usaha dapat ditopang oleh keberlangsungan
usaha yang lainnya. jika petani bisa memanfaatkan pertanian terpadu seperti menanam padi dan
membudidaya ikan maka komoditas yang dihasilkan bisa lebih dari biasanya dan keuntungannya
lebih banyak. Selain itu hubungan antara ikan dan padi sangat menguntungkan karena ikan dapat
mengeluarkan feses yang mengandung bahan organic sehingga padi dapat tumbuh dengan sehat
dan ekosistem yang ada di sawah tetap terjaga serta saling berkaitan antara yang satu dengan
yang lain.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana mengajak petani padi beralih dari sistem konvesial menjadi sistem mina
padi?
2. Bagaimana menganalisis untuk mencari keuntungan dengan sistem mina padi ini?
3. Apakah dengan cara sistme mina padi, petani dapat keuntungan yg signifikan?
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan penulisan PKM GT ini adalah mencari solusi untuk petani agar lebih
menggunakan tanah dengan efisien dan bisa menambah penghasilan
1
D. Manfaat Kegiatan
Penulis mempunyai harapan nantinya karya tulis ini bermanfaat bagi:
Masyarakat pertanian
Masyarakat pertanian mengetahui teknik mengolah lahan pertanian yang berbasis
mina padi sehingga dapat memaksimalkan hasil produksi mereka.
Dapat menambah penghasilan petani dengan cara menggunakan sistem mina padi
2
BAB 2
GAGASAN
- Kondisi Petani menggunakan sitem mina padi
Dengan cara pengenalan sistem mina padi ini bisa dilakukan dengan kegiatan penyuluhan kepada
para petani. Tujuan diadakannya penyuluhan adalah untuk menumbuhkan perubahan yang lebih
terarah dalam kegiatan usaha tani yaitu dalam bentuk pengetahuan. Ketrerampilan, sikap dan
motivasi tindakan petani untuk bertani lebih baik (better farming), berusaha tani lebih
menguntungkan (better businnes), kehidupan keluarganya lebih sejahtera (better living),
masyarakat yang lebih baik (better comunnity) dan lingkungan yang lebih sehat (better
enviroment).
Melihat kondisi sasarannya adalah petani dimana sebagian besar waktunya berada di sawah
maka pendekatan dan metode yang digunakan oleh petugas penyuluh yaitu melalui kelompok
tani dalam kegiatan ceramah dan diskusi. Petugas penyuluh dalam menyampaikan informasi atau
ide tidak melakukan kunjungan langsung ke sasaran, tetapi melalui kontak petani dan atau lurah.
Tahap selanjutnya kontak petani dan lurah menyebarkan undangan kepada ketua-ketua kelompok
tani untuk menghadiri pertemuan, yang biasanya dilakukan di rumah lurah. Dari ketua kelompok
inilah kemudian setiap anggota kelompok mengetahui materi penyuluhan. Adapun usaha
penyuluhan yang dilakukan antara lain:
1. Ceramah dan diskusi pada kelompok tani
2. Rapat bersama pemuka desa
3. Pemberian modal awal kepada kelompok tani untuk dijadikan lahan percontohan.
3
- Analisis Perbandingan Pendapatan dan Keuntungan Usaha tani Mina padi dengan Padi
Konvenisonal
1. Produksi
Produksi dari usahantani minanpadi dan padi konvensional untuk setiap musim
tanamnya dihitung dengan cara menggunakan satuan Kg. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa produksi antara usaha tani minapadi dengan padi konvensional itu
berbeda. Usaha tani mina padi menghasil padi dan ikan, sedangkan usaha tani padi
konvensional menghasilkan padi saja. Usaha tani minapadi mengghasilkan rata-rata
produksi padi adalah 5,344 Kg/Ha/MT. Selain menghasilkan padi, usaha tani mina
padi juga menghasilkan ikan dengan rata-rata produksi sebesar 985 Kg/Ha/MT.
Sedangkan rata-rata produksi padi pada usahatani padi konvensional adalah 5210
Kg/Ha/MT.
2. Harga
Harga yang digunakan dalam analisis usaha tani adalah harga yang berlaku di
pasaran pada saat periode musim tanam. Petani pada umumnya membudidayakan
Padi Kuning dengan harga gabah yang sama yaitu Rp 5000/Kg. Sedangkan untuk
harga ikan nila yaitu Rp 17.000 / Kg
3. Penerimaan
Penerimaan merupakan nilai yang diterima petani dari hasil usaha taninya. Dari hasil
penelitian diperoleh penerimaan rata-rata petani mina padi perluas lahan adalah
Rp 13.127.842. Jumlah tersebut merupakan total penerimaan dari hasil penjumlahan
penerimaan padi dan ikan.Sedangkan rata-rata total penerimaan usaha tani mina padi
per hektar adalah Rp 43.467.531. Pada usaha tani padi konevensional, penerimaan
berasal dari tanaman padi saja. Rata – rata penerimaan petani padi konvensional per
luas lahan adalah Rp 8.107.895. untuk rata-rata penerimaan petani padi konvensional
per hektar adalah Rp 26.047.964.
4. Biaya Produksi
Biaya yang dibayarkan merupakan biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh petani
dalam melaksanakan proses produksi. Biaya yang dibayarkan usaha tani mina padi
terdiri dari biaya bibit ikan, biaya pupuk, biaya pestisida, biaya tenaga kerja luar
keluarga, biaya pakan ikan, biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), biaya panen,
serta biaya bagi hasil padi dan ikan. Sedangkan biaya yang dibayarkan pada usaha
tani padi konvensional terdiri dari biaya pupuk, biaya pestisida, biaya tenaga kerja
luar keluarga, biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), biaya panen padi dan biaya
bagi hasil. Biaya yang diperhitungkan merupakan biaya yang tidak dibayarkan secara
langsung oleh petani, tetapi biaya ini hanya diperhitungkan untuk menentukan
keuntungan yang diperoleh petani dari usahatani mina padi dan padikonevnsioanl.
