OLEH
FITRIA ARIMURTI
NPM : 19070003
FITRIA ARIMURTI
NPM : 19070003
i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
FITRIA ARIMURTI
NPM : 19070003
Mengetahui ,
Ketua Prodi Teknologi Hasil Pertanian
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Dehasen
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “TEKNOLOGI PENGOLAHAN
JUS PAKCOY NANAS (PANAS) BERBASIS SAYUR PAKCOY
HIDROPONIK DI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP)
BENGKULU”, dapat diselesaikan dengan baik. Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Strata
Satu Program Studi Teknologi Hasil Pertanian di Universitas Dehasen Bengkulu.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa penghargaan dan terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Hesti Nur’aini, S.TP., MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Dehasen Bengkulu sekaligus dosen pembimbing Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
2. Ibu Andwini Prasetya, S.TP., M.Ling selaku Ketua Program Studi Teknologi
Hasil Pertanian Universitas Dehasen Bengkulu sekaligus dosen penguji II
Ujian Praktik Kerja Lapangan (PKL).
3. Ibu Hilda Meisya Arif, S.P., M.Si selaku dosen penguji I Ujian Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
4. Bapak Dr. Atekan, SP., M.Si selaku Plt. Kepala Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Bengkulu.
5. Ibu Dr. Shannora Yuliasari, S.TP., MP selaku Sub Koordinator Kerjasama dan
Pelayanan Pengkajian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Bengkulu.
6. Ibu Herlena Bidi Astuti, SP., MP selaku Tim Kerjasama Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu.
7. Ibu Lina Ivanti, S.TP selaku Pembimbing lapangan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu.
8. Seluruh Staf dan Karyawan BPTP Bengkulu beserta teman-teman yang turut
membantu berjalannya proses Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.
iv
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan PKL ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun demi perbaikan dimasa
yang akan datang dan penulis juga berharap semoga Laporan PKL ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Fitria Arimurti
NPM.19070003
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................1
1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan..................................................................2
1.3. Manfaat Praktik Kerja Lapangan................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hidroponik..................................................................................................4
2.2. Tanaman Pakcoy.........................................................................................5
2.3. Tanaman Nanas...........................................................................................8
2.4. Teknologi Pengolahan Jus Pakcoy Nanas (panas)....................................10
BAB III KEADAAN UMUM BPTP BENGKULU
3.1. Sejarah BPTP Bengkulu............................................................................11
3.2. Lokasi dan Tata Letak BPTP Bengkulu....................................................13
3.3. Struktur Organisasi....................................................................................15
3.4. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab..................................................15
3.5. Visi, Misi dan Tujuan BPTP Bengkulu.....................................................17
3.6. Ketenagakerjaan........................................................................................17
3.7. Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan......................................................18
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Bahan Baku Jus Pakcoy Nanas (panas).....................................................19
4.1.1. Kondisi Lahan.................................................................................22
4.1.2. Sistem Panen dan Penanganan Pasca Panen...................................23
vi
4.2. Proses Produksi Jus Pakcoy Nanas (panas)...............................................24
4.2.1. Peralatan Produksi Jus Pakcoy Nanas (panas)................................24
4.2.2. Tahapan Proses Produksi Jus Pakcoy Nanas (panas)......................25
4.3. Pengendalian Mutu....................................................................................26
4.3.1. Pengendalian Mutu Bahan Baku.....................................................26
4.3.2. Pengendalian Mutu Proses Produksi...............................................26
4.3.3. Pengendalian Mutu Hasil Akhir......................................................27
4.4. Pengemasan...............................................................................................28
4.5. Sanitasi......................................................................................................28
