Disusun oleh :
Ahmad Farizqi F.M (191420303)
Dimas Saputra (191420331)
Frinko (191420339)
Kahfi Ananda R. (191420356)
Satria Dandy Harindra (191420399)
Synta Fberyanti Chusnul K. (191420400)
Putut Suprijadi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
3.1.1. Bahan............................................................................................... 20
3.1.2. Peralatan .......................................................................................... 20
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
rahmat-Nya sehingga Modul Praktikum Laboratorium Fire and Safety PEM
Akamigas ini dapat terselesaikan. Laporan ini dimaksudkan untuk laporan
mahasiswa dalam melaksanakan praktikum dan membantu memahami
berdasarkan teori mata kuliah keselamatan kerja yang telah diberikan di kelas.
(Penyusun)
BAB I PENDAHULUAN
1.1.4. Tujuan
1.1.5. Manfaat
Manfaat bagi mahasiswa dalam praktikum ini adalah dapat memperdalam
pengetahuan dan wawasan mengenai teknik CONNECTING FIRE HOSE TO
FIRE HYDRANT PILAR dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
bahaya kebakaran, serta dapat membandingkan antara teori yang didapatkan di
dalam kelas dengan praktik langsung di lapangan.
3.1.2. Peralatan
- Fire hose ukuran 2,5”
- Fire hose ukuran 1,5”
- Y Piece
- Nozzle
- Pilar hidran
- Kunci hidran
- Pompa hidran
12. Posisi fire nozzle man memasang kuda-kuda yang kuat saat
memegang fire nozzle dengan mengepit fire hose di bawah ketiak
dan helper memasang kuda-kuda saat memegang fire hose dibuat
landai ke bawah dibelakang fire nozzleman dengan kaki depan
helper menahan kaki belakang fire nozzle;
14. Mekanik pada pilar hidran membalas sinyal atau kode dengan
gerakan yang sama dari helper tersebut dan secara perlahan-lahan
membuka fire hydrant menggunakan kunci hydrant
16. Fire nozzle man bersiap menerima aliran air dari Y Piece dan
mengarahkan fire nozzle ke posisi atas dengan posisi spray/fog
nozzle man memasang kuda-kuda yang kuat dengan mengepit fire
hose di bawah ketiak dan helper memasang kuda-kuda saat
memegang fire hose dibuat landai ke bawah dibelakang fire
nozzleman dengan kaki depan helper menahan kaki belakang
Gambar 3.5 Posisi Nozle Man
18. Mekanik pada pilar hidran membalas sinyal atau kode dengan
gerakan yang sama dari helper tersebut dan menambah tekanan air
pada hidran;
21. Saat mendekati obyek yang terbakar atau sumber api, 2 fire
nozzle melindungi tim dan leader dari panasnya api sampai menuju
valve atau kerangan untuk ditutup dengan posisi spray/fog;
Gambar 3.6 Pancaran Spray
23. Posisi tim setelah ± 3 meter dari obyek yang dibakar, kemudian
leader memerintahkan 2 fire nozzle untuk menyebar kanan kiri
untuk melakukan serangan fire jet,
25. Fire nozzle man mengubah pancaran air di fire nozzle dari
spray/fog menjadi jet dan mengarahkan pancaran air ke obyek yang
dibakar atau sumber api
Gambar 3.7 Pancaran Jet
29. Mekanik pada pilar hidran membalas sinyal atau kode dengan
gerakan yang sama dari helper tersebut dan mengurangi tekanan air
pada hidran;
33. Helper merelease dan menggulung fire hose untuk dapat dan
siap digunakan kembali saat pemadaman api
34. Team fire fighting berkumpul kembali dan siap di fire ground,
leader memberikan penghormatan kepada dosen/instruktur dan
setelah selesai penghormatan, segera melapor dengan kode APA
yaitu Jumlah Anggota Lengkap, Peralatan Lengkap dan Api Padam
Anggota Selamat, kemudian dosen/instruktur menerima laporan
sekaligus membubarkan team fire fighting
4.1. Kesimpulan
4.1.1. Sumber Potensi Bahaya Kebakaran
Potensi bahaya kebakaran bisa berasal dari berbagai sumber
dari bahan padat, cair, gas, listrik, kebakaran juga bisa berasal dari
alam, seperti petir dan kemarau panjang yang mengakibatkan
dedaunan kering dapat juga menyebabkan gesekan gesekan antar
ranting yang bisa menyebabkan kebakaran , selain itu kebiasaan
sehari hari seperti membuang punting rokok sembarangan juga
menjadi salah satu penyebabnya.
4.1.2. Sistem Proteksi Kebakaran
4.1.2.1. Fire Safety Management
Fire safety management ini terdiri dari tahap persiapan
yang meliputi perumusan kebijakan Pusdiklat Migas Cepu,
pembentukan organisasi, tahap pelaksanaan, monitoring,
evaluasi, dan dokumentasi. Masing-masing elemen tersebut
sudah memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan teori yang telah dibuat
4.1.2.2. Sistem Proteksi Pasif
Sistem proteksi pasif terdiri dari surat ijin kerja(SIKA),
poster larangan disekitar daerah yang rawan, dan penangkal
petir yang semuanya telah sesuai dengan standar peraturan
perundangan yang berlaku.
4.1.2.3. Sistem Proteksi Kebakaran Aktif
Sistem proteksi kebakaran aktif yang ada berupa alat
pemadam api ringan (APAR), hidrant, fire detector,water
sprinkle yang biasa terdapat dalam ruangan , mobil pemadam
kebakaran, foam chamber dan water drenching, emergency
respons, dan trainning.
4.2. Saran
Praktikan harus mengutamakan safety terlebih dahulu ,
mendengarkan dengan sungguh sungguh ketika instruktur memberikan
arahan mengenai praktikum . sebaiknya bagi laboratorium menyediakan
peralatan safety yang lebih memadai
DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi, Putut S.T , M.T Dkk. Modul praktikum fire and safety. 2018. PEM
…………AKAMIGAS Cepu.