Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

BUDIDAYA TANAMAN DAUN SIRIH DAN


TANAMAN JERUK’’
”Piper Betle Dan Citrus Aurantiifolia”

DI DESA BANGKALALOE
KECAMATAN BONTORAMBA KABUPATEN JENEPONTO

oleh :
RIFKA NUR FAKHIRA

SMK NEGERI 6 JENEPONTO


Tahun Pelajaran 2021/2022
i

RIWAYAT PENULIS
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksakan Desa
Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten
Jeneponto oleh Rifka Nurfakhira yang lahir di Jeneponto
tanggal 08 Maret 2004 Riwayat Pendidikan SDN 17
Pokobulo lulus Tahun 2016 SMP 1 Bontoramba Lulus
Tahun 2019.
ii

PENGESAHAN

LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
"BUDIDAYA TANAMAN DAUN SIRIH DAN TANAMAN JERUK "
‘’piper betle dan citrus aurantiifolia’’

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Setelah Pelaksanakan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

RIFKA NUR FAKHIRA

Pembimbing I, Pembimbing II,

ROSNIATI, S.Pd MIRAWATI, S.Pd


NIP.19780520 201001 2 016
Mengetahui,
Kepala UPT SMK Negeri 6 Jeneponto,

ORBAN, S. Pd., M. Pd.


NIP. 19711204 199512 1 001
iii

PENGESAHAN PENGUJI

LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
“BUDIDAYA TANAMAN SIRIH DAN TANAMAN JERUK”

Oleh :
RIFKA NUR FAKHIRA
Telah Dipertanggungjawabkan Di Dalam Sidang Laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) Pada Tanggal : ../../2021

Tim Penguji :

1. ROSNIATI, S. Pd ( ............................................. )
NIP.19780520 201001 2 016

2. NURAHMI, S. Pd ( ............................................. )

3. ……………………………….. ( ............................................. )
NIP.
Jenponto, …./…./2021
Kepala Program Keahlian
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

HERY IRAWAN, S. Pd., Gr


NIP. 19890310 201708 1 001
iv

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga Penulis
dapat menyusun dan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sampai selesai. Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini disusun mengenai Komoditas tanaman daun sirih dan jeruk purut.
Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh SMK
Negeri 6 jeneponto sebagai sekolah yang berkejuruan Agribisnis Tanaman Pangan Dan
Hortikultura, yaitu dengan mewajibkan siswa dan siswinya untuk melaksanakan Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan, yang ditujukan pada perusahaan atau Industri terkait mengenai
Dunia Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura.
Melalui Praktik Kerja Lapangan juga dapat mendorong dan menumbuhkan sikap serta
mental positif yang terarah dalam dunia usaha dan dunia industri, yang meliputi perubahan
pengetahuan, keterampilan, prilaku yang baik dan rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
disekitarnya.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tersusun karena adanya bimbingan dari berbaga
pihak, Oleh karena itu penulis ucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Bapak Orban, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Jeneponto;
2. Bapak Hery Irawan, S. Pd selaku Ketua Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi
Tanaman,;
3. Ibu Rosniati, S.Pd dan Nurlaela, SP selaku Pembimbing lapangan yang telah memberikan
bimbingan, ilmu, waktu dan tenaganya sehingga penulis dapat menyusun pelaporan
dengan sebaik-baiknya;
4. Orang tua, kakak, serta semua keluarga besar yang telah memberikan Do’a dan dukungan
yang sangat membantu Penulis saat pelaksanaan PKL hingga semua berjalan dengan
lancar;
Penulis sangat menyadari bahwa dalam perumusan Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) ini masih jauh dari kesempurnaan, Semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini bisa
dijadikan bahan pembelajaran untuk siswa dan siswi SMK Bina Bangsa pada pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan yang akan datang.
v

