Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PT. Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field

Diajukan oleh :
1. Dafid Dia Utama

(1301115)

2. Nurhadi Aprianto

(1301366)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
BALIKPAPAN
2016

PROPOSAL KERJA PRAKTEK


PT. Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field

Daftar Mahasiswa

Dafid Dia Utama

Nurhadi Aprianto

NIM : 1301115

NIM : 1301366
Mengetahui dan Menyetujui,

Ketua Jurusan

Dosen Pembimbing

Ir. Yudiariyono, MT.

Nur Mukmin ST., MT

BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta semakin
berkembangnya perdagangan bebas, maka keunggulan kompetitif Sumber Daya
Manusia (SDM) Indonesia yang kompeten dan berkualitas sangat dibutuhkan
untuk dapat mengelola kekayaan Sumber Daya Alam (SDA), khususnya sumber
daya alam minyak dan gas bumi yang menjadi barang perdagangan dunia saat ini.
PT. Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang telah
menggunakan teknologi serta peralatan canggih untuk mendukung proses
produksinya. Keahlian dan keterampilan operator pelaksana dalam kegiatan
eksplorasi maupun eksploitasi merupakan persyaratan yang mutlak agar proses
produksi dapat berjalan dengan aman, efektif, efisien serta mempunyai dampak
yang aman terhadap lingkungan.
Peningkatan kompetensi tenaga kerja dapat dilakukan melalui jalur
pendidikan dan juga pelatihan. Pendidikan akademis yang ditunjang dengan
praktek lapangan kerja (kerja Praktek) di dunia industri merupakan salah satu
upaya agar dapat mewujudkan SDM yang siap terjun ke dunia kerja setelah lulus
dari bangku perkuliahan. Kerja praktek merupakan kuliah wajib bagi
mahasiswa/mahasiswi yang sudah hampir menyelesaikan perkuliahannya.
Atas dasar pemikiran tersebut, kami selaku mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi
Minyak dan Gas Bumi (STT MIGAS) Balikpapan bermaksud

mengajukan

permohonan agar dapat melakukan kerja praktek di PT. Pertamina EP Asset 5


Bunyu Field.

BAB II
TEORI DASAR
2.1.

PEMBATASAN MASALAH
Dalam pembuatan proposal kerja praktek ini penulis mencoba untuk
membahas tentang segala proses kegiatan yang mungkin terdapat di
lapangan migas yang terdiri dari aspek reservoir, aspek produksi dan aspek
pemboran.

2.2.

PENDEKATAN MASALAH
ASPEK RESERVOIR
Reservoir merupakan suatu tempat terakumulasinya

fluida

hidrokarbon, baik minyak dan atau gas serta air di bawah permukaan
tanah. Proses akumulasi minyak bumi di bawah permukaan haruslah
memenuhi beberapa syarat, yang merupakan komponen suatu reservoir
minyak dan gas bumi. Empat komponen penyusun reservoir adalah:
a. Batuan Reservoir
b. Lapisan penutup (cap rock)
c. Perangkap reservoir (reservoir trap)
d. Kondisi reservoir (tekanan dan temperature)
Cakupan aspek reservoir hydrocarbon pada dasarnya harus
mengenali distribusi karakteristik reservoir yang ada pada suatu lapangan
migas. Distribusi karakteristik reservoir meliputi distribusi sifat fisik
batuan reservoir, sifat fisik fluida reservoir dan kondisi reservoirnya.
Karakteristik reservoir dapat diperoleh dari kegiatan coring dan analisa
core, well logging, well testing dan analisa fluida reservoir. Setelah
memperoleh data distribusinya, maka dapat dilakukan perhitungan untuk
memperkirakan besarnya cadangan pada reservoir.
Perkiraan reservoir merupakan suatu langkah untuk dapat
mengidentifikasi reservoir, sehingga dapat dilakukan pembuktian apakah
reservoir tersebut dapat dikatakan prospek atau tidaknya. Untuk
memperkirakan cadangan dapat dilakukan dengan tiga metoda yang umum
digunakan yaitu metoda volumetrik, metoda material balance, dan decline
curve.

Perkiraan

produktifitas

formasi

dapat

digunakan

untuk

memperkirakan rate produksi optimum agar tercapai ultimate recovery-nya


dan perkiraan perilaku reservoir yang bertujuan untuk memperkirakan
mekanisme pendorong dan umur dari reservoir.