4.6. Penanganan Limbah..................................................................................30
4.7. Sistem Pemasaran......................................................................................31
4.7.1. Metode Pemasaran..........................................................................31
4.7.2. Sarana Transfortasi..........................................................................31
4.7.3. Konsumen........................................................................................31
BAB V TEKNOLOGI PENGOLAHAN JUS PAKCOY NANAS (PANAS)
BERBASIS SAYUR PAKCOY HIDROPONIK”
5.1. Karakteristik Bahan Baku Pakcoy Hidroponik.........................................32
5.2. Pengaruh Variasi Penambahan Pakcoy Terhadap Mutu Jus Pakcoy Nanas
(panas)......................................................................................................33
5.3. Uji Organoleptik Jus Pakcoy Nanas (panas).............................................34
5.4. Total Padatan Terlarut (TPT) Jus Pakcoy Nanas (panas)..........................38
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan.................................................................................................40
6.2. Saran...........................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................42
LAMPIRAN :
1. Surat Keterangan Telah Melaksanakan PKL
2. Daftar Hadir Kegiatan PKL
3. Dokumentasi
4. Jurnal Kegiatan PKL
5. Daftar Nilai
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hidroponik
Hidroponik berasal dari bahasa latin, hydro dan phonos. Hydro berarti air
dan phonos berarti kerja, sehingga hidroponik bisa diartikan bercocok tanam
dengan media tanam air. Tanaman hidroponik adalah teknik budidaya
tanaman (buah, sayur dan bunga) dengan memanfaatkan air dan tidak
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Jenis tanaman hidroponik akan
menghasilkan jenis tanaman yang bebas dari hama dan penyakit. Menanam
tanaman dengan sistem hidroponik merupakan suatu metoda yang ramah
lingkungan, karena dalam pembudidayaannya tidak perlu menggunakan
pestisida atau bahkan herbisida yang beracun. Meskipun sistem hidroponik
menggunakan air sebagai media tanamnya akan tetapi dalam praktiknya air
yang diperlukan dalam bercocok tanam tidaklah sebanyak seperti budidaya
dengan cara konvensional (Herwibowo dan Budiana, 2014).
Pada awalnya orang mulai menggunakan air sebagai media tanam
mencontoh tanaman air seperti kangkung, sehingga kita mengenal tanaman
hias yang ditanam dalam vas bunga atau botol berisi air. Pada perkembangan
selanjutnya orang mulai mencoba media tanam yang lain, kemudian
membandingkan keuntungan dan kerugiannya, sehingga selain media tanam
air (kultur air) dipakai juga media pasir (kultur pasir) dan bahan porus (kultur
agregat) seperti kerikil, pecahan genteng, pecahan batu bata, serbuk kayu,
arang sekam dan lain-lain. Dalam perawatannya juga tidak perlu dilakukan
penyiraman secara rutin, sehingga ini menjadi faktor mengapa hasil
tanamannya lebih aman dan sehat. Untuk menunjang hasil tanaman hidropnik
maka diperlukanlah nutrisi pendukung (Lingga, 2015).
5
Pakcoy merupakan jenis sayuran hijau yang masih satu golongan dengan
sawi. Pakcoy sering disebut dengan sawi sendok karena bentuknya yang
menyerupai sendok dan sering juga disebut dengan sawi manis atau sawi
daging karena pangkalnya yang lembut dan tebal seperti daging. Biasanya
pakcoy digunakan untuk bahan sup atau sebagai penghias makanan (Alviani,
2015).
Nanas merupakan tanaman yang memiliki aroma khas serta rasa yang
asam manis. Buah tersebut sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan
manusia, antara lain untuk industri pengolahan pangan, obat-obatan serta
kosmetik. Nanas merupakan buah yang kaya akan vitamin sehingga baik
untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Selain itu, nanas juga mudah diperoleh
dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Produk
minuman segar di Indonesia sangat banyak yang memanfatkan buah nanas
dengan berbagai macam produk, mulai dari yang cair, berkarbonasi hingga
yang instan (Sunarjono, 2014).
11
12
3.2. Lokasi dan Tata Letak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Bengkulu
3.5. Visi dan Misi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu
1. Visi
Pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern untuk Terwujudnya
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong.
2. Misi
1. Mewujudkan ketahanan pangan,
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian, serta
3. Meningkatkan kualitas SDM dan prasarana Kementerian Pertanian.
BPTP Bengkulu pada tahun 2021 didukung oleh 78 orang pegawai yang
terdiri dari 28 orang peneliti, 12 orang penyuluh, 2 calon peneliti, 1 orang
teknisi, 1 orang calon teknisi, 2 orang Pustakawan dan 35 orang staf
(administrasi, kebersihan, pengemudi dan keamanan). Sebaran keragaan PNS
dan daftar pejabat fungsional tertentu BPTP Bengkulu seperti pada tabel
Tabel 3.6.1. dan 3.6.2.
