Anda di halaman 1dari 4

Praktikum Operasi Teknik Kimia, 4 September 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

PERMEABILITAS DAN FLUIDISASI


Rifan Fauzi, Nurul Kumarany Arnan, Ratna Indah Lestari
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang

1. TUJUAN PRAKTIKUM
Kurva permeabilitas dn fluidisasi yang didapat sesuai
Menentukan kurva karakteristik permeabilitas dan dengan teori yaitu semakin tinggi flowrate, maka pressure
fluidisasi, menghitung pressure drop, memverifikasi drop juga semakin tinggi (yesaya, dkk, 2014). Hal ini karena
persamaan Carman-Kozeny, menentukan kecepatan pada laju alir yang semakin tinggi, tekanan yang diberikan
fluidisasi minimum, dan mempelajari fenomena kepada manometer juga semakin tinggi.
permeabilitas dan fluidisasi.
3.2 Pressure drop
2. VARIABEL PRAKTIKUM
Pada fluidisasi, penurunan tekanan sepanjang bed
Pada praktikum ini ada beberapa variabel, yaitu variabel seimbang dengan berat fluida dan partikel pada bagian
terikat dan variabel bebas. Variabel bebas berupa besar tersebut. Penurunan tekanan ini akan bertambah terus
flowrate, sedangkan variabel terikatnya adalah pressure sampai keadaan minimum fluidisasi tercapai.
drop. Flowrate yang digunakan pada permeabilitas yaitu
dari 180, 160,120, 80, cm3/min dan 40 cm3/min, sedangkan Tabel 1. Hubungan antara flowrate, velocity, dan pressure
pada fluidisasi menggunakan flowrate sebesar 40, 80, 120, drop pada permeabilitas
160, dan 180 cm3/min. Pressure
Flowrate Velocity drop
3. HASIL DAN PEMBAHASAN (cm3/min) (cm/min) (mmH2O)

3.1 Kurva karakteristik permeabilitas dan fluidisasi 180 8,01 81


160 7,12 76
Permeabilitas merupakan jumlah volume permeat yang 120 5,34 65
melewati permukaan membran dengan waktu tertentu dan 80 3,56 59
daya dorong berupa tekanan. Faktor yang mempengaruhi 40 1,78 45
permeabilitas, yaitu: jumlah dan ukuran pori, interaksi
antara membran dan larutan umpan, viskositas larutan, dan Tabel 2. Hubungan antara flowrate, velocity, dan pressure
tekanan dari luar (Agmalini dkk, 2013). Fluidisasi drop pada fluidisasi
merupakan salah satu bentuk peristiwa dimana partikel Pressure
berfase padatan diubah menjadi fase yang memiliki perilaku Flowrate Velocity drop
layaknya fluida cair dengan cara diberi kontak dengan gas (cm3/min) (cm/min) (mmH2O)
atau cairan (Kunii dan Levenspiel, 1969)
40 1,78 45
80 3,56 59
120 5,34 65
160 7,12 76
180 8,01 81

3.3 Persamaan Carman-Kozeny

Persamaan Carman-Kozeny awalnya dikeluarkan oleh


Kozeny, 1927 dan telah dimodifikasi oleh Carman (1937,
1956). Persamaan Carman-Kozeny digunakan untuk
Gambar 3. Kurva Permeabilitas memastikan diameter partikel hambatan yang digunakan
melalui data hasil praktikum. Sehimgga, didapatkan
diameter partikel sebesar 0, 1971641 mm, yang didapatkan
melalui persamaan berikut:

𝒅𝒉 𝟓𝝁𝒗𝒂 (𝟏−𝜺)𝟐 𝟔 𝟐
= ( ) .....(1)
𝒅𝑳 𝝆𝒈 𝜺𝟑 𝒅

1⁄
µva (1 − ε)2 𝑑𝐿 2𝑚
𝑑 = [180 ]
ρg (ε)3 𝑑ℎ

Gambar 4. Kurva Fluidisasi


Praktikum Operasi Teknik Kimia, 4 September, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

