Anda di halaman 1dari 46

PENGUJIAN BLOW OUT PREVENTER DAN PERHITUNGAN

KAPASITAS BOTTLE ACCUMULATOR


PADA RIG #05.2/OW760-M SUMUR ABG-03
LAPANGAN AKASIA BAGUS
PT.PERTAMINA EP ASSET 3

LAPORAN TUGAS AKHIR

oleh

ADI HASTORO CIPTO

NIM 14010280

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN

INDRAMAYU

2018
LAPORAN TUGAS AKHIR

oleh

ADI HASTORO CIPTO

NIM 14010280

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN

INDRAMAYU

2018

i
Nama : Adi Hastoro Cipto
NIM 14010280
Pembimbing I : Ismanu Yudiantoro, S.T, M.T
Pembimbing II : Adrian Indarti, SST
Pembimbing Lapangan : Ibnu Aidi

ABSTRAK

Sumur ‘’ABG-03’’ pada lapangan AKASIA BAGUS merupakan sumur


produksi yang statusnya menjadi sumur workover karena laju produksinya
menurun. BOP yang digunakan pada lapangan ABG-03 ini adalah BOP 7-1/16 x
10000 psi. Sebelum dilakukan pengoprasian BOP 7-1/16 x 10000 dilakukan
pengujian terlebih dahulu. Pengujian tersebut dilakukan bertujuan untuk
mengetahui ketahanan dan kelayakan pada BOP 7-1/16 x 10000. Pengujian
tersebut dilakukan dengan menggunakan beberapa test. Test yang digunakan pada
pengujian BOP 7-1/16 x 10000 psi adalah Function test yang bertujuan untuk
mengetahui kelayakan fungsi pada pengoprasian buka tutup dari beberapa
komponen BOP yaitu Annular, HCR 4”, Pipe ram, Blind ram, dan Killing
line, alat yang digunakan adalah Accumulator yang berfungsi mengoprasikan
komponen-komponen pada BOP. dan hasil dari pengujian Function test pada BOP
7-1/16 x 10000 psi tidak ada masalah maupun kerusakan pada komponen dan
systemnya. Setelah dilakukannya pengujian Function test, BOP 7-1/16 x 10000
psi juga di uji dengan Pressure test yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan
BOP pada saat terjadi tekanan dari bawah permukaan. Alat yang digunakan pada
Pressure test yaitu Hydrotest yang berfungsi sebagai penginjeksi tekanan dengan
mengunakan air yang bertujuan untuk mengetahui kebocoran pada Annular, Pipe
ram, Blind ram dan HCR 4” dan hasil pengujian pada BOP 7-1/16 x 10000 psi
dinyatakan baik dan tidak ada kebocoran, sehingga BOP 7-1/16 x 10000 psi layak
digunakan pada sumur “ABG-03”. Pada kesimpulannya BOP 7-1/16 x 10000 psi
yang digunakan pada sumur “ABG-03” setelah dilakukan pengujian dari Function
test dan Pressure test BOP 7-1/16 x 10000 tidak mengalami kerusakan sehingga
layak untuk digunakan.

Kata Kunci : BOP Stack, Accumulator, Killing Line, HCR 4”

ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Adi Hastoro Cipto

NIM 14010280

Program Studi : Teknik Perminyakan

Judul Tugas Akhir : Pengujian Blowout Preventer dan Perhitungan

Kapasitas Bottle Accumulator Pada Rig #05.2/OW760-M

Sumur ABG-03 Lapangan Akasia Bagus PT.Pertamina EP

Asset 3

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Tugas Akhir ini adalah benar – benar karya saya sendiri, dan bukan hasil plagiat

dari karya orang lain. Semua sumber yang dirujuk telah saya nyatakan dengan

benar.

2. Apabila dikemudian hari terbukti diketahui bahwa isi Tugas Akhir saya

merupakan hasil plagiat, maka saya bersedia menanggung akibat hukum dari

keadaan tersebut.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran dan tanpa paksaan.

Indramayu,

Yang menyatakan

Adi Hastoro Cipto

NIM 14010280
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
iii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGUJIAN BLOW OUT PREVENTER DAN PERHITUNGAN


KAPASITAS BOTTLE ACCUMULATOR
PADA RIG #05.2/OW760-M SUMUR ABG-03
LAPANGAN AKASIA BAGUS
PT.PERTAMINA EP ASSET 3
Periode, 2 Mei – 31 Mei 2018

Oleh

Adi Hastoro Cipto


NIM 14010280

Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam


menyelesaikan Pendidikan Diploma III (D – III)
Pada Program Studi Teknik
Perminyakan, Akamigas Balongan
Indramayu

Indramayu, Oktober
2018 Disahkan Oleh

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ismanu Yudiantoro, S.T, M.T Desi Kasrini, M.T


NIDN.0405118504 NIDN.

