Mengukur hubungan tekanan kapiler

Sebagian besar metode untuk mengukur tekanan kapiler dapat dikelompokkan di bawah tiga judul:

Metode Mercury

Metode berpori-piring

Metode sentrifugasi

Masing-masing dibahas di bawah ini. Metode tekanan-uap dan gravitasi-ekuilibrium juga telah
digunakan, tetapi tidak dibahas di sini. Literatur menawarkan beberapa contoh pengukuran tekanan
kapiler dengan cekungan overburden yang cocok di reservoir. Besarnya kesalahan yang disebabkan oleh
kelalaian ini akan bervariasi, tentu saja, dari reservoir ke reservoir, tetapi makna dan signifikansi data
tekanan kapiler tanpa tegangan lapisan penutup yang tepat dipertanyakan. Beberapa laboratorium
komersial menawarkan pengukuran tekanan kapiler dengan overburden stress.

Metode Mercury

Dalam metode merkuri, sampel batuan dievakuasi, dan volume merkuri yang masuk ke sampel pada
tekanan yang meningkat diukur, seperti ditunjukkan pada Gambar. 1. Metode merkuri sangat cocok
untuk sampel bentuk tidak beraturan, seperti yang ditemukan di potongan bor. Metode Mercury
berguna untuk menyelidiki struktur berpori dari sampel. Kurva tekanan kapiler merkuri lengkap dapat
ditentukan dalam satu jam atau lebih, tergantung pada permeabilitas sampel. Untuk menerapkan
tegangan lapisan penutup yang tepat, sampel silindris dapat dipasang pada lengan terbatas dalam
variasi peralatan pada Gambar. 1. Beberapa laboratorium komersial menawarkan pengukuran merkuri
dengan tegangan lapisan penutup (overburden stress).

Gbr. 1– Untuk mengukur hubungan tekanan kapiler merkuri, merkuri diukur ke dalam sampel batuan
yang dievakuasi.

Penggunaan metode merkuri pertama kali didokumentasikan dalam literatur minyak bumi oleh Purcell
pada tahun 1949. [2] Purcell menunjukkan bahwa tekanan kapiler merkuri dan hubungan tekanan
kapiler udara / air dapat dikorelasikan. Dia menguraikan metode untuk memperkirakan permeabilitas
dari pengukuran merkuri. Rose dan Bruce [3] mengusulkan hubungan antara sifat kapiler ambang batu
dan permeabilitasnya. Thomeer [4] mengusulkan korelasi untuk memperkirakan permeabilitas dari tiga
parameter kurva tekanan kapiler merkuri, seperti yang disebutkan sebelumnya. Swanson [5]
mengusulkan korelasi antara permeabilitas dan perpotongan garis 45 ° dengan hubungan tekanan
kapiler merkuri yang diplot pada skala log-log.
Metode berpori-piring

Metode porous-plate dapat menghasilkan hubungan tekanan kapiler yang sangat akurat. Contoh berikut
menjelaskan metode. Pertimbangkan contoh batuan silindris yang pertama kali dijenuhkan dengan air.
Sebuah wajah datar sampel kemudian ditekan terhadap pelat berpori datar (atau membran) dalam
ruang yang diisi dengan gas, seperti ditunjukkan pada Gambar. 2. Pelat berpori juga jenuh dengan air.
Seringkali, suatu jaringan lembab ditempatkan di antara sampel dan pelat untuk menghasilkan kontak
kapiler yang baik.

Gbr. 2 - Perbedaan tekanan antara gas dan cairan (pada tekanan ambient) harus tidak melebihi tekanan
ambang dari pelat berpori.

Kemudian, tekanan dalam fasa gas di atas pelat berpori meningkat dengan langkah kecil, memaksa gas
untuk memindahkan air dari sampel melalui pelat. Ketika perpindahan berhenti, perbedaan tekanan
antara gas yang mengelilingi sampel dan air di sisi bawah pelat adalah tekanan kapiler yang sesuai
dengan saturasi air yang tersisa dalam sampel. Setelah pengukuran selesai, tekanan dalam gas
meningkat lagi, memaksa lebih banyak gas ke dalam sampel. Proses ini diulang, meningkatkan tekanan
kapiler dalam serangkaian langkah, menghasilkan hubungan tekanan kapiler untuk mengurangi saturasi
air.

Jika tekanan dalam gas dinaikkan terlalu jauh, gas akan menembus pelat berpori, mengakhiri tes.
Tekanan kapiler tertinggi yang dapat dicapai dengan metode porous-plate sama dengan tekanan
ambang pelat — tekanan di mana gas dapat menembus pelat. Tekanan ambang plat tergantung pada
ukuran pori-pori di piring dan sifat antarmuka dari dua cairan yang dipisahkan oleh pelat. Proses injeksi
gas sering terbalik sebelum tekanan kapiler mencapai tekanan ambang pelat. Dengan mengurangi
tekanan dalam gas dalam langkah-langkah kecil, hubungan tekanan kapiler untuk meningkatkan saturasi
air dapat ditentukan.