DAFTAR ISI
HALAMAN

PENGESAHAN .................................................................................................................. i
PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................................... 2
D. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................................................................. 2
BAB II GAMBARAN UMUM DU/DI
A. Sejarah Perkembangan Desa Bangkalaloe............................................................... 3
B. Demografi Desa Bangakalaloe ................................................................................ 4
C. Struktur Organisasi Desa Bangakalaloe .................................................................. 5
BAB III PELAKSANAAN PKL
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................................................. 6
B. Kegiatan yang dilaksanakan .................................................................................... 6
C. Masalah yang dihadapi dan pemecahannya ............................................................. 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ......................................................................................................................... 7
B. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 8
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................................ 13
B. Saran ....................................................................................................................... 13
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 14
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 15
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era perkembangan kreatifitas tanpa batas, membuat kebanyakan dari manusia
berkreasi dengan sesuatu yang tidak terfikirkan sebelumnya. Hal ini pun juga berlaku bagi
para pecinta tanaman hias yang ingin membuat kreatifitas dibidang tanaman bunga yang
semakin hari semakin banyak saja dinikmati. Era pandemic Covid-19 membuat kebanyakan
orang berada di rumah dan menikmati merawat tanaman-tanaman hias. Terlebih lagi ternyata
banyak bahan-bahan disekitar lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi pot bunga
ataupun aksesoris tambahan untuk merawat bunga kesayangan. Untuk itu berbagai bahan-
bahan alam dapat dikreasikan dengan bunga kesayangan, sebagai contoh sabut kelapa yang di
bentuk sedemikian rupa agar bisa menjadi wadah tanam untuk tanaman hias. Karena ternyata,
kelebihan dari sabut kelapa ini bisa membuat kandungan air dapat disimpan lebih lama bila
dibandingkan dengan media tanam tanah.Lain hanya pula dengan mebuat tanaman hias yang
lebih simple lagi dibandingkan hanya menanam dengan proses generative atau tanam melalui
biji. Untuk itu perlu diperhatikan metode tanam yang lebih cepat seperti mencngkok atau
menempel yang dikombinaksikan nantinya dengan media tanam yang kreatif.
Tanaman merupakan bahan pokok untuk melakukan kegiatan dalam bidang pertanian.
Bidang pertanian sendiri cukup luas yaitu mencakup perikanan, kehutanan, perkebunan, dan
peternakan sehingga negara Indonesia disebut sebagai Negara matime karena memang
mayoritas masyarakat Indonesia bekerja di bidang pertanian. Sedangkan dalam arti yang
sempit pertanian adalah kegiatan bercocok, tanam, membudidayakan, dan merawat tanaman
dengan tujuan memperoleh keuntungan komersial dari produk tanaman tersebut.
Perbanyakan tanaman merupakan serangkaian kegiatan yang diperlukan untuk
menyediakan materi tanaman baik untuk kegiatan penelitian maupun program penanaman
secara luas. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara vegetatif, untuk memperoleh bibit yang
unggul sebaiknya perbanyakan dilakukan dengan cara pembiakan vegetatif. Hal ini
disebabkan pada pembiakan vegetatif akan diperoleh hasil yang mewarisi seluruh sifat induk
tanaman.
Bermacam-macam cara pembiakan tanaman secara vegetatif diantaranya adalah
memperbanyakan tanaman dengan cara mencangkok, menyetek dan sebagainya. Adapun
mencangkok merupakan salah satu perkembangbiakan secara vegetatif yang sudah terkenal di
wilayah Indonesia, dan mencangkok adalah cara memperbanyak tanaman di mana
2

pembentukan akar pada calon tanaman baru terjadi ketika masih melekat pada tanaman
induknya. Sedangkan menyetek adalah salah satu cara pembiakan tanaman secara vegetatif
buatan yang memperlakukan beberapa bagian dari tanaman seperti akar, batang, daun dan
tunas dengan maksud agar organ-organ tersebut membentuk akar yang selanjutnya menjadi
tanaman baru yang sempurna. Menyetek bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang
sempurna dengan akar, batang dan daun dalam waktu relatif singkat serta memiliki sifat yang
serupa dari induknya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses budidaya tanaman daun sirih dan tanaman jeruk limau ?
2. Bagaimana proses budidaya tanaman jeruk limau menggunakan metode
mencangkok ?
3. Mengetahui manfaat dari tanaman daun sirih dan tanaman jeruk limau