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Perminyakan

Arief Rahman, M.Si


NIDN. 0412068502

iv
TUGAS AKHIR INI TELAH DISIDANG
DI DEPAN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMNYAKAN
AKAMIGAS BALONGAN

HARI/TANGGAL : , 2018

PENGUJIAN BLOW OUT PREVENTER DAN PERHITUNGAN


KAPASITAS BOTTLE
ACCUMULATOR PADA RIG #05.2/OW760-M SUMUR ABG-
03 LAPANGAN AKASIA BAGUS
PT.PERTAMINA EP ASSET 3

Adi Hastoro Cipto


NIM. 14010280

NO NAMA PENGUJI JABATAN TANDA TANGAN

1 Ismanu Yudiantoro, S.T, M.T Penguji 1

2 Desi Kusrini, M.T Penguji 2

3 M Imron Zamzani, S.T, M.T Pembanding

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul : “PENGUJIAN BLOW
OUT PREVENTER DAN PERHITUNGAN KAPASITAS BOTTLE
ACCUMULATOR PADA RIG #05.2/OW760-M SUMUR ABG-03
LAPANGAN AKASIA BAGUS PT.PERTAMINA EP ASSET 3”. Perwujudan
Tugas Akhir ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak sehingga Tugas Akhir
ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini perkenankanlah
penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir.Hj. Hanifah Handayani, M.T selaku ketua yayasan Bina Islamy.
2. Drs. Nahdudin Islamy, M.Si selaku Direktur Akamigas Balongan, Indramayu.
3. Ismanu Yudiantro, S.T, M.T selaku dosen pembimbing I dalam tugas akhirini.
4. Adrian Indarti, SST selaku dosen pembimbing II dalam tugas akhir ini.
5. Ibnu Aidi selaku dosen pembimbing lapangan dalam pelaksanaan tugas akhir.
6. Teman-teman Akamigas Balongan, Indramayu
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dilihat dari segi menyajikan data maupun penulisannya. Kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi penulisan selanjutnya
yang lebih baik.

Indramayu, Desember 2018

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman

COVER............................................................................................................i

JUDUL.............................................................................................................i

ABSTRAK.......................................................................................................ii

LEMBAR ORISINALITAS...........................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iv

LEMBAR SIDANG........................................................................................v

KATA PENGANTAR.....................................................................................vi

DAFTAR ISI...................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................x

DAFTAR TABEL...........................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xii

DAFTAR SINGKATAN.................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

1.1. Latar Belakang................................................................................1

1.2. Tema 2

1.3. Metodelogi Penelitian.....................................................................2

1.3.1 Obsevasi Lapngan..................................................................2

1.3.2 Metode Wawancara...............................................................2

1.3.3 Study Literature.....................................................................3

vii
1.4. Tujuan.............................................................................................3

1.4.1 Tujuan Umum........................................................................3

1.4.2 Tujuan Khusus.......................................................................4

1.5. Manfaat...........................................................................................4

1.5.1 Manfaat Bagi Perusahaan......................................................4

1.5.2 Bagi Program D3 Jurusan Teknik Perminyakan Akamigas

............................................................................................... 4

1.5.3 Bagi Mahasiswa.....................................................................5

BAB II DASAR TEORI.................................................................................6

2.1. Komponen - komponen BOP....................................................6

2.1.1 Komponen – komponen dasar BOP System..................6

2.1.2 Komponen – komponen dasar BOP Stack.....................8

2.2. Well Kick dan Blow Out............................................................9

2.3. Prosedur Penanganan Kick........................................................12

2.4. Pengujian BOP..........................................................................13

2.5. Function Test............................................................................14

2.6. Pressure Test.............................................................................14

2.7. Tes Penutupan Accumulator.....................................................17

BAB III METODOLOGI...............................................................................20

3.1 Pendahuluan..............................................................................20

3.2 Metode Pengambilan Data........................................................21

3.3 Metode Pengolahan Data..........................................................21

3.4
Diagram Alir.............................................................................22
viii
BAB IV GAMBARAN UMUM.....................................................................23
4.1 Profil Perusahaan....................................................................23

4.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan..................................23

4.3 Daerah Operasi........................................................................25

4.4 Struktur Organisasi PT.Pertamina EP.....................................26

4.5 Visi Misi dan Tata Nilai PT.Pertamina EP.............................27

4.5.1 Visi..................................................................................27

4.5.2 Misi..................................................................................27

4.5.3 Tata Nilai / Variabel 6C..................................................27

BAB V HASIL PEMBAHASAN..................................................................29

5.1 Data Sumur.......................................................................................29

5.2 Blow out Preventer System..............................................................29

5.3 Data Pengujian BOP 7-1/16” x 10000 Psi.......................................30

5.3.1 Function Test..........................................................................30

5.3.2 Pressure Test..........................................................................31

5.3.3 Analisa Hasil Pengujian.........................................................31

5.4 Accumulator Unit.............................................................................32

5.5 Perhitugan Kapasitas Bottle Pada Accumulator...............................33

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................37

6.1 Kesimpulan......................................................................................37

6.2 Saran................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 BOP system...........................................................................6

Gambar 3.1 Diagram Alir Uji BOP..........................................................21

Gambar 4.4 Struktur Organisasi PT.Pertamina EP..................................25

Gambar 5.1 BOP Stack............................................................................29

Gambar 5.2 Accumulator Unit.................................................................32

x
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Data Sumur.............................................................................28


Tabel 5.2 Function test BOP Stack 7-1/16” X 10000 PSI...............,.....30

Tabel 5.3 Pressure test BOP Stack 7-1/16” X 10000 PSI...............,......31

Tabel 5.4 Volume yang dibutuhkan BOP...............................................30

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Curriculum Vitae


Lampiran II Function Test BOP 7-1/16 x 10000 psi
Lampiran III Pressure Test BOP 7-1/16 x 10000 psi

xii
3

Data Waktu penutupan BOP biasanya di dapat pada saat

melakukan uji BOP. Dari mulai awal accumulator memberi

tekanan untuk menutup ram dan annular preventer itu waktu nya

berapa lama akan menutup dan membuka kembali.

