Gambar 7.1.
Pengaruh sistem padatan-fluida terhadap sudut kontak
(Sumber: drillingsystem.blogspot.com)
AT = σ so –σ sw = σ wo cos θ wo..........................................................................(7.1)
Dimana:
AT = Tegangan Adhesi
θ wo = sudut kontak antara air dengan padatan dalam sistem padatan, air,
minyak
Sebagai akibat dari tegangan adhesi antara fluida dengan padatan maka bila
suatu pipa berdiameter cukup kecil dimasukkan ke dalam suatu wadah yang cukup
besar dan berisi sistem fluida, akan terjadi kenaikan fluida yang bersifat
membasahi bahan pipa sehingga permukaannya di dalam pipa lebih tinggi
daripada permukaannya dalam wadah.
Gambar 7.2
Tekanan kapiler pada pipa kapiler
(Sumber: drillingsystem.blogspot.com)
2 γ cos θ
Pc = .................................................................................................
r
(7.2)
Dimana :
Pc = Tekanan Kapiler
= Tegangan antarmuka
= Sudut Pembasahan
r = Jari-jari
1. Pump silinder.
2. Measuring screw.
3. Make Up. Nut.
4. Picnometer Lid.
5. Sample Holder.
6. Observation Window.
7. Pump Scale.
8. Mecrometer Dial.
9. Pressure Hose.
10. 0 – 2 atm (0 – 30 psi) pressure gauge.
11. 0 – 15 atm (0- 200psi) pressure gauge.
12. 150 atm (0 – 2000 psi) pressure gauge.
13. Vacuum gauge.
14. Pressure Control
15. Pressure Relief Valve.
16. Pump Plunger.
17. Yoke Stop.
18. Travelling Yoke.
7.3.2. Bahan yang digunakan
1. Sampelcore
2. Mercury (air raksa)
3. Nitrogen ( N2 )
2
1
7.5. PROSEDUR PERCOBAAN
7.5.1. Kalibrasi Alat
Kalibrasi alat untuk menentukan volume picnometer (28 ; 150 cc).
1. Memasang picnometer lid (4) pada tempatnya, pump metering plunger
diputar penuh dengan memanipulasi handwheel.
2. Membuka vacum valve pada panel, sistem dikosongkan sampai sampel
gauge menunjukkan nol, kemudian panel valve ditutup, picnometer
dikosongkan sampai tekanan absolute kurang dari 20 mikron.
3. Memutar handwheel sampai metering plunger bergerak maju dan
mercury level mencapai lower referance mark.
4. Menetapkan Moveable scale dengan yoke stop (pada 28 cc) dan
handwheel dial diset pada pembacaan miring kanan pada angka 15.
5. Menginjeksikan mercury pada picnometer sampai pada upper reverence
mark, skala dan dial menunjukan angka nol.
6. Jika pembacaan berbeda sedikit dari nol, perbedaan tersebut ditentukan
dan penentuan untuk dial handwheel setting pada step 4. Jika perbedaan
terlalu besar yoke stop harus direset kembali dan deviasi pembacaan
adalah 0,001cc.
Karena dalam penggunaan alat ini memakai tekanan yang besar tentu akan
terjadi perubahan volume picnometer dan mercury. Untuk itu perlu dilakukan
presure volume correction yaitu :
a. Meletakkan picnometer lid pada tempatnya, pump matering plunger diputar
penuh dengan memanipulasi handwheel.
b. Mengubah panel valve ke vacum juga small pressure gauge dibuka, sistem
dikosongkan sampai absolut pressure kurang dari 20 micron.
c. Menginjeksikan mercury sampai mencapai upper reference mark, adjust
moveable scale dan handwheel scale dial pada pembacaan 0,00 cc kemudian
tutup vacum valve.
d. Memutar bleed valve mercury turun 3 mm dibawah upper reference mark.
e. Memutar pompa hingga mercury mencapai upper mark lagi dan dibiarkan
stabil selama 30 detik.
f. Membaca dan mencatat tekanan pada small pressure gauge serta hubungan
volume scale dan dial handwheel yang miring kekiri sebagai pengganti 0 - 5cc.
Granduted interval padaskala.
g. Mengulang step d,e,f untuk setiap kenaikan tekanan pada sistem, kemudian
catat volume dantekanan yang didapat. Jika tekanan telah mencapai limit,
mencapai 1 atm buka nitrogen valve.
h. Jika sistem mencapai limit pada 0-2 atm gauge, gauge diisolasi dari sistem
dengan penutup valve. Selanjutnya gunakan 0-15 atm gauge dan selanjutnya
sama jika telah mencapai limit gunakan 0-150 atm gauge.
i. Jika test telah selesai tutup panel nitrogen valve, sistem tekanan dikurangi
dengan mengeluarkan gas sampai tekanan sistem mencapai 1 atm.
j. Data yang didapat kemudian diplot, maka akan terlihat bagaimana
terjadinya perubahan pressure-volume.