Metode porous-plate telah diterapkan pada sistem gas / air, sistem gas / minyak, dan sistem minyak /
air menggunakan pelat berpori dengan keterbasahan yang sesuai untuk mencegah penetrasi melalui
pelat fase yang mengelilingi sampel batuan. Waktu yang cukup mungkin diperlukan untuk mencapai
kesetimbangan dengan metode berpori-pelat - sering seminggu atau lebih pada setiap langkah
perpindahan untuk sistem minyak / air. Christoffersen dan Whitson [6] memberikan contoh teknologi
pelat berpori dengan kontrol otomatis pemindahan gas / minyak. Untuk mengurangi waktu ekuilibrasi,
sistem mereka memiliki membran tipis sebagai pengganti pelat berpori. Mereka bisa menyelesaikan
pengukuran pada sampel kapur 5-md dalam 14 hari.
Seperti yang disarankan sebelumnya, hubungan tekanan kapiler harus diukur dengan tegangan lapisan
penutup yang diterapkan yang mendekati tegangan di reservoir. Peralatan Gambar. 2 tidak memberikan
tekanan khusus untuk overburden, tetapi dengan membatasi sampel silinder dalam karet (atau serupa
fleksibel) lengan, seseorang dapat menerapkan sekitar tegangan yang dibutuhkan. Kelemahan
menerapkan stres dengan lengan adalah bahwa banyak dari luas permukaan sampel diblokir, yang
memperlambat laju tes.

Metode sentrifugasi

Metode centrifuge semakin disukai untuk mengukur tekanan kapiler. Meskipun tidak secepat
pengukuran merkuri, pengukuran sentrifugal jauh lebih cepat daripada metode porous-plate. Untuk
mengukur hubungan tekanan kapiler gas / minyak dengan metode centrifuge, sampel silindris pertama
dijenuhkan dengan minyak; berikutnya, itu dipasang dalam centrifuge, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar. 3, dan berputar dalam langkah-langkah meningkatkan laju putaran. Gaya sentrifugal
membuang minyak dari sampel sambil menarik gas sekitarnya ke dalam sampel. Durasi setiap langkah
putaran harus cukup untuk produksi minyak untuk berhenti.

Gambar 3– Dalam sketsa tes sentrifugasi ini, sampel batuan dikelilingi oleh gas, dan cairan yang
dihasilkan terakumulasi dalam tabung koleksi.

Rata-rata saturasi minyak dalam sampel pada setiap spin rate dapat dihitung dari volume minyak yang
dihasilkan ke kolektor relatif terhadap volume sampel yang berpori. Karena 4 hingga 24 jam diperlukan
untuk mencapai kesetimbangan pada setiap tingkat putaran, sebagian besar set data sentrifugal terdiri
dari delapan atau lebih tingkat putaran. Ruth dan Chen [7] merekomendasikan setidaknya 15 tingkat
spin untuk evaluasi akurat dari tekanan kapiler.

Distribusi tekanan kapiler Pc (r) pada setiap langkah laju perputaran bergantung pada:

Perbedaan densitas gas / minyak Δρ

Kecepatan putaran ω

Dimensi sampel relatif terhadap sumbu rotasi:

RTENOTITLE .................... (1)

Di sini, ro adalah jari-jari dari sumbu rotasi ke sisi luar sampel (lihat Gambar 3), dan r adalah jarak radial
ke titik mana pun dalam sampel. Pada setiap putaran, tekanan kapiler di bagian dalam sampel (di ri)
adalah

RTENOTITLE .................... (2)

Proses untuk mengubah satu set rata-rata saturasi dan Pci dari pengukuran sentrifuge ke hubungan
tekanan kapiler dapat melibatkan diferensiasi data centrifuge, seperti yang pertama dijelaskan oleh
Hassler dan Brunner. [8] Proses diferensiasi ini memunculkan kesalahan apa pun dalam data asli. Jadi,
meskipun metode centrifuge lebih cepat daripada metode porous-plate, itu tidak akurat. [9]

Banyak variasi metode centrifuge ditemukan dalam literatur dan praktik industri. Misalnya, untuk
mengukur tekanan kapiler air / minyak untuk meningkatkan kejenuhan air, ember pada Gambar. 3
dibalik sehingga batuan berada di luar, dikelilingi oleh air; minyak yang digantikan oleh air
menyegregasikan ke arah sumbu rotasi. Berarti untuk menerapkan overburden stress juga telah
dimasukkan dalam desain centrifuge. Baldwin dan Spinler [10] dan Spinler dkk. [11] digunakan
pencitraan resonansi magnetik untuk mendapatkan hubungan tekanan kapiler dengan pengukuran
langsung saturasi cairan dalam sampel batuan yang diambil dari tes centrifuge.