Anda di halaman 1dari 20

UTILITAS

“Lembar pertanyaan ”

Dosen Pengampu : Khairul Akli, MT

Disusun oleh:

Ashanul Fajri Indra

(1812048)

Kelas 2B

TEKNIK KIMIA BAHAN NABATI

POLITEKNIK NEGERI ATI PADANG

2020
1. A)Maulana Muchni : Apa saja keunggulan Therma oil dibandingkan boiler steam?
B)Rici Ardianti : Adapun keunggulan Thermal oil dibanding boiler steam yaitu: Thermal
Oil Heater dapat bekerja dengan menghasilkan panas hingga 350 derajat C hanya
dengan mengandalkan tekanan dari pompa sirkulasi. Selain itu kelebihan dalam
penggunakan keseharian thermal oil heater atau hot oil boiler tidak memerlukan air dan
chemical melainkan hanya membutuhkan minyak HTO yang hanya sekali diisi pada
saat commissioning awal dan dapat bertahan min 5 tahun. Dari sini user dapat
menggencet cost untuk pembelian chemical. Kelebihan berikutnya Thermal oil tidak
membutuhkan sertifikat Depnaker (kecuali user membutuhkan) karena hot oil boiler
atau thermal oil heater tidak tergolong bejana bertekanan tinggi sehingga masih aman
dari bahaya pressure. Kelebihan ke empat thermal oil tidak perlu cleaning tahunan,
dimana steam boiler pada umumnya wajib dilakukan cleaning tahunan 1 hingga 2x.

2. A)Rici Ardianti : Bagaimana prinsip kerja dari thermal oil?


B)Zulwelly Trinidfli : Prinsip kerja thermal oil yaitu Thermal oil heater adalah Penukar
panas digunakan dalam transfer energi termal oil dari satu sistem ke sistem lainnya
ketika transfer panas langsung tidak memungkinkan. Dalam kebanyakan skenario
seperti ini, penukar panas menggunakan fluida yang berfungsi untuk mentransfer panas
dari sumber ke lokasi yang berbeda. Thermal oil heater beroperasi dengan prinsip yang
sama dengan mesin boiler uap dan hot water boiler. Proses desain pemanas minyak
panas dimulai dengan identifikasi pengaturan yang paling tepat untuk sistem proses
yang diberikan. Komponen dengan kekuatan yang cukup kemudian dipilih, dan
pemanas dibangun. Saat membuat perangkat ini, penting bahwa fluida kerja (minyak
panas) mempertahankan suhu antara titik nyala minyak oil dan titik api. Kondisi lain
yang kondusif untuk kerusakan mekanis, seperti kebocoran, harus dihindari. Penting
juga untuk memastikan bahwa fluida kerja benar-benar terkandung dan tidak terkena
uap air atau sinar matahari langsung. Pemanas Thermal oil heater dapat berfungsi
sebagai solusi yang efektif jika semua tindakan pencegahan ini diambil. Seperti
dibahas sebelumnya, perangkat ini mendapatkan panas dari sumber, membawa energi
panas dalam minyak yang dipompa melalui pipa, dan kemudian mentransfer energi itu
ke cairan sekunder.
3. A)Ollievia Adriyani : Apa karakteristik thermal oil?
B)Muhammad Rindy : Karakteristik therma oil yaitu memiliki tekanan rendah memiliki
suhu pemanas yang tinggi yaitu antara 340 sampai 400 C fase uap.

4. A) Sindi Sandora : Jelas komponen utama dan komponen pendukung back pressure vessel
B)Dwi Citra Distisia : Pada dasarnya pressure vessel terdiri dari beberapa komponen
utama yang berperan penting,yaitu:
1. Shell komponen ini berbentuk silinder yang berfungsi sebagai wadah untuk
menampung tekanan.
2. Support ini adalah alat penumpu vessel sehingga dapat berdiri diatas tanah. Support
dapat berupa skirt dan lug support yang digunakan pada vertical pressure vessel .
sedangkan untuk horizontal pressure vessel sebagai tumpuannya digunakan jenis
saddle suppor.
3. Nozzle fungsinya sebagai saluran masuk dan saluran keluar fluida bertekanan.

Dapat pula diartikan sebagai pipa yang disambungkan dengan bejana-bejana


bertekanan. BPV memiliki komponen pendukung seperti :
1. Flens (Flange) Flange dapat disebut juga penyambung.flange merupakan
penyambung antara valve dengan pipa yang diikat dengan baut agar dapat
mempermudah dalam perawatan dan penggantian terhadap valve.
2. Stream tap (penangkap uap) merupakan perangkap uap yang bekerja pada system
pembuangankondensat (air) dimana steam trap ini terpasang pada BPV maupun
pada sistem pemipaan uap yang berguna untuk mengurangi losses pada aliran steam
dan biasanyasteam trap dipasang pada jalur pipa pembuang kondensat.
3. Katup-katup (valve) didefinisikan sebagai alat yang berfungsi untuk pengontrol
fluida. Fungsi valve yang lebih rinci adalah untuk mengarahkan, membuka,
menghentikan, mencampur aliran fluida. Aturmengatur tekanan dan temperature
fluida. Pada BPV valve dipasang untuk mengatur aliran fluida atau steam dimaksud
agar suplai steam yang masuk ataukeluar system sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan, disamping itu juga sebagai safety pengaman.
4. Isolasi Isolasi merupakan bagian terpenting dalam suatu konstruksi BPV yang
berguna untuk mengurangi kehilangan rugi-rugi panas. Di dalam BPV tersebut
sehingga panasnya tetap terjaga, perpindahan panas yang terjadi dalam BPV adalah
perpindahan panassecara konveksi, dimana perpindahan panas yang terjadi karna
gerakan molekulmolekul suatu fluida. Adapun tujuan dari pemasangan isolasi pada
BPV adalah untuk menjaga agar temperature yang masuk dan keluar tetap sama dan
selalu terjaga.selain menjadi isolasi, perannya juga untuk menormalisasi rugi-rugi
didalam BPV
5. Alat pengukur tekanan Dari jenis alat pengukur tekanan pada BPV umumnya yang
sering digunakan yaitutipe bourdon dan diaphragm gauges. 1erakan keluarnya
secara mekanik yang dapa tdihubungkan secara langsung kepada tipe gerakan dari
pengontrolan pneumaticcontrol atau bisa pula digabung dalam pneumatic atau
elektronik force balancetransmitter.
6. Alat pengukur temperature Biasanya yang sering digunakan adalah thermowell dan
thermocouple
7. Alat Pengukur Aliran Flow meter pada BPV digunakan untuk mengetahui aliran
fluida steam dan untuk melihat perbandingan uap yang terkondensat dengan uap
yang utuh.

