Anda di halaman 1dari 4

Praktikum Operasi Teknik Kimia, 18 September 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

PERMEABILITAS DAN FLUIDISASI


Noniek Yunita Alma Nabuasa, Alfiyah Trisyani, Muhammad Yoga Prayogo
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang

1. TUJUAN PRAKTIKUM (2012) yang ditunjukan pada gambar 1 dimana pada


Tujuan dari praktikum yaitu menentukan kurva lliteratur mengatakan bahwa hilangnya tekanan sebanding
karakteristik permeabilitas dan fluidisasi, menghitung dengan laju aliran dimana kurva pada literatur yang
pressure drop, memverifikasi persamaan Carman- terbentuk semakin naik, pada kurva permeabilitas yang
Kozeny, menentukan kecepatan fluidisasi minimum, serta didapatkan pada praktikum kali ini ditunjukan pada
mempelajari fenomena-fenomena permeabilitas dan gambar 2 dibuktikan dengan kurva yang terbentuk
fluidisasi. semakin naik artinya hubungan antara head loss dan
velocity sebanding.
2. VARIABEL PRAKTIKUM
Pada Praktkum ini ada dua variabel yaitu 3.2. Kurva Karakteristik Fluidisasi
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas berupa Fluidisasi adalah metode mengontakan antara
flowrate, flowrate yang digunakan pada permeabilitas padatan dengan fluida, baik cair maupun gas dalam suatu
yaitu 150 cm3/min, 100 cm3/min, 50 cm3/min sedangkan kolom yang berisi sejumlah partikel padat dengan
pada fluidisasi flowrate yang digunakan yaitu 50 cm3/min, mengalirkan fluida dari bawah ke atas (Widayati, 2010).
100 cm3/min, 150 cm3/min. Variabel terikat pada
praktikum ini adalah pressure drop.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum permeabilitas dan fluidisasi


menggunakan rangkaian alat Permeability/Fluidisation
Apparatus yang terdiri dari Perspex Working Section,
flowmeter, manometer air, dan manometer raksa. Di
dalam Perspex Working Section berisi terdapat fluida (air)
dan partikel butiran glass beads. Gambar 3. Kurva Karakteristik Fluidisasi

3.1. Kurva Karakteristik Permeabilitas


Permeabilitas merupakan ukuran kecepatan dari 60
y = 31.966x - 20.667 51
suatu spesi atau konstituen menembus membran 40
Head Loss
(mmH2O)

(Sulaeman, 2018).
20 24

0 4
0.5 1 1.5 2 2.5
velocity (mm/s)
Gambar 4. Velocity vs head loss pada fluidisasi

Jika laju fluida dinaikkan maka pressure drop


oleh tahanan partikel padat juga meningkat. Jika laju alir
fluida terus ditingkatkan, partikel padat mulai tergerak dan
terangkat sampai terjadi suspensi sempurna (fluidized
bed). Kurva fluidisasi pada gambar 4 sesuai dengan
Gambar 1. Kurva Karakteristik Permeabilitas literatur kurva karakteristik fluidisais pada Armfield, L
(2012) yang ditunjukan pada gambar 3 terlihat bahwa
terjadi peningkatan headloss seiring dengan
50 meningkatnya flowrate, dimana pada literatur menyatakan
y = 28.565x - 23 45 pula bahwa hilangnya tekanan sebanding dengan laju
40
Head Loss

aliran (Armfield L, 2012).


(mmH2O)

30
20
3.3. Pressure Drop (ΔP)
10 9 Pada praktikum permeabilitas dan fluidisasi
0 3 salah satu aspek yang ditinjau yaitu besarnya penurunan
0.5 1 1.5 2 2.5 tekanan (pressure drop) di dalam kumpulan partikel
velocity (mm/s) padatan yang terfluidisasikan. Penentuan besarnya hilang
tekanan di dalam unggun terfluidisasikan (fluidized bed)
Gambar 2. Velocity vs head loss pada permeabilitas dihitung berdasarkan rumus-rumus yang diturunkan untuk
ungun diam (fixed bed). Nilai pressure drop pada
Kurva permeabilitas yang kami dapat pada saat praktikum ini dihitung berdasarkan berbedaan ketinggian
percobaan sesuai dengan literartur pada Armfield, L air yang ada dikedua tabung manometer.
Praktikum Operasi Teknik Kimia, 18 September 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

