Anda di halaman 1dari 6

Paper Tugas Akhir - Akamigas Balongan

PERHITUNGAN CADANGAN MINYAK SISA MENGGUNAKAN ANALISA


DECLINE CURVE DAN ANALISA KEEKONOMIANNYA PADA LAPISAN X26
LAPANGAN Y97
PT PATRA NUSA DATA

Febri Dwi Sasono *), Abdul Kamid, M.T, Agustina Prihantini, S.T

Petroleum Engineering D-III Study Program, AKAMIGAS BALONGAN, Indramayu 16424, Indonesia
*)
E-mail: febridwisasono1@gmail.com

Abstrak

Metode kurva penurunan produksi ini digunakan untuk menentukan umur produksi (remaining of life), ultimated
recovery (EUR) dan sisa cadangan (remaining reserve). Metode kurva penurunan produksi menggunakan data produksi,
data economic limit, dan OOIP. Penentuan cadangan minyak sisa yang dilakukan pada Lapisan X26 bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai besarnya ultimate recovery, umur produksi Lapisan X26, dan menentukan cadangan
minyak sisa. Dalam penerapan kurva penurunan produksi (decline curve) ini akan dilakukan pemilihan jenis kurva
terlebih dahulu dengan metode loss ratio dan trial error & x²-chisquare, sehingga didapatkan jenis kurva dari Lapisan
X26 untuk mendapatkan jumlah sisa cadangan minyak, ultimate recovery, dan umur produksi. Hasil perhitungan pada
Lapisan X26 didapat metode Trial Error & X2-Chisquare Test dengan jenis kurva Harmonic Decline, umur produksi
Lapisan X26 sebesar 269 bulan dimulai dari November 2013 hingga Februari 2036, ultimate recovery sebesar
3.253.864 STB, dan sisa cadangan minyak yang masih dapat diproduksi sampai qlimit = 307 BOPM adalah sebesar
208.120 STB.

Kata Kunci: remaining of life, ultimated recovery, remaining reserve, economic limit, decline curve, dan umur
produksi.

Abstract
This production decline curve method is used to determine remaining of life, ultimated recovery (EUR) and remaining
reserve. The production decline curve method uses production data, economic limit data, and OOIP. Determination of
remaining reserves in the X26 layer aims to obtain information about the amount of ultimate recovery, age of X26 layer
production, and determine remaining reserves. In the implementation of the decline curve, the first type of curve will be
selected using the loss ratio and trial error & x²-chi-square methods, so that we get the type of curve from X26 layer to
obtain the remaining oil reserves, ultimate recovery, and production life. The results of calculations on Layer X26
obtained Trial Error & X2-Chisquare Test method with Exponential Decline curve type, X26 Layer production life of
269 month starting from Nopember 2018 to February 2036, ultimate recovery of 3.253.864 STB, and the remaining oil
reserves that can still be produced until qlimit = 307 BOPM is 208.120 STB.

Keywords: remaining of life, ultimated recovery, remaining reserve, economic limit, decline curve, and production life.

1. Pendahuluan produksi yang terdiri atas laju produksi, kumulatif


produksi dan waktu produksi. Dengan demikian
Dalam perhitungan cadangan minyak dan gas bumi metode penurunan produksi (decline curve) ini akan
pemilihan metode perhitungan cadangannya berbeda- dapat diterapkan apabila suatu lapangan telah cukup
beda. Pemilihan ini berdasarkan pada tahap apa proses lama diproduksikan.
cadangan itu sekarang, misalnya pada tahap eksplorasi
akan berbeda dengan tahap produksi maupun tahap Analisa decline curve merupakan analisa penurunan
abandonment. Metode perhitungan cadangan ini antara produksi dengan menggunakan persamaan-persamaan
lain analogi, volumetrik, material balance, decline yang dikembangkan oleh Arps yang telah banyak
curve, dan simulasi reservoir. Kurva penurunan digunakan untuk memperkirakan cadangan (reserve).
produksi (decline curve) adalah suatu metode untuk Analisa decline curve yang digunakan untuk
mengetahui potensi hidrokarbon yang terkandung menentukan cadangan minyak sisa adalah dengan
didalam suatu reservoir (lapangan) berdasarkan data

