Anda di halaman 1dari 6

EKSISTENSI KONSTISTUSI DALAM

STRUKTUR KENEGARAAN

Disusun Oleh :

Aafiina Ramanda Irfan 1912011289


Annisa Diska Nabila 1912011297
Dedek Irvansyah 1912011351
Fajar bima alfian 1912011359
Ilham Nur Pratama 1912011181
Zen Adiluhung 1912011343
PENDAHULUAN
Kehadiran konstitusi dalam struktur ketatanegaraan dewasa ini mempunyai
peran yang sangat vital. Istilah konstitusi sejatinya telah lama dikenal sejak zaman
Yunani kuno saat Konstitusi Athena” yang ditulis oleh Xenophon (Abad 425) 1yang
dianggap konstitusi pertama dalam sejarah ketatanegaraan. Di Indonesia Sendiri ,
Konstitusi disahkan dalam rapat PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 yaitu Undang-
Undang dasar 1945 yang telah mengalami amandemen sejumlah 4 kali pada tahun
1999,2000,2001,2002 . Konstitusi dan bentuk pemerintahan indonesia berubah
darinya yang UUD 1945 menjadi Konstitusi RIS (1949-1950) dan UUDS 1950
(1950-1959) . Setelah keluarnya dekrit presiden 5 juli 1959, UUD 1945 kembali
berlaku yang sekarang kita panggil Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.perubahan Konstitusi ini tidak merubah norma-norma dasar
Pancasila yang selalu diamalkan dan diajarkan kepada masyarakat mengenai
pentingnya ketuhanan,peri kemanusiaan,persatuan,permusyawarahan, dan keadilan
sosial.
Undang-undang dasar ini dapat kita sebut sebagai grondwet atau hukum dasar
. Menurut Jimly Asshidiqqie, konstitusi sebagai hukum dasar yang dijadikan
pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi dapat berupa hukum dasar
tertulis yang lazim disebut Undang-Undang Dasar, dan dapat pula tidak
tertulis.Dikarenakan konstitusi tidak hanya melihat sudut pandang formil saja karena
itu merupakan pandangan yang sempit, namun juga secara materiil seperti dasar
pandangan hidup bangsa sampai Kebiasaan ketatanegaraan yang berlaku di negara
tersebut.
Lalu muncul pertanyaan yang sangat mendasar tentang apa itu konstitusi, apa
peran dan fungsinya dalam struktur ketatanegaraan. Bagaimana konstitusi begitu
penting dalam prakteknya untuk melindungi kepentingan rakyat atau hanya
merupakan sebuah alat dari penguasa untuk melindungi kepentingannya sendiri ?

ARTI DAN MAKNA KONSTITUSI


Istilah Konstitusi berasal dari Bahasa Ingris “Constitution” yang berarti
Undang-Undang Dasar .Istilah undang-undang dasar itu sendiri berasal dari Bahasa
belanda yaitu “ Grondwet” (grond berarti dasar dan wet berarti undang-
undang).Dilihat dari perkataan tersebut, tidak ada perbedaan antara konstitusi dan
undang-undang dasar . CF.Strong (1973:10) berpedapat bahwa :
“…….a constitution may be said to be a collection of principles according to
which the powers of the government,the righst of the government, and the relations
between the two are adjusted”.
Apabila kita mengikuti pakar ilmu politik Inggris tersebut, konsttusi sebagai
kumpulan asas-asas mengatur tiga materi muatan pokok , yaitu :
1.kekuasaan pemerintah (dalam arti luas)
2.hak-hak yang diperintah( maksudnya hak-hak asasi)
3.hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah

1
Ahmad Sukardja, Piagam Madinah & UUD NRI 1945, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), hlm. 234.
Dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar dalam mata kuliah Hukum Tata
Negara dan Hukum Administrasi , yang diberi judul De Beproefde Grondwet , J.G.
Steenbeek mengatakan bahwa ada tiga macam ciri yang harus dipenuhi suatu
konstitusi yang benar (de ware constitutiee) , yaitu :
1.Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara
2.Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat
fundamental
3.Adanya pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga
bersifat
fundamental 2