Pada permeabilitas semakin tinggi flowrate mulai terekspansi. Keadaan ini disebut incipient
maka pressure drop yang dihasilkan semakin tinggi. Hal fluidization atau fluidisasi minimum. Kecepatan
ini ditunjukkan dengan kurva yang semakin meningkat. minimum fluidisasi dapat dirumuskan dengan
Pada Fludisasi semakin besar flowrate, maka pressure mengkombinasikan persamaan Ergun dan persamaan
drop yang dihasilkan semakin tinggi. Hal ini ditunjukkan neraca massa sebagai berikut:
dengan kurva yang semakin meningkat. Penurunan
tekanan ini terjadi disebabkan adanya suatu hambatan atau 150(1−∈𝑚𝑓 )𝑑𝑝.𝜌𝑔 1,75 𝑑𝑝.𝑃𝑔 𝑑𝑝2 . 𝑃𝑔(𝜌𝑝−𝜌𝑓)𝑔
𝑈𝑚𝑓 ⁺ 𝑈 3 𝑚𝑓 = ..(2)
tahanan dilalui fluida. Penurunan tekanan ini akan ∈3𝑚𝑓 𝜇 ∈3𝑚𝑓 𝜇 𝜇2
bertambah sampai keadaan minimum fluidisasi, pada saat (Iswara, 2016)
kecepatan fluida yang rendah maka pressure drop pada Pada praktikum ini keceptan fluidisasi
lapisan bed sebanding dengan kecepatan fluida (Iswara, minimum yang didapat dengan menggunakan persamaan
2016). (2) yaitu 0,00906 m/s.