Perkiraan reservoir ini sangat berperan terhadap perencanaan


penyebaran sumur-sumur produksi. Dalam perencanaan penyebaran sumur
produksi umumnya berhubungan dengan beberapa masalah antara lain
berapa jumlah sumur yang dapat dibor, spasi sumur tersebut, dan pola
penyebaran sumurnya, sehingga kandungan hydrocarbon dalam suatu
reservoir dapat terkuras secara optimal dan menghasilkan keuntungan
ekonomis yang maksimal.
Beberapa karakteristik dari batuan reservoir maupun fluida
reservoir, yaitu:
a. Karakteristik batuan reservoir :

Permeabilitas

Porositas

Saturasi

Wetabilitas

Tekanan kapiler

kompresibilitas

b. Karakteristik fluida reservoir :


Sifat fisik minyak

Densitas minyak

Kelarutan gas dalam minyak

Kompresibilitas minyak

Faktor volume formasi minyak

Viskositas minyak

Sifat fisik gas

Densitas gas

Kompresibilitas gas

Faktor volume formasi gas

Viskositas gas

Selain itu perkiraan perilaku reservoir juga sangat penting. Yang


mana didefinisikan sebagai keadaan dari tingkah laku reservoir yang
dicirikan oleh adanya data tekanan, data produksi (produksi minyak, gas,
air), disamping itu perbandingan antara gas dengan minyak (GOR) dan
perbandingan antara air dengan minyak (WOR) serta produksi kumulatif
terhadap waktu. Perkiraan perilaku reservoir dikelompokkan berdasarkan :
a. Berdasarkan mekanisme pendorong :

Solution Gas Drive Reservoir

Gas Cap Drive Reservoir

Water Drive Reservoir

Gravitational Segregation Drive Reservoir

Combination Drive Reservoir

b. Berdasarkan decline curve :

Production Rate Decline Curve

Persen Minyak Terhadap Produksi Kumulatif Minyak

Tekanan Terhadap Produksi Kumulatif Minyak

PI Terhadap Produksi Kumulatif Minyak


Agar lebih mengenali data lapangan yang harus diperoleh untuk

penyusunan laporan disusun sebagai berikut :


a. Data sifat fisik batuan reservoir
b. Data sifat fisik fluida reservoir
c. Sejarah produksi sumur pada lapangan tertentu
ASPEK PRODUKSI
Hal utama yang harus diperhatikan dalam memproduksikan suatu
sumur adalah laju produksi, dimana besarnya harga laju produksi (q)
yang diperoleh harus merupakan laju produksi optimum.
Dua hal pokok yang mendasari teknik produksi adalah:
a. Gerakan fluida dari formasi ke dasar sumur, melalui media berpori

b. Gerakan fluida dari dasar sumur ke permukaan, melalui media pipa


Gerakan fluida dari formasi ke dasar sumur akan dipengaruhi
a. Sifat-sifat fisik batuan dan fluida reservoir disekitar lubang bor
b. Gradien tekanan antara reservoir dan lubang bor.
Kedua factor diatas akan menentukan besarnya kemampuan reservoir
untuk mengalirkan fluida ke dasar sumur yang disebut Inflow
Performance Relationship (IPR).
IPR

adalah

gambaran

tentang

kemampuan

sumur

yang

bersangkutan untuk memproduksikan atau menghasilkan fluida.


Harga PI yang diperoleh dari tes atau dari peramalan, merupakan
gambaran kualitatif mengenai kemampuan suatu sumur untuk berproduksi.
Harga PI dapat dinyatakan secara grafis, yang disebut grafik IPR.
Sedangkan PI (Productivity Index) adalah angka penunjuk (index)
yang digunakan untuk menyatakan kemampuan produksi suatu sumur
pada kondisi tertentu. Secara definisi PI adalah perbandingan antara laju
produksi yang dihasilkan suatu sumur, terhadap perbedaan tekanan
(drawdown) antara tekanan static (Ps) dengan tekanan pada saat terjadi
aliran (Pwf) didasar sumur.
Untuk memudahkan pemahaman dalam pelaksanaan produksi,
maka secara sistematis dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Penyelesaian Sumur (Well Completion)
1. Metoda penyelesaian sumur (Well Completion Method)