5. A)Zulwelly Trinidfli : Bagaimana sistem distribusi medium pemanas?


B)Belahan Sukma Ayanda : Sistem pada medium Pemanas Fluida Termis yaitu Saat ini,
pemanas fluidatermis telah digunakan secara luas dalam berbagai penerapan untuk
pemanasan proses tidak langsung. Dengan menggunakan fluida petroleum sebagai
media perpindahan panas, pemanas tersebut memberikan suhu yang konstan. Sistim
pembakaran terdiri dari sebuah fixed grate dengan susunan draft. Mekanis pemanas
fluida thermis modern berbahan bakar minyak terdiri dari sebuah kumparan ganda,
konstruksi tiga pass dan dipasang dengan sistim jet tekanan. Fluida termis, yang
bertindak sebagai pembawa panas, dipanaskan dalam pemanas dan disirkulasikan
melalui peralatan pengguna. Disini fluida memindahkan panas untuk proses melalui
penukarpanas, kemudian fluidanya dikembalikan ke pemanas. Aliran fluida termis
pada ujung pemakai dikendalikan oleh katup pengendali yang dioperasikan secara
pneumatis, berdasarkan suhu operasi. Pemanas beroperasi pada api yang tinggi atau
rendah tergantungpada suhu minyak yang kembali yang bervariasi tergantung beban
sistim.

6. A) Resti Novia Sari : Apa manfaat pemilihan instalasi pemanas yang tepat dalam pemanas
proses industri?
B) Masyrifah : Instalasi elemen pemanas yang tepat dalam pemanas proses industri
menghasilkan manfaat berikut:
1. Mengurangi Biaya Operasional Bahkan jika elemen pemanas yang ideal untuk
pemanas industri Anda lebih mahal daripada elemen alternatif, biaya dari waktu ke
waktu akan lebih rendah, menghemat uang selama masa operasi pemanas.
2. Peningkatan Efisiensi Operasional Memilih elemen pemanas yang tepat akan
meningkatkan produktivitas proses industri. Ketika elemen terbuat dari bahan yang
benar dan diatur untuk melakukan panas secara optimal untuk media sedang
dipanaskan, konsumsi energi akan turun.
3. Keamanan Tinggi Memilih elemen pemanas yang tepat mengurangi potensi
kerusakan yang dapat menyebabkan konsekuensi keselamatan yang serius. Waktu
henti proses industri adalah masalah terendah ketika konsekuensi akibat peralatan
yang salah bisa seserius ledakan.
4. Pengembalian Investasi yang Tinggi Efisiensi operasional yang optimal berarti laba
atas investasi setiap dolar yang dialokasikan untuk suatu proses industri melihat
laba yang lebih tinggi. Dengan peralatan yang tepat, Anda akan melihat margin
keuntungan yang lebih tinggi, limbah yang lebih rendah, dan bisnis yang lebih
efisien.
5. Peningkatan Umur Panjang Kehidupan Operasional Ketika semua komponen dari
sistem pemanas industri idealnya kompatibel, sistem bekerja pada efisiensi optimal
dan tidak menurunkan secepat sistem tanpa komponen yang ideal. Demikian pula,
ketika sistem pemanas industri berjalan pada efisiensi puncak, seluruh proses
industri berjalan dengan lancar, memperpanjang siklus hidup seluruh sistem karena
setiap siklus menurunkan peralatan lebih sedikit.

7. A) Muhammad Rindy : Apa saja kekurangan yang ada pada therma oil dan steam boiler?
B) Ollievia Adriyani : Kekurangan Steam Boiler Dan Thermal Oil Heater Steam Boiler :
Steam boiler harus menggunakan air yang sudah di treatment dengan campuran
chemical, Wajib menggunakan Izin operasional dari Depnaker, Rentan akan bahaya
ledakan, Untuk mencapai temperatur 250 derajad C steam boiler harus beroprasai pada
tekanan lebih dari 20bar, Wajib diadakan cleaning tahunan dimana pada umumnya 1
hingga 2x. Thermal Oil Heater : Tidak rekomended jika diaplikasikan pada industri
foodgrade yang membutuhkan temperatur lebih dari 190 derajad C. Terkecuali jika
hanya digunakan untuk sistem pemanasan pada temperatur dibawah 190 derajad C
masih dapat menggunakan minyak goreng sebagai pengganti HTO (Heat Tranasfer
Oil).

8. A) Annisaokta Sellia : Bagaimanakah sistem penyimpanan termal oil yg baik dan aman?

B) Maulana Muchni : Sistem steam memerlukan pemeliharaan yang konstan dan terus
menerus terutama pada peralatan-peralatan pendukung seperti steam trap, valve,
condensate return pump, sambungan las, expansion joint dan juga analisa air serta
sistem pengolahan air. Pada negara 4 musim, apabila terjadi listrik mati dalam cuaca
dingin, sistem steam dapat mengalami pembekuan yang bisa mengakibatkan pipa
pecah dan rusaknya komponen – komponen pendukung. Sebaliknya sistem thermal oil
tidak memerlukan trap, return kondensat, blowdown dan juga zat kimia untuk
keperluan water treatment. Pada negara 4 musim, pemilihan fluida yang tepat tidak
akan mengalami pembekuan dibawah nol derajat. Sistem thermal oil telah terbukti
beroperasi dengan aman dan efisien selama puluhan tahun dengan biaya perawatan
yang minimal. Rejha Muspita : Pada pemanasan recovery panas akan menghasilkan
limbah atau sering disebut residu. Bagaimana cara mengatasi limbah yang dihasilkan
oleh recovery panas, baik limbah padat ataupun gas? Indah Siswanti : Proses termal
menawarkan destruksi massa limbah secara cepat. Namun semua proses termal tetap
akan menghasilkan residu ( bagian non combustible) yang tidak bisa terbakar pada
temperatur operasi. Tambah tinggi panas, maka residunya akan tambah sedikit. Residu
ini berada dalam bentuk abu, debu dan residu lain. Abu biasanya dikenal mempunyai
potensi sebagai bahan bangunan, karena mengandung silikat tinggi. Sampah Indonesia
mengandung abu sampai mencapai 30% berat. Debu atau partikulat akan merupakan
salah satu permasalahan pencemaran udara yang perlu diperhatikan. Biasanya jalan
terakhir yang dilakukan adalah diurug Dalam proses termal, beberapa logam berat
yang berada dalam sampah, akan teruapkan seperti Zn dan Hg, yang tergantung dari
titik uapnya. Merkuri (Hg) pada temperatur kamarpun akan menguap. Tambah tinggi
temperatur, akan tambah banyak jenis logam berat yang akan menguap. Agak sulit
menangani jenis pencemar ini.