1.3.3 Study Literature

Merupakan data yang diperoleh dari buku-buku sebagai

bahan tambahan dalam penyusunan laporan yang berkaitan dengan

tema yang diambil. Menambah wawasan serta pengetahuan bagi

mahasiswa dengan mengumpulkan data-data berupa teori yang

sesuai dengan tema yang diambil dalam tugas akhir ini. Sehingga

dapat menambah refrensi dalam melakukan penulisan laporan tugas

akhir ini.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan

pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.4.1. Tujuan Umum

1. Diketahuinya informasi mengenai gambaran pelaksanaan

pekerjaan diperusahaan atau di institusi tempat kerja praktek

berlangsung.

2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku

perkuliahan.

3. Untuk meningkatkan daya kreatifitas, dan keahlian mahasiswa.


4. Melatih kepekaan mahasiswa untuk mencari solusi masalah

yang dihadapi didalam dunia industri atau dunia kerja.

5. Mengetahui, mengenali dan memahami proses Pengetesan

Blow Out Preventer.

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui fungsi dari pengujian BOP

2. Mengetahui Ketahanan BOP terhadap tekanan.

3. Mengetahui komponen utama BOP yang digunakan pada

perusahaan yang bersangkutan.

4. Mengetahui berapa jumlah gallon yang di butuhkan oleh

accumulator untuk menutup dan membuka BOP.

1.5. Manfaat

1.5.1. Bagi Perusahaan

1. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa yang kerja

praktek dalam membantu menyelesaikan tugas-tugas untuk

kebutuhan di unit-unit kerja yang relevan.

2. Perusahaan mendapatkan alternatif calon karyawan pada

spesialisasi yang ada pada perusahaan tersebut.

3. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan

bermanfaat antara perusahaan tempat kerja praktek dengan

jurusan teknik perminyakan AKAMIGAS BALONGAN.


1.5.2. Bagi Program D3 Jurusan Teknik Perminyakan Akamigas

1. Sebagai sarana pemantapan keilmuan bagi mahasiswa dengan

mempraktekkan didunia kerja.

2. Sebagai sarana untuk membina network dan kerjasama dengan

perusahaan di bidang perminyakan.

1.5.3. Bagi Mahasiswa

1. Dapat mengenal kondisi dilingkungan kerja.

2. Dapat mengaplikasikan keilmuan mengenai teknik perminyakan

yang diperoleh dibangku kuliah dalam praktek dan kondisi kerja

yang sebenarnya.

3. Dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan

tempat mahasiswa kerja praktek.


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Komponen – komponen BOP.

Rubiandini ( 2012 ) Blow out preventer ( BOP ) adalah peralatan yang

diletakkan tepat diatas permukaan sumur untuk menyediakan tenaga untuk

menutup sumur bila terjadi kenaikan tekanan dasar sumur yang tiba-tiba dan

berbahaya selama atau sedang dalam operasi pemboran.

Blow Out Prevention ( BOP ) system terjadi dari 3 sub komponen

utama, yaitu :

1. BOP Stack.

2. Accumulator.

3. Supporting system

2.1.1 Komponen-kompomen dasar Blowout prevention system

Blowout preventer system terdiri dari empat komponen dasar yaitu

Gambar 2.1 BOP system

(Sumber : Dokumentasi 2018 RIG OW760-M)

6
7

1. Accumulator

Biasanya ditempatkan pada sekitar 100 meter dari rig.

Accumulator bekerja pada BOP stack dengan "high pressure

Hydraulis" (saluran hidrolik bertekanan tinggi). Pada saat terjadi

"kick". Crew dapat dengan cepat menutup Blow Out Preventer

dengan menghidupkan kontrol pada accumulator atau pada remote

panel yang terletak pada lantai bor.

2. Blowout Preventer (BOP) Stack.

Ditempatkan pada kepala sumur dibawah bor. Terdiri dari

sejumlah valve (preventers) yang dapat menutup, lubang bor bila

terjadi "kick".

3. Choke manifold.

Ditempatkan diluar substructure. Bekerja pada blowout

preventer stack dengan "high pressure line" yang dapat

memindahkan aliran lumpur bor pada saat terjadi "kick".

4. Kill line

Saluran yang merupakan perpanjangan dari mud pumps ke

BOP Stack. Kill Line biasanya disambung berlawanan letaknya

dengan choke line sehingga memungkinkan pemompaan lumpur

berat kedalam lubang bor.


2.1.2 Komponen – komponen BOP stack

BOP stack merupakan peralatan dengan valve tekanan tinggi

yang didesain untuk menahan tekanan lubang bor bila terjadi "kick",

terdiri dari :

1. Annular Preventer

Annular BOP didesain untuk menutup di sekeliling lubang

sumur dengan berbagai jenis ukuran dan bentuk peralatan yang

sedang diturunkan ke dalam lubang bor. Sehingga annular BOP ini

dapat menutup annulus disekitar drill pipe, drill colar dan casing,

juga dapat mengisolasi sumur dalam kondisi open hole.

Annular preventer berupa master valve yang umumnya

ditutup pertama kali bila sumur mengalami well kick, karena

kefleksibelan karet penutup untuk mengisolasi lubang bor.

2. Ram Preventer

Fungsi Ram Preventer adalah Menutup ruang annulus dengan

drill pipe ataupun tanpa drill pipe, yang terdiri dari :

a. Pipe Ram : ram yang hanya dapat menutup lubang annulus

untuk ukuran pipa tertentu.

b. Blind or Blank ram : digunakan untuk menutup lubang bor pada

waktu rangkaian pipa bor tidak berada dalam lubang bor.

c. Shear ram : memotong drill pipe dan seal sehingga lubang bor

kosong (open hole).