C. Tujuan
1. Mengetahui proses budidaya tanaman daun sirih
2. Mengetahui proses budidaya tanaman jeruk limau menggunakan metode mencangkok
3. Mengetahui manfaat dari tanaman daun sirih dan tanaman jeruk limau

D. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)


a. Manfaat Bagi Siswa
1) Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang profesional
2) Mengenalkan siswa-siswi atau calon pekerja pada pekerjaan lapangan
3) Menambah pengalaman bekerja
4) Menambah ilmu, terlebih ilmu yang tidak didapatkan di sekolah 
5) Melatih siswa untuk menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam
pekerjaan
b. Manfaat Bagi Sekolah
1) Dapat menyesuaikan program pendidikan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja
2) Tujuan pendidikan tercapai, serta kredibilitas sekolah
3

BAB II
GAMBARAN UMUM DU/DI

A. Sejarah atau Profil dan Perkembangan Desa Bangkalaloe


Pada tahun 1983 terjadi pemekaran berbagai desa wilayah di kabuputen Jeneponto
termasuk lingkungan pokobulo yang ikut memisahkan diri dari Dean Balumbungan
menjadi desa persiapan dengan nama Bangkalaloe. Pokobulo dan Bangkalaloe adalah
sebuah wilayah kecil yang tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya.
Kampung Pokobulo diawali dengan sebuah cerita rakyat masa lalu, sebuah
legenda secara turun temurun dan dipercaya masyarakat Desa Bangkalaloe sebagai cikal
bakal penamaan Pokobulo, dan sama halnya juga Desa Bungkalaloe yang diambil dari
nama To'do Bangkala.
Pada tahun 1986 Bungkalaloe resmi jadi Desa definitif berdasarkan SK Buputi
Jeneponto kala itu dan Pokobulo menjadi salah satu dan 2 dusun yang ada. Desa ini
sebelumnya berada di bawah pemerintahan Bori Bulumbungan. Bangkalaloe merupakan
tanah adat dari kerajaan Binamu yang cukup dikenal dengan nama To'do Bangkalaloe.
Desa Bangkalaloe adalah sebuah desa kecil yang berada di Kecamatan Bontoramba
dengan jumlah penduduk sebanyak 314 jiwa dengan 836 kepala keluarga. Desa
Bangkalaloe ini dikenal dengan julukan Julu' Bonitta.
Awal terbentuknya Desa Bangkalaloe hingga sekarang sudah mengalami tiga kali
pergantian pemerintahan, yang pertama Zainuddin Nudju, kedua Sujaris Laho, dan yang
ketiga kepemimpinan yang sakarang dipimpin oleh Hj.St. Syamsiah Saad, S.Pd. Hingga
pada tahun 2016 Bangkalaloe mulai bangkit ditandai dengan berdirinya Hj.St.Syamsiah
Saad sebagai kepala Desa Bangkalaloe, desa dengan di bawah kepemimpinan yang baru,
Hj.St. Syamsiah Saad, S.Pd. bangkit dengan mengedepankan transparansi pengelolaan
desa menuju ke tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, dan kini Bangkalaloe
pelan tapi pasti penataan dan perwajahannya indah, dan kini Bangkalaloe mengembalikan
nama besarnya sebagai desa terbersih seperti yang diraihnya pada tahun 80-an silam
sebagai juara desa tingkat nasional. Meski desa ini sebagian penduduknya bermata
pencarian sebagai petani, namun desa ini sangat dikenal sebagai Desa Pendidikan dan ini
bisa dilihat dari jumlah guru sebanyak 117 guru yang mengabdi di desa ini.
"Burung Emas" adalah lambung dari Desa Bangkalaloe dan merupakan sejarah
dari cerita masa lalu yang mengisahkan tentang awal mula, keyakinan (Spiritual
kesejahteraan, kemakmuran sustu tempat atau peradahan yang kita sebut
4

BANGKALALOE dan menjadi bagian penting terbentuknya kerajaan BINAMU


(Jeneponto) Desa Bangkalaloe memiliki fasilitas sekolah yang memadai, dimulai dari
tingkat pra sekolah hingga sekolah-sekolah lanjutan atas lainnya.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah desa dengan pemerintah
Kabupaten Jeneponto serta masyarakat Desa Bangkalaloe tidak ada kata yang tidak
mungkin, dengan sebuah tekad yang besar Desa Bangkalaloe siap berdiri sebagai Desa
mandiri dengan keridhaan sang khalik, “Bangkalaloe Risen from The Past”.

