SISTEM KONSTITUSI
Disusun Oleh
JINAN SALSABILA
(D131221050)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Pada dasarnya identitas dan integrasi nasional ini dapat dianggap sebagai alat
pemersatu bangsa, sebagai pembeda bangsa lain dengan bangsa indonesia. Hal yang
membuat perbedaan menyatu satu sama yang lain hingga tercipta keselarasan nasional
yang dapat disebut sebagai landasan negara.
C. Ruang Lingkup
BAB II
DASAR TEORI
A. Konsitusi
Kata konstitusi dari bahasa prancis “constituer” yaitu sebgai suatu ungkapan yang
berarti membentuk. Oleh karena itu, pemakaian kata konstitusi lebih dikenal untuk maksud sebagai
pembentukan, penyusunan atau menyatakan suatu negara. Dengan kata lain, secara sederhana,
konstitusi dapat dapat diartikan sebagai suatu pernyataan tentang bentuk dan susunan suatu negara,
yang dipersiapkan sebelum maupun sesudah.
Sedangkan secara terminologi, konstitusi tidak hanya dipahami dengan arti yang
sesederhana itu. Konstitusi dipahami secara lebih luas, selain dikarenakan oleh kompleksitasnya
permasalahan mendasar yang harus diatur oleh negara, juga dikarenakan oleh perkembangan
pemikiran terhadap keilmuan dalam memahami konstitusi sebagai hukum dasar (gronwet) dalam
suatu negara. Terlepas dari pendefinisian tentang konstitusi di atas, terdapat juga keanekaragaman
dari para ahli dalam memandang konstitusi. Leon Duguit misalnya, seorang pakar hukum kenamaan
dari Perancis, dalam bukunyatraite de droit constututionnel, dia memandang negara dari
fungsisosialnya.
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan Konstitusi merupakan Langkah awal negara dalam membentuk suatu hukum
untuk melindungi rakyatnya dari rakyat yang lain atau Homo Homini Lupus yaitu Manusia adalah
serigala manusia yang lain. Dalam hal yang sama, sesungguhnya jati diri sebuah hukum adalah
melindungi rakyat dari kesewenang-wenangan Negara/Pemerintah dalam menjalankan tugas dan
fungsinya dengan maksud membatasi rakyat dalam menjalankan fungsi Negara yang berdasarkan
Kedaulatan Rakyat.