DI DESA BANGKALALOE
KECAMATAN BONTORAMBA KABUPATEN JENEPONTO
oleh :
RIFKA NUR FAKHIRA
RIWAYAT PENULIS
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksakan Desa
Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten
Jeneponto oleh Rifka Nurfakhira yang lahir di Jeneponto
tanggal 08 Maret 2004 Riwayat Pendidikan SDN 17
Pokobulo lulus Tahun 2016 SMP 1 Bontoramba Lulus
Tahun 2019.
ii
PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
"BUDIDAYA TANAMAN DAUN SIRIH DAN TANAMAN JERUK "
‘’piper betle dan citrus aurantiifolia’’
Oleh :
PENGESAHAN PENGUJI
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
“BUDIDAYA TANAMAN SIRIH DAN TANAMAN JERUK”
Oleh :
RIFKA NUR FAKHIRA
Telah Dipertanggungjawabkan Di Dalam Sidang Laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) Pada Tanggal : ../../2021
Tim Penguji :
1. ROSNIATI, S. Pd ( ............................................. )
NIP.19780520 201001 2 016
2. NURAHMI, S. Pd ( ............................................. )
3. ……………………………….. ( ............................................. )
NIP.
Jenponto, …./…./2021
Kepala Program Keahlian
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga Penulis
dapat menyusun dan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sampai selesai. Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini disusun mengenai Komoditas tanaman daun sirih dan jeruk purut.
Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh SMK
Negeri 6 jeneponto sebagai sekolah yang berkejuruan Agribisnis Tanaman Pangan Dan
Hortikultura, yaitu dengan mewajibkan siswa dan siswinya untuk melaksanakan Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan, yang ditujukan pada perusahaan atau Industri terkait mengenai
Dunia Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura.
Melalui Praktik Kerja Lapangan juga dapat mendorong dan menumbuhkan sikap serta
mental positif yang terarah dalam dunia usaha dan dunia industri, yang meliputi perubahan
pengetahuan, keterampilan, prilaku yang baik dan rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
disekitarnya.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tersusun karena adanya bimbingan dari berbaga
pihak, Oleh karena itu penulis ucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Bapak Orban, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Jeneponto;
2. Bapak Hery Irawan, S. Pd selaku Ketua Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi
Tanaman,;
3. Ibu Rosniati, S.Pd dan Nurlaela, SP selaku Pembimbing lapangan yang telah memberikan
bimbingan, ilmu, waktu dan tenaganya sehingga penulis dapat menyusun pelaporan
dengan sebaik-baiknya;
4. Orang tua, kakak, serta semua keluarga besar yang telah memberikan Do’a dan dukungan
yang sangat membantu Penulis saat pelaksanaan PKL hingga semua berjalan dengan
lancar;
Penulis sangat menyadari bahwa dalam perumusan Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) ini masih jauh dari kesempurnaan, Semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini bisa
dijadikan bahan pembelajaran untuk siswa dan siswi SMK Bina Bangsa pada pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan yang akan datang.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
PENGESAHAN .................................................................................................................. i
PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................................... 2
D. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................................................................. 2
BAB II GAMBARAN UMUM DU/DI
A. Sejarah Perkembangan Desa Bangkalaloe............................................................... 3
B. Demografi Desa Bangakalaloe ................................................................................ 4
C. Struktur Organisasi Desa Bangakalaloe .................................................................. 5
BAB III PELAKSANAAN PKL
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................................................. 6
B. Kegiatan yang dilaksanakan .................................................................................... 6
C. Masalah yang dihadapi dan pemecahannya ............................................................. 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ......................................................................................................................... 7
B. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 8
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................................ 13
B. Saran ....................................................................................................................... 13
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 14
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era perkembangan kreatifitas tanpa batas, membuat kebanyakan dari manusia
berkreasi dengan sesuatu yang tidak terfikirkan sebelumnya. Hal ini pun juga berlaku bagi
para pecinta tanaman hias yang ingin membuat kreatifitas dibidang tanaman bunga yang
semakin hari semakin banyak saja dinikmati. Era pandemic Covid-19 membuat kebanyakan
orang berada di rumah dan menikmati merawat tanaman-tanaman hias. Terlebih lagi ternyata
banyak bahan-bahan disekitar lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi pot bunga
ataupun aksesoris tambahan untuk merawat bunga kesayangan. Untuk itu berbagai bahan-
bahan alam dapat dikreasikan dengan bunga kesayangan, sebagai contoh sabut kelapa yang di
bentuk sedemikian rupa agar bisa menjadi wadah tanam untuk tanaman hias. Karena ternyata,
kelebihan dari sabut kelapa ini bisa membuat kandungan air dapat disimpan lebih lama bila
dibandingkan dengan media tanam tanah.Lain hanya pula dengan mebuat tanaman hias yang
lebih simple lagi dibandingkan hanya menanam dengan proses generative atau tanam melalui
biji. Untuk itu perlu diperhatikan metode tanam yang lebih cepat seperti mencngkok atau
menempel yang dikombinaksikan nantinya dengan media tanam yang kreatif.