9. A) Silvi Putri : Apakah yang di maksud dengan economizer ? Jelaskan prinsip kerja serta
fungsi nya?
B) Annisaokta Sellia : Economizer adalah salah satu komponen Boiler yang memiliki
peran atau fungsi yang cukup penting dalam meningkatkan Efisiensi Boiler. Fungsi
Economizer pada Boiler adalah untuk memanaskan air pengisi Boiler dengan
memanfaatkan panas dari gas sisa pembakaran di dalam Boiler. Dengan meningkatnya
temperatur air pengisi Boiler maka Efisiensi Boiler juga akan meningkat. Prinsip kerja
Economizer yaitu Dengan melewatkan gas sisa pembakaran melalui pipa-pipa
Economizer maka akan terjadi transfer panas yang akan diserap oleh pipa-pipa.
Economizer dan panas tersebut diteruskan kedalam air pengisi Boiler yang terdapat di
dalam pipa-pipa Economizer. Dengan meningkatnya temperatur air pengisi Boiler
maka Efisiensi Boiler juga akan meningkat. Semakin bagus kondisi penyerapan panas
oleh Economizer maka semakin meningkat pula Efisiensi pada Boiler.

10. A)Masyrifah : Faktor apa saja yang berpengaruh pada design thermal oil system' ???

B)Zikri Mubarakh : Mengenai faktor design thermal oil pada masa sekarang ini thermal
oil heater dirancang dengan benar oleh produsen yg berpengalamn serta dipelihara dgn
baik, maka sistem thermal oil tsb lebih aman digunakan karna sudah byk kemajuan
signifikan dlm teknologi tsb yg jauh lebih stabil pda suhu tinggi, tdk beracun dan dpt
mncapai suhu yg lebih tinggi dripda sebelumnya. thermal oil adalah sistem tertutup
dmna perancangan juga hrus memperhitungkan laju aliran, pressure drop, perubahan
volume dan kekentalan.

B)Resti Novia Sari : Faktor yang berpengaruh terhadap design thermal oil

1. Pemilihan Koil. Pemanas Konstruksi koil pemanas umumnya terdiri dari 2 bagian
yaitu koil bagian dalam (kumparan dalam) dan kumparan bagian luar (kumparan
luar). Minyak panas dipompa masuk ke luar kumparan oleh pompa sirkulasi dari
atas kemudian mengalir ke dalam kumparan dengan kecepatan tertentu dan
akhirnya keluar kumparan dan kembali diterbitkan ke media yang akan dipanaskan.
Sementara lidah api dari burner akan masuk ke ruang bakar yang merupakan bagian
dari penerima radiasi panas dari dalam dan luar koil ke ruang di antara lalu menuju
ke bagian luar koil luar ke dalam di cerobong / cerobong. Perpidahanan panas
antara panas minyak dan gas panas terjadi pada arus balik untuk mendapatkan
efisiensi tertinggi. Karena minyak termal bekerja pada suhu tinggi, maka suhu gas
buang (gas buang) akan sedikit lebih tinggi dari suhu minyak panas yang keluar
dari pemanas. Panas yang terkandung dalam Flue 12 12 gas ini masih dapat
digunakan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dengan memanfaatkannya
untuk pemanas udara sebelum masuk ke ruang bakar. Setiap kenaikan suhu udara
masuk sebesar 10 ° C, akan diperoleh penghematan bahan bakar sekitar 0,4 - 0,5%.
Maka jika udara dapat dinaikkan menjadi 130 ° C, maka akan terjadi kenaikan suhu
100 ° C dan penghematan bahan bakar sekitar 4 - 5%. Fitur penggunaan ini hanya
dapat digunakan pada burner yang menjadi satu dengan minyak termal dan sering
disebut jaket udara.

2. Pemilihan Burner. Burner merupakan salah satu komponen utama dari boiler
minyak panas karena burner adalah tempat yang memerlukan pemeliharaan. Pilihan
burner sangat menentukan dalam operasi Thermal oil yang biasanya bekerja tanpa
henti. Burner harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilakukan layanan. Pada
themal oil dengan kapasitas kecil, biasanya manufaktur akan memberikan paket
burner yaitu burner yang dibeli dari pemasok burner. Sementara untuk kapasitas
yang lebih besar, burner akan menjadi satu dengan minyak panas.

3. Penentuan Pompa. Pompa bekerja untuk dipanaskan minyak yang dipanaskan oleh
pemanas ke semua pengguna panas. Faktor yang penting dalam ukuran pompa
adalah kecepatan, laju alir dan juga suhu. Tekanan pompa harus dapat mengatasi
penurunan tekanan yang menyebabkan friksi pada kepala vertikal, friksi pada pipa,
dan kehilangan tekanan karena pemasangan, katup dan lain sebagainya. Juga perlu
dirancang agar alirannya cukup untuk mensupply ke semua si membeli minyak.
Pompa harus dapat dioperasikan pada min dan menggunakan segel mekanis dengan
melengkapi udara.

