Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nurul Safitri Kubangun

NIM : 171440033
Kelas : INS 3A
Matkul : Metering System
Tanggal : Rabu, 21 Januari 2020
Semester :6

TUGAS
METERING SYSTEM

1. Apa kepanjangan dari MPMS ?


Jawab :
MPMS merupakan kependekan dari Manual of Petroleum Measurement
Standars. MPMS adalah standar yang digunakan dalam metering system
untuk liquid.

2. Jelaskan :
a. Apa itu CV (Coeficient Valve) ?
Jawab :
CV adalah satuan dari kemampuan flow untuk valve, pabrik pembuat
control valve biasanya mempublikasikan rating CV dari control
valvenya. CV didefinisikan sebagai bilangan atau angka 1 U.S. gallon
air per menit (pada kondisi tekanan dan temperature standar) yang
akan mengalir melalui bukaan valve, jika terdapat pressure drop 1 psi
(kPa) yang melalui valvenya.
b. Mengapa terjadi kavitasi dan flashing ?
Jawab :
1) Flashing
Flashing terjadi ketika harga pressure recovery / p2 / downstream
pressure berada dibawah tekanan uap. Sehingga terjadi kenaikan
kecepatan fluida pada vena contracta dan terbentuk gelembung-
gelembung pada downstream control valve
Flashing akan menyebabkan erosi pada valve trim part karena
berkecepatan tinggi dari fluida yang berada pada atau dekat
seatline dari valve plug dan seat ring
2) Kavitasi
Kavitasi terjadi ketika harga pressure pada vena contracta berada
dibawah tekanan uap. Sehingga terbentuk gelembung-gelembung
yang menyatu dan mengempis dan menghasilkan noise.
Flashing dan kavitasi disebabkan oleh penentuan ukuran control valve
yang tidak tepat. Valve yang terlalu kecil akan menghasilkan pressure
drop yang besar pada titik operasi dari valve. Untuk mengatasi
kejadian ini maka perlu dipasang trim cage yang khusus didesain
untuk plug-plug valve agar menurunkan pressure drop pada control
valve.

c. Karakteristik Control Valve dan penerapannya !


Jawab :
1) Karakteristik Aliran Equal-Percentage
Karakteristik equal percentage adalah yang paling banyak
dipakai pada throttling valve. Pada karakteristik equal percentage,
flow ratenya kecil pada awal stroke dan semakin meningkat pada
akhir stroke. Hal ini memberikan karakteristik yang baik dengan
pengendalian yang tepat pada setengah strokenya, dimana pada
titik-titik tersebut closure elementnya sangat dipengaruhi oleh
tekanan-tekanan proses. Dengan kata lain, karakteristik equal-
percentage akan meningkatkan kapasitas flowratenya pada
setengah stroke yang kedua dan akan melewatkan aliran sesuai
dengan yang diperlukan. Karakteristik equal-percentage akan
menghasilkan rangeability, repeatability, dan resolusi yang lebih
baik pada setengah stroke yang pertama. Karakteristik ini biasanya
digunakan untuk pressure control dan paling cocok untuk aplikasi
dimana terdapat pressure drop yang bervariasi.
2) Karakteristik Aliran Linear
Karakteristik aliran linear menghasilkan perubahan aliran yang
sama per satuan stroke valve, dengan tidak memandang posisi
valve. Kebanyakan, karakteristik aliran linear memberikan
kapasitas aliran yang lebih baik diseluruh stroke valvenya, hal ini
berlawanan dengan karakteristik aliran equal-percentage.
Karakteristik ini biasanya digunakan untuk liquid level control dan
beberapa operasi flow control yang membutuhkan gain konstan
3) Karakteristik Aliran Quick Opening
Karakteristik aliran quick opening banyak digunakan untuk
aplikasi on-off, aliran maksimum langsung dihasilkan saat valve
mulai membuka. Karena sifat yang ekstrim tersebut maka
karakteristik quick-opening baik untuk karakteristik inherent
maupun karakteristik tepasangnya adalah sama.