Apabila pendapat kedua pakar di atas kita perbandingkan, secara umum tidak
ada perbedaan antara kedua pendapat tersebut mengenai konstitusi. Dan apabila
pendapat dari ilmu politik dan ketatanegaraan mengenai perumusan konstitusi itu
sendiri hakikatnya adalah pembatasan kepada para pemegang kekuasaan yang
berdaaulat terhadap suatu negara. Seperti adagium Inde datae leges be fortior omnia
posset yang artinya hukum dibuat, jika tidak maka orang yang kuat akan mempunyai
kekuasaan yang tidak terbatas. Pembatasan kewenangan ini bertujuan agar para
penguasa tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya .karena dalam berdirinya suatu
negara ada perjanjian atau kesepakatan untuk negara , rakyat tidak sekaligus
menyerahkan hak-hak yang dimilikinya untuk diatur oleh negara . pemerintah tidak
lebih dari wakil rakyat .3

MAKNA KONSTITUSI DAN MATERI MUATANNYA

A.A. Struycler, Undang-Undang Dasar (grondwet) sebagai konstitusi tertulis


merupakan sebuah dokumen formal yang berisi :
1.Hasil Perjuangan politik bangsa di waktu lampau
2.Tingkat-Tingkat Tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa
3.Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik waktu
sekarang maupun
untuk masa yang akan datang.
4. Suatu keinginan dengan nuansa perkembangan kehidupan ketatanegaraan
bangsa sesuai
Kehendak yang dipimpin.

Semua konstitusi selalu menjadikan kekuasaan sebagai pusat


perhatian, karena kekuasaan itu sendiri pada intinya memang perlu diatur
dan dibatasi sebagaimana mestinya. Constitutions, menurut IvoD. adalah
“Identify the

2
Dikutip dari Sri Soemantri,1986,hlm 51
3
Ajaran Rousseau ini menghasilkan jenis negara yang demokratis, dimana rakyat berdaulat dan
penguasa-penguasa negara hanya merupakan wakil-wakil rakyat. Yulia Netha,Buku ajar ilmu negara
( Bandarlampung:Pusat Kajian Konstitusi dan Perundang-Undangan,2013) hlm.82
sources,purposes,uses and restraints of public power” (mengidentifikasikan sumber-
sumber,tujuan-tujuan, penggunaan-penggunaan dan pembatasan kekuasaan umum).
Pembatasan kekuasaan pada umumnya dianggap merupakan corak umum materi
konstitusi . Materi muatan konstitusi/undang-undang dasar dalam rangka untuk
membatasi kekuasaan dalam negara sekurang-kurangnya berisi : 4
1. Jaminan adanya perlindungan Hak Asasi Manusia
2. Susunan Kekuasaan suatu negara yang mendasar
3. Pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga
mendasar

KEDUDUKAN, TUJUAN DAN FUNGSI KONSTITUSI


Konstitusi menempati kedudukan yang sangat penting dalam sistem ketatanegaraan
karena konstitusi menjadi alat ukur suatu negara dalam mencapai tujuan negara. Pada
umumnya konstitusi sebagai aturan atau norma dasar suatu negara yang diakui sebagai
pedoman dalam bernegara. Meskipun konstitusi suatu negara berbeda-beda akan tetapi pada
dasarnya mempunyai kedudukan formal yaitu sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi.
Konstitusi sebagai hukum dasar, dikarenakan konstitusi bersi aturan dan ketentuan
yang mendasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu konstitusi
menjadi dasar sekaligus sumber kekuasaan bagi setiap lembaga negara. Kemudian konstitusi
sebagai hukum tertinggi, karena konstitusi diberikan kedudukan sebagai hukum yang
tertinggi pada suatu negara, artinya aturan yang ada pada konstitusi merupakan peraturan
yang secara hirarkhis menempati posisi tertinggi (superior) dibanding peraturan lain yang ada
pada suatu negara.5
Dalam teori berjenjang yang dikemukakan oleh Hans Nawiasky yang mengatakan
bahwa kelompok norma hukum tertinggi adalah norma dasar atau staatfundamentalnorm.
Disini terlihat jelas bahwa norma dasar menjadi posisi tertinggi dalam suatu negara. Sama
halnya dengan Indonesia yang memiliki Undang – Undang dasar sebagai konstitusi tertulis.
Oleh karena itu Undang – Undang Dasar NRI 1945 berkedudukan sebagai norma hukum
tertinggi di indonesia.
Miriam Budiharjo pernah mengatakan bahwa “di dalam negara-negara yang mendasarkan
dirinya atas Demokrasi Konstitusional, Undang-undang Dasar mempunyai fungsi yang khas
yaitu membatasi kekuasaan pemerintahan sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan tidak
bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga negara akan lebiih
terlindungi”.
Pada prinsipnya, adanya konstitusi adalah untuk :
a. Menjamin hak-hak yang diperintah.
b. Merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. 6