Down-hole completion atau formation completion

Open-hole completion (komplesi sumur dengan formasi


produktif terbuka)
Cased-hole completion (komplesi sumur dengan formasi
produktif dipasang casing dan diperforasi)

Tubing completion

Well-head completion

2. Tahap Perforasi
3. Tahap Swabbing

Penurunan Densitas Cairan

Penurunan Kolom Cairan

b. Metoda Produksi :
1. Sembur Alam-SA (Natural Flow)
2. Sembur Buatan-SB (Artificial Lift)

Gas Lift
Continous gas-lift
Intermittent gas-lift

Pompa (Pump)
Pompa Sucker Rod
Pompa Sentrifugal Multistage
Pompa hidraulik
Pompa Jet

Chamber Lift

c. Fasilitas Produksi Permukaan (Production Surface Facilities)


1. Peralatan Transportasi

Flowline

Manifold

Header

2. Fasilitas Peralatan Pemisah

Separator
Berdasarkan Bentuknya (Horizontal, Vertical, Spherical)
Berdasarkan Tekanan Kerjanya (High, Medium, Low
pressure)
Berdasarkan Fasa Yang Dipisahkan (Two, Three phase)

Oil Skimmer

Gas Dehydrator

Heater Treater

Wash Tank

3. Fasilitas Penampung

Berdasarkan susunan (primary tank, surge tank dan


emergency storage tank)

Berdasarkan fungsi (test tank dan tangki penimbun)

Berdasarkan bahan pembentuk (bolted-steel tank, weldedsteel tank, wooden tank dan plastic tank)

Seiring berjalannya waktu produksi suatu sumur, umumnya


beberapa sumur pada suatu lapangan cenderung akan mengalami
penurunan laju produksi. Kegiatan untuk menunjang produksi sumur yang
dilakukan perusahaan antara lain adalah melakukan perawatan sumur
yang disebut wellservice dan workover. Jika suatu sumur rusak, maka
dilakukan perbaikan yang disebut wellservice supaya sumur dapat
berpoduksi kembali. Jika ada sumur yang laju produksinya kecil dan ada
potensi untuk ditingkatkan produksinya, maka dilakukan workover dan
wellservice merupakan operasi perawatan yang biayanya tinggi dan
berdampak langsung pada produksi sehingga pelaksanaannya perlu
direncanakan dengan cermat.
Wellservice adalah pekerjaan perbaikan yang dilakukan ketika
sumur mengalam down yang biasanya karena kerusakan pada pompa.
Sumur yang rusak tidak akan bisa berproduksi sampai selesai dilakukan
wellservice pada sumur tersebut. Sedangkan Workover adalah pekerjaan
yang dilakukan pada sumur dengan tujuan meningkatkan output produksi
minyak secara maksimal.
Adapun penyebab-penyebab yang membuat kita sebagai enginer
harus melakukan workover adalah sebagai berikut :
1. Problem reservoir meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Permeabilitas reservoir yang rendah mengakibatkan
penurunan produksi dengan cepat.
b. Tekanan reservoir yang rendah.

c. Formation damage.
d. Penyumbatan pada lubang bor dan perforasi, biasanya
disebabkan oleh pasir fracturing, partikel-partikel dari
formasi, paraffin, scale.
e. Viskositas minyak yang tinggi sehingga minyak lebih sulit
untuk mengalir.
f. Back pressure terhadap formasi yang terlalu besar,
disebabkan oleh perforasi yang kurang, choke tersumbat,
separator terlalu kecil dan tubing terlalu kecil.
2. Persoalan pada produksi air, disebabkan karena adanya water
coning, water flood, kebocoran semen atau pada saat fracturing
mengenai lapisan pasir.
3. Kerusakan mekanis meliputi kerusakan semen, tubing, casing.
ASPEK PEMBORAN
Beberapa tahapan pada operasi pemboran, yaitu :
a. Pemboran eksplorasi
Pemboran yang dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon serta
untuk mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak mungkin.
b. Pemboran deliniasi
Pemboran yang bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran migas pada
lapisan penghasilnya.
c. Pemboran pengembangan
Pemboran yang akan difungsikan sebagai sumur-sumur produksi
d. Pemboran sumur-sumur sisipan
Pemboran yang letaknya diantara sumur-sumur yang telah ada dengan tujuan
untuk mengambil hdrokarbon dari area yang tidak terambil oleh sumur-sumur
sebelumnya yang telah ada.
Rig pengeboran memiliki 5 (lima) sistem-sistem bagian utama, kelima
sistem tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sistem Pengangkat (Hoisting System)
Sistem Pengangkat terdiri dari 2 (dua) sub bagian utama atau komponen
yaitu:

a. Struktur penyangga :

