1. PENDAHULUAN
Simulasi reservoir diperlukan untuk memperoleh kinerja reservoir dengan teliti pada berbagai kondisi
komplesi sumur dan skenario produksi. Unsur-unsur dasar dalam melakukan simulasi reservoir
meliputi hal-hal berikut ini:
− mendefinisikan tujuan yang akan dicapai,
− mengumpulkan dan menganalisa data,
− membuat model reservoir dan karakteristiknya (reservoir characterization),
− menyelaraskan volume hidrokarbon (initialisation),
− menyelaraskan kinerja model reservoir dengan sejarah produksi (history matching),
− melakukan peramalan produksi dengan berbagai skenario pengembangan, dan
− membuat laporan.
Tahapan yang paling penting adalah pada saat menentukan tujuan yang akan dicapai oleh perkerjaan
simulasi tersebut. Tujuan ini akan menentukan seberapa besar sumber daya (manusia dan data) dan
waktu yang akan dialokasikan untuk pekerjaan simulasi ini, pendekatan model yang akan digunakan,
kualitas penyelarasan sejarah produksi yang diinginkan, dan jumlah skenario pengembangan yang
perlu dilakukan.
Pada umumnya reservoir simulasi memerlukan bermacam-macam data yang sangat komprehensif.
Sisi positifnya adalah data dikumpulkan dari berbagai sumber dan diintegrasikan menjadi satu
kesatuan model. Karenanya data-data tersebut terlebih dulu perlu direview, dianalisa dan diproses.
Validasi data dan adanya “perbedaan” interpretasi dari sumber data yang berbeda meningkatkan
pengetahuan engineer tentang reservoir sehingga akan lebih memahami akan karakteristik reservoir.
Sisi negatifnya adalah pekerjaan simulasi ini memerlukan sumber daya yang sangat intensif. Sumber
daya ini meliputi biaya untuk memperoleh data dan komputasi, waktu, software, dan pemeliharaan.
Pertimbangan-pertimbangan dalam pembuatan model meliputi jenis model (black oil, compositional,
thermal, dan homogen atau dual porosity), model dan ukuran grid.
Setelah model dibuat, dilakukan penyelarasan fluida hidrokarbon. Penyelarasan ini dibuat agar
volume hidrokarbon yang diperoleh berdasarkan saturasi hasil interpretasi data log bersesuaian
dengan distribusi saturasi pada model simulasi yang dihitung berdasarkan data tekanan kapiler.
Setelah penyelarasan volume hidrokarbon tercapai, maka dilakukan penyelarasan model simulasi
dengan sejarah produksi. Dalam proses ini data-data dalam model diubah untuk disesuaikan dengan
sejarah produksi. Dapat dikatakan bahwa tahapan ini adalah tahapan kalibrasi model.
Setelah penyelarasan dianggap memadai, prediksi produksi dapat dilakukan. Yang perlu juga
dilakukan pada tahap ini adalah menganalisa hasil dari simulator apakah masuk akal atau tidak, yaitu
dengan melakukan perbandingan dengan metode lain yang lebih sederhana dan merupakan standar di
industri seperti material balance, decline curve dan Buckley-Leverett, dan dengan lapangan yang
memiliki sifat-sifat serupa.
− Jika waktu untuk melakukan studi sangat singkat prediksi secara mendetail mungkin tidak dapat
dilakukan.
3. ANALISA DATA
Data yang diperlukan oleh pekerjaan simulasi terdiri dari berbagai sumber data seperti ditunjukkan
oleh Tabel 1. Dalam simulasi reservoir data-data yang dimasukkan dalam simulator harus konsisten
dengan ukuran grid dan layer yang digunakan dalam model.
− Diagenesis
Pemecahan dari masalah-masalah di atas dapat diperoleh dengan memilih data yang paling
akurat yang mewakili proses yang terjadi di reservoir dan yang diukur pada skala reservoir.
3.5. INITIALISATION
Volume hidrokarbon yang dihitung berdasarkan studi geologi didasarkan pada saturasi yang
diperoleh berdasarkan data log. Sedangkan pada model simulasi distribusi saturasi dihitung
kembali berdasarkan data tekanan kapiler, porositas dan permeabilitas pada setiap kedalaman.