4. Pemilihan Tangki Ekspansi Sifat Fisika Minyak termal adalah volumenya akan
meningkat kompilasi dipanaskan. Oleh karena itu sebuah sistem minyak termal
harus memiliki tangki ekspansi yang ukurannya cukup untuk mendukung
penambahan volume minyak termal dalam sistem. Hal lain yang juga harus
diperhatikan adalah sistem volume total (termasuk pengisian awal tangki ekspansi),
operasi suhu dan koefisien ekspansi fluida. 13 Setelah desain sistem perpipaan
selesai dibuat maka dapat dihitung jumlah minyak panas yang diperlukan untuk
seluruh kebutuhan yaitu terdiri dari volume seluruh pipa ditambah dengan volume
minyak panas di dalam koil Pemanas 13 Volume minyak termal ratarata akan
memuai sekitar 10% setiap kenaikan 100 derajat C. Sebagai contoh, volume minyak
termal dalam sistem 2000 liter dan bekerja pada suhu 250 ° C, maka dari suhu
lingkungan 30 "C akan terjadi kenaikan 220" C atau 22% pemuaian. Volume
pemuaian sebesar 440 liter inilah yang harus ditampung oleh tangki ekspansi.
Sebaiknya Level di tangki ekspansi selalu dijaga di tengah - tengah yang tidak
kurang dari level 25% dan tidak lebih dari level 75%. Aturan tangki ekspansi
ukuran jempol adalah 2 kali lipat volume pemuaian. Diperlukan dalam contoh di
atas, tangki ekspansi volume adalah 880 liter.

5. Pemilihan fluida termal Pemilihan fluida termal yang tepat harus disesuaikan dengan
aplikasi karena akan dapat mempengaruhi keamanan sistem, menghubungkan
panas, suhu operasi karena itu harus menyediakan informasi yang tepat dan akurat
sesuai dengan operasi untuk produsen minyak termal sebelum mereka dapat
memberikan bantuan fluida yang tepat. berbaring sebaginya. Oleh Ada banyak
produsen Fluida termal. Cairan termal dalam tiga kategori, yaitu: Minyak panas /
mineral, Sintetik dan lainnya termasuk silikon.

11. A)Belahan Sukma Ayanda : Apakah yang dimaksud dengan back pressure vessel dan
prinsip kerja nya bagaimana?

B)Rejha Muspita : Pengertian dan prinsip kerja back pressure vessel yaitu Back Pressure
Vessel BPV merupakan bejana tekan yang menampung exhaust steam dari turbin uap
untuk disalurkan ke unit-unit proses yang membutuhkan steam terutama Sterilizer.
Suplai utama steam untuk BPV berasal dari steam bekas turbin uap. Namun bila tidak
mencukupi dapat dibantu dengan membuka by pass valve. Kisaran tekanan kerja BPV
adalah 3 bar – 3,4 bar. Steam yang keluar dari exhaust turbin uap masih berupa
superheated steam sehingga untuk mengubahnya menjadi saturated steam, di dalam
bejana BPV dimasukkan air agar uap yang dihasilkan tidak kering. BPV (back pressure
vessel) adalah alat yang berfungsi sebagai bejana penampung dan pendistribusi uap
kealat-alat yang membutuhkan uap. BPV tidak hanya berperan sebagaimedia
penampung dan pendistribusi uap, tetapi juga sekaligus sebagai pengontrol uap
yangmasuk dan yang keluar. BPV dapat diartikan pula sebagai alat suatu bejana tekan
yang terbuat dari bahan yangmampu menahan beban tekanan. Sistem pengendalian
secara auto back pressure untuk memberi penambahan (make up) steam ke BPV pada
saat mengalami low pressure dan pembuangan/discharge steam. Melalui pengendalian
sebuah PLC berbasis PID controller agar mampu mengatasi kondisi proses yang
berubah-ubah dan segera sehingga pressure yang telah ditetapkan dapat dipertahankan.
Sistem pengendalian BPV untuk mengatur manajemen steam yang tepat dan
menghindari pemborosan steam yang tidak perlu. Zikri Mubarakh : Kenapa bisa di
namakan dengan economizer, apa yg terjadi pada alat tsb, sehingga alat tsb dinamakan
dengan economizer? Dinda Olivia : Dinamakan economizer karena ia merupakan
seperangkat mekanis yang dimaksudkan mengurangi konsumsi energi yang
penggunaannya pada boiler, pembangkit listrik, pemanas, pendingin, ventilasi, dan
pendingin udara. Sehingga dapat mengurangi biaya dari proses tersebut. Yang terjadi
pada alat tersebut adalah Dengan meningkatnya temperatur keluar dari Economizer
maka temperatur air pada Boiler drum juga akan tinggi. Jika air dalam Boiler drum
sudah tinggi maka akan diperlukan kalor yang lebih sedikit untuk merubah air menjadi
uap seusuai dengan jumlah yang telah direncanakan. Kebutuhan kalori yang lebih
sedikit tentu akan berdampak dengan berkurangnya penggunaan bahan bakar. Dengan
Meningkatnya Efisiensi pada suatu Boiler, maka akan membuat biaya pengeluaran
perusahaan juga akan menjadi lebih ekonomis dalam hal mengurangi pembelian bahan
bakar Boiler.

12. A) Dinda Olivia : Jelaskan tentang thermal oil dan bagaimana ia beroperasi?

B) Silvi Putri :

