Oleh :
BILLY SAPUTRA
NIM. 08021381419051
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini yang
berjudul “Analisis Data Well Log dalam Menentukan Zona HidrokarbonStudi
Kasus : Lapangan Matra di PT. Medco E&P Indonesia South Sumatera
Block”.Kerja praktek ini dilaksanakan di PT. MedcoEnergi E&P Indonesia South
Sumatera Block, yang bertujuan untuk melengkapi persyaratan kurikulum di jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya. Rasa terima kasih
penulis berikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penulisan laporan kerja praktek ini. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Allah Swt yang telah memberikan kesehatan dan kelancaran atas segalanya.
2. Orang Tua dan Seluruh Keluarga Penulis yang selalu menyayangi dan
mendo’akan kebaikan bagi penulis serta kakak dan adik tercinta yang selalu
menghibur dan mengingatkan penulis.
4. Bapak Drs. Octavianus C S, M.T selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Sriwijaya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Penulisan Laporan Kerja Praktek ini
masih terdapat kekurangan serta jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan yang dimiliki. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik yang sifatnya membangun dan demi hasil yang lebih baik sehingga di dalam
pembuatan laporan yang akan datang jauh lebih sempurna. Semoga penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi kita semua
dan semoga allah SWT membalas semua kebikan kita semua. Terima kasih.
Penulis
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iv
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
I.1. Latar Belakang...........................................................................................................1
I.2. Maksud dan Tujuan...................................................................................................1
I.3. Batasan Masalah.........................................................................................................2
I.4. Waktu dan Tempat.....................................................................................................2
TINJAUAN UMUM...................................................................................................................3
II.1. Sejarah Singkat Perusahaan......................................................................................3
II.2. Visi Misi dan Tata Nilai Perusahaan.........................................................................3
II.3. Area Opreasional Perusahaan...................................................................................5
II.4. Lokasi dan Wilayah Kerja.........................................................................................7
II.5. Geologi Regional.........................................................................................................9
II.6. Geologi Daerah Penelitian.......................................................................................13
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................16
III.1. Teori Dasar Logging.............................................................................................16
III.2. Well Logging.........................................................................................................18
III.3. Jenis – jenis logging..............................................................................................18
III.3.1. Log Sinar Gamma............................................................................................18
III.3.2. Log Caliper.......................................................................................................20
III.3.3. Log Density.......................................................................................................20
III.3.4. Log Neutron......................................................................................................22
III.3.5. Log Resistivitas.................................................................................................23
III.3.6. Log Sonik..........................................................................................................24
III.3.7. Log Sp (Spontaneous Potential).......................................................................25
Untuk mengidentifikasi sifat-sifat fisis dari batuan disekitar sumur bor agar
dapat mengetahui adanya hidrokarbon didalamnya, ada berbagai macam cara
diantaranya adalah dengan menggunakan metode well logging.beberapa macam
well logging antara lain log gamma ray, log caliper, log resistivity, log sonic, log
SP, log density dan log neutron.
I.4. Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan kerja praktek adalah pada tanggal 01 Juli 2017 – 31 Juli
2017. Tempat kerja praktek yang di lakukan di PT. Medco E&P Indonesia South
Sumatera Block.
BAB II
TINJAUAN UMUM
PT. Medco E&P Indonesia merupakan anak perusahaan dari PT. Medco
Energi Internasional, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan merupakan
salah satu kontraktor kontrak kerja sama dengan SKMIGAS. Perusahaan memiliki
wilayah kerja di berbagai wilayah Indonesia dan memiliki kapasitas produksi
minyak bumi sebesar 25.734 BOPD; produksi gas bumi sebesar 159 BBTUPD
(2011).
1. Profesional
Kompeten dalam bidangnya.
Memiliki “semangat juara”.
Senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan diri.
Memiliki kemampuan profesional dan mengetahui batas kemampuan diri.
2. Etis
Menjalankan usaha secara adil dengan integritas moral yang tinggi.
Menerapkan standar etika tertinggi setiap saat.
Memahami dan menaati etika perseroan dan kebijakan tata kelola
perusahaan yang baik.
3. Terbuka
Mendorong informalitas dan keterbukaan dalam komunikasi di semua
tingkatan.