1⁄ Kurva fluidisasi yang diperoleh tidak sesuai dengan


kg 2𝑚
1,03 𝑥10−3 0,4)2 teori, di mana sudah tidak terjadi penurunan tekanan saat
ms𝑥 365,3 𝑥(1 −
𝑑 = 180 terjadi fluidisasi. Hal ini karena pada praktikum ini
kg 𝑚
1000 𝑥 9,8 𝑥 (0,4)3 kecepatan fluida kurang dari kecepatan minimum fluidisasi,
𝑚3 𝑠2
[ ] sehingga proses fluidisasi belum tercapai.
Pada permeabilitas dan fluidisasi, semakin tinggi
d = 0,1971641 mm flowrate (laju alir) maka pressure drop juga semakin tinggi.
Hal ini ditunjukkan dengan grafik yang semakin naik.
3.4. Kecepatan fluidisasi minimum Fluidisasi terjadi jika laju alir fluida mencapai laju alir
minimum proses fluidisasi. Jika laju alir belum tercapai,
Fenomena yang terjadi pada proses fluidisasi, maka terjadi fenomena fixed bed.
diantaranya yaitu fixed bed, terjadi ketika laju alir fluida Kecepatatan fluidisasi minimum adalah sebesar
kurang dari laju minimum yang dibutuhkan untuk proses 0,00755646 m/s.
awal fluidisasi. Pada kondisi ini partikel tetap diam. Bila
kecepatan fluida bertambah, sebagian partikel akan terlihat DAFTAR PUSTAKA
bergetar serta bergerak di daerah yang terbatas. Keadaan ini
disebut expanded bed. Ketika laju alir fluida mencapai laju Widjanarko, Affian, Ridwan, Jaeni, dan M, Ratnawati.
alir minimum yang dibutuhkan untuk proses fluidisasi, 2012. Penggunaan Zeolit Sintetis dalam
partikel padat mulai terekspansi, disebut kecepatan fluidisasi Pengeringan Gabah dengan Proses Fluidisasi
minimum. Indirect Contact. Jurnal Teknologi Kimia dan
Kecepatan minimum fluidisasi untuk aliran laminer Industri, Vol. 2 No. 2, Tahun 2012, Halaman 103-
dengan bilangan Re kurang dari 2100 dirumuskan: 110.
Syahrul, S, Romdhani, R, dan Mirmanto, M. 2016.
Pengaruh Variasi Kecepatan Udara dan Massa
𝒅𝒑𝟐 (𝝆𝒑−𝝆𝒇)𝒈 ∈𝟑𝒎𝒇
Umf = ( ) ....(2) Bahan Terhadap Waktu Pengeringan Jagung
𝟏𝟓𝟎 𝝁𝒇 𝟏−∈𝒎𝒇 Pada Alat Flidised Bed. Jurnal Dinamika Teknik
Mesin, Vol. 6 No. 2 Desember 2016.
𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟒𝟐𝟓𝟐 (𝟏𝟓𝟓𝟎 − 𝟏𝟎𝟎𝟎). 𝟗, 𝟖𝟏 Suryadi, Sukmawaty, dan Putra, Guyup Mahardian Dwi.
𝑼𝒎𝒇 = × 2017. Scale Up dan Uji Teknis Alat Pengering
𝟏𝟓𝟎 𝟏, 𝟎𝟑 𝐱 𝟏𝟎¯𝟑
Tipe Fluidized Bed. Jurnal Ilmiah Tekayasa
𝟎, 𝟒 𝟑 Pertanian dan Biosistem, Vol. 5 No. 2, September
×( ) 2017.
𝟏 − 𝟎, 𝟒
Delgado, S. Sanchez, Ibanez, J. A. Almendros,
𝑼𝒎𝒇 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟕𝟓𝟓𝟔𝟒𝟔 𝒎/𝒔 Hernando, Garcia, Santana, D. 2011. On the
Minimum Fluidization Velocity in 2D Fluidized
Kecepatan fluidisasi minimum untuk aliran laminer dengan
Beds. Powder Technology 207 (2011) 145-153.
bilangan Re kurang dari 2100 pada praktikum ini didapatkan
Kunii, D., and Levenspiel, O., Fluidization Engineering,
sebesar 0.00755646 m/s
Butterworth-Heinemann, Boston, 1991.
lomi, Astryana c, Martini, santoso, Ludfi. 2015.
3.5 Fenomena Permeabilitas dan fluidisasi
Hubungan Kepadatan Vektor dengan Kejadian
DBD di Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang.
Fenomena fluidisasi yang terjadi pada praktikum ini
Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 3, Nomor
adalah fixed bed. Hal ini ditunjukkan pada saat fluidisasi,
1, Januari 2015.
partikel di dalam bed tetap diam. Ini karena laju alir fluida
Trisnaningtyas, Rona, Suherman. 2015. Pengaruh
kurang dari laju minimum yang dibutuhkan untuk proses
Kondisi Operasi Terhadap Kurva Pengeringan
awal fluidisasi . Fenomena bubbling fluidization yang
Tepung Tapioksa Menggunakan Pengering
terjadi ketika gelembung-gelembung terbentuk akibat
Konvektif Kontinyu. Prosiding SNST ke-6 tahun
densitas dan distribusi partikel tidak homogen. Fenomena
2015.
tersebut dipengaruhi oleh faktor laju alir fluida dan jenis
Hasyim, Ummul Habibah. 2015. Modifikasi Permukaan
fluida, ukuran partikel, jenis dan densitas partikel, distribusi
Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dengan
bentuk ukuran fluida, diameter kolom dan tinggi glass bit.
Coating Agents Asam Stearat dan Gama
Mercaptosilane sebagai Reinforcing Filler pada
Pembuatan Kompon Karet. SNTN 2015, Fakultas
KESIMPULAN
Teknik UMJ, November 2015.
Yesaya, Rachel, M Rosihan. 2014. Percobaan Solid Gas
Kurva permeabilitas yang didapat yaitu semakin tinggi
Fluidization. Tenik Kimia, Fakultas Teknologi
flowrate, maka pressure drop juga semakin tingg. Hal ini
Industri. ITS, November 2014.
karena pada laju alir yang semakin tinggi, tekanan yang
diberikan kepada manometer juga semakin tinggi.
Praktikum Operasi Teknik Kimia, 4 September, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