7.5.2. Prosedur untuk menentukan tekanan kapiler :
1. Menyiapkan core (mempunyai. Pore vol.) yang telah diekstrasi
dengan vol 1-2 cc, kemudian menempatkan pada core holder.
2. Memasang picnometer lid pada tempatnya dan memutar handwheel
secara penuh.
3. Mengubah panel valve ke vacum dan pressure gauge dibuka, sistem
dikosongkan sampai absolut pressure kurang dari 29 mikron.
4. Menutup vacum, memutar pump metering plunger sampai level
mercury mencapai lower reference mark.
5. Mengikat Pump scale dengan yoke stop dan men-set handwheel dial
pada pembacaan 15 (miring kanan), dan memberikan pembacaan pertama
28, 150 cc.
6. Menginjeksikan Mercury sampai mencapai upper reference mark.
Membaca besarnya bulk volume dari pump scale dan handwheel dial.
sebagai contoh jika pembacaan skala lebih besar dari 12 cc dan dial
menunjukan 32,5 maka bulk volume sample 12,325 cc.
7. Menggerakkan pump scale dan handwheel dial pada pembacaan
0,00 cc.
8. Memutar bleed valve, maka gas/udara mengalir kesistem sampai
level mercury 3-5 mm di bawah upper reference mark.
9. Memutar pompa sampai permukaan mercury mencapai tanda paling
atas dan usahakan konstan selama 30 detik.
10. Membaca dan mencatat tekanan (low pressure gauge) dan volume
skala beserta handwheel dial (miring ke kiri) untuk mengganti 0-5 cc
graduated interval pada skala.
11. Mengulang step 8,9,10 untuk beberapa kenaikan tekanan. Jika
tekanan telah mencapai 1 atm membuka nitrogen valve, jika sistem telah
mencapai limit pada 0-2 atm gauge, gauge diisolasi dari sistem dan
gunakan 0-15 atm gauge dan terakhir menggunakan 0-150 atm gauge.
12. Mengulang step 11 sampai tekanan akhir didapat. Catatan : fluktuasi
temperature 1 - 2°C.
13. Jika test telah selesai, menutup nitrogen valve. Tekanan sistem
dikurangkan sampai mencapai tekanan atm dengan mengeluarkan gas
lewat bleed valve.
7.6. HASIL ANALISA DAN PERHITUNGAN
7.6.1. Hasil Percobaan
Vb = 60 cc ; Vp = 10 cc
Tabel VII-1
Hasil Percobaan Mercury Injection Capilary Pressure Apparatus
Keterangan :
1. Kolom 1 dan kolom 3 didapat dari percobaan
2. Kolom 2 = kolom 1 + 0,05 atm ( Mercury Hydrostatic Head
Correction )
3. Kolom 4 didapat dari grafik pressure volume correction vs tekanan
yang diambil dari kolom 1
4. Kolom 5 = kolom 3- kolom 4
Kolom 5
x 100%
5. Kolom 6 = Vp
Tabel VII-2
Pressure Volume Correction
Pressure ( atm ) Volume ( cc )
0,001 0
0,007674 0,005
0,041944 0,01
0,108094 0,015
0,203671 0,02
0,337105 0,025
0,502027 0,03
7.6.2. 0,646885 0,035
0,783304 0,04
0,884514 0,045
0,94645 0,05
0,98333 0,055
1 0,06
Perhitungan
Menghitung Mercury Saturation ( MS )
MS = ( Actual Volume of Mercury Injection : Vp ) x 100 %
MS 1 = ( 1,9242 : 10 ) x 100 % = 19,242 %
MS 2 = (1,8740 : 10 ) x 100 % = 18,740 %
MS 3 = (1,8638 : 10 ) x 100 % = 18,638 %
MS 4 = (1,7932 : 10 ) x 100 % = 17,932 %
MS 5 = (1,6928 : 10 ) x 100 % = 16,928 %
MS 6 = (1,5922 : 10 ) x 100 % = 15,922 %
MS 7 = (1,5720 : 10 ) x 100 % = 15,720
Pressure Volume Correction
160
7.6.3. Grafik
140
120
100
Pressure, atm
80
Pressure Volume
60 Corecction
40
20
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Volume, cc
Grafik 7.1
Correct Pressure Vs Mercury Saturation