Tanaman merupakan bahan pokok untuk melakukan kegiatan dalam bidang pertanian.
Bidang pertanian sendiri cukup luas yaitu mencakup perikanan, kehutanan, perkebunan, dan
peternakan sehingga negara Indonesia disebut sebagai Negara matime karena memang
mayoritas masyarakat Indonesia bekerja di bidang pertanian. Sedangkan dalam arti yang
sempit pertanian adalah kegiatan bercocok, tanam, membudidayakan, dan merawat tanaman
dengan tujuan memperoleh keuntungan komersial dari produk tanaman tersebut.
Perbanyakan tanaman merupakan serangkaian kegiatan yang diperlukan untuk
menyediakan materi tanaman baik untuk kegiatan penelitian maupun program penanaman
secara luas. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara vegetatif, untuk memperoleh bibit yang
unggul sebaiknya perbanyakan dilakukan dengan cara pembiakan vegetatif. Hal ini
disebabkan pada pembiakan vegetatif akan diperoleh hasil yang mewarisi seluruh sifat induk
tanaman.
Bermacam-macam cara pembiakan tanaman secara vegetatif diantaranya adalah
memperbanyakan tanaman dengan cara mencangkok, menyetek dan sebagainya. Adapun
mencangkok merupakan salah satu perkembangbiakan secara vegetatif yang sudah terkenal di
wilayah Indonesia, dan mencangkok adalah cara memperbanyak tanaman di mana
2
pembentukan akar pada calon tanaman baru terjadi ketika masih melekat pada tanaman
induknya. Sedangkan menyetek adalah salah satu cara pembiakan tanaman secara vegetatif
buatan yang memperlakukan beberapa bagian dari tanaman seperti akar, batang, daun dan
tunas dengan maksud agar organ-organ tersebut membentuk akar yang selanjutnya menjadi
tanaman baru yang sempurna. Menyetek bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang
sempurna dengan akar, batang dan daun dalam waktu relatif singkat serta memiliki sifat yang
serupa dari induknya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses budidaya tanaman daun sirih dan tanaman jeruk limau ?
2. Bagaimana proses budidaya tanaman jeruk limau menggunakan metode
mencangkok ?