a. Thermal Oil Heater Thermal oil Heater merupakan mesin penghasil panas dan lebih
berfungsi sebagai penghantar panas dengan menggunakan media oli di dalam pipa
yang dirancang spiral di dalam tabung/tangki pemanas yang didesain sedemikian rupa
yang kemudian dipanaskan dengan api yang bersumber dari burner dengan bahan
bakar tertentu. Nilai kalori yang dihasilkan oleh thermal oil ini bisa mencapai lebih
dari 300°C. Thermal oil didesain secara horizontal dan ada juga yang didesain secara
vertikal. Desain vertikal menghemat ruangan dan sangat efisien sedangkan desain
horizontal memudahkan dalam perawatan serta pengoperasian. Namun, untuk ukuran
thermal oil yang cukup besar, rata-rata didesain secara horizontal untuk mempermudah
perawatan/maintenance untuk ke depannya. Heating Coil terbuat dari Seamless Boiler
Tube yang dirol secara continuous. Setiap sambungan las diperiksa dengan teliti
dengan Radiaography Test dan tes tekanan akhir mempergunakan tekanan 15–30 bar.
Thermal Oil mengalir di dalam coil dengan kecepatan yang dirancang secara cermat
untuk menghindarkan overheating yang dapat mengakibatkan kerusakan oil akibat
terbentuknya arang (coking). Kenapa harus memilih Thermal Oil Heater?? Beberapa
pertimbangan kenapa harus memilih THERMAL OIL HEATER dalam hal
memproduksi energi panas, karena Thermal Oil Heater dapat menghasilkan energi
panas dengan temperatur tinggi yang hanya bekerja pada tekanan pompa atau bahkan
tekanan atmosfear. Oli yang dipakai di dalam thermal oil tidak akan habis dan
menguap, kecuali ada kebocoran pipa oli. Jika terjadi kebocoran, harus direpair dan
mengganti oli yang terbuang sesuai ukuran yang ditentukan seperti di awal. Gas panas
hasil pembakaran memanaskan aliran thermal oil di ruang bakar sebagai panas radiasi
dan selanjutnya memanaskan oil di coil konveksi melalui sela-sela antar coil dengan
kecepatan tertentu dalam tiga aliran dengan arah yang berlawanan dengan arah aliran
thermal oil. Dalam thermal oil, oli adalah media penghantar panas yang sifatnya tidak
menimbulkan kerak atau kotoran di dalam pipa, sehingga tidak ada biaya yang harus
dikeluarkan untuk membersihkan pipa saluran oli, tidak seperti yang biasa dilakukan
pada boiler steam. Pipa tahan api yang digunakan tidak akan mengalami kerusakan
dikarenakan pipa panas yang dialirkan dengan pompa sirkulasi, hanya saja jangan
sampai temperatur oli tidak terkontrol dan melewati ambang batas kemampuan pipa
dalam menerima panas. Maka dari itu, system safety untuk suplai panas dari api burner
harus selalu dalam keadaan baik. Dalam hal ini, thermocontrol di panel control dan
thermocouple harus terintegrasi dengan baik agar kemungkinan overheating tidak
terjadi. Sistem pengendali pada panel control dan control part safety pada body thermal
oil unit harus dipastikan kondisi dan fungsinya berjalan normal. Semakin kondisi
control baik, maka semakin rendah pula interval operator dalam pemantauan unit
thermal oil. Meskipun thermal oil tidak beroperasi dalam tekanan tinggi, namun
spesifikasi pipa harus standar pipa yang digunakan untuk boiler. Pipa boiler memiliki
daya tahan panas dan tekanan tinggi. Dalam hal ini, thermal oil harus menggunakan
pipa yang tahan dengan temperatur tinggi. Pipa boiler yang lebih tebal akan lebih
mengurangi resiko kerusakan pipa saat menerima panas.
b. Cara kerja thermal oil Thermal oil bekerja dibuat dengan gulungan tabung mulus.
Pemanasterdiri dari koil tabung yang melaluinya aliran oli yang diatur dipompa. Koil
ini disusund alam dua bagian, dalam dan luar. Coil dalam membentuk ruang bakar
(tungku di mana perpindahan panas radiasi dan konveksi terjadi. Area antara koil dalm
dan luar dan areaantara koil luar dan kasing penyangga membentuk gas buang lewat
tempat perpindahan panaskonveksi terjadi, mendinginkan gas pembakar nke suhu yang
diperlukan sebelum outlet buang. Perpindahan panas ke minyak terjadi dalam
tabungtabung ini, yang membentuk koildalam dan luar. Minyak memasuki pemanas
melalui header saluran masuk yang melewatikoil luar mela lui koil dalam. Oli yang
dipanaskan mengalir ke outlet coil bagian dalamkemu dian ke header outlet melalui
kerja pipa sistem.

13. A)Muhammad Zikri : Apa kegunaan dari back pressure vessel dan apa keunggulan serta
pentingnya penggunaan back pressure vessel..?

14. A) Lara Marantika : Bagaimana mekanisme kerja dari thermal oil itu sendiri?

B) Sindi Sandora : Sistem minyak termal adalah pembangkit panas pembawa panas
(minyak termal) terdiri dari pemanas minyak termal, pompa sirkulasi, panas yang
dikonsumsi perangkat, tangki ekspansi, tangki penyimpanan, de-aerator, perpipaan dan
kontrol panel. Pemanas oli termal biasanya dari jenis tabung koil, yang bisa jadi
vertikal atau horizontal. Dapat dipanaskan secara listrik atau dipecat oleh bahan bakar
menaikkan suhu minyak termal. Minyak termal yang bersirkulasi melalui sistem
pertama kali dinaikkan ke suhu sekitar 300 derajat C di pemanas minyak termal. Itu
minyak yang dipanaskan kemudian mengalir ke perangkat yang memakan panas untuk
memindahkan panas energi untuk keperluan pemanasan. Penurunan suhu sekitar 40
derajat C dalam perangkat konsumsi biasanya diantisipasi. Setelah panas telah diserap,
minyak termal dikembalikan ke termal pemanas oli melalui pompa sirkulasi. Tangki
ekspansi disediakan dalam sistem untuk melakukan ekspansi minyak termal saat
dipanaskan. De-aerator terkadang dipasang untuk menghilangkan udara dalam sistem.
Tangki penyimpanan, memiliki kapasitas cukup untuk menampung semua oli dalam
sistem, juga dipasang. Dalam hal dari setiap keadaan darurat atau perbaikan, seluruh
konten dalam sistem dapat dikosongkan ke tangki penyimpanan ini

15. A)Indah Siswanti : Jelaskan apa saja tipe2 dari back pressure vessel?
B)Fatia Rahmania : Dalam klasifikasinya BPV dibagi menjadi 3 tipe sebagai berikut :

1. BPV Horizontal

2. BPV Vertikal

3. BPV bola Bejana tekan horizontal digunakan apabila tersedia area yang cukup luas
yang dikarenakan bentuk dari bejana tersebut berposisi horizontal. Sedangkan bejana
tekan Vertical digunakan apabila terdapat area yang tidak terlalu luas seperti bejana
tekan horizontal, biasanya digunakan di area yang sempit. Bejana tekan bola
digunakan pada tempat yang memiliki fluktuasi temperature tinggi untuk
mengantisipasi efek-efek perpindahan panas.