Tabel 1. Hubungan antara flowrate, velocity, dan pressure 3.6. Fenomena Permeabilitas dan Fluidisasi
drop pada permeabilitas. Fenomena-fenomenaa yang dapat terjadi pada
proses fluidisasi antara lain yaitu fenomena fixed bed,
Flowrate Velocity Pressure drop minimum or incipient fluidization, smooth or
(cm3/min) (mm/s) (mmH2O) homogenously fluidization, bubbling fluidization,
slugging fluidization, chanelling fluidization, dan
150 2,20548018 45 fenomena disperse fluidization (Widayati, 2010).
100 1,47032012 9 Fenomena fluidisasi yang terjadi pada
50 0,73516006 3 praktikum kami kali ini yaitu fenomena fixed bed, hal ini
dibuktikan pada saat proses fluidisasi partikel di dalam
bed tetap diam. Fixed bed terjadi karena laju alir fluida
Tabel 2. Hubungan antara flowrate, velocity, dan pressure kurang dari laju minimum yang dibutuhkan untuk proses
drop pada fluidisasi. awal fluidisasi sehingga tidak mampu menimbulkan
fluidisasi.
Flowrate Velocity Pressure drop
(cm3/min) (mm/s) (mmH2O) 4. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah
50 0,73516006 4 dilakukan, dapat disimpulkan:
100 1,47032012 24 1. Pada praktikum ini dapat diketahui bahwa besar
150 2,20548018 51 flowrate sebanding dengan pressure drop, hal ini
dibuktikan dengan kurva karakteristik permeabilitas
dan fluidisasi yang semakin naik.
Dari data tabel 1 dan 2 di atas dapat diketahui 2. Dari hasil verifikasi persamaan Carman-Kozeny
bahwa semakin besar flowrate maka semakin besar pula dengan mensubstitusi persamaan Darcy didapatkan
pressure drop yang dihasilkan, hal ini sesuai dengan teori diameter unggun sebesar 0,0049 𝑚𝑚.
dimana laju alir berbanding lurus dengan hilang tekanan 3. Kecepatan fluidisasi minimum yang didapatkan
pada suatu aliran (Pranolo, 2014). pada praktikum ini yaitu 0,00906 𝑚/𝑠.
4. Pada saat kecepatan fluida kurang dari kecepatan
3.4. Persamaan Carman-Kozeny minimum fluidisasi, maka akan terjadi fenomena
Pada praktikum permeabilitas dan fluidisasi, fixed bed.
diameter unggun (butiran-butiran padat dalam kolom
permeabilitas dan fluidisasi) dapat dihitung dengan REFERENSI
memverifikasi persamaan Carman-Kozeny. Kehilangan [1] Armfield Limited. 2012. Introduction Manual
tekanan (head loss) untuk kondisi aliran laminar adalah Pemeability/Fluidisation Apparatus. ISSUE 6.
sebagai berikut; [2] Iswara, Indra. 2016. Penentuan Kecepatan Minimum
𝑑ℎ 5𝜇𝑣𝑎 (1−𝜀)2 6 2
Fluidisasi dan Bubbling Batu Bara Di Dalam
= ( ) ..........................(1) Fluidized Bed dengan Simulasi CFD. Jurnal ESDM.
𝑑𝐿 𝜌𝑔 𝜀 3 𝑑
(Armfield L, 2012) Vol. 8, No.1, Mei 2016, hal. 51-57.
Dari verifikasi persamaan Carman-Kozeny dengan [3] Pranolo, Sunu Herwi, Grata Priangga, M. Ikbal Said.
mensubstitusi persamaan Darcy didapat diameter unggun 2014. Karakteristik Hilang Tekan Aliran Udara
sebesar 0,0049 mm. Melalui Tumpukan Serbuk Gergaji di Fixed Bed
Reactor. Jurnal Ekuilibrium. Vol. 13 No. 1 hal.: 11-
3.5. Kecepatan Fluidisasi Minimum 15.
Parameter penting dalam fluidisasi yaitu [4] Sulaeman, Oman. 2018. Desain Pengolahan Air
kecepatan fluidisasi minimum (Umf), karena dengan Menggunakan Membran Ultrafiltrasi Kapasitas 50
mengetahui kecepatan fluidisasi minimum maka kita m3/Hari. Jurnal Pengkajian dan Penerapan Teknologi,
dapat menentukan titik awal terjadinya fluidisasi dan Vol.11 No.1, Tahun 2018, Halaman 37-44.
dapat menghitung berapa hilang tekanan yang terdapat [5] Widayati. 2010. Fenomena dan Kecepatan Minimum
pada awal fluidisasi (Widayati, 2010). (Umf) Fluidisasi. Jurnal Eksergi, Vol.10 N
Pada saat kecepatan alira fluida diperbesar
hingga mencapai kecepatan minimum, yaitu kecepatan
pada saat gaya seret (drag force) fluida terhadap partikel-
partikel padatan lebih atau sama dengan gaya berat
partikel-partikel padatan tersebut, partikel yang diam akan
Praktikum Operasi Teknik Kimia, 18 September 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

Lampiran 5) Keliling tabung glass beads = 15,7 cm = 1,57x10-


2m
1. Data Tabel 3 Pengamatan Permeabilitas
6) Diameter luar glass beads = 5 cm = 0,5x10-1 m
Head Loss 𝐾 15,7
F (cm3/min) In out v (mm/s) D= = = 5 𝑐𝑚
(mmH2O) 𝜋 3,14

150 250 205 45 2,20548018 7) Diameter dalam glass beads = 38 mm =


100 224 215 9 1,47032012 3,8x10-2 m
50 229 226 3 0,73516006
8) Jari – jari dalam glass beads = 19 mm =
Untuk mencari v (mm/s) permeabilitas dan fluidisasi 0,019 m
yaitu: 1
9) Luas Tabung (A) = π.d2
- Plan area (A,cm2) = 𝜋 𝑥 𝑟 2 = 3,14 𝑥 (1,9)2 = 4
11,3354 𝑐𝑚2 1
= x 3,14 x (0,05 m)2
- g (gravitasi) = 10 m/s2 4
𝐹×𝑔 = 1,9625 X 10-3 m2
- Dengan menggunakan rumus =
𝐴×60
10) Properti air pada suhu ruang
ρ = 1000 kg/m3
50
y = 28.565x - 23 45 µ = 8,6 X 10-4 kg/ms
40
R² = 0.8547
Head Loss
(mmH2O)