19
20
Tabel 4.d. Pakcoy ada akar dalam kemasan plastik di suhu 90C.
Sampel Bobot Pakcoy Per gram
Pakcoy Hari-0 Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-4 Hari-5
1 109 109 107 107 106 106
2 160 160 159 159 158 158
3 203 202 202 202 201 201
4 240 237 238 238 235 236
5 207 203 202 202 201 201
6 218 218 218 218 217 217
7 94 92 93 92 91 91
8 186 184 184 184 183 183
9 211 213 212 211 210 210
10 88 84 87 87 86 86
11 242 226 239 239 238 238
12 288 284 284 284 283 283
13 285 273 280 280 279 279
14 145 144 144 143 143 144
15 253 252 252 251 150 251
16 192 187 187 189 189 187
10 85 84 84 83 5,6
11 236 237 236 235 2,8
12 282 282 281 281 2,4
13 279 278 278 277 2,8
14 145 144 143 143 1,3
15 253 253 250 250 1,1
16 185 183 184 184 4,1
Bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan jus pakcoy nanas
yaitu sayur pakcoy, buah nanas, gula pasir, garam dan air. Sayur pakcoy yang
digunakan merupakan sayur pakcoy hidroponik yang diperoleh dari hasil
panen di rumah kaca gedung C BPTP Bengkulu. Adapun bahan tambahan
untuk pengolahan jus pakcoy nanas yaitu buah nanas, gula pasir, garam dan
air.
23
Pakcoy Nanas
Penyaringan
Pengemasan
Penyimpanan
4.4. Pengemasan
Pengemasan dapat mencegah kerusakan produk akibat pengaruh
lingkungan luar yaitu kerusakan mekanis, perubahan kadar air dan interaksi
oksigen. Jus yang diproduksi di Laboratorium Pasca Panen BPTP Bengkulu
dikemas menggunakan botol berbahan plastik dengan ukuran 250 ml. Jus
pakcoy nanas yang telah diolah, dikemas dengan botol kemudian diberi logo
dan selanjutnya disimpan di showcase atau lemari pendingin. Jika disimpan
didalam showcase suhu yang digunakan minimal 90C. Selama penyimpanan
showcase atau lemari pendingin tidak boleh mati, karena kalau showcase atau
lemari pendingin mati makan suhu dingin akan menurun dan itu dapat
mempengaruhi umur simpan jus.
4.5. Sanitasi
Sanitasi adalah sebuah perilaku yang disengaja untuk membudayakan
hidup dengan bersih dan bermaksud untuk mencegah manusia bersentuhan
secara langsung dengan bahan-bahan kotor dan berbahaya yang mana
29
perilaku ini menjadi usaha yang diharapkan bisa menjaga serta meningkatkan
kesehatan manusia. Jadi, dengan kata lain pengertian dari sanitasi ini
merupakan upaya yang dilakukan demi menjamin dan mewujudkan kondisi
yang sudah memenuhi syarat kesehatan (Purnawijayanti, 2011). Sanitasi yang
dilakukan yaitu sanitasi ruangan, sanitasi bahan baku, sanitasi peralatan
pengolahan dan sanitasi pekerja.
4.5.1. Sanitasi Ruangan
Sanitasi yang dilakukan di laboratorium pasca panen yaitu meja
praktikum selalu dilap dengan bersih, lantai di sapu dan di pel, semua
peralatan disusun rapi dan dilap agar tidak ada debu yang menempel.
Bak sampah diletakkan diluar ruang laboratorium agar aroma bau dari
sampah tidak tersebar didalam ruangan. Terdapat tempat meletakkan
sepatu diluar ruangan, karena pada saat masuk laboratorium alas kaki
dilepas.
4.5.2. Sanitasi Bahan Baku Jus Pakcoy Nanas (panas)
Sanitasi terhadap bahan baku yaitu pakcoy dan buah nanas yang
akan digunakan dalam pembuatan jus pakcoy harus dipastikan bebas
dari hama seperti kutu aphis dan ulat yang melekat pada daun pakcoy,
pakcoy tidak layu, pakcoy tidak koyak dan tidak kuning. Pada buah
nanas, buah nanas harus matang dengan sempurna agar rasanya
manis, nanas tidak busuk dan pada saat membeli buah nanas, lokasi
membelinya tidak boleh kotor dan buah nanas pilih buah nanas yang
diletakkan di meja bukan di lantai, hal tersebut dilakukan untuk
memastikan buah nanas tidak terkontaminasi dengan kotoran yang ada
disekitarnya.
