KONSTITUSI
DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
Tatanan kehidupan politik yang beradab dan demokratis harus dimulai dan di
harus dimulai pula dari konstitusi. Kehidupan sosial budaya yang harmoni dan
konstitusi. Kehendak untuk hidup aman dan dapat bertahan dari serangan pasukan
asing yang dapat menghabscurkan persatuan dan kesatuan bangsa juga harus di
yang sudah semestinnya masuk kedalam elemen-elemen dasar konstitusi yang kitra
rekonstruksi. Elemen HAM ini sangat penting bagi konstitusi.dari sinilah fungsi
utama dari konstitusi sebagai “pembatas kekuasaan” itu diangkat. Kekuasaan negara
konstitusi nasional tidak boleh mereduksi apalagi merampas HAM warga negarnya.
Bahkan konstitusi harus berfungsi sebagai tameng utama perlindungan HAM seluruh
rakyat.
dua sifat yaitu kaku dan luwes. Adapun fungsi konstitusi adalah membatasi
kekuasaan dan menjamin HAM. Isinya berupa pernyataan luhur, struktur dan
(Konstitusi I), 2. Konstitusi RIS 1949, 3. UUDS 1950, 4. UUD 1945 Amandemen.
Amandemen konstitusi terdiri dari pengertian, hasil-hasil dan sikap yang seharusnya
Pesan Bijak :
TINJAUAN PUSTAKA
artinya dengan UUD. Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan
yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang, dan ada yang tidak
1) Kontitusi itu berasal dari bahasa parancis yakni constituer yang berarti
membentuk.
2) Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu “Cume”
berarti bersama dengan dan “Statuere” berarti membuat sesuatu agar berdiri
sebutan DUSTUS yang berati kumpulan faedah yang mengatur dasar dan
hukum pada umumnya, hukum dasar tidak selalu merupakan dokumen tertulis
atau tidak tertulis atau dapat pula campuran dari dua unsur tersebut. Sebagai
hukum dasar yang tertulis atau undang-undang Dasar dan hukum dasar yang
Negara
garis besar dan perlu dijabarkan lebih lanjut kedalam norma hukum
dibawahnya.
piagam dasar atau UUD, yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-
Dasar, hal tersebut dapat dikaji dari pendapat L.J. Apeldorn dan Herman Heller.
memuat hukum dasar yang tertulis juga mencakup hukum dasar yang tidak
tertulis.
Adapun menurut Herman Heller, konstitusi mencakup tiga pengertian,
yaitu:
yang mengatur organisasi negara dan susunan pemerintahan suatu negar, Sehinagga
negara dan konstitusi adalah satu pasangan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap
mempunyai arti dan fungsi yang sangat penting bagi negara, baik secara formil,
sebagai sumber dan dasar cita bangsa dan negara yang berupa nilai-nilai dan kaidah-
kaidah dasar bagi kehidupan bernegara. Ia selalu mencerminkan semangat yang oleh
penyusunnya ingin diabadikan dalam konstitusi tersebut sehingga mewarnai seluruh
latin cisme yang berarati bewrsama dengan dan statute yang berarti membuat sesuatu
dan atas nama rakyat, terkait oleh beberapa pembatasan dalam konstitusi negara
tidak disalahgunakan.
Dengan demikian diharapkan hak-hak warganegara akan terlindungi.
Sesuai dengan istilah konstitusi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang
menjadi dasar utama bagi penyelenggara negara. Oleh sebab itu, konstitusi
suatu negara. Konstitusi juga menjadi tolok ukur kehidupan berbangsa dan
sekaligus memuat ide-ide dasar yang digariskan oleh pendiri negara ( the
lembaga-nya.
Konstitusi ditempatkan pada posisi ter-atas yang menjadi pedoman untuk jalanya
sebuah negara dan mencapai tujuan bersama warga negara. Adapun Fungsi konstitusi,
baik tertulis maupun tidak tertulis adalah sebagai berikut (Asshiddiqie, 2006:122):
Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara atau pun
Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli
Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit hanya
dibidang politik maupun dalam arti luas yang mencakup sosial dan ekonomi.
engineering dan social reform), baik dalam arti sempit atau pun luas.
2.3 Tujuan Konstitusi
pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah diastu pihak dan jaminan terhadap hak-
kekuasan yang berdaulat. Menurut Bagir Manan, hakekat dari konstitusi merupakan
terhadap kekuasaan pemerintah di satu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga
menyatakan bahwa terdapat tiga materi muatan pokok dalam konstitusi, yaitu:
Keempat cakupan isi konstitusi di atas merupakan dasar utama dari suatu
demokrasi.
C.F Strong menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untuk
diperintah dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Oleh karena itu
kedudukan yang paling tinggi dalam Negara dan berada diatas peraturan
1) Jika bentuk Negara itu serikat maka akan didapatkan system pembagian
bagian.
2) Dalam Negara kesatuan, pembagian kekuasaan tidak dijumpai karena
pemerintahan parlementer.
Indonesia pada waktu itu yang dituangkan dalam suatu dokumen yang formal.
1945 Dalam Satu Naskah, Sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa
Ada Opini. Bukti bahwa UUD 1945 adalah konstitusi tertulis yaitu bahwa
pada naskah Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang
tuangkan dalam satu dokumen saja tanpa ada dokumen lainnya yang juga
Swedia (4 dokumen).
2. Menurut sifatnya UUD 1945 termasuk konstitusi yang Rigid (kaku) karena
UUD 1945 hanya dapat diubah dengan cara tertentu secara khusus dan
jumlah anggota MPR harus hadir” dan pasal 2 “Putusan Diambil dengan
yang lain. Karena menjadi dasar bagi peratutan yang lain maka syarat untuk
1950)
dituangkan dalam suatu dokumen. Konstitusi RIS ini terbentuk atas usulan
ketentuan-ketentuan penutup bagian satu perubahan, pasal 190 ayat (1), (2),
pasal 191 Ayat (1), (2), (3), bagian dua ketentuan-ketentuan peralihan pasal
karena kepala negara dan kepala pemerintahan,di jabat oleh orang yang
37 ayat 1-5 UUD ’45, bahwa pengajuan perubahan minimal dilakuakan oleh
1/3 dari anggota MPR, dan dalam sidangnya dihadiri oleh 2/3 dari anggota
MPR, dan putusan disetujui oleh lima puluh persen ditambah satu dari seluruh
jumlah anggota MPR, dan syarat lain adalah dalam ayat 5 bahwa “Khusus
perubahan”.
3. Menurut kedudukannya UUD ’45 termasuk konstitusi derajat tinggi karena
Anwar, Chairul, Konstitusi dan kelembagaan Negara, Jakarta: CV. Novindo Pustaka
Mandiri, 1999.
Daud, Abu Busroh dan Abubakar Busro, Asas-asas Hukum Tata Negara, Jakarta:
Kusnardi, Moh., et.ai., Ilmu Negara, Jakarta:Gaya Media Pratama, 2000, cet.ke-4.
Thaib, Dahlan,et.al., Teori dan Hukum Konstitusi, Jakarta: PT> Raja Grafindo
HAM dan Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000, edisi
pertama.