Membangun suasana saling percaya di antara karyawan dan manajemen
MedcoEnergi.
Saling menghormati, berpikiran terbuka dan memiliki etika kerja yang
tinggi.
4. Inovatif
Membangun budaya selalu ingin lebih maju.
Senantiasa mencari solusi inovatif demi meraih hasil yang lebih baik, lebih
aman, lebih murah, dan lebih cepat.
Memiliki kematangan intelektual.
SCS PSC Block diakusisi oleh MedcoEnergi dari PT Stanvac Indonesia pada
22 Desember 1995. MedcoEnergi telah sukses mendapatkan perpanjangan kontrak
dari pemerintah untuk SCS PSC Block dengan masa berlaku kontrak sampai
2033.
Pada 2010, produksi minyak dan gas dari SCS PSC Block terhitung ke 10.948
MBOE, mengalami kenaikan sebanyak 2.256 atau 25.95%, dibandingkan pada
tahun 2009.
Price Price
Buyer (US$/mmbtu) (US$/mmbtu)
2010 2009
Pertamina 3.15 3.08
Sifat petrofisik dan fluida adalah karakteristik sifat fisik batuan yang
meliputi porositas, permeabilitas, dan saturasi fluida didalamnya. Dalam industri
perminyakan, sifat fisik batuan tersebut diperlukan untuk mengetahui karakteristik
reservoir dan potensi hidrokarbon. Salah satu cara untuk mengetahui karakteristik
tersebut yaitu dengan logging sumur (well logging) sehingga dapat diketahui letak
kedalaman dan ketebalan zona hidrokarbon yang diharapkan berpotensi secara
ekonomis. Proses logging diawali dengan proses pengeboran sumur. Pengeboran
sumur dilakukan dengan mengkombinasikan putaran dan tekanan pada mata bor.
Proses pengeboran menggunakan fluida pengeboran berupa lumpur. Selama
pengeboran, lumpur dipompakan dari pompa lumpur masuk melalui dalam pipa
bor ke bawah menuju mata bor. Nosel di mata bor akan menginjeksikan lumpur
tadi keluar dengan kecepatan tinggi yang akan membantu menggali bebatuan.
Kemudian lumpur naik kembali ke permukaan lewat annulus, yaitu celah antara
lubang sumur dan pipa bor, membawa cutting hasil pengeboran. Selanjutnya
dilakukan proses logging atau open hole logging. Logging sumur (well logging)
juga dikenal dengan Borehole Logging adalah cara untuk mendapatkan rekaman
log yang detail mengenai kondisi bawah permukaan yang terpenetrasi dalam
lubang bor. Dari hasil well logging, didapatkan pula nilai hasil pengukuran fisika
berupa karakteristik fisik batuan. Logging sumur dapat dilakukan selama
pengeboran berlangsung (open hole logging) dan setelah proses pengeboran
selesai (cased hole logging). Well logging biasanya digunakan dalam bidang
eksplorasi minyak dan gas bumi, selain itu digunakan juga pada eksplorasi
groundwater, mineral, enviromental dan geotechnical.
Komponen-komponen peralatan log sumur antara lain adalah detektor
(sonde), alat penerima (receiver), alat perekam (recorder), kabel baja (wireline),
log neutron adalah jenis porosity log yang mengukur konsentrasi ion
hidrogen (HI) di dalam formasi batuan. Log neutron yangpaling populer
adalah Compensated Neutron Log (CNL). Pada clean formation dimana
bebas dari kandungan shale, porositas diisi dengan air atau minyak, log
neutron akan mengukur porositas yang terisi dengan fluida.Neutron akan
dipancarkan dari suatu sumber dalam rangkaian peralatan logging berupa
campuran unsur radioaktif (Gambar 3.7). Neutron akan bertumbukan
dengan nuclei (inti atom) dari material pada formasi batuan sehingga
neutron akan kehilangan sebagian energinya. Atom hidrogen memiliki
massa yang hampir sama besarnya dengan massa neutron, sehingga
neutron akan kehilangan energi maksimum ketika bertumbukan dengan
atom hidrogen. Oleh karena itu, jumlah maksimum dari energi yang hilang
merupakan fungsi dari konsentrasi hidrogen pada formasi.
Log resistivitas atau log tahanan jenis adalah jenis log sumur yang
mengukur tahanan jenis batuan formasi dan fluida terhadap arus listrik.