1st Advisor 2nd Advisor English Spv Febri Dwi Sasono


Sign/date 14010151
Paper Tugas Akhir - Akamigas Balongan
mengekstrapolasikan perubahan trend karakteristik
reservoir sampai batas ekonomisnya. “Rukmana (2012:253) Kurva penurunan (decline
curve) terbentuk akibat adanya penurunan produksi
Besarnya cadangan hidrokarbon dari suatu lapangan yang disebabkan penurunan tekanan statis reservoir
sangat penting untuk diketahui sebab nilai cadangan ini seiring dengan diproduksikannya hidrokarbon, yaitu
digunakan untuk mempertimbangkan keekonomisan minyak dan gas. Para ahli reservoir mencoba menarik
suatu lapangan. Oleh karena itu perhitungan cadangan hubungan antara laju produksi terhadap waktu dan
hidrokarbon dan faktor perolehan serta berapa lama terhadap produksi kumulatif dengan tujuan
waktu produksi dari tiap-tiap sumur yang dipakai untuk memperkirakan produksi yang akan datang (future
memproduksikan lapangan tersebut perlu dihitung production) dan umur reservoir (future life). [2]”
seakurat mungkin.
2.2 Syarat Penggunaan Metode Decline Curve
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah
“Rukmana (2012:252) Metode decline curve
cadangan minyak yang masih bisa diproduksikan
merupakan salah satu metode untuk memperkirakan
(ultimate recovery), menentukan umur produksi
besarnya cadangan minyak berdasarkan data produksi
Lapisan X26 dan menentukan sisa cadangan
setelah selang waktu tertentu. Syarat utama pemakaian
(remaining reserve) yang masih terkandung setelah
metode ini adalah laju produksi telah menurun, yang
diproduksikan..
disebabkan keadaan reservoir bukan oleh turunnya
kemampuan alat produksi, dimana penurunan laju
2. Dasar Teori
produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
“Rukmana (2012:457) Cadangan (reserves) adalah mekanisme pendorong reservoir, tekanan reservoir,
jumlah hidrokarbon yang terdapat di dalam reservoir sifat fisik batuan dan fluida reservoir.[2]”
yang dapat diproduksikan dengan menggunakan
teknologi yang tersedia saat ini sesuai kondisi Syarat penggunaan metode decline curve adalah:
lapangan, yang berkaitan secara komersial dapat 1. Adanya grafik penurunan produksi.
diambil sesuai dengan kondisi ekonomi dan atas dasar 2. Tidak ada penutupan sumur dalam waktu yang
regulasi pemerintah saat itu.[2]” lama.
3. Tidak ada penggantian metode produksi.
2.1 Pengertian Metode Decline Curve
4. Sumur berproduksi dalam jumlah yang konstan.
Metode untuk menghitung estimasi cadangan suatu
reservoir dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu
Syarat-syarat dalam menganalisa kurva decline adalah :
berdasarkan karakteristik reservoir dan berdasarkan
1. Jumlah sumur yang aktif harus konstan.
prilaku produksi reservoir (reservoir production
2. Tidak ada perubahan choke atau perubahan
performance).Estimasi cadangan reservoir berdasarkan
kapasitas dan metode pengangkatan.
karakteristik reservoir dapat dilakukan dengan metode
3. Tidak ada masalah dilubang sumur (problem
volumetrik, sedangkan estimasi cadangan reservoir
produksi)
berdasarkan prilaku produksi reservoir dapat dilakukan
4. Tidak ada masalah dengan fasilitas atau gangguan
dengan menggunakan metode decline curve.
dari surface.
Metode decline curve adalah salah satu metode yang “Rukmana (2012:254) Decline curve yang digunakan
dapat digunakan untuk menghitung cadangan minyak merupakan plot dari rate produksi vs waktu pada kertas
sisa atau gas dari suatu reservoir yang telah mengalami semilog, log-log dan kertas dengan skala tertentu.
penurunan produksi dan tidak mengalami perubahan Semilog lebih umum digunakan dibandingkan yang
pada metode produksinya. Selain itu metode ini dapat lain. Jika log rate produksi diplot terhadap waktu maka
dipakai untuk memperkirakan besarnya produksi akan terjadi straight line (garis lurus), hal ini
minyak atau gas pada suatu waktu tertentu, serta dinamakan exponential decline. Pada Gambar 1
sebagai bahan untuk analisa pengembangan lapangan. menunjukkan tipe dasar dari decline curve. Metode ini
Penggunaan metode ini memerlukan data-data memerlukan suatu asumsi, bahwa makin lama rate
produksi persumur ataupun produksi kumulatif per- produksi sumur akan makin menurun, oleh karena itu
reservoir sepanjang masa produksi reservoir tersebut, analisa decline curve hanya dapat digunakan dalam
sedangkan data pendukung antara lain adalah jumlah kondisi mekanis dan radius pengurasan tetap konstan
cadangan awal minyak atau gas ditempat, data biaya di dalam suatu sumur mampu berproduksi pada
operasional lapangan, harga minyak, dan pajak kapasitasnya.[2]”
produksi untuk perhitungan economic limit rate-nya.