Pada saat akan mengolah pakcoy, pakcoy terlebih dahulu dicuci
dengan air bersih/air matang untuk memastikan tidak ada kutu aphis
atau ulat yang menempel pada batang ataupun daun pakcoy. Begitu
pula dengan nanas setelah dikupas, dicuci dengan air garam, hal ini
bertujuan agar rasa gatal pada nanas berkurang dan debu atau kotoran
halus yang menepel pada nanas terbuang saat dicuci. Bahan baku yang
30
sudah dicuci diletakkan di tempat yang bersih dan jauh dari sumber
kotoran.
4.5.3. Sanitasi Peralatan Pengolahan
Sanitasi yang dilakukan pada peralatan pengolahan yaitu sebelum
digunakan peralatan harus bersih atau dicuci terlebih dahulu dengan
air bersih. Kemudian peralatan yang akan digunakan harus diletakkan
di tempat-tempat yang bersih dan jauh dari sumber kotoran . Adapun
botol yang digunakan pada saat pengemasan harus disterilisasikan
terlebih dahulu dengan uap air panas yang mendidih, caranya dengan
membalikkan botol dan membiarkan uap air panas masuk ke dalam
botol. Lakukan selama beberapa menit agar kuman yang menempel
pada bagian dalam botol mati. Pada saat selesai menggunakan
peralatan, peralatan harus segera dicuci dan diletakkan ditempat
semula dengan kondisi bersih.
4.5.4. Sanitasi Pekerja
Praktikan atau orang yang akan melakukan pengolahan jus pakcoy
harus berpakaian bersih, kemudian mencuci tangan sebelum
menyentuh bahan baku atau peralatan, menggunakan celemek pada
saat memulai pekerjaan di lab dan jika perlu harus menggunakan
masker.
4.7.3. Konsumen
Konsumen atau pelanggan jus pakcoy nanas yaitu karyawan dan
staf BPTP Bengkulu. Jus pakcoy nanas belum dijual ke luar lingkup
kantor sehingga konsumennya masih orang-orang dalam lingkup
BPTP Bengkulu.
BAB V
PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN PAKCOY TERHADAP
MUTU JUS PAKCOY NANAS (PANAS)
32
33
Tabel 5.2. Penampakan visual jus pakcoy nanas (jus panas) dengan variasi
penambahan sayur pakcoy 200 gram, 300 gram dan 500 gram.
Perbedaan 200 gram 300 gram 500 gram
Gambar
Pada table diatas dapat dilihat perbedaan jus pakcoy nanas dengan
pengaruh pembambahan pakcoy terhadap mutu jus pakcoy nanas. Semakin
sedikit pakcoy yang ditambahkan maka semakin cerah warna jus, begitu juga
34
sebaliknya semakin banyak pakcoy yang dipakai maka akan semakin gelap
warna jus. Jus yang memiliki komposisi yang sama antara pakcoy dan nanas
akan menghasilkan aroma yang lebih dominan ke aroma nanas, sedangkan jus
yang komposisi pakcoy lebih banyak daripada komposisi nanas akan
menghasilkan aroma pakcoy yang pekat.
Pengaruh variasi penambahan pakcoy terhadap mutu jus pakcoy nanas
yaitu dari jumlah jus yang didapat tiap sampel berbeda, warna, aroma, rasa
dan tekstur jus tiap sampel juda berbeda. Tetapi untuk ketahanan jus pakcoy
nanas tiap sampel dengan penambahan pakcoy yang berbeda umur simpan jus
sama yaitu selama 7 hari di suhu 90 C.
Jumlah 37 34 28 99
Rata-rata 3,7 3,4 2,8
Keterangan :
Sampel A = Penambahan pakcoy 200 gram
Sampel B = Penambahan pakcoy 300 gram
Sampel C = Penambahan pakcoy 500 gram
Kriteria penilaian :
1. Sangat tidak suka 4. Suka
2. Tidak suka 5. Sangat suka
3. Netral/biasa
Kesimpulan :
Dari table diatas dapat dilihat bahwa rata-rata panelis lebih
menyukai warna sampel A penambahan pakcoy 200 gram.