Log resistivitas ini berfungsi untuk menentukan zona yang jenuh
hidrokarbon atau air, zona permeabel dan porositas resistivity. Matriks
batuan bersifat non-konduktif sehingga kemampuan batuan untuk
mengalirkan arus listrik itu disebabkan karena air yang terkandung pada
pori-pori batuan. Hidrokarbon juga bersifat non-konduktif sepertihalnya
matriks batuan. Jika saturasi hidrokarbon pada pori batuan meningkat,
maka resistivitas pada batuan juga meningkat. Dengan diketahuinya
resistivitas air pada formasi bersama dengan porositas maka, saturasi air
formasi dapat ditentukan.
Ada dua jenis resistivity log yang umum digunakan yaitu Induction
Logs dan Electrode Logs (Gambar 3.8). Induction Logs digunakan untuk
Øe=
√ ØD2 + ØN 2
2
Dimana :
Øe = porositas efective
ØD = porositas densitas
ØN = porositas neutron dari pembacaan kurva log NHPI
Tabel 3.1 Klasifikasi porositas (Koesumadinata, 1980)
Prosentase Porositas Keterangan
0% - 5% Dapat diabaikan ( Negligible)
5% - 10% Buruk ( poor )
10% - 15% Cukup ( Fair )
15% - 20% Baik ( Good )
20% - 25% Sangat Baik ( very Good )
> 25% Istimewa ( Excellent )
0.81
Pada Sandstone F=
Ø2
0.65
atau F=
Ø 2.15
Dimana :
Saturasi atau kejenuhan air formasi adalah rasio dari volume pori
yang terisi oleh air dengan volume porositas total (Adi Harsono, 1997).
Tujuan menentukan saturasi air adalah untuk menentukan zona yang
Sw =
n
√ Ø
a Rw
m
x
Rt
Rumus ini dipakai sebagai dasar interpretasi data Log sampai
sekarang.Persamaan Archie tersebut biasanya digunakan pada cleansand
formation.Dari persamaan Archie tersebut, diturunkan menjadi beberapa
persamaan yang cocok digunakan pada Shalysand formation, antara lain :
Persamaan Indonesia
1 2
1 1
( )
n
Sw = x
(1− Vsh2 ) √ Rt
Vsh
+
√ Øem
√ Rsh √ axRw
Dimana :
Sw = Saturasi air formasi (fraksi)
Vsh= Volume shale (fraksi)
Rw = Resistivitas air formasi
Rt = Resistivitas formasi, dibaca dari kurva resistivitas (ILD)
(ohmm)
Rsh= Resistivitas pada shale (ohmm)
a = eksponen tortousity, tanpa satuan
m = eksponen sementasi, tanpa satuan
Øe = porositas efektif (fraksi)
Dengan nilai Sw < 25 % dianggap sebagai gas, 25% > Sw < 75 %
dianggap minyak, Sw > 75% dianggap air.
Menenentukan saturasi air sisa
Saturasi air sisa merupakan saturasi air yang tidak terangkat pada zona
terinvasi.Kandungan air pada suatu sumur terdapat 2 jenis air, yaitu free
√
3
Øe
K= 250
(Sw)irr
Persamaan Timur
√
K= 100
Ø e 2.25
(Sw)irr
Dimana :
K = Permeabilitas (mD)
(Sw)irr = Saturasi air sisa, didapat dari hasil percobaan (fraksi)
Øe = porositas efektif (fraksi)
Bahan atau data utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa data
sumur atau data LAS sumur Matra C-5 dan Matra C-6 . Data sumur Matra C-5
dan Matra C-6 memiliki informasi well logging dengan parameter terukur,
yaitulog gamma ray, log caliper, log SP,log resistivity, log density danlog
neutron. Alat yang digunakan terdiri dari perangkat keras (laptop) dan perangkat
lunak untuk microsoft excel.
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini dilakukan dengan studi
literatur mengenai cara kerja dari jenis-jenis log dan sifat – sifat petrofisika batuan
reservoir dalam menentukan parameter – parameter petrofisika yang di gunakan
serta melakukan studi langsung kelapangan melihat proses logging.