30 11) g = 9,81 m/s2


20
12) Konstanta permeabilitas (k)
10 9
0 3  Persamaan kozeny-Carman
0.5 1 1.5 2 2.5 𝑑ℎ 5µVa(1−ε)2 6 2
= ( ) . . . . . . . . .. . . .
velocity (mm/s) 𝑑𝐿 ρg (ε)3 𝑑

Gambar 3. Velocity vs head loss pada permeabilitas (1)


 Persamaan Darcy
2. Data Tabel 4 Pengamatan Fluidisasi
𝑑ℎ
Va = 𝑘 . . . . . . ... . . (2)
𝑑𝐿
Head Loss
F (cm3/min) In out v (mm/s)
(mmH2O)
dari persamaan (1) disubstitusikan ke
50 287 283 4 0,73516006
persamaan (2)
100 292 268 24 1,47032012
150 302 251 51 2,20548018 𝑽𝒂 𝟓 µ 𝐕𝐚(𝟏 − 𝛆)𝟐 𝟔 𝟐
= ( )
𝒌 𝛒𝐠 (𝛆)𝟑 𝒅
𝟐
𝟏 𝟓. 𝟖, 𝟔𝑿𝟏𝟎−𝟒 . (𝟏 − 𝟎. 𝟒)𝟐 𝟔
= 𝟑
𝒙( )
60 𝒌 𝟏𝟎𝟎𝟎 . 𝟗, 𝟖 . (𝟎. 𝟒) 𝟎. 𝟎𝟎𝟏𝟒𝟐𝟓
50 y = 31.966x - 20.667 51 𝟐
R² = 0.9927 𝟏 𝟏, 𝟓𝟒𝟖. 𝟏𝟎−𝟑 𝟔
40 = ×( )
Head Loss
(mmH2O)

30 𝒌 𝟔𝟐𝟕, 𝟐 𝟎. 𝟎𝟎𝟏𝟒𝟐𝟓
20 24 𝟏
= 𝟐, 𝟒𝟔𝟖. 𝟏𝟎−𝟔 × 𝟏𝟕𝟕𝟐𝟖𝟓𝟑𝟏, 𝟖𝟔
10 𝒌
0 4
0.5 1 1.5 2 2.5 𝐤= 𝟎, 𝟐𝟐𝟖𝟓𝟒 𝒎/𝒔

Verifikasi Persamaan Carman-Kozeny


velocity (mm/s)
𝑑ℎ 5 µ Va (1 − ε)2 6 2
= ( )
Gambar 4. Velocity vs head loss pada fluidisasi 𝑑𝐿 ρg (ε)3 𝑑
1⁄
3. Perhitungan µva (1 − ε)2 𝑑𝐿 2𝑚

1) Rata-rata diameter glass beads = 1,425 mm = 𝑑 = [180 ]


ρg (ε)3 𝑑ℎ
1,425x10-3 m 1⁄
2𝑚
kg
1,03 𝑥10−3 2
2) ε = 0,4 ms𝑥 0,22854 𝑥(1 − 0,4)
𝑑 = 180
kg 𝑚
3) ρ glass beads = 1550 kg/m3 1000
𝑚3
𝑥 9,8 2 𝑥 (0,4)3
𝑠
[ ]
4) Tinggi tabung glass beads = 315 mm = 3,15x10-1
d = 4,86 10-6m= 0,004864052 mm
m
Praktikum Operasi Teknik Kimia, 18 September 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

13) Perhitungan Kecepatan Fluidisasi Minimum

𝐝𝐩 𝟐 (𝐏𝐒 − 𝐏𝐠 ). 𝐠 Ɛ𝐦𝐟 𝟑
𝐔𝐦𝐟 = × ×( )
𝟏𝟓𝟎 µ 𝟏 − Ɛ𝐦𝐟
𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟒𝟐𝟓𝟐 (𝟏𝟓𝟓𝟎 − 𝟏𝟎𝟎𝟎). 𝟗, 𝟖𝟏
𝐔𝐦𝐟 = ×
𝟏𝟓𝟎 𝟖, 𝟔𝐗𝟏𝟎−𝟒
𝟎, 𝟒 𝟑
×( )
𝟏 − 𝟎, 𝟒
Umf = 0,00906 m/s

Anda mungkin juga menyukai