1st Advisor 2nd Advisor English Spv Febri Dwi Sasono


Sign/date 14010151
Paper Tugas Akhir - Akamigas Balongan

qL (BOPM) = ….Persamaan 1.3


(OPC)x(WI)
2.5(1-PTR)x(SP)x(NRI)
Produksi Kumulatif Aktual (Np)
Produksi kumulatif aktual (Np) adalah jumlah
minyak yang telah diproduksikan sampai waktu (t).
2.6 Penentuan Tipe Decline
Tipe decline curve ditentukan sebelum melakukan
perkiraan jumlah cadangan sisa dan umur dari reservoir
yang dikaji berproduksi sampai dengan qlimit. Untuk
Gambar 1. Tipe Dasar dari Decline Curve menentukan besarnya eksponen decline dapat
ditentukan dengan menggunakan metode Loss Ratio
“Rukmana (2012:254) Analisa decline curve dan Trial Error and X2-Chisquare Test.
memerlukan beberapa data produksi, dan data ini 1. Metode Loss Ratio
merupakan data yang paling mudah diperoleh karena “Arps. J.J. (1960) Metode loss ratio adalah metode
selalu dicatat dengan teliti sehingga cara yang paling yang dikembangkan oleh J.J.Arps (1944), yang
mudah untuk penafsiran adalah mencari hubungan merupakan teknik ekstrapolasi decline curve dengan
antara rate produksi terhadap waktu dan produksi menggunakan metode loss ratio (a). Loss ratio
kumulatif, kemudian mengekstrapolasikan hubungan didefinisikan sebagai laju produksi pada akhir periode
itu sampai batas ekonomis. Titik potong dengan batas waktu produksi dibagi dengan kehilangan produksi
ekonomis itu menunjukkan kemungkinan sumur dan (loss) selama periode tersebut (q/(dq/dt)), yaitu
recovery dimasa mendatang. Anggapan yang merupakan kebalikan dari decline rate dan disajikan
digunakan pada metode decline curve adalah: dalam bentuk tabulasi untuk keperluan ekstrapolasi dan
1. Reservoir atau sumur diproduksikan pada identifikasi dari jenis decline curve. [1]”
kapasitasnya; 2. Metode Trial Error and X2 Chisquare Test
2. Perilaku reservoir dimasa datang tetap sama dengan “Arps. J.J. (1960) Metode Trial Error & X2 Chisquare
performa reservoir masa lalu.[2]” Test yaitu metode yang memperkirakan harga q pada
2.3 Penentuan Volume In Place asumsi berbagai macam harga b, dan kemudian
“Rukmana (2012:225) Original Oil in Place adalah menentukan selisih terkecil dari qactual dengan
jumlah total minyak mula-mula yang terdapat di dalam qforecast yang sudah dihitung sebelumnya.[1]”
suatu reservoir sebelum reservoir tersebut 2.7 Estimated Ultimate Recovery (EUR)
diproduksikan.[2]” ”Rukmana (2012) Estimate Ultimate Recovery
“Todd (2000:32) Persamaan yang digunakan untuk merupakan perkiraan jumlah maksimum hidrokarbon
menghitung OOIP di reservoir sebagai berikut: yang diperoleh dari reservoir. [2]”

