1
Kriminologi tmsk cabang ilmu pengetahuan yg
baru.
Hukum pidana → muncul pd saat manusia
bermasyarakat.
Kriminologi baru berkembang tahun 1850
bersamaan dengan Sosiologi, Antropologi dan
Psikologi.
2
Manusia merupakan serigala bagi manusia lain
(Homo Homini Lupus), yg selalu mementingkan diri
sendiri tdk mementingkan orang lain. O ki diperlukan
suatu norma utk mengatur kehidupannya. Hal itu
sgt ptg demi menjamin rasa aman bagi manusia
lainnya.
Dalam ilmu hukum dikenal berbagai NORMA yang
berlaku di masyarakat, yaitu:
Norma kesopanan
Norma kesusilaan
Norma agama
Norma hukum
3
Nama Kriminologi dikemukakan oleh
P.Topinard (1830-1911) seorang ahli
Antropologi Prancis.
Secara harfiah Kriminologi berasal dari kata
6
Pengertian Kriminologi menurut SUTHERLAND
dirumuskan sbg the Body of Knowledge regarding
crime as social Phenomenon. Kriminologi sbg
“keseluruhan ilmu pengetahuan yg berkaitan dg
perbuatan jahat sbg gejala sosial”.
Menurut SUTHERLAND, Kriminologi mencakup
proses2 pembuatan hukum, pelanggaran hukum
& reaksi atas pelanggaran hukum, shg
Kriminologi dibagi menjadi 3, yaitu:
Sosiologi Hukum: ilmu ttg prkembangan
hukum.
Etiologi Hukum: mencoba melakukan analisa
ilmiah mengenai sebab2 kejahatan;
Penologi: menaruh prhatian atas prbaikan
napi.
7
Edwin H. Sutherland:
Kriminologi : bongkah dari ilmu pengetahuan yg
8
PAUL MOEDIGDO MOELJONO tdk sependapat dg
definisi yg diberikan SUTHERLAND. Menurutnya
definisi itu se-akan2 tdk memberikan gambaran
bhw pelaku kjhtn itupun mempunyai andil atas
tjdnya kjhtn, oleh krn tjdnya kjhtn bukan se-
mata2 perbuatan yg ditentang o/ masyarakat,
akan ttp adanya dorongan dari sipelaku utk
melakukan perbuatan jahat yg ditentang oleh
masy. tsb.
9
WOLFGANG SAVITZ dan JOHNSTON dlm The
Sociology of Crime and Delinquency memberikan
definisi sebagai “kumpulan ilmu pengetahuan ttg
kjhtn yg brtjn utk memperoleh pengetahuan &
pengertian ttg gejala kjhtn dg jalan mempelajari &
menganalisa scr ilmiah ktrgn2, keseragaman2,
pola2, dan faktor2 kausal yg berhubungan dg kjhtn,
pelaku kjhtn serta reaksi masy. thd. Keduanya”.
Jadi obyek kriminologi meliputi:
Perbuatan yg disebut sbg. kejahatan
pelaku kejahatan
Reaksi masyarakat.
10
Perlu pula disampaikan mengenai hub. antara Hkm.
Pidana dan Kriminologi, karena berbicara mengenai
kriminologi tdk akan lepas dari Hukum Pidana.
Hkm Pidana merupakan aturan hkm yg mengikatkan
kpd suatu perbuatan yg memenuhi syarat ttt suatu
akibat yg berupa pidana. Hukum Pidana sbg sbh
pertanyaan APA? Siapa? dan Bagaimana ? Artinya
APA yg disebut sbg perbuatan Pidana, siapa yg
melakukannya & Bgm cara melaksanakan pidana
itu. Maka jawaban dari ketiga pertanyaan tsb. telah
menghasilkan dua jenis hukum pidana yaitu: Hukum
Pidana Materiil dan Hukum Pidana Formil.