Tentunya volume hidrokarbon dari kedua model tersebut harus selaras. Biasanya volume
hidrokarbon dari model simulasi lebih besar karena tekanan kapiler yang digunakan adalah
yang diperoleh dari proses imbibisi. Tekanan kapiler imbibisi ini digunakan untuk
memodelkan proses produksi dimana seiring dengan waktu produksi saturasi air (sebagai
wetting phase) akan bertambah. Sedangkan untuk menggambarkan proses akumulasi
hidrokarbon di reservoir lebih tepat digambarkan oleh proses drainage (dimana hidrokarbon
bermigrasi dari batuan sumber ke batuan reservoir yang sebelumnya terisi oleh air). Untuk
mengatasi hal tersebut, pada umumnya harga porositas pada model simulasi dilakukan
perubahan untuk mendapatkan penyelarasan volume hidrokarbon.
Walaupun tidak ada peraturan mengenai cara melakukan history matching, ada beberapa hal
yang umum dilakukan pada contoh-contoh history matching yang sukses. Para teknisi, geologis
dan staf operator dari lapangan subyek harus terlibat secara mendalam pada proses ini. Peran
staf operator terutama pada penentuan interval yang meyakinkan untuk proses pencocokkan
data produksi, membantu memilih data reservoir yang akan disesuaikan, menentukan jarak
yang dapat diterima untuk penyesuaian data reservoir dan menyediakan pengetahuan tentang
lapangan yang mungkin belum diketahui oleh teknisi simulasi.
Idealnya, hanya data yang diketahui paling tidak akurat di lapangan atau yang tidak diukur
pada skala reservoir, yang harus diganti selama proses history matching ini. Data-data tersebut
harus disesuaikan menurut batasan-batasan yang dapat diterima, yang ditentukan oleh teknisi
lapangan dan geologis.
Walaupun permeabilitas relatif dapat menjadi parameter history-matching yang kuat, data
tersebut harus digunakan hanya sebagai sumber terakhir. Aproksimasi paling baik untuk
permeabilitas relatif harus tergabung selama studi pembuatan model dan, jika memungkinkan,
tidak boleh dimodifikasi kecuali dibenarkan secara teknis.
Lebih jauh lagi, history matching juga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang proses yang terjadi di reservoir dan pada akhirnya dapat mengidentifikasi
kondisi operasi yang tidak lazim.
Proses history matching secara manual melakukan simulasi untuk periode yang
tersedia sejarah produksinya dan membandingkan hasilnya dengan kelakuan produksi
yang terjadi di lapangan. Hasil perbandingan ini dapat digunakan oleh teknisi reservoir
untuk menyesuaikan data simulasi agar kecocokkan dapat diperbaiki. Seleksi input data
yang akan disesuaikan dilakukan oleh teknisi simulasi dan memerlukan pengetahuan
tentang lapangan yang sedang dipelajari, penilaian secara teknis dan pengalaman
teknik reservoir. Jika teknisi yang melakukan studi tidak berpengalaman dengan
lapangan, seleksi data ini harus dibuat dengan bantuan staf operator lapangan.
Proses history matching secara otomatis identik dengan proses secara manual kecuali
di sini logika komputer yang digunakan untuk menyesuaikan data reservoir.
Kekurangannya adalah proses ini tidak melibatkan teknisi, sehingga mengabaikan
penilaian teknik dan pengetahuan spesifik tentang reservoir subyek.
Pemilihan metode history matching, secara manual atau otomatis, yang akan digunakan
dalam studi simulasi tergantung pada tujuan dari history matching, sumber daya
perusahaan yang diperuntukkan untuk history matching dan tenggat waktu studi
simulasi.
Baik metode history matching secara manual atau otomatis tidak menjamin berhasilnya
proses history matching.
• Sumur injeksi
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 09
Pemilihan data sumur injeksi ini tidak sepenting sumur produksi. Pada
umumnya, spesifikasi dari laju injeksi permukaan historis sudah mencukupi
untuk sumur injeksi selama seluruh tahapan history match.
• Sumur injeksi
Data utama dari sumur injeksi yang tersedia untuk dicocokkan selama history
match adalah tekanan statik dan laju injeksi zonal. Pengukuran tekanan statik
sama dengan seperti pada sumur produksi. Laju injeksi zonal dapat
ditentukan secara kualitatif dengan survei temperatur dan logging akustik.
Parameter history matching yang paling sering digunakan adalah ukuran dan kekuatan
aquifer, ada (atau tidaknya) penghalang permeabilitas vertikal, produk kHh (reservoir
dan sumur), rasio kV/kH, PV dan permeabilitas relatif. Pilihan parameter yang cukup
layak untuk digunakan tergantung dari situasi yang diberikan (tidak ada metode
khusus), tetapi sangat disarankan bahwa data permeabilitas relatif yang terbaik dipilih
pada permulaan studi dan data tersebut disesuaikan hanya sebagai sumber terakhir.