B. Demografi Desa Bangkalaloe


Secara administratif Desa Bangkalaloe dibagi menjadi tiga dusun yakni, Dusun
Pokobulo, Dusun Linrungloe, dan Dusun Joko. Desa Bangkalaloe adalah desa yang
berada di sebelah barat dari Kelurahan Bontoramba, dan Desa Bangkalaloe berada di
wilayah Kecamatan Bontoramba yang berdekatan dengan Kecamatan Tamalatea. Desa
Bangkalaloe berada di daratan perbukitan dan pesisir yang berjarak 12 km dari kota
Kabupaten dan 5 km dari kota Kecamatan, serta 90 km dari pusat pemerintahan Sulawesi
Selatan.
Batas-batas wilayah administratif pemerintahan Desa Bangkalaloe adalah:
1. Sebelah Utara : Desa Datara
2. Sebelah Timur : Desa Jombe
3. Sebelah Selatan : Desa Balumbungan
4. Sebelah Barat : Kelurahan Bontoramba
Topografi dan Kontur alam atau tanah adalah perbukitan, pertanian, perkebunan,
pertambangan, peternakan, dan semua itu merupakan sektor unggulan Desa Bangkalaloe.
600 hektar menjadi area pertanian yang sebagian besar berada di area perbukitan,
sepanjang sungai yang mengalir sepanjang kurang lebih 8 km sebagai sumber mata air.
Desa ini berada pada iklim tropis, serta berada di ketinggian 190m dpl, dan kondisi curah
hujan di Desa Bangkalaloe masih rendah.
5

C. Struktur Organisasi Desa Bangkalaloe


Gambar Struktur Organisasi Desa Bangkalaloe

KEPALA DESA
BANGKALALOE

KASI
PEMERINTAHA KEPALA SEKERTARIS
DUSUN POKOBULO

KAUR
KASI KEPALA TATA USAHA
KESEJAHTERAA DUSUN LINRUNGLOE

KAUR
KASI KEPALA KEUANGAN
PELAYANAN DUSUN JOKO
KAUR
PERENCANAAN
6

BAB III
PELAKSANAAN PKL

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan praktik Kerja Lapangan (PKL)


Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) dimulai pada tanggal 04
Oktober sampai 06 November yang bertempat di SMK 6 Jeneponto, Desa Bangkalaloe,
Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto.

B. Kegiatan yang Dilaksanakan


Kegiatan yang dilaksanakan di SMK 6 Jeneponto, Desa Kareloe, Bontoramba yaitu:
1) Penyiapan lahan
2) Penyiapan Media
3) Penanaman daun sirih dan tanaman jeruk limau
4) Pemeliharaan
a) Penyiraman
b) Pemeliharaan
c) Pengamatan

C. Masalah yang Dihadapi Selama praktik kerja lapangan (PKL) dan Pemecahannya

1. Masalah:
a. Kesulitan mencari bibit daun sirih dan bibit jeruk limao
b. Tanaman daun sirih mudah layu
c. Saat mencangkok susah mencari ranting yang akan di cangkok karena pohonnya
berduru
2. Solusi :
a. Membuat jadwal penyiraman
b. Memilah ranting jangan terlalu muda agar tidak keluar akar
7

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
Tabel Hasil Kegiatan dan Pengamatan