3 Drilling Spools

Apabila elemen-elemen BOP dipasang tanpa line-line untuk

jalannya lumpur, maka perlu dipasang suatu drilling spool yang

ditempatkan dalam susunan BOP, dimana line-line jalannya lumpur

(choke dan kill line) menjadi satu. API memberikan persyaratan

bagi drilling spool sebagai berikut :

1. Mempunyai tekanan kerja yang tinggi.

2. Mempunyai satu atau dua sisi lubang keluar yang diameter

dalamnya tidak kurang dari 2 inch, dengan rate tekanan yang

sesuai dengan susunan BOP.

3. Mempunyai ukuran lubang vertikal paling sedikit sama dengan

maksimum lubang dari bagian atas casing head atau susunan

BOP.

4. Casing head (well head).

Merupakan alat tambahan pada bagian atas casing yang

berfungsi sebagai fondasi BOP Stack

2.2 Well Kick dan BlowOut

Kick adalah proses merembesnya fluida formasi (minyak, gas, atau

air) dari dalam tanah masuk ke lubang yang sedang dibor tanpa disengaja.

Hal ini dapat terjadi ketika tekanan di dalam lubang lebih kecil dari

tekanan formasi yang ditembus, yang seharusnya justru tekanan hidrostatis

lumpur lebih besar dari formasi yang sedang ditembus pahat pemboran.
Suatu well-kick atau semburan liar dapat terjadi karena beberapa hal

sebagai berikut :

a. Berat Jenis Lumpur yang Tidak Memadai

Karena berat jenis lumpur yang tidak memadai maka besarnya

tekanan hidrostatik yang diberikan lumpur kepada formasi lebih kecil

dari tekanan formasi itu sendiri sehingga sudah barang tentu cairan

formasi akan mendesak lumpur dalam sumur tersebut.

b. Kurangnya Tinggi Lumpur

Akibat keluarnya pipa bor ketika penggantian bit, tinggi lumpur

yang berada dalam sumur berkurang. Hal ini akan memperkecil tekanan

hidrostatik yang diberikan lumpur kepada formasi sehingga cairan

formasi juga akan mendesak lumpur dalam sumur tersebut.

c. Kehilangan Sirkulasi

Akibat kehilangan sirkulasi (lost circulation) maka berakibat

berkurangnya volume lumpur juga dan akhirnya mengurangi tekanan

hidrostatik lumpur itu sendiri maka cairan formasi akan mendesak

lumpur dalam sumur juga.

d. Kandungan Gas Dalam Lumpur

Ketika akan memasuki daerah abnormal atau pada daerah formasi

tertentu akan dijumpai formasi yang banyak mengandung gelembung-

gelembung gas. Gas ini akan menurunkan berat jenis lumpur rata-rata

sehingga akan menurunkan tekanan hidrostatik lumpur. Hal ini

mengakibatkan cairan formasi akan masuk ke sumur.


e. Akibat Aksi Penghisap

Pada saat penarikan pipa dari dasar sumur akan terjadi efek dari

daya hisap pipa pada lumpur sehingga secara relatif mengurangi

tekanan hidrostatik lumpur dan akhirnya akan menyebabkan masuknya

cairan formasi ke sumur.

Seperti telah disebutkan terdahulu bahwa well-kick adalah peristiwa

masuknya fluida formasi kedalam sumur pemboran yang disebabkan karena

tekanan hidrostatik lumpur pemboran tidak bisa menanggulangi lagi tekanan

cairan formasi. Oleh karena itu, perlu diketahui tanda-tanda yang

menunjukkan adanya well-kick sehingga bisa dilakukan penanggulangan

sedini mungkin.

Tanda-tanda terjadi well-kick dalam operasi pemboran bisa diketahui

dari beberapa parameter yang satu sama lain saling mendukung, antara lain :

a. Laju penembusan tiba-tiba naik.

b. Volume lumpur di tangki lumpur naik

c. Di flow-line, laju alir dan temperatur naik serta berat jenis lumpur turun.

d. Tekanan pompa untuk sirkulasi turun dengan kecepatan pompa naik

e. Berat pahat bor turun dan putaran naik

f. Hadirnya gelembung-gelembung gas pada lumpur

g. Berat jenis shale relatif turun

h. d-Eksponen relatif turun


Tanda-tanda yang diberikan di atas adalah saat sedang dilangsungkan

pemboran, sedangkan bila sedang penyambungan pipa, pompa dihentikan

( round-trip ), maka tanda-tandanya adalah sebagai berikut :

a. Aliran tetap ada walaupun pompa dihentikan

b. Volume lumpur di tangki lumpur bertambah

c. Tekanan pompa untuk sirkulasi makin turun dengan bertambahnya pipa

d. Berat jenis lumpur di flow-line turun

Sedangkan jika tidak tertanggulangi maka akan terjadi blowout.

Blowout adalah aliran fluida formasi (bawah tanah) yang tidak terkendali

yang merupakan kelanjutan dari kick yang tidak terkendalikan. Saat ini,

dikenal Surface Blowout (SBO) yang merupakan aliran tak terkendali yang

sampai di atas permukaan tanah melalui lubang sumur, sedangkan

Underground Blowout (UGBO) terjadi di bawah permukaan tanah dan

merembes ke permukaan atau ke lapisan lain di luar lubang sumur.

terjadinya blowout yaitu ketika kick tidak dapat tertanggulangi, baik karena

kick datangnya terlalu cepat, atau karena operator yang terlalu lambat

mengetahui, ataupun karena memang secara alamiah alam yang bereaksi

sangat ganas, misalnya zona gas yang memiliki tekanan sangat tinggi.