Rentang parameter history matching yang dapat disesuaikan tergantung pada banyak
faktor, termasuk kualitas data yang diminta, geologi rservoir (lingkungan deposisional
dan proses diagenesis) dan tingkat kontrol geologi di lapangan subyek. Rentang untuk
perubahan data tidak perlu seragam di sepanjang lapangan.
Saat membuat penyesuaian secara vertikal, urutan berikut ini harus dicoba :
a. Global (seluruh lapisan simulasi).
b. Reservoir (di lapangan yang terbuat dari reservoir yang bertumpuk secara
vertikal).
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 09
Pemilihan dari kasus dasar tergantung pada tujuan dari studi simulasi. Pada umumnya,
kasus dasar dipilih sebagai :
a. kasus tidak adanya pengeluaran kapital di masa mendatang (kasus “tak melakukan
apa-apa”),
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 09
Penggunaan yang tepat dari hasil yang diperoleh dari simulator tergantung
pada tujuan dari studi yang dilakukan. Sebagai contoh, untuk proyek
ekonomi, hasil tambahan adalah hasil yang benar untuk dipergunakan,
sementara laju proyek (dari laporan sumur simulator) mungkin lebih tepat
untuk digunakan dalam desain proyek (ukuran tubing, desain pengangkatan
buatan, masalah separator, dan faktor lain yang sejenis).
Kasus sensitivitas berbeda-beda untuk tiap kasus proyek, dimana pada kasus
sensitivitas ini proyek yang sama diselidiki tetapi ketidakpastian
dihubungkan dengan proyek yang telah dievaluasi.
lawan dari cara history matching adalah pada spesifikasi sumur dan batasan produksi
yang digunakan dalam model. Sebagai tambahan untuk spesifikasi sumur baru, batasan
produksi dapat ditentukan selama tahap prakiraan untuk membantu memodelkan
strategi reservoir-management dan latihan-latihan operasi di lapangan. Biasanya hanya
sedikit (atau tidak ada sama sekali) batasan produksi yang digunakan pada cara history.
Ada perbedaan mendasar antara spesifikasi sumur dan batasan produksi. Spesifikasi
sumur digunakan sebagai target untuk sumur individual, sedangkan batasan produksi
digunakan untuk mempertahankan parameter produksi yang bervariasi agar tetap
berada pada rentang yang masih dapat diterima dan realistis. Tiap sumur pada model
memerlukan satu (dan hanya satu) spesifikasi sumur, tetapi dapat memiliki batasan
sebanyak apapun.
Spesifikasi sumur yang tepat untuk digunakan pada tahap prakiraan dari suatu studi
tergantung pada strategi yang digunakan untuk manajemen lapangan. Kebanyakan
simulator komersial memiliki beberapa pilihan untuk spesifikasi sumur (Tabel 3).
Batasan produksi yang tepat untuk digunakan pada tahap prakiraan suatu studi juga
tergantung pada strategi reservoir-management yang digunakan di lapangan.
Bergantung pada program simulasi reservoir yang digunakan dalam studi, batasan
produksi dapat ditempatkan di sebagian besar tingkatan pada sistem reservoir/lubang
sumur, yaitu bisa di lapisan simulasi, sumur individual, kelompok sumur dan seluruh
lapangan (Tabel 4).
Kegunaan dari batasan pada tingkat lubang bor/reservoir yang bervariasi dapat
menyediakan bagi para teknisi kemampuan untuk memodelkan strategi reservoir-
management yang kompleks dengan campur tangan manual yang relatif sedikit.
tak disangka dan tidak alami dari laju produksi selama masa transisi dari history ke
prakiraan.
Untuk memeriksa apakah model simulasi memberikan ramalan yang dapat diandalkan,
prakiraan simulasi harus dibandingkan dengan prakiraan yang diperoleh dari sumber
lain. Pemeriksaan yang paling dapat diandalkan adalah dengan membandingkan hasil
simulasi dengan lapangan yang analog.
Pemeriksaan lain untuk data reservoir dapat dilakukan terhadap studi-studi lainnya
yang dilakukan di masa lalu pada lapangan subyek. Sumber ketiga untuk validasi data
reservoir yang digunakan pada tahap prakiraan dalam studi adalah pendekatan analitik
seperti studi material balance.
Hasil dari rutinitas manajemen sumur pada kasus prakiraan juga harus direview.