No. Hari Kegiatan Keterangan


Melakukan peninjauan yang Mencari tau apa saja yang dibutuhkan
1. 1
akan di laksanakan dalam melakukan pengamatan
Mencari dari bahan dan tamanan yang
2. 2 Menyediakan bahan
akan di cangkok
Mengupas kulit kelapa merupakan
3. 3 Mengupas kulit kelapa bahan yang dibutuhkan untuk
mencangkok
Melakukan perendaman sabut kelapa
4. 4 Merindam sabut kelapa
selama 2 hari
Mengganti air rendaman Mengganti rendaman air kelapaagar
5. 5
sabut kelapa tidak berbau
Memilih batang yang akan Memilih batang yang tidak terlalu muda
6. 6
di cangkok dan tidak tua untuk di cangkok.
mengukur batang yang akan Ukuran cangkokan memiliki ukuran
7. 7
di cangkok 10cm
Menyediakan sarana Menyiapkan bahan seperti tanah, sabut
8. 8
pendangkokan kelapa, tali rapia, dan plastik
Mengambil sejumput tanah kemudian
diletakkan di sabut kelapa lalu di
tempelkan pada batang yang telah di
9. 9 Melakukan pencangkokan
kupas untuk melakukan pencangkokan
dan di bungkus plastik serta di ikatkan
dengan tali rapia
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
10. 10 penyiraman pada tumbuhan
daun sirih
yang dicangkok
11. 11 Membuat laporan
Menyediakan pot, tanah, sekam, dan
12. 12 Menyediakan sarana tanam
turus
Melakukan penanaman bibit daun sirih
Melakukan penanaman bibit
13. 13 dengan menggunakan media tanam yang
daun sirih
telah disiapkan
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
14. 14 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
15. 15 Membuat laporan
16. 16 Melakukan pengecekan dan Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan melihat pertumbuhannya.
8

tanaman daun sirih


Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
17. 17 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
18. 18 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
19. 19 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
20. 20 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
21. 21 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
22. 22 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
23. 23 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
24. 24 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
25. 25 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
26. 26 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
27. 27 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
Melakukan pengecekan dan
Melakukan penyiraman pada tumbuhan
penyiraman pada tumbuhan
28. 28 daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
29. 29 Melakukan pengecekan dan Melakukan penyiraman pada tumbuhan
9

penyiraman pada tumbuhan


daun sirih dan tanaman daun sirih. Serta
yang di cangkok dan
melihat pertumbuhannya.
tanaman daun sirih
30. 30 Membuat laporan

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Proses Budidaya Tanaman Daun Sirih
a. Ciri Morfologi Sirih
Pohon sirih memiliki ciri atau karakteristik morfologi yang di uraikan sebagai berikut:
1) Akar
Morfologi pertama yang akan kita bahas ialah akar sirih. Tanaman sirih
mempunyai definisi akar tunggang dan bentuknya bulat lonjong serta berwarna
coklat kekuningan. Jenis akar ini tumbuh dengan cara merambat atau merayap.
Selain itu, akar juga memiliki banyak tunas baru yang akan muncul di bagian
akar.
2) Batang
Pengertian batang tanaman sirih berbentuk bundar memanjang. Batangnya bisa
mencapai ketinggian sekitar 5 hingga 15 meter dan tumbuh sangat menyebar.
Batang memiliki ruas-ruas dan sulur dengan jarak antara 5 hingga 10 cm. Sulur
nantinya bisa digunakan untuk lokasi baru pertumbuhan kecambah tanaman sirih
ini. Struktur batang memiliki warna kecoklatan hingga kehijauan.
3) Daun
Daun tanaman sirih mempunyai bentuk oval atau bulat telur. Daun berwarna hijau
muda hingga hijau tua dan lebarnya sekitar 2 sampai dengan 1 cm dengan
panjang antara 5 sampai 15 cm. Permukaan tanaman sirih daun di bagian
bawahnya berwarna putih. Bentuk daun selain oval juga bisa terlihat seperti
jantung.
4) Bunga
Tanaman sirih memiliki jenis bunga majemuk. Bunga jantan pada tanaman sirih
memiliki biji- bijian yang disebut panjang gagang. Panjang gagang sendiri artinya
yaitu bunga berukuran sekitar 1,5 sampai 3 cm dan ukuran benang sarinya lebih
pendek. Selain itu kepala bunga betina pada sirih memiliki pegangan yang cukup
panjang jika dibandingkan kepala bunga jantan. Panjang kepala bunga betina
yaitu sekitar 2,5 sampai 6 cm.
5) Buah
Arti buah pada tanaman sirih memiliki bentuk seperti telur dan ukurannya kecil-
kecil. Pada bagian ujungnya botak dan terlihat memiliki warna abu- abu sampai
hitam. Selain itu, pada bagian dalam dari buah terdapat biji dengan bentuk bulat
pipih dan berwarna hitam. Setiap 1 buah berisi sekiar 10 sampai 20 biji.  