4
Perubahan Konstitusi Dan Reformasi Ketatanegaraan Indonesia, Abu Tamrin
5
Utomo, A. Himmawan. 2007 “Konstitusi", Mata Kuliah Pengembangan Kpribadian
Pendidikan Kwarganegaraan Yogyakarta.
Tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan
membatasinya melalui aturan untuk menghindari kesewenangan yan dilakukan penguasa
terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan tujuan
atau cita-cita Negara. Lalu pada hakikatnya, konstitusi Indonesia adalah alat untuk mencapai
tujuan negara yang berdasarkan kepada nilai-nilai dasar negara Indonesia yakni Pancasila.
Keberadaan konstitusi tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan negara. Konstitusi
ditempatkan pada posisi ter-atas yang menjadi pedoman untuk jalanya sebuah negara dan
mencapai tujuan bersama warga negara. Adapun Fungsi konstitusi, baik tertulis maupun tidak
tertulis adalah sebagai berikut (Asshiddiqie, 2006:122): 7
1.) Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.
2.) Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
3.) Fungsi pengatur hubungan antar organ negara dengan warga negara.
4.) Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara atau pun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara.
5.) Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang dalam
sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.
6.) Fungsi simbolik sebagai pemersatu.
7.) Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan.
8.) Fungsi simbolik sebagai pusat upacara.
9.) Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit hanya dibidang
politik maupun dalam arti luas yang mencakup sosial dan ekonomi.
10.) Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social engineering dan
social reform), baik dalam arti sempit atau pun luas.
KESIMPULAN
Konstitusi adalah keberadaan yang sangat vital dalam struktur
ketatanegaraan.ia mengatur segala kepentingan kepentingan rakyat dan penguasa.
Dimana kepentingan ini harus sejalan untuk menentukan arah kemana bangsa ini
berlabuh .apakah akan kearah yang lebih baik sesuai tujuan negara yang telah
tertuang dalam undang-undang dasar atau hanya sebagai konstitusi semantic yang
mana bunyi pasal dan realitas sosial saling bersebrangan satu sama lain.
Muatan konstitusi memuat hak-hak yang dimiliki sejak lahir oleh warga
negaranya serta konstitusi juga memuat bentuk dari negara tersebut beserta sistemnya
. Kewajiban tak luput pula disebutkan karena hak dan kewajiban warga negara selalu
berdampingan ibarat dua rel kereta . hak dan kewajiban warga negara ini diembannya
dari lahir.pun juga konstitusi mengatur Lembaga Lembaga negara . Dalam UUD NRI

6
Winarno.2020.Paradigma Baru Pendidika Kewarganegaraan.Jakarta: Budi Aksara
7
Asshiddiqie, Jimly. 2006. Pengantar Hukum Tata Negara Jilid I. Jakarta: Konstitusi Press.
1945 telah ada pengaturan pengaturan tersebut mengenai hubungan antar Lembaga
negara, hak dan kewajiban warga negara, serta hubungan negara dengan masyarakat
Untuk menghindari kesewenang-wenangan penguasa terhadap rakyatnya,
maka konstitusi hadir untuk melindungi kepentingan kepetingan rakyat serta
membatasi kekuasaan rakyat. Karena jika tidak dibatasi, maka penguasa akan
mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas.
maka dari itulah konstitusi diletakkan di ujung tombak perlindungan kepada
rakyat, sebagai kedudukan tertinggi serta sebagai paying hukum tertinggi yang bisa
dijadikan patokan hukum hukum dibawahnya. Seperti dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 menjadi paying bagi undang-
undang,perrpu,peraturan pemerintah dan peraturan hukum lainnya .

Anda mungkin juga menyukai