Biaya yang diperhitungkan pada usahatani minapadi dan padi konvensional terdiri
dari biaya benih, biaya tenaga kerja dalam keluarga, biaya penyusutan alat, dan biaya
lahan milik sendiri. Untuk lebih lengkapnya dpat dilihat pada Tabel 2.
5. Pendapatan
Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya yang dibayarkan
4
selama satu musim tanam. Pendapatan rata-rata petani per luas lahan per musim
tanam pada usahatani padi minapadi adalah Rp 8.519.256 dan rata-rata per hektar per
musim tanam adalah Rp 27.878.548 . Sedangkan pendapatan paetani rata-rata per
luas lahan per musim tanam pada usahatani padi konvensional adalah Rp 5.347.272
dan per hektarnya adalah Rp 17.471.414. Dapat disimpulkan bahwapendapatan
petani usahatani minapadi lebih besar dibandingkan dengan usaha tani padi
konvensional, baik per luas lahan maupun per hektar. Hal tersebut dikarekan
produksi usahatani minapadi yang menghasilkan dua komoditi yaitu padi dan ikan.
dibayarkan pada usahatani minapadi lebih besar dari pada usahatani padi
konvensional, namun dengan produksi yang besar akan mempengaruhi tingkat
pendapatan petani minapadi.
6. Keuntungan
Keuntungan merupakan selisih dari penerimaan usahatanidengankeseluruhanbiaya.
Keseluruhan biaya maksudnya adalah total biaya dari penjumlahan biaya yang
dibayarkan dan biaya yang diperhitungkan. Total biaya pada usahatani minapadi
perluas lahan adalah Rp 8.208.968 dan per hektar Rp29.093.022/Ha/MT. Sedangkan
total biaya pada usahatani padi konvensional perluas lahan adalah Rp 3.749.397 dan
per hektar Rp12.066.952/Ha/MT. Untuk menghitung keuntungan petani, maka
penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan. Rata-rata keuntungan
pada usaha tani mina padi per luas lahan permusim tanam adalah Rp 6.590.243 dan
per hektar Rp 14.327.702. Keuntungan usahatani padi konvensional per luas lahan
per musim tanam adalah Rp 4.358.498 dan per hektar adalah Rp 13.981.012.
7. erbandingan Pendapatan dan Keuntungan Usahatani Minapadi dengan Padi Konvensional di Nagari
Talang Maur Kecamatan Mungka Per Luas Lahan dan PerHektar Msuim Tanam Mei - Agustus 2016
No Uraian Minapadi
Luas Lahan Hektar Luas Lahan
1 Harga (Rp)
a. Padi 5.000
b. Ikan 17.000
2 Produksi (Kg)
a. Padi 1623
b. Ikan 295
3 Penerimaan (Rp) 13.127.842
4 Biaya Dibayarkan (Rp)
a. Bibit ikan 271.053
b. Pupuk 252.783
c. Pestisida 4.079
d. TKLK 413.000
e. Pakan Ikan 2.569.737
f. PBB 732
g. Panen padi 1.623.105
h. Panen ikan 87.658
i. Bagi hasil lahan 950.877
j. Bagi hasil ikan 106.932
Total (Rp) 6.279.955 22.357.198
5 Biaya Diperhitungkan (Rp)
5
a. Benih padi 27.042
b. TKDK 1.096.800
c. Penyusutan alat 126.879
d. Milik sendiri 678.947
Untuk menerapkan pola mina padi, maka jenis ikan yang paling banyak dipelihara,
ditanam dalam hal ini adalah ikan mas. Ikan ini kita tebarkan ke lahan persawahan setelah
4 hari penanaman padi. Untuk pemeliharaan yang bagus, maka kita menebarkan ikan
dengan ukuran yang sama.
Jika ikan yang kita tebarkan berukuran antara 2 – 3 cm, maka penebarannya adalah
sebanyak 2 – 3 ekor tiap meter persegi luas lahan. Tetapi untuk ikan ukuran 3 – 5 cm,
penebarannya sebanyak 1 – 2 ekor tiap meter perseginya. Sementara untuk menjaga
keberadaan dan pertumbuhan ikan, maka kita menambahkan makanan tambahan dari
dedak, yaitu gilingan lembut kulit padi sejumlah 2 sampai 4 kg setiap hari untuk setiap
hectare lahan mina padi.
6
Jika semua langkah telah kita lakukan, maka dalam waktu 30 sampai 40 hari kemudian
ikan kita sudah yang kita tebarkan, yang berukuran 2 sampai 3 cm sudah mencapai ukuran
3 – 5 cm, sementara yang berukuran 3 – 5 sudah mencapai ukuran sebesar 5 – 8 cm.
7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (Ketua) Muhammad Raihan Rizq
4 NIM/NIDN 1411600095
6 Email Raihanrizq308@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Surabaya AL-Muslim
Jurusan - - IPA
8
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Teknologi.
9
Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
4 NIM
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Tahun Masuk-Lulus
10
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM
Teknologi
()
11
Lampiran 3.
“Alat Pengepplongan Spons” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya
penelitian yang sudah diterima kekas negara.
Tanda tangan
12
Lampiran 4.
Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak Mitra danPelaksana
Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan ikatan usaha dalamwujud apapun juga.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpaada
unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Surabaya, ..................................
Yang menyatakan,
Materai 6000
Tanda tangan & Cap
(Nama Pemimpin Mitra)
13
14