2.3 Prosedur Penanganan Kick

Sebelum melihat tekanan operasi penanggulangan, terlebih dahulu

akan dilihat bagaimana akibatnya apabila hadir kick dalam sumur tetapi

sumur tersebut tetap terbuka atau tertutup. Pada kondisi normal, tekanan
formasi cukup terpenuhi oleh tekanan hidrostatik lumpur sehingga tekanan

di permukaan berharga nol.

Pada kondisi kick, tekanan formasi dipenuhi oleh tekanan hidrostatik

lumpur dan hidrostatik kick sehingga permukaan menerima tekanan. Pada

kondisi blow out, tekanan formasi hanya ditanggulangi oleh tekanan

hidrostatik kick saja maka di permukaan menerima tekanan.

Karena harga gradien tekanan hidrostatik kick biasanya sangat kecil

dibandingkan harga gradien tekanan hidrostatik lumpur maka pada blow out

jauh lebih besar. Karena hal tersebut, maka tidak diperkenankan untuk

membiarkan sumur terbuka ketika ada kick dalam sumur. Pada saat hadir

kick dalam sumur kemudian sumur ditutup terus, maka kelakuan tekanan

akan bergerak mengikuti laju pengangkatan kick ke permukaan. Hal ini

disebabkan karena sumur dalam keadaan tertutup maka tekanan kick

mempunyai harga yang tetap sebesar tekanan formasi ( hukum Boyle : bila

volume tetap maka tekanan akan tetap ). Kick tersebut naik ke permukaan

perlahan-lahan akibat mempunyai berat jenis relatif lebih ringan daripada

lumpur, lebih-lebih kalau kick berupa gas pergerakannya akan lebih cepat

lagi. Dalam penanganannya di bagi dalam dua kondisi saat pemboran dan

cabut atau pun memasang pipa.

2.4 Pengujian BOP

Berdasarkan API RP 53, terdapat tiga jenis pengujian pada BOP yaitu

uji fungsi ( function test ), uji tekanan ( pressure test ) dan hydraulic test.

Uji fungsi adalah pengujian pada BOP untuk memastikan bahwa BOP dapat
berfungsi dengan baik. Wellbore test adalah pengujian pada BOP dengan

memberi tekanan tertentu pada PSL untuk mengetahui tehanan BOP pada

tekanan. Hydraulic test adalah pengujian pada BOP dengan memberikan

tekanan pada komponen PSL yang bekerja secara hidrolik.

2.5 Function Test

Semua komponen operasional dari sistem peralatan BOP harus

difungsikan setidaknya sekali dalam seminggu untuk memverifikasi

komponen operasi yang dimaksudkan function test mungkin atau tidak

mungkin termasuk pressure test.

1. Function test harus berganti-ganti dari panel bor dan dari mini panel
remote, jika berada di lokasi.

2. Waktu aktuasi harus dicatat sebagai basis data untuk mengevaluasi


sistem kerja, untuk BOP permukaan system penutupan harus bisa
menutup masing-masing ram kurang dalam 30 detik, dan tidak melebihi
20 detik untuk annular.

2.6 Pressure Test

Semua komponen pencegahan semburan yang mungkin terkena

tekanan sumur harus diuji terlebih dahulu ke low pressure 200 Psi hingga

300 Psi dan kemudian ke high pressure.

1. Saat melakukan low pressure test, jangan gunakan tekanan yang lebih

tinggi dan turunkan ke low pressure. Tekanan yang lebih tinggi bisa

memulai segel yang dapat terus menyegel setelah tekanan diturunkan dan

karena itu salah mengartikan kondisi tekanan rendah.

2. Low pressure test yang stabil harus dijaga setidaknya selama 5 menit
High pressure test awal pada komponen yang dapat terkena tekanan

sumur (Rangkain BOP, choke manifold, dan choke line, kill line) harus

sesuai dengan tekanan kerja ram BOP atau tekanan kerja, wellhead yang

terpasang pada BOP stack, dimana yang lebih rendah tes tekanan awal

didefinisikan sebagai tes yang harus dilakukan di lokasi sebelum sumur

dibor atau sebelum peralatan dimasukkan ke dalam operasional.

1. Annular BOP pada kondisi terpasang drill pipe, diuji “pressure test”

dipilih yang lebih rendah yaitu sesuai dari pengaplikasiannya atau

minimal 70% dari kapasitas atau kemampuan BOP tersebut.

2. Ketika rangkaian BOP yang tersedia dan Wellhead yang memiliki

tekanan kerja yang lebih tinggi daripada yang diperlukan untuk lubang

bor tertentu. kondisi tersebut dikarenakan ketersediaan peralatan.

Ketentuan khusus seperti ini harus dicakup dalam program uji tekanan

kontrol yang spesifik.

High Pressure test berikutnya pada komponen kontrol sumur harus

lebih besar dari tekanan permukaan maksimum yang diantisipasi, tetapi tidak

melebihi tekanan kerja dari ram BOP. permukaan yang diantisipasi

maksimum tekanan harus ditentukan oleh operator berdasarkan pada

perkiraan suhu yang diantisipasi khusus.

