Anda di halaman 1dari 10

Perancangan Alat Proses

ACCUMULATOR
1.

Alexander Ivan Andwikaputra (03031381320001)

2.

M.Djoedie Setiawan

(03031381320034)

3.

Aptur Daluas

(03031381320039)

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
2015

Deskripsi Accumulator

Diapraghm accumulator

Accumulator merupakan alat yang berbentuk vessel


dengan posisi vertikal pada umumnya. Accumulator
berfungsi sebagai Energy storage, Shock absorber,
Supplementing pump flow, Maintaining pressure, Leakage
compesation, dan Thermal expansion compensator.

Prinsip Kerja Accumulator


Secara umum walaupun berbeda tipe, prinsip
kerjaaccumulatoradalah sama.
Berikut penjelasan dari masing-masing proses :

Tidak ada gas yang diisi;

Diisi dengan menggunakan nitrogen kering;

Tekanan sistem yang melebihi tekanan yang telah diisi


sebelumnya dan cairan hidrolik mengalir ke accumulator;

Tekanan sistem mencapai puncaknya, kemudian cairan


maksimum telah memasuki akumulator, dan bantuan sistem
dibuka

Tekanan sistem menurun, tekanan yang diisi sebelumnya


menekan fluida dari accumulator dan masuk ke dalam sistem ;

Tekanan sistem mencapai titik minimun yang diperlukan untuk


melakukan kerja.

Persamaan Efisiensi Accumulator

Sebuahaccumulatordapat kita hitung nilai efisiensinya dengan cara berikut :

Input Power = Pin = flow rate x Avg. Pressure

Output Power= Pout = Q x P1

Pada kondisi normal, bisanya nilai efisiensi sebuah accumulatorberkisar


diantara70%.

HUKUM-HUKUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRINSIP


KERJA ACCUMULATOR
1. Hukum Raoults :
Bunyi dari hukum raoults adalah tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut dan
fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut.
2. Hukum 1 Termodinamika :
Hukum kekekalan energi( hukum 1 termodinamika) berbunyi Energi dapat berubah dari satu bentuk
ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan.(konversi energi).
3. Hukum 2 Termodinamika :
Tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah
perpindahan energi sebagai panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur
lebih tinggi.

Tahapan Perancangan
Pada Cairan dan Cairan
1.

Hitunglah waktu dengan formula :


T = 0.1[m (rb - rt )]
Dimana : - T = waktu operasi, hours
- m = viskositas pada fase continue, cp
- rb = spgr pada fase bawah
- rt = spgr pada fase atas

2. Tuliskan ratio panjang ke diameter 5 dan ukuran tangki untuk mengakomodasi


waktu operasi.
3. Sediakan ujung pipa pada setiap inlet dan outlet dan bagian dalam kerucut. (lihat gambar).

Tahapan Perancangan
Horizontal Drum
Hitunglah faktor pemisahan
1.
2. Lihatlah nilai Kh
3. Hitunglah Uvapor max

VERTICAL DRUM
1. Hitung faktor = (WL / Wv) (rv / rL) 0,5
2. Dapatkan Kv dari grafik atau persamaan
3. Hitung U vapor max
4. Hitung minimum penampang

4. Hitunglah area aliran gas yang di anjurkan


(Av)min= Qv/Uvapor max, Ft2
5. Pilih desain yang sesuai dan hitung volume

6.

7.

8.

cairan. Apabila prosedur pengukur telah


dilakukan dengan trial and error seperti
pada langkah-langkah berikut
Ketika volume vessel penuh dengan cairan
(Atotal)min=(Av)min/0.2(1st Approx.)
Dmin
Hitunglah panjang vessel
L=
D=Dmin,lebih besar dari 6 inci
Jika 5<L/D<3, ganti ukuran

5. Set diameter berdasarkan kenaikan 6 inci


6. Memperkirakan uap-cair yang masuk ke pipa berdasarkan kriteria berikut
- (Umax)Nozzle =100/pmix0.5
- (Umin)Nozzle = 60/pmix0.5
Dimana U

= max, min velocity, ft/sec

rmix = densitas campuran, lbs/ft3


7. Sketsa vessel. Untuk ketinggian di atas garis tengah nozzle untuk
sambungan atas, gunakan 36 + 1/2 pipa umpan (OD) atau 48 minimum.
Untuk jarak dibawah pusat garis pipa umpan ke tingkat cair maksimum, gunakan
12 + pipa umpan (OD) atau 18 minimal.
8. Pilih Volume yang tepat dalam detik. Hitung volume vessel yang diperlukan.
V = QL(design time to fill), ft3
dimana QL = aliran cairan, ft3 sec
9. Ketinggian Cairan
HL = V(4 pD2 ), ft
QL = Liquid flow, ft3 sec

Liquid Residence
Time

RULE OF THUMBS

Vapor Residence
Time

Vessel Thickness

Gas Scrubbers
Fair Separation

U = Kecepatan, ft/sec
= Densitas of cairan/uap , lbs/ft^3
K = Konstanta
W = Aliran Cairan atau Uap, lb/sec
G = Kecepatan massa yang diizinkan,
lb/hr ft2

Good Separation

P = Tekanan, psig
r = Radius, in.
S = toleransi tegangan, psi
E = Effisiensi Las, fraksi.
Use 0.85 for initial work.
C = Corrosion allowance, in.