Kriteria penilaian :
1. Sangat tidak suka 4. Suka
2. Tidak suka 5. Sangat suka
3. Netral/biasa
Kesimpulan :
Dari table diatas dapat dilihat bahwa rata-rata panelis lebih
menyukai warna sampel B penambahan pakcoy 300 gram.
Dari tabel hasil uji organoleptik tersebut dapat diketahui bahwa dari segi
warna, rasa dan aroma panelis lebih menyukai sampel A dengan
penambahan pakcoy 200 gram, hal tersebut terjadi karena pakcoy dan nanas
yang digunakan seimbang. Dari segi tekstur atau kekentalan panelis lebih
menyukai sampel B dengan penambahan pakcoy 300 gram, hal tersebut
terjadi karena serat pakcoy yang memberi kesan lebih kental didalam jus.
dengan konsentrasi padatan terlarut (Brix). Uji Total Padatan Terlarut brix
menggunakan alat Refractometer sebanyak 3 kali dalam satu sampel. Dari uji
tersebut maka dari ketiga sampel diperoleh hasil pada table 5.4.
Tabel 5.4. Uji Total Padatan Terlarut (TPT) Jus Pakcoy Nanas.
Sampel Sampel A Sampel B Sampel C
Uji Perbandingan 2 : 2 Perbandingan 3 : 2 Perbandingan 5 : 2
Uji 1 14,5 14,1 12,6
Uji 2 14,4 13,5 12,5
Uji 3 14,4 13,4 12,3
Dari table 5.4. dapat dilihat sampel A adalah sampel yang paling tinggi total
padatan terlarutnya.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Teknologi pengolahan sayur hidroponik yang digunakan dalam
pembuatan jus pakcoy nanas yaitu mesin penghancur (blender), sterilisasi
peralatan pengolahan, thermometer digital saat pasteurisasi, sterilisasi
pengemasan dan Refractometer saat melakukan Total Padatan Terlarut
(TPT) jus pakcoy nanas.
2. Cara yang dilakukan dalam penanganan sayur pakcoy yaitu
penimbangan, pelabelan, pengemasan dan sebagian sayur pakcoy
langsung diolah menjadi jus pakcoy, kemudian disimpan didalam
showcase atau didalam lemari pendingin. Pengemasan pakcoy dilakukan
dengan kemasan yang berbeda-beda, yaitu pengemasan sayur pakcoy
dengan plastik wrap dan plastik biasa. Adapun sayur pakcoy yang sudah
diolah menjadi jus pakcoy nanas dikemas dengan botol ukuran 250 ml,
selanjutnya disimpan didalam showcase dengan suhu 90C dan dapat
bertahan selama 7 hari.
3. Pengaruh variasi penambahan pakcoy terhadap mutu jus pakcoy nanas
yaitu dari jumlah jus yang didapat tiap sampel berbeda, warna, aroma,
rasa dan tekstur jus tiap sampel juda berbeda. Tetapi untuk ketahanan jus
pakcoy nanas tiap sampel dengan penambahan pakcoy yang berbeda
umur simpan jus sama yaitu selama 7 hari di suhu 9 0 C. Kemudian dari
hasil uji organoleptik jus pakcoy nanas dengan pengaruh variasi
penambahan pakcoy terhadap mutu jus pakcoy nanas panelis lebih
menyukai jus pakcoy nanas sampel A dengan penambahan pakcoy 200
gram.
40
41
6.2. Saran
Pada penyimpanan sayur pakcoy, sayur yang lebih tahan lama umur
simpannya adalah sayur pakcoy yang ada akar dikemas dengan plastik biasa.
Tetapi, daun pada sayur pakcoy dengan kemasan ini lebih rentan busuk
karena butiran air diplastik jatuh kedasar plastik pada daun sehingga ada
genangan didaun yang menyebabkan daun mudah busuk. Sehingga
disarankan pada saat pengemasan sayur pakcoy yang ada akar dikemas
dengan plastik biasa diberi lobang agar butir-butir air tidak menggenang
didasar plastik. Pada penyimpanan jus pakcoy nanas sebaiknya disimpan pada
freezer agar ketahanan jus lebih lama. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pengamatan jus pakcoy nanas, kalau disimpan di showcase dengan suhu 90C
ketahan jus pakcoy nanas hanya bertahan selama 7 hari.