b. Manfaat Sirih
Tanaman sirih selain bisa digunakan untuk tanaman hias juga memiliki beragam
manfaat diantaranya yaitu :
1) Menurunkan gula darah
Penderita diabetes yang baru didiagnosis dapat mencegah penyakit tersebut
dengan mengkonsumsi daun sirih. Hal ini di karenakan daun sirih bermanfaat
untuk menurunkan gula darah pada tubuh. Caranya yaitu rebus daun sirih dan
10

minum air rebusan ketika sudah dingin. Ramuan ini di percaya bisa membantu
proses penurunkan kadar gula darah yang tinggi.
2) Menghambat karies gigi
Karies gigi merupakan kerusakan jaringan permukaan gigi yang bisa merambat ke
bagian pulpa dan membuat gigi mudah keropos. Untuk mengatasi masalah ini
maka kita bisa memanfaatkan duan sirih untuk dikonsumsi agar bisa menjaga
kesehatan gigi. Hal ini karena sirih memiliki kandungan flavonoid, mineral,
alkanoid dan serat yang bagus untuk kesehatan gigi.
3) Mengobati iritasi mata
Iritasi pada mata tentunya akan mengganggu penglihatan kita. Sehingga untuk
mengatasi masalah ini kita tidak perlu panik karena dengan cara alami yaitu
menggunakan daun sirih dapat meringankan iritasi mata.
4) Menurunkan berat badan
Daun sirih bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan mempercepat proses
metabolism tubuh. rebusan daun sirih ini juga berguna untu menghilangkan racun
dalam tubuh dan menurunkan kadar air yang berlebih. Sehingga dengan
mengkonsumsi daun sirih dan olahraga secara teratur bisa memperlancarkan
program diet.

c. Cara Budidaya Sirih


Budidaya tanaman sirih bisa dilakukan melalui beberapa langkah dibawah ini :
1) Persiapan media tanam
Lahan pertanian untuk penanaman pohon siirh usahakan berada di daerah dataran
tinggi dengan ketinggian diatas 300 mdpl. Tanah yang dibutuhkan yaitu bertekstur
lumpung liat berpasir.
2) Pemilihan benih
Benih sirih harus di pilih sebagus mungkin. Benih yang baik memiliki crri bahwa
sirih memiliki pertumbuhan yang cepat, daun berukuran lebar dan besar, tidak ada
hama, tidak cacat, serta mempunyai tunas yang banyak.
3) Proses penanaman daun sirih
Penanaman daun sirih dilakukan pada bagian ujung daun sekitar 40 hingga 50 cm.
Agar tanaman kuat maka perlu disiapkan sandaran untuk memperkuat batang.
Salah satu yang bisa digunakan untuk memperkuat tanaman yaitu menggunakan
pohon tanaman lain seperti kapuk, kelor, dan gamal sebagai sandaran pohon sirih.
4) Proses perawatan
Perawatan yang perlu dilakukan pada tanaman sirih yaitu memberikan cahaya
matahari secara langsung kepada pohon sirih. Oleh karena itu tempatkan sirih di
wilayah yang terbuka agar terpapar langsung oleh matahari dan lakukan pula
penyiraman pada tumbuhan siirh agar selalu subur.
5) Panen
Daun sirih bisa di panen ketika pohon sudah berusia sekitar 1 tahun. Gunakan
pisau tajam atau gunting untuk memetik daun ini dan pastikan agar tidak merusak
tanaman.