16. A)Ilfa Asfaratun Niska : Kenapa lebih dianjurkan memilih thermal oil heater dalam
memproduksi energi panas?

B)Ikhsan Habibullah : Beberapa pertimbangan kenapa harus memilih THERMAL OIL


HEATER dalam hal memproduksi energi panas, karena Thermal Oil Heater dapat
menghasilkan energi panas dengan temperatur tinggi yang hanya bekerja pada tekanan
pompa atau bahkan tekanan atmosfear. Oli yang dipakai di dalam thermal oil tidak
akan habis dan menguap, kecuali ada kebocoran pipa oli. Jika terjadi kebocoran, harus
direpair dan mengganti oli yang terbuang sesuai ukuran yang ditentukan seperti di
awal. Gas panas hasil pembakaran memanaskan aliran thermal oil di ruang bakar
sebagai panas radiasi dan selanjutnya memanaskan oil di coil konveksi melalui sela-
sela antar coil dengan kecepatan tertentu dalam tiga aliran dengan arah yang
berlawanan dengan arah aliran thermal oil. Dalam thermal oil, oli adalah media
penghantar panas yang sifatnya tidak menimbulkan kerak atau kotoran di dalam pipa,
sehingga tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk membersihkan pipa saluran oli,
tidak seperti yang biasa dilakukan pada boiler steam. Pipa tahan api yang digunakan
tidak akan mengalami kerusakan dikarenakan pipa panas yang dialirkan dengan pompa
sirkulasi, hanya saja jangan sampai temperatur oli tidak terkontrol dan melewati
ambang batas kemampuan pipa dalam menerima panas.

17.A)Abdillah Akbar : Sebutkan aplikasi thermal oil boiler ?

B)Muhammad Zikri : Aplikasi thermal oil boiler yaitu:


1. Industri-industri kimia minyak, industri polimerisasi, tangki reaksi, distilasi,
konsentrasi.

2. Industri plastik - senjata plastik, stereotip ekstrusi.

3. Industri tekstil, mesin stereotip resin, mesin pencelupan ,ruang pengeringan, mesin
suhu tinggi, mesin drum.

4. Industri karet - pemanasan vulkanisasi karet.

5. Industri makanan - penyulingan minyak sayur.

6. Industri hutan, industri kertas , dll.

18.A) Dwi Citra Distisia : Back pressure vessel dibagi menjad BPV horizontal dan BPV
vertikal. Apakah yang membedakan keduanya?

B)Abdillah Akbar : Back pressure vessel dibagi menjad BPV horizontal dan BPV vertikal.
Apakah yang membedakan keduanya? Yang membedakan adalah dari segi prossenya.
Orang proses yang menentukan apakah vessel itu mengguankan jenis vertikal atau
horizontal. Namun dari satu sisi, menurut oil and gas production handbook karangan
havard devold , vessel yang vertikal digunakan untuk separator (pemisah) dimana
menggunakan gravitasi sebagai media pemisahnya. Sebagai mana kita tau, kalau
densiti fluida di pengarui oleh gravitasi, fluida yang berada di atas memiliki masa jenis
yang lebih rendah dari yang di bawah. Sehingga dengan adanya vessel vertikal ini,
fluida tersebut akan lebih mudah di pisahkan.

19.A)Yulvi Ikhwani : Pada termal oil terdapat perlengkapan partnya sebutkan dan jelaskan
masing" perlengkapan nya tersebut.

B)Ilfa Asfaratun Niska : Oleh karena itu ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan
ketika melakukan seleksi thermal oil untuk sistem perpindahan panas. Hal yang utama
adalah sebagai berikut.
 Safety dan Pencegahan Kebakaran Selain fitur desain pada sistem, pemilihan fluida
juga sangat mempengaruhi kemungkinan terjadinya kebakaran dan keamanan. Karena
sistem thermal oil selalu menggunakan bahan bakar, udara dan sumber pengapian
maka risiko kebakaran selalu ada. Namun, pabrik dapat mengurangi resiko kebakaran
ini dengan pemilihan thermal oil yang benar. Ketika memilih thermal oil, ada tiga
faktor yang harus diperhatikan yaitu titik nyala (flash point) , titik api (fire point) dan
suhu pengapian otomatis (Auto ignition temperature).  Titik Nyala (Flash Point )
Suhu di mana suatu fluida akan menghasilkan uap dan menyala bila terkena sumber
pengapian.  Titik Api (Fire Point ) Suhu di mana fluida akan menghasilkan uap dan
dapat mendukung pembakaran yang berkelanjutan. Titik api biasanya 5ºC hingga 35ºC
lebih tinggi dari Titik Nyala.