IV.3. Analisa Penelitian
Mulai
Data LAS
Intepretasi
Kuantitatif
Volume
Interpretasi Kualitatif
Shale
Penetuan litologi
Porositas
Penentuan Lapisan
Saturasi
Zona Reservoir
Water
Batas Lapisan
Permeabilit
as
Perbading
an
Keduanya Tidak
Ya
Selesai
Kajian dari sifat pertofisika, sifat fluida dan potensi hidrokarbon pada sumur
Matra C-5 dan Matra C-6 di PT. Medco E&P Indonesia South Sumatera Block ini
menggunakan LAS well logging yang terdiri dari log gamma ray,log resistivity ,
log density (RHOB), log neutron(NPHI) untuk menentukan volume shale,
porositas, saturasi water dan permeabilitas dengan menggunakan parameter-
parameter berikut densitas fluida 1.1 gr/cc (salt water), densitas matriks 2.71 gr/cc
(limestone), koefisien litologi 1 (limestone), faktor sementasi 2 (limestone) dan
konstanta saturasi 2. Hasil yang didapatkan pada sumur Matra C-5 dan Matra C-6
terlihat pada tabel 5.1 dan tabel 5.2.
SW K K
Zona Depth (FT) Vsh Øe
(Indonesia) (Tixier) (Timur)
Oil 5298 - 5345 0.28 18% 74% 1.553 1.770
Water 5455 - 5490 0.20 8.6% 81% 0.457 0.707
SW K K
Zona Depth (FT) Vsh Øe
(Indonesia) (Tixier) (Timur)
Oil 4850 - 4864 0.46 21% 74% 1.667 1.895
Water 5028 - 5047 0.26 8% 89% 0.434 0.651
Interpertasi kualitatif pada sumur Matra C-5 dan Matra C-6 di PT. Medco
E&P Indonesia South Sumatera Block menggunakan data LAS well logging yang
terdiri dari log gamma ray, log SP, log caliper, log density (RHOB), log neutron
Pada sumur eksplorasi Matra C-5 di PT. Medco E&P Indonesia South
Sumatera Block, memliki formasi litologi baturaja(limestone) dengan
kedalaman litologi 5296 – 5520 FT antara kedalaman tersebut terdapat zona
oil pada kedalaman 5298 – 5345 FTterdapatpada gambar 5.3 (1) dan zona
water pada kedalaman 5455 – 5490 FTterdapat pada gambar 5.3 (2).
Pada Zona oilterlihat pada gambar 5.3 (1) dan zona water terlihat pada
gambar 5.3 (2) ditandai dengan penurunan log gamma raydan defleksi log SP
mencerimikan beda keasinan lumpur berarti merupakan indikasi adanya zona
permeabel, kurva log caliper menunjukkan lobang sumur sebesar 11 inch
dengan keadaan dinding sumur yang bagus tidak ada keruntuhan. Setealah
diketahui zona permeabel dilakukan analisis selanjutnya dengan
menggunakan log resisistivitas, terlihat log resistivitas yang tinggi disana
menunjukkan zona hidrokarbon dan log resistivitas yang rendah
menunjukkan zon water, hal ini dikarenakan oil bersifat resistif dan water
bersifat konduktif. Selain itu zona oil ditunjukkan persilangan atau crossover
antara log neutron (NPHI) dan log density (RHOB) yang menujukkan ada
ruang kosong ada kemungkinan besar ditempati oleh reservoir, persilangan
disini tidak terlalu besar dan lebar dan zona water tidak adanya persilangan
antara neutron (NPHI) dan density (RHOB).
2
Billy Saputra (08021381419051) 38
Gambar 5.3. (1) Interpretasi Zona Oil pada Kedalaman 5298 – 5345 FT
Gambar 5.3. (2) Interpretasi Zona Water pada Kedalaman 5455 – 5490 FT
Porositas batuan dengan menggunakan kombinasi dua jenis log yaitu log
density dan log neutron yang terlihat pada gambar 5.4.
dengan gambar 5.5 (1) nilai permeabilitas 1.661 mD bahwa asumsi sedimen
butiran besar dengan pori-pori besar yang memiliki tingkat kemudahan dari
fluida untuk mengalir dan zona water pada gambar 5.5 (2) nilai permeabilitas
0.582 mD bahwa asumsi nilai tersebut nilai permeabilitas kecil hal ini batuan
berbutir halus dengan pori-pori kecil.