2. Proses Tanaman Jeruk Limau


a. Media Tanam Jeruk Limau
Langkah dalam cara menanam jeruk limau yaitu menyiapkan media tanam.
Tentunya sebelum menyiapkan media tanam anda juga perlu memilih lokasi tanam.
Dan berikut penjelasan singkatnya :
11

1) Perhatikan lokasi tanam yang akan anda pilih, pastikan lokasi dekat dengan
sumber air dan terkena matahari secara langsung.
2) Pastikan juga lokasi jauh dari polusi udara seperti asap kendaraan ataupun asap
dapur.
3) Bersihkan lokasi dari rumput ataupun batuan kecil jika anda ingin menanamnya
di lahan secara langsung.
4) Adapun media lain, anda bisa menanam jeruk limau di dalam pot. Tentunya pot
yang harus anda sediakan merupakan pot dengan ukuran agak besar dengan
diameter kurang lebih 30cm.
5) Campurkan tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 2: 1: 1 dan
masukkan ke dalam pot. Sisakan ruang kosong di atas dengan ketinggian 5
hingga 10 cm untuk menjaga agar tanah pada media tidak tumpah.
6) Biarkan media selama 2 hingga 3 hari dan letakkan pada sinar matahari secara
langsung, jangan lupa untuk menjaga kelembabannya dengan menyiramnya.
7) Sedangkan jika anda ingin menanam secara langsung, siapkan lubang tanam pada
tanah dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm menggunakan sekop.
8) Campurkan pupuk kandang ataupun kompos dan kompos untuk menutup lubang
tanam nantinya.
9) Sebelumnya, biarkan lubang tanam selama 3 hari untuk membersihkan lubang
dari bakteri.
10) Pasanglah penyangga atau ajir dari bambu ataupun kayu yang dibelah menjadi
beberapa bagian dan di tancapka ke dalam pot ataupun lahan tanam dengan
panjang 30 hingga 40 cm. ini bertujuan untuk menyangga tanaman jeruk limau
saat masih bibit agar dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.

b. Manfaat Jeruk Limau


Menurut sejumlah penelitian, ada beberapa manfaat jeruk limau yang menarik
untuk diketahui, di antaranya:
1) Menjaga kesehatan jantung
Air perasan jeruk limau bisa membantu menjaga kesehatan jantung karena
kandungan magnesium dan kalium yang dimilikinya. Kalium bisa membantu
menstabilkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol di dalam pembuluh
darah, dan memperlancar peredaran darah. Dengan begitu, risiko stroke dan
serangan jantung, dan gangguan jantung lainnya akan menurun.
2) Membantu menurunkan berat badan
Salah satu manfaat jeruk limau yang paling dicari adalah membantu menurunkan
berat badan. Asam sitrat yang terdapat di dalam jeruk limau bisa membantu
meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar lebih banyak kalori. Namun,
manfaat jeruk limau tidak akan terlalu signifikan jika tidak diimbangi dengan
olahraga secara rutin setiap hari.
3) Melawan bakteri penyebab infeksi
Bakteri penyebab kolera dapat masuk melalui makanan dan bisa menyebabkan
keracunan jika makanan tersebut dikonsumsi. Manfaat jeruk limau juga dapat
melawan salah satu jenis bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan
yaitu bakteri E.coli. Selain itu, jeruk limau juga bisa meningkatkan sistem
imunitas tubuh untuk melawan infeksi, baik karena virus maupun bakteri.
12

4) Menjaga fungsi saraf dan mencegah kanker


Tidak hanya mengandung vitamin, jeruk limau juga mengandung mineral yang
berperan penting bagi tubuh. Jeruk limau mengandung kalium yang berguna
untuk menjaga tekanan darah dan fungsi saraf. Sementara itu, kandungan
antioksidan di dalam jeruk limau bisa membantu memperbaiki sel-sel yang rusak,
sekaligus mencegah penyakit kanker.
5) Meredakan rasa sakit pada penderita anemia
Jeruk limau bisa digunakan untuk membantu mengatasi penyakit anemia,
khususnya anemia sel sabit. Pada kondisi ini, sumsum tulang belakang justru
menghasilkan sel darah merah yang berbentuk sabit dan cacat. Hal ini dapat
menyebabkan kelelahan yang kronis, serta rasa sakit terus menerus. Manfaat
jeruk limau dipercaya dapat menurunkan rasa sakit tersebut.