42
DAFTAR PUSTAKA
Herwibowo, Kunto dan Budiana. 2014. Hidroponik Sayuran untuk Hobi dan
Bisnis. Penebar Swadaya, Jakarta Timur. 132 hal
Rahmat, F dan H. Fitri. 2007. Budidaya dan Pasca Panen Nanas. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian, Kalimantan Timur, 21 hal
Lampiran 3. Dokumentasi
HARI/TANGGAL KEGIATAN
Senin, Mencari literature di Perpustakaan.
2 Agustus 2021
Selasa, Pengenalan lingkungan dan pengamatan tanaman
3 Agustus 2021 gedung C.
Rabu, Perbaikan proposal dan mencari materi pengolahan
4 Agustus 2021 sayur hidroponik pakcoy.
Kamis, Panen, pengemasan dan penjualan sayur pakcoy.
5 Agustus 2021
Jumat, 1. Pembuatan jus pakcoy nanas dengan perbandingan
6 Agustus 2021 1:1, 2:1 dan 1:2.
2. Pengemasan pakcoy dengan plastik wrap, plastik
biasa dan pakcoy curah.
3. Pengamatan sayur pakcoy.
Senin, 1. Panen pakcoy dan pengamatan rasa jus pakcoy
52
nanas.
9 Agustus 2021 2. Pengemasan pakcoy dan pemberian sampel pada
masing-masing plastik.
3. Pengamatan sayur pakcoy.
Selasa, 1. Pembuatan jus pakcoy nanas dengan perbandingan
10 Agustus 2021 2:2.
2. Praktikum membuat bentol bakso ayam.
3. Pengamatan sayur pakcoy.
Rabu, Pengamatan sayur pakcoy.
11 Agustus 2021
Kamis, Kebersihan Laboratorium Pasca Panen dan
12 Agustus 2021 pengamatan sayur pakcoy.
Jumat, 1. Pembuatan jus pakcoy kalamansi.
13 Agustus 2021 2. Pengamatan jus pakcoy nanas.
3. Pengemasan ayam ungkep.
4. Pengamatan sayur pakcoy.
Senin, Pengamatan jus pakcoy nanas dan uji organoleptik
16 Agustus 2021 telur itik asin.
Selasa, 1. Pembuatan nutrisi A dan nutrisi B untuk sayur
17 Agustus 2021 hidroponik.
2. Pengamatan Jus pakcoy nanas.
3. Pengamatan sayur pakcoy.
Rabu, Pembuatan jus pakcoy kalamansi dengan perbandingan
18 Agustus 2021 5 : 1.
Kamis, 1. Pengamatan sayur pakcoy.
19 Agustus 2021 2. Pengamatan Jus pakcoy nanas dan pakcoy
kalamansi.
Jumat, Ungkep ayam KUB
20 Agustus 2021
Senin, Pembuatan jus pakcoy nanas variasi penambahan
pakcoy 200 gram, 300 gram dan 500 gram.
53
23 Agustus 2021
Selasa, 1. Uji Total Padatan Terlarut (TPT) jus pakcoy nanas
24 Agustus 2021 variasi penambahan pakcoy 200 gram, 300 gram
dan 500 gram.
2. Pemberian label pada kemasan jus pakcoy nanas.
Rabu, 1. Pembuatan bumbu ayam ungkep.
25 Agustus 2021 2. Pembuatan Laporan
Kamis, 1. Uji organoleptik ayam ungkep.
26 Agustus 2021 2. Uji organoleptik jus pakcoy nanas variasi
penambahan pakcoy 200 gram, 300 gram dan 500
gram.
Jumat, 1. Pembuatan bumbu ayam Ungkep.
27 Agustus 2021 2. Pembuatan laporan.
Senin, Pembuatan laporan.
30 Agustus 2021
Selasa, 1. Pembuatan laporan.
31 Agustus 2021 2. Uji organoleptik telur asin itik.
Rabu, Pembuatan laporan.
1 September 2021
Kamis, Pembuatan laporan.
2 September 2021
Jumat, Revisi laporan.
3 September 2021