Gambar 5.5. (1) Nilai Permeabilitas dan Saturasi Water pada Zona Oil
Gambar 5.5. (2) Nilai Permeabilitas dan Saturasi Water pada Zona Water
V.2.2. Sumur Matra C-6
Pada sumur Matra C-6 di PT. Medco E&P Indonesia South Sumatera
Block yang memiliki formasi limestone pada kedalaman 4842 – 5080 FT
yangterdapat zona oil pada kedalaman 4850 – 4864 FT terlihat pada gambar
Pada Zona oil pada gambar 5.6 (1) dan zona water pada gambar 5.6 (2)
ditandai dengan kurva log caliper menunjukkan lobang sumur sebesar 11 inch
dengan keadaan dinding sumur yang bagus tidak ada keruntuhan. Penurunan
log gamma ray dan defleksi log SP mencerimikan beda keasinan lumpur
berarti merupakan indikasi adanya zona permeabel. Setealah diketahui zona
permeabel dilakukan analisis selanjutnya dengan menggunakan log
resisistivitas, terlihat log resistivitas yang tinggi disana menunjukkan zona
hidrokarbon dan log resistivitas yang rendah menunjukkan zon water, hal ini
dikarenakan oil bersifat resistif dan water bersifat konduktif. Selain itu zona
oil ditunjukkan persilangan atau crossover antara log neutron (NPHI) dan log
density (RHOB) yang menujukkan ada ruang kosong ada kemungkinan besar
ditempati oleh reservoir, persilangan disini tidak terlalu besar dan lebar dan
zona water tidak adanya persilangan antara neutron (NPHI) dan density
(RHOB).
Gambar 5.6. (1) Interpretasi Zona Oil pada Kedalaman 4850 – 4864 FT
Porositas batuan dengan menggunakan kombinasi dua jenis log yaitu Log
Density dan Log Neutron yang terlihat pada gambar 5.7.
VI.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat setelah menyelesaikan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Karakterisasi log dengan menggunkan Log gamma ray untuk menentukan
litologi, log resistivitas untuk mengetahui kandungan lapisan dan Log Denisity
- Neutron untuk mengetahui porositas lapisan.
2. Secara Kualitatif log dengan menggunakan Log gamma ray yang rendah itu
menunjukkan bahwa lapisan sandstone, Resistivityyang tinggi (indikasi
hidrokarbon) dan persilangan log Density-Neutron (indikasi zona porous).
3. Pada sumur Matra C-5 ini dapat diidentifikasi zona oil pada kedalaman 5298 –
5345 FT dengan ketebalan reservoir 47 FT.
4. Pada sumur Matra C-6 ini dapat diidentifkasi zona oil pada kedalaman 4850 –
4864 FT dengan ketebalan reservoir 14 FT.
VI.2. Saran
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, maka di sarankan hal – hal
sebagai berikut :
1. Melakukan analisis kuantitatif dan kualitatif menggunakan software IP.
2. Perlu adanya perbandingan untuk mengkoresi porositas dengan persamaan
lainnya dan menentukan saturasi water dengan menggunakan persamaan lain
seperti persamaan archie.
Asquith, George B, 1976, Basic Well Log Analysis for Geologist,Oklahoma : American
Association of Petroleum Geologist.
Bateman, Richard M, 1985, Open-Hole Log Analysis and Formation Evaluation,
Boston : International Human Resources Development Corporation.
Bishop, Michele G, 2000. South Sumatra Basis Province, Indonesia : The Lahat/Talang
Akar-Cenozic Total Petroleum System. USGS.
Gomaa, Ezzat E, 2005, Petrophysics Core Analysis and Fulid Properties, Jakarta : PT
EOR Teknologi.
Harsono, Adi, 1997, Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log, Jakarta : Schlumberger
Oilfield Services.
Koesumadinata R.P, Geologi Minyak dan Gasbumi, Edisi-2. Jilid 1 dan 2, Bandung :
ITB.
PT. Medco E&P Indonesia. 2010. Annual Report 2010.
PT. Medco E&P Indonesia. 2012. Annual Report 2012.
Schlumberger, 1987, Log Interpretation Principles/Application, Texas : Schlumberger
Educational Services.