Menara Pengeboran Derrick

Menara Pengeboran Mast

Structure Bawah (Substructure)

Lantai Rig (Rig Floor)

b.

Peralatan pengangkatan :

Mesin Penarik (Draw work)

Alat-alat Bagian Atas (Overhead Tools):

1)

Balok Mahkota (Crown Block)

2)

Balok Jalan (Travelling Block)

3)

Kait (Hook)

4)

Elevator
Tali Pengeboran (Drilling Line)

2. Sistem Putar (Rotary System)


Sistem pemutar mempunyai 3 (tiga) sub komponen utama, yaitu :
a.

Peralatan Putar (Rotary Assembly)

Meja Putar (Rotary Table)

Master Bushing

Kelly Bushing

Rotary Slip

b.

Rangkaian Pipa Bor :

Swivel

Kelly

Drill Pipe (DP)

Drill Collar (DC)

Peralatan Khusus Bawah Permukaan (Specialized Down Hole


Tools), stabilizer, rotary reamers dan shock absorber.

c.

Mata Bor atau Pahat (Bit)

Drag Bit

Roller Cone Bit

Diamond Bit

Sistem Sirkulasi (Circulation System)


Sistem sirkulasi terdiri dari :
a.

Lumpur Pemboran (Drilling Fluid, Mud)

Water-Base Mud

Oil-Based Mud

Air or Gas-Based Mud

b.

Tempat Persiapan (Preparation Area)

Mud House

Steel Mud Pits/Tank

Mixing Hopper

Chemical Mixing Barrel

Bulk Storage Bins

Water Tank

Reserve Pit

c.

Peralatan Sirkulasi (Circulating Equipment)

Mud Pit

Mud Pump

Pump Discharge and Return Lines

Stand Pipe

Rotary Hose

d.

Tempat mengkondisikan Lumpur (Conditioning Area)

Settling Tank

Reserve Pits

Mud-Gas Separator

Shale Shaker

Degasser

Desilter
Sistem Tenaga (Power System)

Sistem tenaga terdiri dari 2 (dua) sub komponen utama, yaitu :


a.

Sumber Tenaga Utama (Power Supply Equipment)

b.

Prime Mover Unit


Sistem Transmisi Tenaga (Distribution Equipment)

Sistem Pencegahan Semburan Liar (BOP System)


Sistem pencegahan semburan liar terdiri dari 2 (dua) komponen utama, yaitu :
a.

Rangkaian BOP Stack

Annular Preventer

Ram Preventer

Drilling Spools

Casing Head (Well Head)

b.

Accumulator

c.

Sistem Penunjang (Supporting System)

Choke Manifold

Kill Line

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
3.1.

Maksud Kerja Praktek


Kerja praktek merupakan salah satu syarat bagi setiap mahasiswa
semester akhir dalam menyelesaikan studi, pada program studi S1 Teknik
Perminyakan. Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk mendapatkan
pengalaman dalam dunia kerja, sehingga dapat memberikan gambaran
nyata tentang dunia kerja. Selain itu maksud dari kerja praktek ini adalah
untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam praktek di
lapangan. Sehingga dapat menyeimbangkan ilmu pengetahuan secara
teoritis yang diperoleh selama perkuliahan dengan ilmu nyata yang
diterapkan di lapangan.

3.2.

Tujuan Kerja Praktek


Mengingat

proses

pemahaman operasi lapangan

belajar

mengajar di bangku kuliah dan

adalah dua hal yang sangat diperlukan

mahasiswa di waktu kerja nanti, maka beberapa hal yang ingin dicapai
pada kegiatan kerja praktek ini antara lain:
1.

Mendapat gambaran tentang proses operasi lapangan migas secara


menyeluruh.

2.