c. Teknik mencangkok tenaman jeruk limau


Teknik mencangkok tenaman jeruk limau sebagai berikut :
1. Siapkan media tanam. Campur tanah dengan pupuk kompos/ pupuk kandang
dengan rasio 1 : 1. Sisihkan.
2. Buat sayatan pada batang jeruk yang anda kehendaki. Untuk saytaan atas,
lakukan tepat pada ruas ranting, dan sayatan bawah di bekas tangkai daun
menempel, kurang lebih 7cm jauhnya dari sayatan atas. Sayatan kulit dibuat
dengan bentuk melingkar. Lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak jaringan
kayu.
3. Kelupas kulit kayu yang dihasilkan dari sayatan yang sudah dibuat. Proses ini
bertujuan memutus jalannya sari-sari makanan dari daun ke bagian lainnya. Sari
makanan yang bertumpuk di sekitar sayatan atas akan merangsang pertumbuhan
akar.
4. Bersihkan kambium yang melekat pada batang yang sudah dikelupas kulitnya.
Harus benar-benar bersih, karena cambium merupakan zat yang membentuk
jaringan kulit dan hal tersebut berpotensi mengganggu proses pencangkokan.
Pengerokan cambium bisa anda lakukan dengan menggunakan pisau yang
sebelumnya sudah disterilkan menggunakan alcohol. Lakukan perlahan agar tidak
merusak batang. Kemudian, tunggu hingga beberapa jam hingga batang yang
sudah dikerok mengering permukaannya.
5. Basahi tanah, lalu bungkus batang yang sudah dikelupas dengan menggunakan
media tanam dan media cangkok. Pilih media cangkok yang mudah anda temukan
di sekitar anda. Lalu ikat menggunakan tali rafia.
6. Untuk mengurangi penguapan yang terjadi pada batang jeruk yang anda cangkok,
kurangi daun yang tumbuh pada batang dengan cara memangkasnya.
13

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Proses budidaya tanaman daun sirih menggunakan teknik turus dan tanaman jeruk
limao menggunakan metode cangkok, adapun beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Penyiapan media
2. Penanaman
3. Pemeliharaan

B. Saran
1. Untuk Siswa
a. Teruslah bersemangat tanpa lelah untuk mencapai cita-cita dan untuk memperluas
ilmu pendidikan yang berguna untuk bisa merubah segala kehidupan menuju lebih
baik dari sebelumnya dan janganlah kamu menyia-nyiakan waktumu dengan hal-
hal yang tidak berguna.
b. Dalam budidaya tanaman daun sirih dan tanaman jeruk limao yang penulis
lakukan hasilnya kurang maksimal dikarenakan proses budidaya tanaman
menggunakan Teknik lurus dan kurangnya perawatan atau pemeliharaan.
2. Saran untuk sekolah
Saran saya untuk sekolah, harus memperhatikan dan meningkatkan lagi dalam ilmu
pertanian, supaya dalam melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) siswa-siswi
khususnya yang sekolah di SMK Negeri 6 Jeneponto bisa mendalami ilmu pertanian
dan tahu bagaimana cara bertani yang benar. Jadi diharapkan untuk membimbing
siswa/siswinya agar lebih mendalami ilmu pertanian dan memahami tata cara bertani
yang baik dan benar agar bisa mengembangkan ilmu pertanian dan memajukan
sekolah.
14

DAFTAR PUSTAKA

https://www.haibunda.com/moms-life/20200612204741-76-146051/3-teknik-menanam-sirih-di-
lahan-sempit-agar-tumbuh-hijau-segar

https://www.alodokter.com/jeruk-limau-si-segar-yang-katanya-bermanfaat

https://ilmubudidaya.com/cara-menanam-jeruk-limau
15

LAMPIRAN
16
17

Anda mungkin juga menyukai