Zona Water
SW
K K
Depth Vsh Øe F RW (Indonesia
(Tixier) (Timur)
)
5455 0.162 0.152 43.004 0.020 0.842 1.026 1.314
5455.5 0.195 0.146 46.993 0.018 0.814 0.976 1.271
5456 0.216 0.136 54.091 0.016 0.797 0.888 1.187
5456.5 0.236 0.132 57.137 0.015 0.782 0.861 1.162
5457 0.272 0.127 61.685 0.014 0.755 0.827 1.133
5457.5 0.305 0.119 70.991 0.012 0.732 0.756 1.063
5458 0.322 0.109 84.101 0.010 0.721 0.670 0.973
5458.5 0.301 0.099 101.308 0.008 0.735 0.578 0.868
5459 0.274 0.092 117.714 0.007 0.753 0.510 0.788
5459.5 0.244 0.089 124.999 0.007 0.775 0.480 0.751
5460 0.238 0.088 129.713 0.007 0.780 0.466 0.733
5460.5 0.217 0.083 146.243 0.006 0.796 0.421 0.679
5461 0.181 0.076 172.995 0.005 0.825 0.365 0.606
5461.5 0.156 0.071 199.068 0.004 0.847 0.324 0.553
5462 0.152 0.069 207.092 0.004 0.851 0.314 0.540
5462.5 0.158 0.069 210.465 0.004 0.846 0.311 0.537
5463 0.156 0.074 182.991 0.005 0.847 0.345 0.580
5463.5 0.132 0.084 143.007 0.006 0.869 0.410 0.658
Zona Water
SW K K
Depth Vsh Øe F RW
(Indonesia) (Tixier) (Timur)
5028 0.161 0.021 1752.314 0.001 0.954 0.051 0.136
5028.5 0.185 0.021 1913.117 0.001 0.936 0.048 0.131
5029 0.199 0.025 1247.862 0.001 0.926 0.067 0.167
5029.5 0.196 0.026 1241.448 0.001 0.929 0.067 0.168
5030 0.183 0.027 1133.817 0.001 0.938 0.071 0.176
5030.5 0.173 0.027 1136.577 0.001 0.945 0.071 0.175
5031 0.173 0.024 1354.450 0.001 0.945 0.062 0.158
5031.5 0.180 0.023 1536.759 0.001 0.940 0.057 0.148
5032 0.204 0.025 1290.078 0.001 0.923 0.065 0.164
5032.5 0.261 0.047 368.423 0.004 0.887 0.170 0.340
5033 0.333 0.065 191.373 0.008 0.849 0.285 0.502
5033.5 0.385 0.079 131.001 0.012 0.826 0.384 0.630
5034 0.387 0.104 75.537 0.021 0.825 0.580 0.859
5034.5 0.338 0.141 41.015 0.038 0.847 0.905 1.195
5035 0.273 0.146 38.023 0.041 0.880 0.940 1.223
5035.5 0.221 0.120 56.515 0.028 0.912 0.686 0.961
5036 0.189 0.097 86.771 0.018 0.934 0.491 0.747
5036.5 0.177 0.088 105.650 0.015 0.943 0.422 0.665
5037 0.184 0.080 126.030 0.012 0.937 0.371 0.604
5037.5 0.212 0.070 164.490 0.010 0.918 0.307 0.525
5038 0.252 0.061 214.259 0.007 0.893 0.255 0.459
5038.5 0.296 0.065 194.480 0.008 0.868 0.278 0.492
5039 0.347 0.079 129.501 0.012 0.843 0.383 0.627
5039.5 0.405 0.112 64.990 0.024 0.818 0.652 0.939
5040 0.445 0.138 42.533 0.037 0.803 0.905 1.203
5040.5 0.450 0.142 40.390 0.039 0.801 0.942 1.239
5041 0.421 0.156 33.463 0.047 0.811 1.077 1.369
5041.5 0.365 0.156 33.232 0.047 0.834 1.068 1.355
5042 0.305 0.146 38.091 0.041 0.863 0.948 1.234
5042.5 0.260 0.120 56.075 0.028 0.888 0.699 0.979
5043 0.237 0.094 91.569 0.017 0.902 0.480 0.737
5043.5 0.234 0.085 113.370 0.014 0.904 0.409 0.653