3. Mengetahui manfaat dari tanaman daun sirih dan tanaman jeruk limau
C. Tujuan
1. Mengetahui proses budidaya tanaman daun sirih
2. Mengetahui proses budidaya tanaman jeruk limau menggunakan metode mencangkok
3. Mengetahui manfaat dari tanaman daun sirih dan tanaman jeruk limau
BAB II
GAMBARAN UMUM DU/DI
KEPALA DESA
BANGKALALOE
KASI
PEMERINTAHA KEPALA SEKERTARIS
DUSUN POKOBULO
KAUR
KASI KEPALA TATA USAHA
KESEJAHTERAA DUSUN LINRUNGLOE
KAUR
KASI KEPALA KEUANGAN
PELAYANAN DUSUN JOKO
KAUR
PERENCANAAN
6
BAB III
PELAKSANAAN PKL
C. Masalah yang Dihadapi Selama praktik kerja lapangan (PKL) dan Pemecahannya
1. Masalah:
a. Kesulitan mencari bibit daun sirih dan bibit jeruk limao
b. Tanaman daun sirih mudah layu
c. Saat mencangkok susah mencari ranting yang akan di cangkok karena pohonnya
berduru
2. Solusi :
a. Membuat jadwal penyiraman
b. Memilah ranting jangan terlalu muda agar tidak keluar akar
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Tabel Hasil Kegiatan dan Pengamatan
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Proses Budidaya Tanaman Daun Sirih
a. Ciri Morfologi Sirih
Pohon sirih memiliki ciri atau karakteristik morfologi yang di uraikan sebagai berikut:
1) Akar
Morfologi pertama yang akan kita bahas ialah akar sirih. Tanaman sirih
mempunyai definisi akar tunggang dan bentuknya bulat lonjong serta berwarna
coklat kekuningan. Jenis akar ini tumbuh dengan cara merambat atau merayap.
Selain itu, akar juga memiliki banyak tunas baru yang akan muncul di bagian
akar.
2) Batang
Pengertian batang tanaman sirih berbentuk bundar memanjang. Batangnya bisa
mencapai ketinggian sekitar 5 hingga 15 meter dan tumbuh sangat menyebar.
Batang memiliki ruas-ruas dan sulur dengan jarak antara 5 hingga 10 cm. Sulur
nantinya bisa digunakan untuk lokasi baru pertumbuhan kecambah tanaman sirih
ini. Struktur batang memiliki warna kecoklatan hingga kehijauan.
3) Daun
Daun tanaman sirih mempunyai bentuk oval atau bulat telur. Daun berwarna hijau
muda hingga hijau tua dan lebarnya sekitar 2 sampai dengan 1 cm dengan
panjang antara 5 sampai 15 cm. Permukaan tanaman sirih daun di bagian
bawahnya berwarna putih. Bentuk daun selain oval juga bisa terlihat seperti
jantung.
4) Bunga
Tanaman sirih memiliki jenis bunga majemuk. Bunga jantan pada tanaman sirih
memiliki biji- bijian yang disebut panjang gagang. Panjang gagang sendiri artinya
yaitu bunga berukuran sekitar 1,5 sampai 3 cm dan ukuran benang sarinya lebih
pendek. Selain itu kepala bunga betina pada sirih memiliki pegangan yang cukup
panjang jika dibandingkan kepala bunga jantan. Panjang kepala bunga betina
yaitu sekitar 2,5 sampai 6 cm.
5) Buah
Arti buah pada tanaman sirih memiliki bentuk seperti telur dan ukurannya kecil-
kecil. Pada bagian ujungnya botak dan terlihat memiliki warna abu- abu sampai
hitam. Selain itu, pada bagian dalam dari buah terdapat biji dengan bentuk bulat
pipih dan berwarna hitam. Setiap 1 buah berisi sekiar 10 sampai 20 biji.
b. Manfaat Sirih
Tanaman sirih selain bisa digunakan untuk tanaman hias juga memiliki beragam
manfaat diantaranya yaitu :
1) Menurunkan gula darah
Penderita diabetes yang baru didiagnosis dapat mencegah penyakit tersebut
dengan mengkonsumsi daun sirih. Hal ini di karenakan daun sirih bermanfaat
untuk menurunkan gula darah pada tubuh. Caranya yaitu rebus daun sirih dan
10
minum air rebusan ketika sudah dingin. Ramuan ini di percaya bisa membantu
proses penurunkan kadar gula darah yang tinggi.
2) Menghambat karies gigi
Karies gigi merupakan kerusakan jaringan permukaan gigi yang bisa merambat ke
bagian pulpa dan membuat gigi mudah keropos. Untuk mengatasi masalah ini
maka kita bisa memanfaatkan duan sirih untuk dikonsumsi agar bisa menjaga
kesehatan gigi. Hal ini karena sirih memiliki kandungan flavonoid, mineral,
alkanoid dan serat yang bagus untuk kesehatan gigi.