Annular BOP, dengan sambungan pipa bor yang dipasang, harus diuji

hingga minimum 70 persen dari tekanan kerja atau tekanan uji dari ram BOP

yang lebih kecil. Tes tekanan selanjutnya adalah tes yang harus dilakukan

pada periode yang diidentifikasi selama pengeboran dan kegiatan


penyelesaian pada sebuah sumur:

1. High pressure test yang stabil harus dijaga setidaknya selama 5 menit.

Dengan ukuran annular BOP yang lebih besar, beberapa gerakan kecil

biasanya berlanjut dalam massa karet besar untuk periode yang

berkepanjangan setelah tekanan diterapkan. Gerakan creep packer ini

harus dipertimbangkan ketika memonitor tes tekanan pada annular.

2. Operasi pressure test ini harus dikontrol secara bergantian dari berbagai

stasiun kontrol.

Pressure test yang dilakukan pada ruang hidrolik BOP annular harus

setidaknya 1.500 psi. Uji tekanan awal pada hidrolik ruang BOP ram dan

katup yang dioperasikan secara hidraulik harus sesuai dengan tekanan

operasi maksimum yang direkomendasikan oleh pabrikan:

1. Pengujian harus dijalankan pada bukaan dan ruang penutup.

2. Tekanan harus distabilkan setidaknya selama 5 menit.

Pressure test selanjutnya biasanya dilakukan pada ruang hidrolik

hanya di antara sumur atau ketika peralatan dipasang kembali.

Pressure test awal pada katup unit penutup, manifold, pengukur, dan

garis kontrol hidrolik BOP harus dengan tekanan kerja yang terukur dari

unit kontrol. Pressure test berikutnya dari sistem unit penutup biasanya

dilakukan setelah pemutusan atau perbaikan tekanan operasi segel

penahanan dalam sistem unit penutup, tetapi terbatas pada komponen yang

terkena.
2.7 Tes Penutupan Accumulator

Tujuan dari tes ini adalah untuk memverifikasi bahwa sistem

akumulator tepat untuk mendukung volume cairan dan persyaratan tekanan

dari BOP pada rig. Tes ini harus dilakukan setelah nipple up awal BOP, dan

sebelum setiap tes tekanan berikutnya menggunakan prosedur berikut:

1. Posisikan sambungan pipa bor berukuran tepat atau uji dalam BOP

2. Matikan power supply ke semua pompa pengisian akumulator (udara,

listrik, dll.).

3. Catat tekanan akumulator awal. (akumulator awal tekanan harus

dirancang operasi terkanan dari akumulator.) Manifold dan regulator

annular harus diatur pada tekanan operasi yang direkomendasikan

produsen untuk rangkaian BOP.

4. Tutup setiap ram BOP secara individual (kecuali Blind ram dan Shear

ram) dan catat waktu penutupan. Untuk mensimulasikan penutupan blind

dan shear ram, buka satu set ram. Waktu penutupan harus memenuhi

waktu respon yang ditetapkan.

5. Fungsikan katup yang dioperasikan hidrolik dan catat waktu dan volume

yang diperlukan.

6. Tutup BOP annular dan catat waktu penutupan.

7. Catat tekanan akumulator akhir. Tekanan akumulator akhir harus sama

dengan atau lebih besar dari 200 psi di atas tekanan precharge.
Rumus yang di gunakan untuk menghitung kapasitas Bottle yang di

butuhkan untuk mengoprasikan accumulator, yaitu :

1. Kondisi pre-charged

kondisi pre-charged adalah kondisi normal dari suatu bottle accumulator

dimana P1= 1000 Psi dan Volume yang berisi nitrogen atau V1= 13 gals

dan fluida hidraulik di dalam bottle = 0 gals.

2. Minimum operating pressure

Kondisi minimum operating pressure adalah kondisi tekanan terendah

dari suatu bottle accumulator dimana P2= 1200 psi dan Volume yang

berisi nitrogen atau V2 bisa di cari dengan menggunakan rumus :

V2 = gals
………… Persamaan 2.1

Keterangan :

P1 = Kondisi Pre-charged. Psi

P2 = Tekanan pada kondisi minimum. Psi

V1= Kapasitas fluida dalam bottle. gals

V2 = Jumlah fluida hidraulik pada kondisi minimum. gals

3. Accumulator operating pressure

Kondisi Accumulator operating pressure adalah kondisi tekanan

maksimum dimana kapasitas accumulator sendiri atau P3= 3000 psi dan

Volume yang berisi nitrogen atau V3 bisa di cari dengan menggunakan

rumus :
V3= = gals
Persamaan 2.2

Keterangan :

P1 = Kondisi Pre-charged. Psi

P3 = Tekanan pada kondisi maximum. Psi

V1= Kapasitas fluida dalam bottle. gals

V3 = Jumlah fluida hidraulik pada kondisi maximum. gals

4. Usable Volume

Usable Volume adalah total jumlah Fluida hidraulik, yang dapat di

tentukan dari :

Acc operating pressure – Min operating pressure


…….... Persamaan 2.3

5. Usable Fluid

Usable fluid adalah total jumlah fluida hidraulik yang dapat di gunakan

di dalam bottle. Dapat di cari dengan rumus :

-
……… Persamaan 2.4

Lalu hasil nya di kali 10 gals/bottle maka di dapat hasil usable fluid.
BAB III

METODOLOG

Dalam melaksanakan Tugas Akhir, mahasiswa diharapkan mampu

melakukan studi kasus, yaitu mengangkat suatu kasus yang dijumpai

ditempat Tugas Akhir menjadi suatu kajian sesuai dengan bidang keahlian

yang ada, atau melakukan pengamatan terhadap kerja suatu proses untuk

dikaji sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Untuk mendukung

Tugas Akhir dan kajian yang akan dilakukan, maka dapat dilakukan

beberapa metode pelaksanaan, antara lain :

3.1 Pendahuluan

Terjadinya Blowout merupakan suatu kejadiaan yang tidak dapat

diperkirakan dengan pasti, khusunya pada saat dilakukan pemboran sumur-

sumur eksplorasi, dan blowout dapat berakibat membahayakan jiwa para

pekerja bor, menghancurkan rig dan merusak lingkungan. Karena bahaya

yang terbesar yang menimpa rig adalah semburan liar atau blowout yang

tidak terkendali dengan baik. Peralatan untuk menanggulangi masalah itu

adalah Pencegah Semburan Liar (PSL) atau Blowout Preventer (BOP).

