STRUKTUR KENEGARAAN
Disusun Oleh :
1
Ahmad Sukardja, Piagam Madinah & UUD NRI 1945, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), hlm. 234.
Dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar dalam mata kuliah Hukum Tata
Negara dan Hukum Administrasi , yang diberi judul De Beproefde Grondwet , J.G.
Steenbeek mengatakan bahwa ada tiga macam ciri yang harus dipenuhi suatu
konstitusi yang benar (de ware constitutiee) , yaitu :
1.Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara
2.Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat
fundamental
3.Adanya pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga
bersifat
fundamental 2
Apabila pendapat kedua pakar di atas kita perbandingkan, secara umum tidak
ada perbedaan antara kedua pendapat tersebut mengenai konstitusi. Dan apabila
pendapat dari ilmu politik dan ketatanegaraan mengenai perumusan konstitusi itu
sendiri hakikatnya adalah pembatasan kepada para pemegang kekuasaan yang
berdaaulat terhadap suatu negara. Seperti adagium Inde datae leges be fortior omnia
posset yang artinya hukum dibuat, jika tidak maka orang yang kuat akan mempunyai
kekuasaan yang tidak terbatas. Pembatasan kewenangan ini bertujuan agar para
penguasa tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya .karena dalam berdirinya suatu
negara ada perjanjian atau kesepakatan untuk negara , rakyat tidak sekaligus
menyerahkan hak-hak yang dimilikinya untuk diatur oleh negara . pemerintah tidak
lebih dari wakil rakyat .3
2
Dikutip dari Sri Soemantri,1986,hlm 51
3
Ajaran Rousseau ini menghasilkan jenis negara yang demokratis, dimana rakyat berdaulat dan
penguasa-penguasa negara hanya merupakan wakil-wakil rakyat. Yulia Netha,Buku ajar ilmu negara
( Bandarlampung:Pusat Kajian Konstitusi dan Perundang-Undangan,2013) hlm.82
sources,purposes,uses and restraints of public power” (mengidentifikasikan sumber-
sumber,tujuan-tujuan, penggunaan-penggunaan dan pembatasan kekuasaan umum).
Pembatasan kekuasaan pada umumnya dianggap merupakan corak umum materi
konstitusi . Materi muatan konstitusi/undang-undang dasar dalam rangka untuk
membatasi kekuasaan dalam negara sekurang-kurangnya berisi : 4
1. Jaminan adanya perlindungan Hak Asasi Manusia
2. Susunan Kekuasaan suatu negara yang mendasar
3. Pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga
mendasar
4
Perubahan Konstitusi Dan Reformasi Ketatanegaraan Indonesia, Abu Tamrin
5
Utomo, A. Himmawan. 2007 “Konstitusi", Mata Kuliah Pengembangan Kpribadian
Pendidikan Kwarganegaraan Yogyakarta.
Tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan
membatasinya melalui aturan untuk menghindari kesewenangan yan dilakukan penguasa
terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan tujuan
atau cita-cita Negara. Lalu pada hakikatnya, konstitusi Indonesia adalah alat untuk mencapai
tujuan negara yang berdasarkan kepada nilai-nilai dasar negara Indonesia yakni Pancasila.
Keberadaan konstitusi tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan negara. Konstitusi
ditempatkan pada posisi ter-atas yang menjadi pedoman untuk jalanya sebuah negara dan
mencapai tujuan bersama warga negara. Adapun Fungsi konstitusi, baik tertulis maupun tidak
tertulis adalah sebagai berikut (Asshiddiqie, 2006:122): 7
1.) Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.
2.) Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
3.) Fungsi pengatur hubungan antar organ negara dengan warga negara.
4.) Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara atau pun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara.
5.) Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang dalam
sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.
6.) Fungsi simbolik sebagai pemersatu.
7.) Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan.
8.) Fungsi simbolik sebagai pusat upacara.
9.) Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit hanya dibidang
politik maupun dalam arti luas yang mencakup sosial dan ekonomi.
10.) Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social engineering dan
social reform), baik dalam arti sempit atau pun luas.
KESIMPULAN
Konstitusi adalah keberadaan yang sangat vital dalam struktur
ketatanegaraan.ia mengatur segala kepentingan kepentingan rakyat dan penguasa.
Dimana kepentingan ini harus sejalan untuk menentukan arah kemana bangsa ini
berlabuh .apakah akan kearah yang lebih baik sesuai tujuan negara yang telah
tertuang dalam undang-undang dasar atau hanya sebagai konstitusi semantic yang
mana bunyi pasal dan realitas sosial saling bersebrangan satu sama lain.
Muatan konstitusi memuat hak-hak yang dimiliki sejak lahir oleh warga
negaranya serta konstitusi juga memuat bentuk dari negara tersebut beserta sistemnya
. Kewajiban tak luput pula disebutkan karena hak dan kewajiban warga negara selalu
berdampingan ibarat dua rel kereta . hak dan kewajiban warga negara ini diembannya
dari lahir.pun juga konstitusi mengatur Lembaga Lembaga negara . Dalam UUD NRI
6
Winarno.2020.Paradigma Baru Pendidika Kewarganegaraan.Jakarta: Budi Aksara
7
Asshiddiqie, Jimly. 2006. Pengantar Hukum Tata Negara Jilid I. Jakarta: Konstitusi Press.
1945 telah ada pengaturan pengaturan tersebut mengenai hubungan antar Lembaga
negara, hak dan kewajiban warga negara, serta hubungan negara dengan masyarakat
Untuk menghindari kesewenang-wenangan penguasa terhadap rakyatnya,
maka konstitusi hadir untuk melindungi kepentingan kepetingan rakyat serta
membatasi kekuasaan rakyat. Karena jika tidak dibatasi, maka penguasa akan
mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas.
maka dari itulah konstitusi diletakkan di ujung tombak perlindungan kepada
rakyat, sebagai kedudukan tertinggi serta sebagai paying hukum tertinggi yang bisa
dijadikan patokan hukum hukum dibawahnya. Seperti dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 menjadi paying bagi undang-
undang,perrpu,peraturan pemerintah dan peraturan hukum lainnya .