3. Apa yang dimaksud dengan Reynold Number ? Satuannya ? Apa yang


dimaksud dengan laminar, turbulen, dan transisi ?
Jawab :
Reynold Number adalah rasio antara gaya inersia terhadap gaya viskos
yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu
kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentifikasikan
jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar, turbulen, atau transisi.
Reynold Number sendiri tidak berdimensi dan tidak bersatuan. Rumus
Reynold Number :
ρV D
ℜ=
μ
dimana : Re = Reynold Number
ρ = density
V = kecepatan
D = diameter
μ = viskositas absolute fluida
Ada 3 kategori Reynold Number :
a. Re < 2000 = Aliran Laminar
b. Re 2000-4000 = Aliran Transisi
c. Re > 4000 = Aliran Turbulen
1) Aliran Laminar
Aliran laminar yaitu aliran fluida yang bergerak atau berjalan didalam
lapisan-lapisan / lamina-lamina dengan satu lapisan mengalir secara
lancar. Di dalam aliran laminar, viskositas berfungsi untuk meredam
kecenderungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan.
2) Aliran Transisi
Aliran transisi yaitu aliran perubahan dari aliran laminar ke aliran
turbulen atau sebaliknya.
3) Aliran Turbulen
Aliran turbulen yaitu aliran dimana pergerakan dari partikel-partikel
fluida yang tidak bisa menentu dikarenakan mengalami campuran serta
putaran partikel antar lapisan, dan dapat mengakibatkan saling tukar
momentum dari satu bagian fluida dan kebagian fluida lain-nya dan
dalam skala yang begitu besar. Dalam keadaan yang alirannya turbulen
maka turbulensi yang akan terjadi membangkitkan tegangan geser
merata di seluruh aliran fluida sehingga akan menghasilkan kerugian-
kerugian aliran.
4. Apa yang dimaksud dengan error full scale dan span? Apa bedanya?
Jawab :
a. Error span
Kinerja instrument yang dinyatakan sebagai percent of rate (atau span)
menghasilkan error yang sama dengan persentase dikalikan nilai aktual
dari variabel yang diukur. Percent of rate merupakan error relatif oleh
karena kesalahan pengukuran akan bertambah besar sesuai dengan
penambahan dalam variabel yang diukur.
error, rate = % error x variabel yang diukur
% error, rate = (error/rate) x 100% (constant error rate)
b. Error full scale
Keakuratan yang dinyatakan sebagai percent of full scale (FS)
menghasilkan error yang sama dengan persentase dikalikan seluruh
skala variabel yang diukur. Percent of full scale merupakan error
mutlak. Error itu tetap sama sepanjang kisaran variabel yang diukur.
error, full scale = % error x full scale (error konstan)
% error, full scale = (error/rate) x 100%

5. Apa yang dimaksud rangeability 40 : 1?


Jawab :
Setiap flow meter mempunyai range maksimum dan minimum. Rasio dari
nilai ini sering disebut turndown ratio. Apabila rangeablity bernilai 40 : 1
dan dimisalkan beroperasi pada range maksimum 100 gpm. Maka
rangeability bernilai = 1000 / 40 = 25 gpm. Jika kurang dari 25 gpm, maka
akurasinya akan berkurang. Semakin besar nilai rangeability semakin
bagus, namun disesuaikan dengan range kebutuhan spesifik di lapangan.

6. Apa yang dimaksud density of the flowing fluid ?


Jawab :
Density of the flowing fluid adalah massa jenis dari sebuah fluida yang
mengalir, dilambangkan dengan . Density of the flowing fluid ()
biasanya digunakan untuk menghitung Volume flow rate (V) dan Mass
flow rate (W).

7. Apa yang dimaksud  ratio ?


Jawab :
Beta Ratio () adalah perbandingan antara pipa diameter dalam pipa
dengan ukuran lubang (diameter dalam) orifice plate.

8. Apa yang dimaksud Coeficient of Discharge ?


Jawab :
Dicharge Coefficient (Coefficient of Discharge) atau disingkat Cd adalah
suatu perbandingan antara true flow dengan theoritical flow, dan ini
diaplikasikan pada persamaan theoritical flow untuk mendapatkan nilai
aktual atau true flow. Discharge Coefficient adalah suatu fungsi daripada
Reynold Number dimana Reynold Number adalah fungsi laju aliran (flow
rate) yang dihitung menggunakan Cd ini. Persamaan Cd dapat ditemukan
pada API 14.3 – Part 1 (AGA-3) – 1990.

9. Apa yang dimaksud dengan Vena Contracta ?


Jawab :
Vena contracta adalah titik pada aliran fluida dimana diameter aliran
menjadi paling kecil dan kecepatan aliran fluida berada pada level
maksimum.

10. Apa yang dimaksud dengan “Eddies produces pulse” pada Vortex Flow
Meter ?
Jawab :
Vortex Flowmeter menggunakan Bluff body untuk menghasilkan pusaran
(eddies/vortex). Pusaran-pusaran tersebut akan membentuk gelombang
(pulse) yang akan ditangkap oleh sensor.
11. Bagaimana cara mencari nilai Fpv, Fp, Kp, Ft, dan Kt ?
Jawab :
a. Fpv
Untuk SG = 0,560 – 0,750

Pf x 3,44 x 105 x 101,785 x SG


Fpv= 1+
√ (
Untuk SG = 0,750 – 0,950
Tf
3,825 )
Pf x 9,16 x 105 x 101,785 x SG
Fpv= 1+
√ ( Tf 3,825 )
Atau dapat menggunakan Tabel Supercompressibility factors
b. Fp
156,47
Fp=
160− (7,22 x SG ) + Kp
c. Kp
Kp=Mc−0,392 Mn
d. Ft
226,29
Ft =
99,15+ ( 211,9 x SG )−Kt
e. Kt
Kt =Mc+ 1,681 Mn

12. Bagaimana bunyi Hukum Archimedes ?


Jawab :
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair
akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan oleh benda tersebut.”

Anda mungkin juga menyukai