Sambil melakukan observasi dan berdiskusi dengan dosen

pembimbing maupun pekerja di lapangan. Diskusi dilakukan agar tidak

terjadi kesalahpahaman teori dengan kejadian yang nyata di lapangan.

20
21

3.2 Metode Pengambilan Data

Data yang di gunakan pada Pengujian Blowout Preventer System

yaitu, berupa berapa psi tekanan awal pada accumulator, lalu sisa tekanan

pada accumulator ada berapa psi, dan yang terakhir adalah berapa detik

accumulator mampu menutup BOP.

3.3 Metode Pengolahan Data

Data-data yang diperlukan untuk pengujian Blowout Preventer System

adalah Tekanan awal pada accumulator, Tekanan akhir pada accumulator

dan waktu penutupan BOP.

Data Tekanan awal biasa nya sudah di tentukan dengan kapasitas

accumulator tersebut, jika accumulator berkapasitas 3000 psi maka tekanan

awal accumulator adalah 3000 psi

Data Tekanan akhir biasanya di dapat setelah selesai di uji BOP untuk

menutup annular preventer di beri tekanan semisal 1000 psi maka sisa

tekanan akhir pada accumulator berapa psi.

Data Waktu penutupan BOP biasanya di dapat pada saat melakukan

uji BOP. Dari mulai awal accumulator memberi tekanan untuk menutup

ram dan annular preventer itu waktu nya berapa lama akan menutup dan

membuka kembali.
26

4.4 Struktur Organisasi PT.Pertamina EP

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Perusahaan(Sumber:

Office Data PT. Pertamina EP)


PT.Pertamina EP. seperti ditunjukkan pada gambar 4.4 terdiri atas

Presiden Directori yang mengawasi sebelas wakil presiden yaitu Wakil

Presiden Eksploration, Wakil Presiden Development director, Wakil

Presiden Production & opration director, Wakil Presiden Finance &

buisness support director, Wakil Presiden Legal & Rotation, Wakil

Presiden Strategic planning & Risk management, Wakil Presiden OC & OE

Wakil Pesiden Internal Audit, Wakil Presiden HSSE, Wakil Presiden SCM

& General Service, Wakil Presiden Human Resources.

4.5 Visi, Misi & Tata Nilai PT Pertamina EP

4.5.1 Visi

Menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas

bumi kelas dunia

4.5.2 Misi

Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan

penekanan pada aspek komersial dan operasi yang baik serta tumbuh

dan berkembang bersama lingkungan hidup.

4.5.3 Tata Nilai / Value 6C :

1. CLEAN (BERSIH)

Dikelola secara profesional, menghindari benturan

kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi

kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola

korporasi yang baik.


2. COMPETITIVE (KOMPETITIF)

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun

internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi,

membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.

3. CONFIDENT (PERCAYA DIRI)

Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi

pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan

bangsa.

4. CUSTOMER FOCUSED (FOKUS PADA PELANGGAN)

Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen

untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

5. COMMERCIAL (KOMERSIAL)

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi

komersial,mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis

yang sehat.

6. CAPABLE (BERKEMAMPUAN)

Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan

memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam

membangun kemampuan riset dan pengembangan.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Data Sumur

Tabel 5.1 Data Sumur

Lokasi Sumur Akasia Bagus

Nama Sumur ABG-03

Regional Asset 3

Klasifikasi Sumur Workover

Tipe Sumur Vertikal

Kedalaman Akhir 7.664 ft

Status Sumur Sumur Tidak Produksi

5.2 Blowout Preventer System

BOP stack ini mempunyai tekanan kerja 10000 psi. Dapat dilalui alat

pemboran dengan maksimum

bawah drilling spool bottom flange, double ram (blind ram dan pipe ram)

dan annular BOP.

Dengan tekanan sumur yang dioptimasikan di bawah 3000 psi

berdasarkan tekanan hidrostatis fluida pada pada kedalaman 1540 m di

dapat tekanan sumur yaitu 1264,8 psi, maka annular BOP yang digunakan

adalah Hydril tipe GK.

29
30

Gambar 5.1 BOP Stack


( Sumber : Dokumentasi Pribadi 2018 dari RIG OW760-M)

5.3 Data Pengujian BOP 7-1/16” x 10000 psi

5.3.1 Function test

Tabel 5.2

Function test BOP Stack 7-


No Uji Fungsi Waktu Status Standar API Layak / Tidak
1 Annular 14 detik open 30 detik Layak
15 detik close
2 Pipe Ram 5 detik open 30 detik Layak
4 detik close
3 Blind Ram 4 detik open 20 detik Layak
4 detik close
4 HCR 4-1/16" 2 detik open 4 detik Layak
2 detik close
5 HCR 2-1/16" 1 detik open 4 detik Layak
1 detik close
Untuk BOP permukaan system penutupan harus bisa menutup

masing-masing ram dalam 30 detik, dan tidak melebihi 20 detik untuk

annular size annular size yang

b Lalu amati sekitar 5 menit untuk memastikan tidak ada


kebocoran. Setelah melihat dari data function test di atas, sesuai

b 1000 psi pada Rig

#05.2/OW760-M Sumur ABG-03 layak untuk di gunakan. Dan

pemboran work over pada sumur ABG-03 dapat di lakukan.

