ISI PEMBAHASAN
Secara umum negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang di tandai
denga ide demokrasi dapat dikatakan: tanpa konstitusi, negara tidak mungkin
terbentuk. Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu negara. Dasar-dasar
penyelenggaraan bernegara didasarkan pada konstitusi sebagai hukum dasar.
1. Konstitusionalisme;
2. Konstitusi Negara;
3. UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia;
4. Sistem Ketatanegaraan Indonesia;
A. KONSTITUSIONALISME
1. Gagasan tentang Konstitusionalisme
Negara adalah suatu organisai kekuasaan yang terdiri atas unsur rakyat
( penduduk ), wilayah dan pemerintah. Pemerintahan adalah suatu unsur negara.
Pemeriantahanlah yang menyelenggarakan dan melaksanakan tugas-tugas demi
terwujudnya tujuan bernegara.1
Di negara demokrasi, pemer1intahan yang baik adalah pemerintahan yang
menjamin sepenuhnya kepentingan rakyat serta hak-hak dasar rakyat. Di samping
itu, pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya perlu dibatasi agar kekuasaan
itu tidak disalahgunakan , tidak sewenang-wenang serta benar-benar untuk
kepentingan rakyat. Mengapa kekuasaan itu perlu dibatasi?. Kekuasaan perlou
dibatasi karena kekuasaan itu cenderung disalahgunakan. Ingat hukum besi
kekuasaan dari Lord Acton yang mengatakan power tends to corrupt, absoluth
power corrupts absolutely.
Oleh karena itu, suatu negara demokrasi harus memiliki dan berdasar pada
suatu konstitusi. Akan tetapi, tidak semua negara yang berdasar pada konstitusi
memiliki sifat konstitusionalisme . Didalam gagasan konstitusionalisme, undang-
undang dasar sebaga lembaga mempunyai fungsi khusus yaitu menentukanan dan
2. Negara Konstitusional
Setiap negara memiliki konstitusi sebagai sumber hukum. Namun tidak
setiap negara memiliki undang-undang dasar. Inggris tetap merupakan negara
konstitusional meskipun meskipun tidak memiliki undang-undang dasar.
Apakah negara yang mendasarkan diri pada suatu konstitusi layak disebut
sebagai negara konstitusional?. Negara konstitusional tidak cukup hanya memiliki
konstitusi, tetapi negara tersebut juga harus menganut gagasan tentang
konstitusionalisme. Konstitusiolisme merupakan gagasan bahwa konstitusi suatu
negara harus mampu memberi batasan kekuasaan pemeritahan serta memberi
perlindungan pada hak-hak dasar warga negara. Suatu negara yang memiliki
konstitusi tetapi isinya mengabaikan dua hal pokok diatas maka ia bukan negara
konstitusional.
Didalam gagasan konstitusionalme, konstitusi tidak hanya merupakan
suatu dokumen yang menggambarkan pembagian dan tugas-tugas tetapi juga
menentukan dan membatasi kekuasaan agar tidak disalahgunakan. Sementara itu
di lain pihak konstitusi juga berisi jaminan akan hak-hak asasi dan hak dasar
warga negara.
B. KONSTITUSI NEGARA
1. Pengertian Konstitusi
Konstitusi berasal dari istilah bahasa prancis constituer yang artinya
membentuk. pemakain istilah konstitusi dimaksudkan untuk pembentukan
suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara. Istilah konstitusi
bisa dipersamakan dengan hukum dasar atau undang-undang dasar.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menerjemahkan kata inggris
constitution ( konstitusi ) dengan undang-undang dasar. Istilah undang-
undang dasar merupakan terjemahan dari istilah bahasa belanda Grondwet.
Dalam bahasa indonesia , wet diterjemahkan sebagai undang-undang, dan
gorund berati tanah.
Konstitusi juga diartikan sebagai hukum dasar. Dalam UUD 1945
dikatakan Undang-Undang suatu Dasar negara ialah hanya sebagian dari
hukum dasar negara itu. Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar yang
tertulis, sedang disamping Undang-Undang Dasarberlaku juga hukum dasar
yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang tertulis , yaitu aturan-aturan
dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara,
meskipun tidak tertulis. Hukum dasar tidak tertulis disebut Konvensi.
Terdapat beberapa dari para ahli, yaitu:
a. Herman Heller; membagi pengertian konstitusi menjadi tiga:
1). Konstitusi dalam pengertian politik sosiologis.
1). Konstitusi suatu negara adalah hasil atau produk sejarah dan proses
perjuangan bangsa yang bersangkutan.
2. Kedudukan Konstitusi
Konstitusi menempati kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara karena konstitusi menjadi barometer kehidupan
bernegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para
pendahulu.
Konstitusi secara umum berisi hal-hal yang mendasar dari suatu negara.
Hal-hal mendasar itu adalah aturan-aturan atau norma-norma dasar yang dipakai
sebagai pedoman pokok bernegara.
Konstitusi memiliki kedudukan formal yang sama, yaitu sebagai berikut:
a) Konstitusi Sebagai Hukum Dasar
Hal ini berarti bahwa atuaran-aturan yang terdapat dalam konstitusi, secara
hierarkis mempunyai kedudukan lebih tinggi ( superior ) terhadap atura-aturan
lainnya.