 Suhu Pengapian Otomatis / Auto-ignition Temperature (AIT) Suhu di mana fluida akan
menyala dengan sendirinya tanpa pemantik. Pada sistem thermal oil, titik nyala (flash
point), titik api (fire point) dan Autoignition temperature harus dipahami dalam
konteks kondisi operasi yang sebenarnya. Sehingga agar vapor fluida dapat menyala,
fluida harus pada kondisi dekat dengan suhu nyala (fire point) dengan sumber
pengapian cukup dekat ke permukaan untuk memastikan konsentrasi uap minimum.
Apabila terjadi kebocoran di koil, maka thermal fluid akan segera turun suhunya
dengan cepat jatuh di bawah titik nyala (flash point) karena terkena udara. Flash point
dan fire point mengambarkan sifat volatilitas fluida atau kemampuannya untuk
menghasilkan uap pada suhu tertentu. Apabila terjadi kebocoran yang cukup parah
maka cairan dengan flash point yang rendah akan cenderung lebih banyak menguap,
sehingga potensi terjadi kebakaran akan lebih besar. Sistem thermal oil tidak boleh
dijalankan pada suhu lebih tinggi dari auto ignition temperature. Auto ignition
temperature (AIT) dan thermal stability suatu thermal oil adalah dua faktor yang paling
utama dalam pemilihan fluida. Kondisi operasi sistem harus jauh di bawah Auto
ignition temperature Beberapa kebakaran memang terjadi dikarenakan kebakaran pada
isolasi, keadaan no flow, atau keretakan pada coil dan kebocoran. Namun kebakaran
yang disebabkan oleh kondisi operasi di atas Auto ignition temperature jarang terjadi
karena pemilihan cairan sudah dilakukan dengna tepat.  Stabilitas Termal (thermal
stability) Stabilitas termal adalah kemampuan suatu thermal fluid untuk bertahan
terhadap kerusakan molekul yang disebabkan heat stress. Pengujian relative thermal
stability dilakukan untuk mengetahui kekuatan ikatan molekul thermal fluid pada suhu
tertentu kemudian dibandingkan dengan thermal fluid lain pada suhu yang sama dan
kondisi pengujian yang sama. Stabilitas termal adalah faktor utama dalam menentukan
suhu operasi maksimum cairan. Ini adalah suhu maksimum yang disarankan oleh
produsen agar thermal fluid bisa digunakan dan dalam kondisi tetap stabil. Penggunaan
thermal oil yang melebihi suhu operasi maksimum yang direkomendasikan oleh
produsen akan meningkatkan perusakan / degradasi secara eksponensial. Degradasi
yang berlebihan akan membentuk produk samping seperti coking (arang),
pengingkatan fouling (kerak) dan juga penurunan efisiensi perpindahan panas. Pada
pengoperasian di atas suhu 300ºC sebaiknya selalu digunakan thermal oil jenis sintetik
karena akan jauh lebih stabil secara termal daripada mineral / hot oil  Efisiensi
Perpindahan panas Efisiensi perpindahan panas dinyatakan dengan koefisien transfer
panas. Semakin tinggi koefisien perpindahan panas maka semakin besar pula
kemampuan thermal oil untuk menghantarkan atau memindahkan panas. Koefisien
perpindahan panas keseluruhan (overall heat transfer coefficient) dapat dihitung
dengan menggunakan informasi tentang suhu, densitas (density), viskositas (viscosity),
konduktivitas termal (thermal conductiity) dan kapasitas panas spesifik (specific heat
capacity) pada kecepatan aliran dan diameter pipa yang ditentukan. Koefisien
perpindahan panas masingmasing produsen dan setiap jenis thermal oil kemudian
dapat dievaluasi dan dibandingkan. Pada suhu tertentu, koefisien perpindahan panas
dari thermal oil bisa berbeda sampai 30%. Hal ini dipengaruhi oleh thermal resistance
factor dari komponen lain dalam sistem. Semakin tinggi koefisien perpindahan panas
suatu fluida maka semakin kecil ukuran thermal oil system yang diperlukan. Oleh
karena itu penggantian thermal oil dengan tipe lain yang koefisien perpindahan panas
lebih tinggi akan dapat menigkatkan produksi dan/atau mengurangi biaya energi.
Kebanyakan thermal oil sintetis akan memiliki efisiensi yang jauh lebih tinggi
dibandingkan hot oil (mineral) pada suhu 150ºC - 260ºC. Di atas suhu tersebut yaitu
260- 310ºC perbedaan efisiensi antara hot oil (mineral) dan sintetis tipe aromatik tidak
terlalu signifikan. Sementara thermal oil sintetis jenis parafin white oil akan memiliki
efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan sintetis tipe aromatik.

20.A)Fatia Rahmania : Apa saja kelemahan dan keuntungan dalam penggunaan economizer
sebagai media pemanas dan jelaskan?
21.A)Eko Andriawan : Apa saja contoh aplikasi penggunaan thermal oil di berbagai industri

B)Muhammad Milki Akbar : Contoh aplikasi thermal oil di industri? Thermal oil adalah
salah satu thermal fluid yang paling banyak digunakan pada berbagai aplikasi dan
industri di mana suhu tinggi diperlukan. Beberapa produk digunakan dalam aplikasi
antariksa, otomotif, perkapalan ataupun militer. Aplikasi lain pada alat proses, engine,
kompresor, pompa piston, roda gigi dan sebagainya. Thermal oil juga banyak
digunakan dalam aplikasi makanan, minuman dan industri farmasi.Berikut adalah
beberapa contoh penggunaan Thermal oil dalam berbagai macam industri:

 Industri Kimia

 Pengolahan plastik & karet

 Tekstil dan Laundry Pengolahan Makanan

 Produksi Minyak dan Gas Bumi .Pengolahan kayu .Pengolahan plastik & karet
.Pengolahan kertas, kardus turunannya

 Industri Perkapalan

 Bahan Bangunan .Pengolahan logam

B)Yulvi Ikhwani : Yaitu contoh aplikasi penggunaan thermal oil diberbagai industry:

 Tinta dan Pewarna

 Laundry

 Deodoriser Minyak Nabati

 Kertas dan Mesin Konversi

 Mesin Percetakan & Packaging

 Perekat

 Autoclave

 Proses Industri Kimia

 Distilasi temperatur tinggi

 Aspal

 Pengolahan makanan untuk Pemanggangan & Penggorengan


 Perkapalan

 Karet dan Karet

 Tangki Penyimpanan untuk Minyak dan Aspal

22.A)Muhammad Milki Akbar : Apa itu economizer dan peranannya dalam boiler? Jelaskan

B)Ashanul Fajri Indra : Economizer adalah alat pemindah panas berbentuk tubular yang
digunakan untuk memanaskan air umpan boiler sebelum masuk ke steam drum. Istilah
economizer diambil dari kegunaan alat tersebut, yaitu untuk menghemat (to
economize) penggunaan bahan bakar dengan mengambil panas (recovery) gas buang
sebelum dibuang ke atmosfir.

23.A)Stevian Andra : Di dalam industri apakah thermal oil media yang unggul dalam
menghasilkan energi panas ?