OOIP = 7758 x Vb x Ø x (1-Sw) ….Persamaan 1.1 EUR = Np + Np t-> limit


..….............Persamaan 1.4
2.8 Recovery Factor (RF)
Untuk mengubah volume pada kondisi reservoir ”Rukmana (2012) Recovery Factor adalah
menjadi kondisi stock tank maka persamaan di atas perbandingan antara jumlah minyak yang dapat
dibagi dengan faktor volume Bo. Bentuk original oil in diproduksikan dengan jumlah minyak mula-mula
place ini disebut sebagai STOIIP.[3]” ditempat dalam suatu reservoir. [2]”

STOIIP = EUR
RF = x100%
7758x Axhx ø .(1-Swi) STO I IP ….………….........Persamaan 1.5
Boi …..Persamaan 1.2 2.9 Estimated Remaining Reserve (ERR)
2.4 Penentuan Economic Limit Rate (qlimit) ”Rukmana (2012) Cadangan sisa (remaining reserve)
“Rukmana (2012:265) Economic Limit Rate (qlimit) adalah jumlah cadangan yang dapat diambil, yang
adalah batas dimana laju produksi minyak yang masih tertinggal dalam reservoir atau belum
dihasilkan akan memberikan penghasilan bersih yang diproduksikan.
besarnya sama dengan biaya operasional yang
ERR = EUR – Npt->limit
dikeluarkan untuk segala keperluan sumur atau lapisan …..................Persamaan 1.6
yang bersangkutan.[2]”