Melatih dan memberi pengalaman kepada calon sarjana Teknik


Perminyakan agar memiliki kemampuan di dalam memecahkan
masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia Perminyakan

3.

Melatih calon sarjana Teknik Perminyakan agar memiliki kemampuan


di dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di
bangku kuliah pada kondisi yang sebenarnya.

4.

Untuk mengetahui operasi pengeboran dan penyelesaian sumur


minyak dan/atau gas di lapangan.

5.

Untuk mengetahui aplikasi pengangkatan dan pengujian sumur minyak


dan gas yang diterapkan di PT. Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field.

6.

Melakukan perhitungan cadangan yang diterapkan di lapangan minyak


dan gas bumi secara manual maupun dengan menggunakan software.

7.

Melatih calon sarjana teknik perminyakan agar memiliki kemampuan


bekerja baik secara individual maupun team work di dalam
memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia
perminyakan.

8.

Untuk mendapatkan data lapangan yang dapat dianalisa dan


dikembangkan untuk penulisan Tugas Akhir.

BAB IV
RENCANA TAHAPAN KERJA PRAKTEK

4.1.

Jenis Kegiatan
Adapun kegiatan yang ingin kami lakukan nantinya adalah
mengetahui secara rinci tahapan operasi minyak dan gas bumi pada suatu
lapangan minyak dan gas bumi khususnya di PT. Pertamina EP Asset 5
Bunyu Field.

4.2.

Lokasi Kegiatan
Adapun fokus kegiatan yang hendak dilakukan adalah mencakup
kegiatan kegiatan yang ada di Departemen Pemboran, Departemen
Reservoir, Departemen Produksi, Departemen Operasi dan bidang
bidang yang berhubungan dengan perminyakan yang ada di PT. Pertamina
EP Asset 5 bunyu Field.

4.3.

Waktu Pelaksanaan
Kami berharap kerja praktek ini dapat berlangsung kurang lebih
selama 1 bulan, dan diharapkan dapat dilaksanakan pada bulan 01 Agustus
1 September 2016. Kami selaku pemohon Kerja Praktek berharap pihak
Manajemen dari PT. Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field agar dapat
menerima permohonan ini.

4.4.

Sarana
Adapun dalam pelaksanaan kerja praktek ini kami mengharapkan
adanya bantuan fasilitas berupa akomodasi dan transportasi.

4.5.

Usulan Jadwal Rencana Kegiatan Kerja Praktek


1.

Orientasi umum (Sejarah perkembangan dan manajemen perusahaan


secara umum).

2.

Orientasi khusus I (pemahaman konsep, proses analisis, dan penyajian


data data pada proses eksplorasi)

3.

Orientasi khusus II (pemahaman konsep, proses analisis, dan penyajian


data data pada operasi lapangan)

4.

Orientasi khusus III (pemahaman konsep, proses analisis, dan


penyajian data data pada proses produksi)

5.

Orientasi khusus IV (pemahaman konsep, proses analisis, dan


penyajian data data pada proses work over)

6.

Tujuan khusus (melakukan perhitungan cadangan, dengan cara seperti:


metode volumetrik, material balance, decline curve dan penggunaan
software)
Pembuatan laporan dan tugas tugas lainnya

8.

Presentasi di depan pembimbing lapangan dan team terkait.

4.6.

7.

Peserta Kerja Praktek


Peserta Kerja Praktek adalah:
1. Nama

Dafid Dia Utama

2. NIM

1301115

3. Nama

Nurhadi Aprianto

1301366

NIM

BAB V
PENUTUP
Demikian proposal kerja praktek ini kami susun, dengan harapan program
yang ada pada proposal ini dapat terlaksana guna melengkapi persyaratan
akademis dan pengambilan Kerja Praktek program studi SI Teknik Perminyakan
di Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan gas Bumi Balikpapan, agar terciptanya
SDM yang berkualitas dan berkompetensi yang pada akhirnya dapat menjawab
tantangan dan kebutuhan dunia Industri di era globalisasi khususnya di bidang
industri Minyak dan Gas Bumi.
Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

Lampiran :
1. Formulir Permohonan Kerja Praktek
2. Surat Pernyataan
3. Foto Copy Transkip Nilai
4. Foto Copy Surat Aktif Kuliah
5. Foto Copy KTM
6. Foto Copy Asuransi Takaful Keluarga

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai