Oleh :
Lutfy Faluthi Firdaus – 22/BPS-DSH/2007
Jurusan: Drilling Services Hulu
KATA PENGANTAR
1. Keluarga besar Firdaus Djasad, atas segala dukungan moral dan material tanpa
batas semenjak penulis dilahirkan dan sampai masa yang tak terhingga.
2. Bapak Sutrisno, selaku pembimbing on job training.
3. Bapak Supriyatno, selaku Kepala Drilling Area Sumbagsel.
4. Bapak L. Djoko Widiarso, selaku ADM Support Area Sumbagsel.
5. Bapak Meiyono dan Djoko Hariyanto, selaku Rig Superintendent
N-110M1/18 yang selalu sabar memberikan arahan dan masukan.
6. Seluruh rekan Toolpusher, Driller, dan Crew N-110M1/18 atas kerjasamanya
dan jawaban-jawaban yang diberikan disela-sela kesibukan mereka.
i
22/BPS‐DSH 2007
7. Adriwan, Andri, Evin, Rian, atas canda dan tawa serta kerjasama sehingga
waktu yang terlewati di SOPA terasa menyenangkan.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis ungkapkan disini satu persatu, yang
tidak kalah pentingnya bagi tulisan KKW ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna karena
ini adalah sebuah permulaan yang akan menjadi awal bagi Penulis, sehingga
masukan dan saran yang membangun banyak sekali diharapkan agar Penulis dapat
mengoreksi dan menjadi lebih mahir dalam proses-proses pengeboran di masa
yang akan datang.
Dengan kerendahan hati, penulis berharap tugas akhir ini bermanfaat bagi
kita semua, Terimakasih.
ii
22/BPS‐DSH 2007
LEMBAR PERSETUJUAN
Kertas Kerja Wajib ini telah diketahui oleh pihak-pihak yang terkait dalam
pelaksanaannya dilapangan sehingga seluruh isi nya betul-betul sudah
dikonsultasikan dan memang benar sesuai dengan kondisi yang ada di Rig
Pertamina N-110M1/18 saat di lokasi SOPA-37.
Mengetahui,
( Saryono ) ( Meiyono )
iii
22/BPS‐DSH 2007
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
iv
22/BPS‐DSH 2007
DAFTAR GAMBAR
v
22/BPS‐DSH 2007
RINGKASAN
A. Substructure
Konstuksi baja yang besar yang dibangun untuk menjadi dasar dan
menunjang menara bor yang tingginya ditentukan oleh kebutuhan pencegah
semburan liar. Substructure ini menjadi tempat kerja untuk kegiatan-
kegiatan di atas dan di bawah lantai Rig (Rig Floor).
vi
22/BPS‐DSH 2007
- Travelling Block :
Susunan roda-roda/puli-puli (sheaves-sheaves) yang digantung di
bawah crown block di atas lantai bor. Bersama-sama dengan crown
block membentuk sistem kerek katrol.
- Hook (kait) :
Alat berbentuk kait yang besar terletak di bawah travelling block di
mana swivel dan rangkaian pipa bor tergantung selama operasi-operasi
pengeboran.
- Elevator :
Penjepit yang sangat kuat dan digantung pada link (gantungan elevator)
yang dikaitkan di sisi travelling block atau di hook. Elevator-elevator
ini dipakai untuk menurunkan atau menaikkan bagian-bagian rangkaian
pipa bor ke dan dari lubang bor.
C. Drilling Line
Tali kawat baja berkekuatan tinggi yang menjadi penghubung dari
drawwork , crown block dan travelling block.
vii
22/BPS‐DSH 2007
viii
22/BPS‐DSH 2007
BAB I. PENDAHULUAN
1
22/BPS‐DSH 2007
1.5. Sistematika
Laporan tugas akhir ini dibuat dalam beberapa pembahasan agar sistematis
sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang materi, ruang lingkup pembahasan, maksud dan
tujuan, metode pendekatan serta sistematika penulisan yang digunakan.
2
22/BPS‐DSH 2007
3
22/BPS‐DSH 2007
C. Sistem pengereman
Terdiri dari rem mekanis utama dan rem pembantu hidrolik atau listrik
untuk memperlambat atau menghentikan gerakan tali baja.
4
22/BPS‐DSH 2007
a b
5
22/BPS‐DSH 2007
D. Transmisi
Transmisi digunakan untuk meneruskan torsi, mengatur kecepatan serta
merubah arah putaran sehingga dengan putaran engine yang tinggi dengan torsi
rendah akan dapat dihasilkan suatu putaran lebih rendah dengan torsi yang lebih
tinggi dan sebaliknya.
E. Cathead
Sebagian tenaga drawwork juga diteruskan ke cathead yang dapat berfungsi
untuk membantu mengangkat peralatan ke lantai bor, menyambung dan
melepaskan sambungan pipa bor. Cathead adalah sub bagian dari drawwork dan
terdiri dari 2 (dua) Cathead yaitu :
1. Drum cathead atau make up cathead (terletak di sisi driller pada
drawwork), dan
2. Break out cathead (pada sisi lainnya)
6
22/BPS‐DSH 2007
adalah untuk mengangkat alat-alat kerja yang ringan dan untuk memindahkannya
dari tanah ke lantai bor dan lain-lain.
Clutch ini hanya dapat menggigit satu arah saja dan untuk arah lain, clutch
ini tidak akan bekerja. Clutch ini dipasang di antara drum dan hydrodynamic
(hydromatic brake). Adakalanya jam clutch dilepaskan agar dapat bebas saat
drilling.
7
22/BPS‐DSH 2007
Sebagian besar problem adalah masalah mekanis, dan problem yang akan
dibahas merupakan problem yang ditemukan saat penulis melakukan pengamatan
serta saat mengoperasikan drawwork. Gejala-gejala yang dirasakan kemudian
dikonfirmasikan kepada Chief mekanik maupun Rig Supt untuk memastikan hal
tersebut betul sebuah masalah, sehingga bukan merupakan miss interpretasi
penulis dalam membedakan mana yang masalah dan mana yang normal.
8
22/BPS‐DSH 2007
9
22/BPS‐DSH 2007
10
22/BPS‐DSH 2007
11
22/BPS‐DSH 2007
12
22/BPS‐DSH 2007
bagian kanan baut masih original, dan jarang dilakukan pengencangan. Pin-pin
kelengkapan brake pun sudah banyak yang washout dan harus diganti karena
semua tidak original lagi. Semua hal tersebut membuat saat brake diangkat, masih
ada brake lining yang kadang bersentuhan dengan brake rim sehingga
menimbulkan suara. Tidak menutup kemungkinan pula brake rim sudah tidak
bundar / bergelombang karena umur pakai dan panas. Hal tersebut juga dapat
dirasakan pada tuas brake yang terasa naik turun waktu melakukan pengereman
perlahan.
Masalah lain yaitu pada bagian low clucth assembly, rumah drum yang
menempel pada shaft sudah pernah washout, sehingga direpair dengan tambal
daging. Kemungkinan pada bagian ini sudah washout lagi, karena suara yg paling
kencang ada pada bagian low clutch ini. (Lihat lampiran 3).
a
Gbr. 3.3. Bearing Drum Drawwork (a) Baut Dead End Brake Band (b)
Terhubung dengan Stabilizer (c)
13
22/BPS‐DSH 2007
terutama saat sedang bekerja tampak lebih deras. Namun bila ditelusuri lebih jauh
kenapa seal bisa bocor, ternyata hydromatic brake tersebut bekerja secara over
load. Pada buku spesifikasi drawwork national N110-M1 ditulis bahwa
hydromatic brake yang direkomendasikan untuk 1500HP harus menggunakan
yang berukuran 60”, sedangkan yang terpasang adalah yang berukuran 46”.
Gbr. 3.5. Overrunning Clutch Sudah Washout (a) dan Yang Baru (b)
14
22/BPS‐DSH 2007
Untuk itu dilakukan penggeseran simpul sling pada dead end drum break
out cathead atau diganti dengan yang baru. Waktu pengerjaannya saat proses
loging berlangsung, karna tidak ada pekerjaan yang menggunakan cathead.
15
22/BPS‐DSH 2007
Setelah dipasang kembali, torsi 6000 Lbs sudah dapat diraih dengan mudah.
Pressure sebesar 120 psi mampu ditahan oleh diaphragm hasil repair ini, namun
tidak bertahan lama, hanya untungnya proses pengeboran sudah selesai. Kegiatan
yang tersisa tinggal masuk rangkaian scraper, dan set rangkaian packer serta
tubing produksi. Untuk proses ini tidak ada torsi besar yang diberikan pada
rangkaian, sehingga saat make up cukup dengan torsi yang semampunya yaitu
5000-5500 Lbs.
Sedang kasus yang membutuhkan repair pada waktu stand by nanti,
alternatif yang dilakukan yaitu hanya dengan perawatan seperti mengencangkan
ulang, grease, dan lain sebagainya agar operasi tidak terganggu / break down.
16
22/BPS‐DSH 2007
Maka tindakan yg diambil bisa sangat tepat, semua harus diganti dengan
acuan kalau overrunning clutch bekerja dengan baik, maka kerja rotor akan mulus
sehingga bearing tidak cepat rusak dan posisi shaft tetap center sehingga water
seal awet.
Bila kita mengatasi pada Why yang ke 2 atau ke 3 saja, maka kejadian akan
terus berulang dalam waktu yang relatif singkat atau tidak sampai umur pakai.
17
22/BPS‐DSH 2007
4.1. Kesimpulan
Hoisting System merupakan salah satu dari antara komponen-komponen
utama dari Rig yang berfungsi untuk membantu sistem alat-alat pemutar di dalam
mengebor sumur dengan menyediakan alat-alat yang sesuai serta ruang kerja yang
dibutuhkan untuk mengangkat dan menurunkan drill string, casing string dan
peralatan subsurface (bawah tanah) lainnya dari dan ke lubang sumur.
Salah satu komponen utama dari Hoisting System itu sendiri adalah
drawwork. Tugas utamanya yaitu:
- Meneruskan tenaga dari penggerak-penggerak mula ke unit travelling block
sewaktu proses pengangkatan dan penurunan rangkaian pengeboran putar.
Penurunan dan pengangkatan ini disebut “trip-in”, “trip-out” atau sekedar
“tripping”.
- Meneruskan tenaga dari penggerak-penggerak mula ke rotary drive
sprockets pada kebanyakan Rig-Rig (Rig-Rig yang baru biasanya
mempunyai mesin-mesin sendiri untuk melakukannya).
- Meneruskan tenaga dari penggerak-penggerak mula ke cat head untuk
menyambung (making up) atau melepas (breaking out) bagian-bagian
rangkaian pipa bor.
18
22/BPS‐DSH 2007
diaphragm yang berfungsi untuk menekan friction shoe, karena bagian ini
rawan sobek akibat panas.
C. Kerusakan pada hydromatic brake dapat mengakibatkan ketidak stabilan
dalam proses menurunkan rangkaian terutama pada beban-beban berat.
D. Kerusakan pada hydromatic brake juga dapat menimbulkan panas yang
berlebih pada brake mekanisme drawwork karena pengaplikasian brake
menjadi lebih besar untuk mengimbangi beban turun. Panas berlebih juga
dapat membuat life time bearing-bearing pada drawwork menjadi singkat.
E. Bila menemukan kendala dalam penggantian spare part, maka improvisasi
dan modifikasi harus dilakukan sepandai-pandainya agar kegiatan operasi
tetap berjalan tanpa hambatan.
4.2. Saran-Saran
Setelah mengikuti seluruh rangkaian evaluasi pada Drawwork ini, penulis
meiliki saran-saran antara lain sebagai berikut,
A. Minimum stock spare part harus ditentukan dan selalu di kontrol oleh Rig
Superintendent, dan Store Keeper berperan aktif mengingatkan bila ada
spare part yang sudah terpakai dan membuat stock menjadi kosong.
B. Minimum stock spare part untuk yang fast mooving seperti contohnya
diaphragm cathead harus disediakan lebih dari satu, sedangkan untuk yang
non fast mooving seperti contohnya bearing drawwork harus memiliki
minimum stock minimal satu. Hal ini untuk menghindari seperti kejadian
hydromatic brake yang mengalami kerusakan pada water seal dan harus
menunggu spare part berbulan-bulan lamanya.
C. Running hour drawwork juga harus di kontrol, karena setiap element yang
berputar termasuk bearing mempunyai life time. Bila hal tersebut sulit
dilakukan mungkin bisa dengan parameter jumlah sumur, atau hari
beroperasi. Yang jelas harus ada, agar tidak terjadi lagi istilah “kalau belum
break down belum diganti”.
D. Untuk PDSI, semoga dapat mempebaiki layanan prima seperti penyediaan
spare part dengan waktu singkat agar bisa menjadi AP yang world class.
19
22/BPS‐DSH 2007
DAFTAR PUSTAKA
Steel Co, Armco., 1978, Part List National Drawworks Type 110-M, Texas.
Inventory, Rig., 2007, Inventory Rig N-110M1/18 Periode Mei 2007, Prabumulih.
20
22/BPS‐DSH 2007
LAMPIRAN
22/BPS‐DSH 2007
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Low Clucth
Brake Rim / Assembly
Drum Flange
Hoisting
High Clucth Drum
Assembly