Anda di halaman 1dari 2

Manajemen Reservoir

30/7/2013

0 Comments
 

Pada tulisan kali ini saya mencoba berbagi pengetahuan tentang manajemen reservoir (reservoir
management) yang mana saya peroleh ketika magang di Saudi Aramco selama dua bulan lamanya
(summer 2012). Tulisan ini merupakan ulasan singkat tentang karakterisasi dan simulasi reservoir yang
terangkum dalam integrasi manajemen reservoir. Selamat membaca!
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------

Manajemen reservoir adalah salah satu cabang disiplin ilmu di bidang teknik perminyakan khususnya
teknik reservoir (reservoir engineering) yang membahas tentang pengelolaan, pengembangan, dan
optimalisasi reservoir dengan tujuan untuk memaksimalkan produksi migas selama berlangsungnya
siklus hidup reservoir (reservoir life cycle). Proses-proses tersebut melibatkan penerapan ilmu dan
teknologi kebumian dengan tetap memenuhi aspek-aspek lingkungan dan keselamatan.
Secara umum, manajemen reservoir mencakup beberapa proses sebagai berikut:

 Akuisisi data (data acquisition) seperti seismik, geologi, petrofisika, tekanan reservoir, produksi,
injeksi, dan sebagainya
 Pengelolaan data seperti interpretasi, analisis, dan penyimpanan data
 Integrasi data ke dalam model geologi dan jaringan reservoir-sumur pengeboran-permukaan
 Pengembangan strategi produksi yang memanfaatkan proses pemulihan reservoir yang optimum,
prediksi jumlah produksi dan cadangan migas serta perencanaan pengawasan dan
pengoperasian resiko yang efisien
 Pengawasan kinerja reservoir dan lapangan migas
 Evaluasi kinerja reservoir dan lapangan migas
 Revisi dan optimalisasi seluruh siklus hidup reservoir termasuk kinerja reservoir dan lapangan
migas

Beberapa proses di atas terangkum dalam 6 aktivitas pokok dan lebih sering dikenal dengan nama
integrasi manajemen reservoir yang meliputi:

1. Karakterisasi reservoir
2. Simulasi reservoir
3. Estimasi cadangan hidrokarbon
4. Pengembangan/optimalisasi produksi
5. Pemanfaatan teknologi dan perencanaan sumur pengeboran
6. Pengawasan

Karakterisasi Reservoir (Reservoir Characterization)


Karakterisasi reservoir adalah proses identifikasi karakter petrofisika, fluida, dan geologi dari suatu
reservoir. Karakterisasi reservoir juga didefinisikan sebagai proses identifikasi unsur ketidakpastian
(uncertainties) suatu reservoir. Proses karakterisasi reservoir melibatkan data statis dan dinamik. Secara
keseluruhan, karakterisasi reservoir terbagi menjadi tiga komponen utama:
1. Model geologi
2. Karakterisasi aliran fluida
3. Model geo-selluler 3-D

Karakterisasi reservoir merupakan proses berkelanjutan yang menggabungkan data-data yang diperoleh
dengan tujuan untuk mereduksi unsur ketidakpastian suatu reservoir.

Simulasi reservoir (Reservoir Simulation)


Simulasi reservoir adalah proses pemodelan reservoir yang melibatkan model matematika, fisika, dan
kimia dengan tujuan untuk mengoptimalkan pengembangan lapangan migas, aktivitas produksi, dan
menentukan batas pemulihan minyak (oil recovery). Simulasi reservoir mengintegrasikan berbagai aspek
ilmu pengetahuan seperti geologi, petrofisika, produksi/injeksi, hukum fisika, dan strategi manajemen
sumur pengeboran, lapangan, dan reservoir untuk menunjang pekerjaan-pekerjaan berikut ini:

1. Optimalisasi strategi produksi dan pengembangan lapangan migas


2. Mitigasi resiko dan ketidakpastian
3. Peningkatan karakterisasi reservoir
4. Estimasi reservoir

Simulasi reservoir terbagi ke dalam langkah-langkah sebagai berikut:

1. Perencanaan model
2. Validasi model dan history matching
3. Kalibrasi model
4. Estimasi

Tahapan-tahapan yang harus diperhatikan di dalam pemodelan dan simulasi reservoir:

 Menentukan tujuan studi dan mengidentifikasi mekanisme daya dorong reservoir (reservoir drive
mechanism) yang akan dimodelkan.
 Memilih simulator yang akan digunakan secara tepat dalam hal ini harus disesuaikan dengan
tujuan studi misalnya untuk memodelkan dan mensimulasikan black-oil, compositional, dual
porosity, dual permeability, dan sebagainya.
 Mempertimbangkan media berpori yang akan dimodelkan baik itu yang menyangkut dimensi (1-
D, 2-D, dan 3-D) dan resolusi (ukuran cell) agar memperoleh hasil yang akurat.
 Menentukan kuantitas dan kualitas data lapangan yang tersedia, yang akan dimasukkan ke
dalam simulator.
 Memperbarui simulator secara berkala berdasarkan data geologi dan data produksi/injeksi.
 Mengkalibrasi model dengan cara menyesuaikan data inflow/outflow per sumur pengeboran
terhadap laju produksi minyak khususnya ketika fasilitas sumur pengeboran dan permukaan
dimasukkan ke dalam model history matching.

Anda mungkin juga menyukai