11
Sdgkan Kriminologi sbg Ilmu pengetahuan yg
mempelajari sebab musabab kjhtn dilihat dari
bbgai segi, maka Kriminologi berkaitan dg
pertanyaan MENGAPA dan BAGAIMANA ? artinya
mengapa orang itu melakukan kejahatan ? dan
Bgm upaya yg hrs dilakukan utk mncghnya agar
tidak terjadi kejahatan?
Hub. antara keduanya adalah bhw kjhtn itu tjd
krn adanya sbh aturan yg dilanggar, tjdnya kjhtn
sbg obyek ilmu Kriminologi sdgkan obyek dari
Hkm Pidana adl tindak pidana, pertgngjwbn pid,
dan pidana. Agar tdk tjd kjhtn maka diperlukan
pengetahuan ttg sebab2 tjdnya kjhtn. shg Hkm
pidana tdk akan lepas dri kriminologi.
12
Objek Studi Kriminologi mencakup 3 hal yaitu:
1. Penjahat,
2. Kejahatan,
3. Reaksi masy. thd. keduanya.
Dalam literatur kriminologi, banyak terjadi perdebatan
mengenai pengertian ketiga hal di atas. Oleh Soerjono
Soekanto, pendapat itu dibagi menjadi 2 golongan, yi:
1. Golongan yg Menganut Aliran Hukum atau Aliran
Yuridis.
2. Golongan yg Menganut Aliran Non Yuridis atau Aliran
Sosiologis.
Ad. 1. Aliran Yuridis.
Penganutnya SUTHERLAND:
15
16
Menurut Thorsten Sellin:
“Secara sosiologis kejahatan mrpkn suatu perilaku
manusia yg diciptakan oleh masy. Walaupun masy
memiliki berbagai mcm perilaku yg berbeda2, ttp ada di
dalmnya bagian2 ttt yg memiliki pola yg sama. Keadaan
ini dimungkinkan oleh karena adanya Sistem Kaedah dlm
masy”.
17
Aliran ini sdh tdk mempertentangkan lg, bahwa
kejahatan itu mrpkan perbuatan yg dilarang
oleh Hukum Pidana (aliran yuridis) ataukah
termasuk jg perbuatan2 yg oleh masy dianggap
sbg kejahatan (aliran sosiologis).
Menurut aliran Kriminolgi Kritis “Ukuran
menyimpang atau tidaknya suatu perbuatan
bukan ditentukan oleh nilai2 dan norma2 yg
dianggap sah oleh mereka yg duduk pd posisi2
kekuasaan at kewibawaan, melainkan oleh
besar kecilnya kerugian atau keparahan sosial
yg ditimbulkan oleh pbtn tsb dan dikaji dlm
konteks ketidakmerataan kekuasaan dan
kemakmuran.
21
Statistik adalah pengamatan massal dg
menggu-nakan angka2 yg merupakan salah
satu faktor pendorong perkembangan ilmu2
sosial.
QUETELET (1796-1829) ahli ilmu pasti &
sosiologi dari Belgia yg pertama kali
menerapkan statistik dlm pengamatannya ttg
kjhtn. Dia yg mmbuktikan prtama kali bhw kjhtn
adalah fakta kmasyarakatan. Dlm
pengamatannya Quetelet melihat bahwa dlm
kjhtn terdapat pola2 yg setiap tahunnya selalu
sama, shg dia menyimpulkan bhw kjhtn dpt dibe-
rantas dg memperbaiki tingkat kehidupan masy.
22
Utk mempelajari kjhtn dari bbg aspek, shg
diharapkan dpt memperoleh pemahaman
mengenai fenomena kjhtn dg lebih baik.
Kriminologi sbg IPS selalu berusaha mencari
sebab2 timbulnya kjhtn dg maksud memberi
pengobatan scr tepat dlm mengatasi kjhtn
dimasa yad, minimal kjhtn dpt diminimalisasi.
23
The study of crime (studi ttg kejahatan)
The control of crime (pengendalian kejahatan)
Administration of criminal justice (administrasi
peradilan pidana)
Correction and treatment (rehabilitasi dan
pembinaan)
Cat : 1 & 2 studi utama Kriminologi
24