Lampiran

DATA PERHITUNGAN

A) Data tabel permeable bed = 3,5 mm = 3,15 x 10 -1


B) Keliling tabung permeable bed = 16,8 cm =1,68 x 10-2 m
(0.136 x 106 )
C) Porsitas(ε) = = 0,4
(0,34x106 )
D) Tinggi tabung glass beads = 315 cm = 3,15x10-1 m
E) Diameter luar tabung permeable bed
Keliling = π.D
1,68 X 10-1 = 3,14.D
D = 1,68 X 10-1/3,14
= 5,350318 cm
F) Diameter dalam tabung permeabel bed = 38 mm
G) Luas tabung permeable bed (A)
Luas = ¼. π.D2
= ¼.3,14.( 5,350318)2
= 22,471 cm2
H) Properti air pada suhu ruang
ρ = 1000 kg/m3 = 0.001 kg/cm3
µ = 1 cP = 1,03 x 10-3 kg/ms
I) g = 9,8 m/s2
J) Diameter glass beads (dp) = 1,425 mm = 1,425 x 10-3 m
K) Konstanta permeabilitas (k)
 Persamaan Kozeny-Carman
𝑑ℎ 5µVa(1−ε)2 6 2
= ( ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . (1)
𝑑𝐿 ρg (ε)3 𝑑

 Persamaan Darcy
𝑑ℎ
Va = 𝑘 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . .. . . . . . . (2)
𝑑𝐿

dari persamaan (1) disubstitusikan ke persamaan (2)


𝟐
𝑽𝒂 𝟓 µ 𝐕𝐚(𝟏 − 𝛆)𝟐 𝟔
= ( )
𝒌 𝛒𝐠 (𝛆)𝟑 𝒅𝒑
𝐤𝐠
𝟏 𝟓 . 𝟎, 𝟎𝟓𝟐𝟐𝟖 . 𝟏, 𝟎𝟑 𝐱 𝟏𝟎¯𝟑 . (𝟏 − 𝟎. 𝟒)𝟐 𝟔 𝟐
𝐦𝐬
= 𝒌𝒈 𝒎
×( −𝟑
)
𝒌 𝟏𝟎𝟎𝟎 . 𝟗, 𝟖 . (𝟎, 𝟒)𝟑 𝟏, 𝟒𝟐𝟓 𝐱 𝟏𝟎 𝐦
𝒎𝟑 𝒔𝟐

𝟐
𝟏 𝟗, 𝟔𝟗𝟐𝟕𝟏𝟐 𝐱 𝟏𝟎−𝟓 𝟔
= ×( )
𝒌 𝟔𝟐𝟕, 𝟐 𝟏, 𝟒𝟐𝟓 𝐱 𝟏𝟎−𝟑
𝟏
= 𝟐, 𝟕𝟑𝟕
𝒌
𝒎
𝒌 = 𝟎, 𝟑𝟔𝟓𝟑 = 𝟑𝟔𝟓, 𝟑 𝒎𝒎/𝒔
𝒔

Verifikasi Persamaan Carman-Kozeny


𝑑ℎ 5 µ Va (1 − ε)2 6 2
= ( )
𝑑𝐿 ρg (ε)3 𝑑
1⁄
µva (1 − ε)2 𝑑𝐿 2𝑚
𝑑 = [180 ]
ρg (ε)3 𝑑ℎ
1⁄
kg 2𝑚
1,03 𝑥10−3 0,4)2
ms𝑥 365,3 𝑥(1 −
𝑑 = 180 kg 𝑚
1000 𝑥 9,8 𝑥 (0,4)3
𝑚3 𝑠2
[ ]
Praktikum Operasi Teknik Kimia, 4 September, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

d = 0,1971641 mm
L) Perhitungan Kecepatan Fluidisasi Minimum

𝒅𝒑 𝟐 (𝑷𝑺 − 𝑷𝒈 ). 𝒈 Ɛ𝒎𝒇 𝟑
𝑼𝒎𝒇 = × ×( )
𝟏𝟓𝟎 µ 𝟏 − Ɛ𝒎𝒇

𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟒𝟐𝟓𝟐 (𝟏𝟓𝟓𝟎 − 𝟏𝟎𝟎𝟎). 𝟗, 𝟖𝟏 𝟎, 𝟒 𝟑


𝑼𝒎𝒇 = × × ( )
𝟏𝟓𝟎 𝟏, 𝟎𝟑 𝐱 𝟏𝟎¯𝟑 𝟏 − 𝟎, 𝟒
𝑼𝒎𝒇 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟕𝟓𝟓𝟔𝟒𝟔 𝒎/𝒔

Anda mungkin juga menyukai