5.3.2 Pressure Test

Tabel 5.3

Pressure test BOP Stack 7-

No Pressure Test Low Press High Press Remark


1 Annular + 500 psi 4000 psi Hold, Tidak ada
Upstream 5 menit 10 menit Bocor
valve BPM
2 Pipe Ram + 500 psi 4000 psi Hold, Tidak ada
Master valve 5 menit 10 menit Bocor
BPM
3 Pipe Ram + HCR 500 psi 4000 psi Hold, Tidak ada
4-1/16 5 menit 10 menit Bocor
4 Blind ram + HCR 500 psi 4000 psi Hold, Tidak ada
4-1/16 5 menit 10 menit bocor

Catatan : Pada saat pengetesan Annular + upstream valve BPM

sempat terjadi kebocoran di flange HCR 4- , lalu dilakukan

pengencangan kembali pada flange tersebut. Setelah dilakukan

pengetesan kembali kondisi pada HCR 4- b

5.3.3 Analisa Hasil Pengujian

Dari analisa hasil pengetesan BOP Stack 7-

baik itu dari Function test maupun Pressure test, BOP Stack 7-

X 10000 PSI yang akan digunakan, pada saat awal pengetesan annular

terjadi kebocoran pada flange HCR 4- kecoflixip hose, tetapi

setelah dilakukan pengencangan atau perbaikan, setelah dilakukan test

ulang pada annular kondisinya baik atau tidak ada kebocoran. Pada
36

Dengan begitu Accumulator Type 80 Koomey : 3000 psi dan Blow out

preventer system 10000 psi yang ada di Rig #05.2/OW760-M dapat

di gunakan pada proses pemboran work over yang akan di laksanakan.


BAB VI

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil Tugas Akhir yang telah dilakukan di PT. Pertamina EP

Asset 3 yang ditempatkan di Rig PDSI #05.2/OW760- ABG-03

Lapangan Akasia Bagus dapat disimpulkan antara lain:

1. Pengujian BOP berfungsi untuk menentukan apakah BOP yang akan di

pakai pada saat pemboran layak atau tidak.

2. Ketahanan BOP pada saat dilakukannya Pressure test dengan High

pressure : 4000 psi selama 10 menit, dan Low pressure : 500 psi dengan

jangka waktu 5 menit semua tools dalam keadaan tidak bocor atau baik

sehingga BOP layak untuk digunakan.

3. Komponen utama BOP system terdiri dari dua sub komponen, yaitu

rangkaian BOP stack, Accumulator, dan supporting system (Choke

Manifold dan Kill line) rangkaian BOP stack terdiri dari Annular

Preventer, Pipe Ram Preventer, Driling spool, Blind Ram Preventer, dan

Casing Head.

4. Untuk menutup BOP di butuhkan 2,076 bottle (3 bottle) dan untuk

membuka kembali BOP di butuhkan 1,756 bottle (2

37

2
38

6.2 Saran

Dari hasil Tugas Akhir di PT. Pertamina EP Asset 3 dengan judul

Pengujian Blowout Preventer System dan Perhitungan Kapasitas Bottle

Accumulator Pada Rig #05.2/OW760-M Sumur ABG-03 penulis

menyarankan agar dapat lebih baik lagi untuk membimbing para mahasiswa

yang sedang melakukan Tugas Akhir di lapangan sehingga mahasiswa

mendapatkan ilmu yang tidak di peroleh di bangku perkulihan. Dan agar

lebih memperhatikan lagi Mahasiswa yang sedang melaksanakan Tugas

Akhir
CURICULUM VITAE

Name : Adi Hastoro Cipto

Place, Date of Birth : Garut, August 1st 1997

Gender : Male

Marital Status : Single

Religion : Moslem

Citizenship : Indonesian Citizens

Blood Group : B

Address : Kp. Pataruman, Rt/Rw. 02/02, Ds. Sukaratu, Kec.

Sucinaraja, Kab. Garut

University : Balongan Oil and Gas Academy

Major : Petroleum Engineering

E-mail : adyhastoro@gmail.com

Number Phone : 085659611431


EDUCATION DETAILS

 Elementary School Sukaratu 1 (2003 - 2009)

 1 Junior High School Sucinaraja (2009 – 2012)

 11 Senior High School Garut (2012 - 2015)

 Balongan Oil and Gas Academy (2015-Present)

CUERSE AND EDUCATION

 2015 : Character and Personality Building at Akamigas Balongan

Indramayu.

 2015 : Basic Physics Practice

 2015 : Basic Chemical Practice

 2015 : Basic Geology Practice

 2016 : Basic Physical Practice II

 2016 : Basic Chemical Practice II

 2017 : Drilling Mud Laboratory Analyzed

 2017 : Reservoir Fluid Analyzed

 2017 : Formation Value Analyzed

ORGANIZATIONS

 Organisasi Intra Sekolah SMP Negeri 1 Sucinaraja (2010 – 2013)

 Pramuka SMP negeri 1 Sucinaraja (2010 - 2013 )

 ROHIST SMA Negeri 11 Garut (2013 - 2014 )

Anda mungkin juga menyukai