Tips Umum Mendesain Vessel


1. Pastikan untuk meninggalkan ketinggian yang
cukup di atas demister, sebaliknya derate yang
aman harus diterapkan.
2. Untuk cairan/pemisahcairan, hindari beberapa
geometri pipa yang dapat menghasilkan turbulensi
dan homogenisasi. Sediakan sebuah kerucut inlet
diffuser dan hindari barang produksi tergeser,
seperti slot dan lubang.
3. Hindari masukan uap dekat dengan batas cairan.
Reboiler uap harus masuk bagian bawah
fractionator sejauh setidaknya jarak nampan diatas
batas atas cairan.Kerusakan nampan dapat terjadi
jika cairan terganggu.
4. Hindari perpanjangan nozzle atau pipa internal
yang tidak dapat dilihat operator.
5. Pastikan item seperti gauge glasses, level controls;
atau keran tekanan tidak menerima dampak dari
arus yang masuk.
6. Gunakan ell berpasangan yang tertutup untuk
menarik dari untuk menghilangkan cadangan
hydraulic head.
7. Periksa gravity decanter untuk segel cairan dan
garis penyetaraan uap (syphon breaker)
8. Untuk gauge glasses, baik untuk mempunyai
ventilasi di bagian atas sebaik memiliki penguras di
bagian bawah

Reflux Drums
1. Reflux drums biasanya horizontal karena beban
cairan itu penting.
2. Jika sejumlah kecil cairan dari fase cairan kedua
muncul, sebuah drawoff pot (umumnya disebut
bootleg) disediakan untuk membuat pemisahan
cairan berat (seringkali air) lebih mudah. Diameter
pot biasanya ditentukan untuk kecepatan fase
berat sebesar 0.5 ft/min. Panjang minimal adalah 3
ft untuk level sambungan pengontrol. Diameter pot
minimum untuk reflux drum berdiameter 4-8 ft
adalah 16 inch. Untuk reflux drum dengan diameter
lebih besar dari 8 ft, diameter pot yang digunakan
setidaknya 24 inch. Pot juga harus ditempatkan
pada jarak minimum dari garis singgung yang
menggabungkan kepala dengan badan bejana.
3. Tinggi minimum vapor clearance di atas tinggi
cairan adalah 20% diameter drum. Jika
memungkinkan, harus lebih besar dari 10 inch.

Contoh Kasus
Menghitung Area dan Diameter
Sebuah accumulator dimasukan feed
dengan laju alir Laju alir Feed 4.200
mols/hr yang terdiri dari uap 200 mols/hr
dan cairan 4.000 mols/hr. Massa molarnya
42 mol pada tekanan 3000 psia dan
temperatur 120 F. Hitung area dan
diameter accumulator yang akan
digunakan!
Diketahui:
- Laju alir Feed = 4.200 mols/hr

- Laju alir Liquid= 4.000 mols/hr

- Laju alir Vapor= 200 mols/hr

- Mol.wt. = 42

- Massa jenis liquid = 30 lb/cuft

- Mo = 0.000047 lb/ft.sc

- Temperatur = 120 F

- Tekanan = 300 PSIA

- Membutuhkan waktu 5 menit untuk mencapai setengah penuh


- WL = 4.000x42=168.000 lb/hr
- WV =100x42=4.200 lb/hr

Massa jenis liquid = 30 lb/cuft

Penyelesaian

Qv =100 mols/h x 76 cuft/mol x[(460+120)/460+76)] x 76/300


= 7.600 x 580/536 x 76/300
= 7.600 x 1,082 x 0,2533
= 2.083,2106 cuft/hr /3600 =0,57866 cuft/sc
- Massa jenis vapor = 4.200/2.083,2106 =2,016 lb/cuft
- Kv= 0,016
- Kh=1,25 x 0,016 = 0,02
- SF =(168.000/4.200) x (2,016/30)^0,5 = 40 x 0,25922= 10,36918
- V vapor max = 0,02[(30-2,016)/ 2,016)]^0,5 = 0,0745 ft/sc
- (Av)min = 0,57866/0,0745 = 7,76
- (A total)min = (Av)min/0,2 = 38,83
- D min = [4 x(Atotal)min/phi]^0,5 = 7,033 ft

Anda mungkin juga menyukai