1st Advisor 2nd Advisor English Spv Febri Dwi Sasono


Sign/date 14010151
Paper Tugas Akhir - Akamigas Balongan
3. Metodologi Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan
metodologi penelitian dilakukan dengan mempelajari 4.1 Data yang dibutuhkan untuk Menghitung
literatur yang berkaitan dengan tema tugas akhir. Metode Decline Curve
Setelah itu mengumpulkan data-data yang akan Data-data yang diperlukan untuk menganalisa
digunakan dalam perhitungan, seperti data reservoir cadangan minyak sisa dengan menggunakan metode
untuk mencari harga STOIIP, data produksi serta data decline curve adalah data produksi, data reservoir dan
ekonomi. Dari data produksi, kita dapat memplotting data ekonomi.
laju produksi vs waktu. Hasil plot tersebut akan 4.1.1 Data Produksi
digunakan dalam pemilihan trend laju produksi, Data produksi berupa laju produksi minyak, waktu dan
dimana dari trend ini kita dapat menentukan tipe kumulatif produksi minyak.
decline curve metode loss ratio dan metode trial error 4.1.2 Data Reservoir
& X¬2 – chisquare test. Dari kedua metode tersebut Tabel 1. Data reservoir
akan dihasilkan nilai eksponen decline (b) dan decline N
Data Angka Satuan
rate (Di) yang nantinya akan digunakan untuk memilih o
tipe decline curve-nya, apakah eksponential decline Volume bulk rata-rata (
1 ´ ) 15705,04 Acre-ft
(b=0), hyperbolic decline (0<b<1), atau harmonic Vb
decline (b=1). Kemudian kita menentukan estimasi 2 Porositas rata-rata (∅ ´) 20 %
umur produksi lapisan dengan menggunakan data Saturasi air rata-rata (
3 ´ ) 54 %
economic limit yang ditentukan dari data-data Sw
ekonomi. Setelah mendapatkan umur produksi, kita Faktor volume formasi
4 1,2308 bbl/STB
menentukan estimasi ultimated recovery (EUR), minyak rata-rata ( B́o)
setelah itu menentukan recovery factor (RF) dengan 4.1.3 Data Economic Limit
menggunakan harga OOIP. Dari hasil perhitungan Economic limit yang di dapat berdasarkan data yang
diatas kita dapat menentukan estimated remaining diperoleh dari perusahaan sebesar 307 BOPM, karena
reserve (ERR).Metode penelitian yang dilakukan ditentukan berdasarkan biaya operasional yang
dengan cara mengumpulkan data dan studi literatur dikeluarkan, working interest dimana kepemilikan
serta melakukan wawancara, lalu menganalisa terhadap perusahaan ini dimiliki oleh satu pihak sehingga WI=1,
data, setelah itu melakukan pembahasan terhadap objek pajak yang diberikan kepada pemerintah, net revenue
tersebut. interest berupa hasil perkalian antara working interest
Table 1. Flowchart dengan (1-royalty interest), dimana royalty interest
diberikan kepada pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan sebagai pemilik area yang
digunakan, dan harga minyak mentah dimana
tergantung dari harga pasar minyak mentah dunia saat
ini.
4.2 Plotting Laju Produksi Minyak vs Waktu
Plotting qo vs t merupakan plot keseluruhan data mulai
awal sampai akhir produksi. Hasil plotting berupa
grafik aktual qo vs t lapisan X26 seperti yang terlihat
pada Gambar 2, dimana hal ini bertujuan untuk
mempermudah pemilihan trend produksi yang
selanjutnya akan dianalisa menjadi peramalan laju
produksi dan kumulatif produksi pada lapisan X26
sampai batas economic limit.

1st Advisor 2nd Advisor English Spv Febri Dwi Sasono


Sign/date 14010151
Paper Tugas Akhir - Akamigas Balongan

Gambar 2. Grafik Laju Produksi Minyak Terhadap Gambar 3. Grafik Pemilihan Trend Penurunan
Waktu Produksi
4.4 Perhitungan
4.3 Pemilihan Trend Penurunan Laju Produksi Berdasarkan data reservoir pada Table 1, didapat harga
Untuk menganalisa dan menentukan penarikan garis STOIIP adalah 17.193.676,93 STB
pada suatu kurva decline harus dipilih pada periode
waktu tertentu dari kurva penurunan produksi yang Tabel 2. Penentuan Tipe Decline Curve dengan
mengalami penurunan produksi secara stabil dimana Metode Loss Ratio Lapisan N
disebabkan oleh penurunan produksi alamiah.
Penentuan trend ini juga akan menentukan nilai
eksponen dari kurva yang terbentuk, apabila kurva
menghasilkan nilai b=0, maka metode perhitungannya
menggunakan persamaan exponential decline, apabila
0<b<1 maka metode perhitungannya menggunakan
persamaan hyperbolic decline, dan apabila b=1 maka
metode perhitungannya menggunakan persamaan
harmonic decline.
Pemilihan periode (trend) untuk analisa Decline
dilakukan dengan menganalisa grafik laju produksi Penentuan jenis kurva decline dari tabel diatas
aktual (qo) vs waktu (t) dan riwayat sumur tersebut. didapatkan nilai sebesar 0,033. Hasil perhitungan
Trend yang akan dipilih harus memenuhi kriteria diatas menunjukkan bahwa harga b tidak memenuhi
berikut: syarat 0≤b≤1.

1. Tidak ada penutupan sumur dalam waktu lama. Tabel 3. Penentuan nilai eksponen dengan Metode
2. Tidak ada penggantian metode produksi. Trial Error and Chisquare-Test Lapisan X26
3. Adanya grafik penurunan produksi.
4. Sumur berproduksi dalam jumlah konstan.