Rutinitas manajemen produksi pada program simulasi reservoir memungkinkan latihan
operasional yang kompleks untuk dimodelkan oleh simulator tanpa campur tangan
teknisi yang melakukan studi. Hasil manajemen sumur ini sringkali perlu diperiksa
untuk memastikan bahwa lapangan dimodelkan dalam cara yang realistis. Seluruh
pekerjaan sumur yang disimulasikan juga harus direview untuk memastikan komplesi
sumur dapat mendukung pekerjaan ini.
Berpegang teguhlah pada penilaian yang tepat mengenai jumlah blok yang digunakan pada
studi yang diberikan.
5. Ketahui Batasan Anda dan Percayalah pada Penilaian Anda
Ingatlah bahwa simulasi bukan ilmu pasti. Seluruh model didasarkan pada asumsi dan
menyediakan hanya perkiraan jawaban untuk masalah yang sebenarnya. Oleh sebab itu,
pemahaman yang baik mengenai masalah dan model sangat penting untuk keberhasilan.
Perkiraan numerik bisa memperkenalkan fenomena “pseudophysical” seperti dispersi
numerik. Gunakan dan percayalah pada penilaian Anda, terutama jika berdasarkan analisa
Anda mengenai lapangan atau penelitian di laboratorium. Hati-hati dalam memeriksa input
dan output Anda. Lakukan perhitungan material balance yang sederhana untuk memeriksa
hasil simulasi. Berikan perhatian yang khusus pada hal-hal seperti kompresibilitas dan
permeabilitas yang berharga negatif.
6. Buatlah Harapan yang Masuk Akal
Jangan mencoba untuk memperoleh dari simulator hal yang tidak dapat dicapai dalam
produksi. Biasanya yang paling bisa kita peroleh dari suatu studi adalah petunjuk dari
pilihan yang relatif berguna, yang tersedia untuk Anda. Di waktu lain, Anda berhak untuk
meminta lebih banyak. Tetapi ingat bahwa jika Anda tidak melibatkan suatu mekanisme
selama pembangunan model, Anda tidak dapat mempelajari efek tersebut dengan model
itu.
7. Pertanyakan Penyesuaian Data untuk History Matching
Selalu tanyakan penyesuaian data selama history matching. Ingatlah bahwa proses ini tidak
mempunyai solusi yang khusus. Solusi yang paling masuk akal akan diperoleh dengan
memberikan perhatian yang mendalam pada hal yang tidak masuk akal secara fisik dan
geologis. History match yang “baik” dengan penyesuaian data yang tidak tepat dapat
menyebabkan prakiraan yang buruk. Jangan terbuai dengan keamanan yang salah dari
kecocokkan yang “baik” atau “mendekati”.
8. Jangan Menghaluskan Data-Data yang Ekstrim
Perhatikan harga permeabilitas yang ekstrim (barrier dan channel). Hati-hati dalam proses
perata-rataan untuk menghindari kehilangan informasi yang penting ketika merata-ratakan
nilai yang ekstrim. Jangan pernah merata-ratakan nilai yang ekstrim.
9. Perhatikan Pengukuran dan Skala yang Digunakan
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 09
Harga yang diukur pada skala core tidak dapat diaplikasikan langsung pada skala blok
yang lebih besar, tetapi pengukuran memang mempengaruhi harga pada skala yang lain.
Ingatlah bahwa perata-rataan dapat mengubah sifat alami variabel yang Anda rata-ratakan.
Sebagai contoh, permeabilitas dapat berupa skalar pada beberapa skala yang kecil dan
suatu tensor pada skala yang besar. Bahkan arti dari tekanan kapiler dan permeabilitas
relatif bisa berbeda pada skala yang berbeda. Juga bentuk yang dispersif dalam persamaan
kita merupakan hasil dari proses perata-rataan.
10. Jangan Berhemat pada Pekerjaan Laboratorium yang Perlu
Model-model tidak menggantikan eksperimen laboratorium yang baik, yang didesain
untuk memperoleh pemahaman tentang sifat alami proses yang domodelkan atau untuk
mengukur parameter-parameter yang penting dari persamaan yang diselesaikan oleh
simulator Anda. Rencanakan pekerjaan laboratorium Anda dengan penggunaan akhir dari
informasi ini dalam pikiran Anda. Pelajari bagaimana membuat skala untuk data.
4. DAFTAR PUSTAKA
1. Ertekin, Turgay, Abou-Kassem, Jamal dan King, Gregory R. : “Basic Applied Reservoir
Simulation”, SPE Textbook Series Vol. 7, Richardson, Texas, 2001.
5. LAMPIRAN
TABEL 1. (LANJUTAN)
TABEL 3. (LANJUTAN)
TABEL 4. (LANJUTAN)
TABEL 4. (LANJUTAN)