B)Desia Herawani Hutapea : Thermal oil juga merupakan transfer panas, karena
pemanasnnya yang seragam, suhu kontrol suhu yang akurat, dapat menghasilkan suhu
tinggi yang bertekan, uap rendah. Ini memiliki fitur efek perpindahan panas yang baik,
hemat energi, transportasi dan pengoperasian yang mudah. Fitur utama thermal oil
Akses ke media panas suhu tinggi, bertekanan rendah, mudah disesuaikan, dipanaskan
secara merata, untuk memenuhi suhu proses yang tepat. Pemanasan sirkulasi cair,
kehilangan panas non kondensasi, sistem pemanas, efisiensi termal yang tinggi. Media
kerja penyerap panas dan melepaskan panas dan pergerakan suhu pada perubahan
volume dalam sistem dengan langkah langkah sistem kompensasi.

24.A)Ikhsan Habibullah : Jelaskan jenis" thermal oil?

B)Yulvi Ikhwani :

1. Hot Oil / Mineral  disesuaikan dg list di atas Hot Oil / mineral adalah thermal oil yang
diekstrak dari minyak bumi. Di kilang / refinery, minyak mentah ini disuling dengan
distilasi bertingkat menjadi fraksi ringan (gas dan pelarut), bahan bakar (bensin dan
solar), pelumas, dan juga traksi berat (heavy fuel oil dan aspal). Hot Oil / mineral
berasal dari potongan pelumas yang diolah lebih lanjut dan dipilih yang viskositas dan
stabilitasnya sesuai dengan kondisi operasinya lalu dipasarkan sebagai thermal oil.
Secara umum rentang suhu operasi hot oil / mineral adalah 20 ºC - 300ºC. Hot Oil
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan sintetis yaitu pada harga yang lebih murah,
tidak berbaumenyengat, dan kemudahan penanganan dan kemudahan pembuangan
karena tidak membentuk hasil samping degradasi yang berbahaya. Kekurangan hot /
mineral oila dalah kurang stabil pada suhu tinggi karena memiliki tingkat
ketidakjenuhan yang terbatas (ikatan rangkap), lebih reaktif secara kimiawi, dan lebih
rentan terhadap oksidasi.

2. Sintetis Minyak sintetis, disebut juga 'aromatik', yaitu merupakan cairan buatan yang
secara khusus diproduksi untuk aplikasi perpindahan panas. Minyak sintesis ini terdiri
dari struktur berbasis benzena dan mengandung difenil oksida / bifenil, difenil etana,
difenil toluen, dan terfenil. Minyak sintesis ini diformulasikan dari senyawa organik
dan anorganik alkali dan digunakan dalam bentuk encer dengan konsentrasi berkisar
3% sampai 10%. Kelebihan minyak sintetis dibanding thermal oil atau non-sintetis
terletak pada suhu operasional yang lebih tinggi yaitu sampai 400 ºC. Sedangkan
nonsintetis biasanya hanya stabil secara termal sampai suhu 300 ºC. Kekurangan
minyak sintestis adalah harganya lebih mahal di bandingkan tipe mineral. Semakin
tinggi suhu operasional, semakin tinggi juga harganya. Minyak sintetis dengan suhu
operasional 340 ºC dua sampai tiga kali lebih mahal daripada minyak panas dengan
suhu operasional 300 ºC.

3. Thermal fluid lainnya termasuk Silikon Thermal fluid berbasis silikon dan cairan
hibrida glikol hanya digunakan pada aplikasi khusus yang membutuhkan
kompatibilitas proses/produk. Thermal fluid jenis ini sebaiknya tidak digunakan pada
aplikasi yang umum karena faktor biaya.

25.A)Ferdy Widarman : Coba berikan salah satu contoh pabrik yang menggunakan Recovery
panas

B)Muhammad Milki Akbar : Pembangkit Waste heat recovery power generation


(WHRPG) di pabrik indarung V PT. Semen Padang mengunakan sisa limbah panas
yang terbuang ke lingkungan. Pembangkit WHRPG ini prinsip kerjanya hampir sama
dengan pembangkit listrik tenaga uap. Ada perbedaan yang mendasar dari kedua
pembangkit listrik tersebut, yaitu: sumber bahan bakar. Pembangkit listrik tenaga uap
mengunakan bahan bakar batu bara sedangkan Waste heat recovery power generation
mengunakan sisa limbah panas dari produksi semen, dari preheater yang berpotensi
panas sebesar 380oC, dan pendinginan bahan baku semen (clinker cooler, berpotensi
panas sebesar 360oC. Oleh karena itu, sisa limbah panas dapat menghasilkan energi
listrik sebesar 8,5 MW. Perhitungan efisiensi dilakukan dengan beberapa posisi beban
pembangkit. Sehingga, nilai efisiensi pembangkit WHRPG bervariasi. Hasil
perhitungan menunjukkan rentang nilai efisiensi sebesar 12,42%-15,05%. Kata Kunci:
potensi panas, efisiensi sistem.

26.A)Desia Herawani Hutapea : Apa yg membedakan antara recovery panas dan ecomomizee
?

B)Lara Marantika : Heat Recovery Steam Generator, adalah peralatan utama dari Pusat
Listrik Tenaga Gas-Uap yang berfungsi untuk memanfaatkan gas buang turbin gas
untuk memperoduksi uap bertekanan ( khususnya superheated steam ). Panas/kalor
yang dipindahkan dari gas buang tersebut seluruhnya berpindah dengan cara konveksi
ke air yang berada dalam pipa. Gas buang turbin gas mengalir memanasi peralatan
HRSG mulai dari superheater, kemudian menuju ke evaporator, ke economizer dan
preheater dan selanjutnya keluar melalui cerobong pembuangan. Sedangkan
Economiser ini merupakan pemanas awal untuk air pengisi HRSG ( feed water ),
dimana air pengisi akan mengalir dari deaerator menuju steam drum. Pada Economiser
ini proses yang terjadi yaitu pemanasan sensible, yaitu menaikkan temperature air
tanpa merubah fase. Pada pipa-pipa economiser dijaga agar tidak terjadi penguapan
( mencapai titik uap air ) atau dalam bahasa pembangkit dijaga agar tidak terjadi
steaming. Pada beban-beban Gas Turbine rendah hal ini bisa menyebabkan terjadi
steaming, sehingga perlu adanya Economiser Recirculating untuk menjaga agar tidak
terjadi penguapan.

Anda mungkin juga menyukai