Lapisan X26 memiliki total sumur sebanyak 29 sumur,


dimana terdapat 5 sumur yang aktif. Berdasarkan
kriteria pemilihan trend Decline, pada grafik terdapat
trend yang memiliki penurunan produksi yaitu pada
bulan 1 Mei 2013 sampai 1 Oktober 2013 seperti yang
terdapat pada gambar 3, karena sudah memenuhi
kriteria syarat-syarat pemilihan trend penurunan
produksi.

1st Advisor 2nd Advisor English Spv Febri Dwi Sasono


Sign/date 14010151
Paper Tugas Akhir - Akamigas Balongan
Umur produksi lapisan X26 sampai qlimit=307 BOPM
yaitu 269 bulan dimulai dari November 2013 hingga
Februari 2036.
Jumlah cadangan minyak sisa (ERR) yang masih dapat
diproduksikan sampai dengan qlimit = 307 BOPM
adalah sebesar 208.120 STB.

Ucapan Terima Kasih


1. Terimakasih kepada PT Patra Nusa Data, yang
telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan Tugas Akhir.
2. Terimakasih kepada Bapak Ahmad Ardy, S.T.,
Untuk menentukan tipe decline curve yang digunakan, selaku Pembimbing Lapangan Tugas Akhir di PT.
dapat dilihat dari ⅀ harga X2 yang paling kecil. Harga Patra Nusa Data.
⅀X2 yang paling kecil menunjukkan kurva yang paling 3. Terimaksih kepada Bapak Abdul Kamid, M.T.,
fit untuk mewakili titik-titik data yang sedang dianalisa selaku Dosen Pembimbing 1.
dengan harga exponential decline b=0, hyperbolic 4. Ibu Agustina Prihantini, S.T., selaku Dosen
decline 0<b<1 dan harmonic decline b=1 Pembimbing 2.
(Rukmana.2012:263). Sehingga dari tabel di atas,
diperoleh ⅀ harga X2 terkeci l yaitu X2= 26,85 pada References
tipe harmonic decline b=1 dengan nilai Di [1] Arps. J.J. 1960. Analysis of Decline Curve. Trans.
=0,0321/bulan. Volume 160. Houston : AIME.
Hasil perhitungan [2] Rukmana, Dadang. 2012. Teknik Reservoir Teori
dan Aplikasi. Yogyakarta: Pohon Cahaya.
Umur produksi yang diperlukan untuk pengambilan
[3] Todd, Adrian. 2000. Reservoir Engineering.
cadangan minyak sisa lapisan N sampai qlimit=307
Institute of Petroleum Engineering: Heriot Watt
BOPM yaitu 269 bulan dimulai dari November 2013
University.
hingga Februari 2036.
EUR (Estimated Ultimate Recovery) dihitung dari
jumlah kumulatif produksi (Np) minyak Lapisan NX26
bulan Oktober 2013 sebesar 3.045.743 STB ditambah
dengan prediksi total kumulatif produksi forecast
(Npt→limit) lapisan X26 sebesar 208.120 STB, EUR
pada lapisan X26 yang didapat sebesar 3.253.864 STB.
Dengan EUR sebesar 3.253.864 STB dan STOIIP
17.193.677 STB, maka recovery factor lapisan X26
didapat sebesar 18,92%.
Setelah dilakukan analisa decline curve pada lapisan
X26, cadangan minyak sisa (ERR) yang dapat
diproduksikan sampai dengan qlimit = 307 BOPM adalah
sebesar 208.120 STB dengan umur produksi selama
269 bulan dimulai dari November 2013 hingga
Februari 2036. Sehingga cadangan minyak sisa
tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengembangan lapangan.

5. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan Tugas Akhir di PT Patra Nusa
Data dapat diambil kesimpulan ultimate recovery yang
didapat pada lapisan X26 berdasarkan metode trial
error & x2-chisquare test sebesar 3.253.864 STB.

1st Advisor 2nd Advisor English Spv Febri Dwi Sasono


Sign/date 14010151

Anda mungkin juga menyukai