3) Mengobati iritasi mata
Iritasi pada mata tentunya akan mengganggu penglihatan kita. Sehingga untuk
mengatasi masalah ini kita tidak perlu panik karena dengan cara alami yaitu
menggunakan daun sirih dapat meringankan iritasi mata.
4) Menurunkan berat badan
Daun sirih bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan mempercepat proses
metabolism tubuh. rebusan daun sirih ini juga berguna untu menghilangkan racun
dalam tubuh dan menurunkan kadar air yang berlebih. Sehingga dengan
mengkonsumsi daun sirih dan olahraga secara teratur bisa memperlancarkan
program diet.
1) Perhatikan lokasi tanam yang akan anda pilih, pastikan lokasi dekat dengan
sumber air dan terkena matahari secara langsung.
2) Pastikan juga lokasi jauh dari polusi udara seperti asap kendaraan ataupun asap
dapur.
3) Bersihkan lokasi dari rumput ataupun batuan kecil jika anda ingin menanamnya
di lahan secara langsung.
4) Adapun media lain, anda bisa menanam jeruk limau di dalam pot. Tentunya pot
yang harus anda sediakan merupakan pot dengan ukuran agak besar dengan
diameter kurang lebih 30cm.
5) Campurkan tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 2: 1: 1 dan
masukkan ke dalam pot. Sisakan ruang kosong di atas dengan ketinggian 5
hingga 10 cm untuk menjaga agar tanah pada media tidak tumpah.
6) Biarkan media selama 2 hingga 3 hari dan letakkan pada sinar matahari secara
langsung, jangan lupa untuk menjaga kelembabannya dengan menyiramnya.
7) Sedangkan jika anda ingin menanam secara langsung, siapkan lubang tanam pada
tanah dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm menggunakan sekop.
8) Campurkan pupuk kandang ataupun kompos dan kompos untuk menutup lubang
tanam nantinya.
9) Sebelumnya, biarkan lubang tanam selama 3 hari untuk membersihkan lubang
dari bakteri.
10) Pasanglah penyangga atau ajir dari bambu ataupun kayu yang dibelah menjadi
beberapa bagian dan di tancapka ke dalam pot ataupun lahan tanam dengan
panjang 30 hingga 40 cm. ini bertujuan untuk menyangga tanaman jeruk limau
saat masih bibit agar dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Proses budidaya tanaman daun sirih menggunakan teknik turus dan tanaman jeruk
limao menggunakan metode cangkok, adapun beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Penyiapan media
2. Penanaman
3. Pemeliharaan
B. Saran
1. Untuk Siswa
a. Teruslah bersemangat tanpa lelah untuk mencapai cita-cita dan untuk memperluas
ilmu pendidikan yang berguna untuk bisa merubah segala kehidupan menuju lebih
baik dari sebelumnya dan janganlah kamu menyia-nyiakan waktumu dengan hal-
hal yang tidak berguna.
b. Dalam budidaya tanaman daun sirih dan tanaman jeruk limao yang penulis
lakukan hasilnya kurang maksimal dikarenakan proses budidaya tanaman
menggunakan Teknik lurus dan kurangnya perawatan atau pemeliharaan.
2. Saran untuk sekolah
Saran saya untuk sekolah, harus memperhatikan dan meningkatkan lagi dalam ilmu
pertanian, supaya dalam melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) siswa-siswi
khususnya yang sekolah di SMK Negeri 6 Jeneponto bisa mendalami ilmu pertanian
dan tahu bagaimana cara bertani yang benar. Jadi diharapkan untuk membimbing
siswa/siswinya agar lebih mendalami ilmu pertanian dan memahami tata cara bertani
yang baik dan benar agar bisa mengembangkan ilmu pertanian dan memajukan
sekolah.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.haibunda.com/moms-life/20200612204741-76-146051/3-teknik-menanam-sirih-di-
lahan-sempit-agar-tumbuh-hijau-segar
https://www.alodokter.com/jeruk-limau-si-segar-yang-katanya-bermanfaat
https://ilmubudidaya.com/cara-menanam-jeruk-limau
15
LAMPIRAN
16
17