Anda di halaman 1dari 3

TUGAS- I

PAPER REVIEW

Dosen : Dr. Ir. I Nengah Suabdi MT


Mata Kuliah : Rekayasa Reservoir
Dikumpulkan : 1 Maret 2023

Nama : Eka Liandari


NPM : 2306175503

Dari Referensi “ Fundamentals Of Reservoir Engineering” By : L.P. Dake


Pada Bab –I : Some Basic Concepts of Reservoir Engineering

a) Judul Buku: Some Basic Concepts in Reservoir Engineering


Bab 1(Some Basic Concepts of Reservoir Engineering

b) Pengarang: L.P. Dake

c) Topik yang dibahas:


 Konsep-konsep dasar dalam rekayasa reservoir
termasuk estimasi hidrokarbon di tempat, perhitungan faktor pemulihan, dan
pemasangan skala waktu pada pemulihan
 Ruang lingkup rekayaya reservoir
 Karakteristik dan sifat reservoir hidrokarbon
 Tujuan rekayasa reservoir

d) Assumsi-asumsi yang dibuat:


 Dalam reservoir, tekanan hanya bergantung pada kedalaman reservoir. Ini
berarti tidak ada gradien tekanan horizontal yang signifikan dianggap ada
dalam reservoir. Asumsi ini membantu dalam menyederhanakan model
reservoir, terutama ketika mempertimbangkan perpindahan fluida di dalamnya.
 Reservoir diasumsikan memiliki sifat isotropik dan homogen. Isotropik berarti
properti reservoir, seperti permeabilitas dan porositas, sama dalam semua arah.
Homogen berarti properti tersebut konsisten di seluruh reservoir, sehingga
tidak ada variasi signifikan dalam properti reservoir dari satu bagian ke bagian
lainnya. Asumsi ini membantu dalam membuat model reservoir yang lebih
sederhana dan mudah dihitung.
 Reservoir hanya terdiri dari satu fase fluida pada suhu dan tekanan operasi. Ini
berarti bahwa perubahan tekanan atau suhu tidak akan menyebabkan
munculnya atau hilangnya fase lain dalam reservoir. Misalnya, jika reservoir
mengandung minyak, air, dan gas, asumsi ini menyatakan bahwa dalam kondisi
operasi, hanya satu fase yang dominan hadir.
 Reservoir dianggap memiliki ukuran yang tak terbatas sehingga tidak ada efek
dari batas fisik reservoir atau sumur-sumur lain yang mempengaruhi aliran
fluida di dalamnya. Asumsi ini mempermudah analisis perpindahan fluida
dalam reservoir dengan menghilangkan kompleksitas yang terkait dengan batas
fisik.
 Reservoir dalam keadaan stasioner, artinya tidak ada perubahan dalam volume
pori atau kompresibilitas batuan dan fluida. Ini berarti tidak ada perubahan
yang signifikan dalam kondisi fisik reservoir dari waktu ke waktu. Asumsi ini
memudahkan perhitungan dan analisis dalam model reservoir dengan
mengeliminasi variabilitas yang disebabkan oleh perubahan kondisi reservoir
dari waktu ke waktu.

e) Kegunaan/manfaatnya dalam operasi Migas:


Bab ini penting dalam operasi migas karena membantu dalam estimasi jumlah
hidrokarbon yang ada di reservoir, perhitungan faktor pemulihan, dan pemahaman
tekanan dan perilaku fluida dalam reservoir.
Teknik reservoir dalam operasi migas memberikan berbagai manfaat yang
signifikan bagi industri. Pertama-tama, teknik ini memfasilitasi penentuan cadangan
migas yang ekonomis. Dengan memahami karakteristik reservoir dan perilaku
fluidanya, operator migas dapat memperkirakan volume migas yang dapat
diekstraksi secara ekonomis, memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat
terkait investasi dan pengembangan lapangan.
Teknik reservoir membantu dalam mengoptimalkan persentase pemulihan
migas. Melalui teknik seperti injeksi gas, air, uap, dan bahan kimia, operator dapat
meningkatkan efisiensi ekstraksi migas dari reservoir, yang pada gilirannya
meningkatkan produksi dan keuntungan. Perencanaan strategi produksi migas juga
sangat dipengaruhi oleh teknik reservoir. Dengan memahami karakteristik reservoir,
operator dapat memilih lokasi sumur yang optimal, memilih metode pengeboran
yang sesuai, dan menerapkan teknik perolehan migas yang efektif, semuanya dengan
tujuan untuk meningkatkan hasil produksi.
Selain itu, teknik reservoir membantu dalam mengendalikan dan mengurangi
dampak buruk operasi migas terhadap lingkungan. Melalui penerapan teknologi
ramah lingkungan, pematuhan terhadap standar keselamatan, dan langkah-langkah
remediasi saat terjadi pencemaran, operator dapat meminimalkan dampak negatif
terhadap lingkungan sekitar.
Teknik reservoir memungkinkan evaluasi kinerja reservoir selama proses
produksi. Dengan memonitor bagaimana reservoir bereaksi terhadap tekanan, suhu,
dan aliran fluida, operator dapat mengidentifikasi potensi masalah atau peluang
untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memastikan pengelolaan reservoir yang
optimal.

f) Batasan-Batasan/Limitasinya:
 Sifat dan karakteristik reservoir, seperti porositas, permeabilitas, dan saturasi,
sering kali sulit untuk diprediksi secara akurat. Faktor-faktor ini memiliki dampak
signifikan pada estimasi cadangan migas yang dapat diekstraksi dari reservoir. Buku
tersebut mungkin menguraikan berbagai metode yang digunakan untuk mengurangi
ketidakpastian, seperti penggunaan data seismik, pengeboran sumur eksplorasi, dan
teknik analisis data.
 Metode pengukuran langsung sering kali tidak memadai dan menghasilkan
informasi yang terbatas. Oleh karena itu, metode inversi, interpolasi, dan
ekstrapolasi sering kali diperlukan untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap
tentang kondisi reservoir.

g) Advantages dan Disadvantages:


Kelebihan :
 Teknik reservoir memungkinkan para praktisi untuk melakukan analisis mendalam
terhadap sifat fisik dan kimia dari reservoir, fluida, dan batuan yang terlibat. Hal ini
mencakup pemahaman yang lebih baik tentang porositas, permeabilitas, saturasi,
komposisi fluida, dan karakteristik batuan reservoir. Dengan pemahaman ini, para
ahli reservoir dapat mengoptimalkan strategi produksi dan pemulihan hidrokarbon.
 Teknik reservoir memungkinkan para ahli untuk merancang dan melaksanakan
strategi produksi yang optimal, sehingga memungkinkan pemulihan maksimal dari
reservoir. Ini mencakup penggunaan teknik-teknik seperti injeksi gas, air, atau uap
untuk meningkatkan pemulihan hidrokarbon dari reservoir.
 Dengan bantuan teknik reservoir, para praktisi dapat merancang dan
mengimplementasikan strategi peningkatan pemulihan yang efektif. Ini termasuk
penggunaan teknik injeksi dan pemompaan yang dirancang untuk memperbaiki
efisiensi produksi dan memaksimalkan pemulihan hidrokarbon.

Kekurangan :
 Salah satu kelemahan utama dalam teknik reservoir adalah adanya ketidakpastian
dalam pengukuran dan prediksi sifat-sifat reservoir. Hal ini sering disebabkan oleh
keterbatasan data dan teknologi yang tersedia untuk karakterisasi reservoir
 Dalam membuat keputusan teknis terkait operasi reservoir, para ahli harus
mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk aspek ekonomi, lingkungan, sosial,
serta regulasi. Hal ini memerlukan analisis yang cermat dan terintegrasi dari semua
faktor yang relevan.
h) Summary Kesimpulan
1. Perhitungan Volume Hidrokarbon
 Porositas dan Saturasi Air: Porositas dan saturasi air bawaan digunakan dalam
perhitungan volume hidrokarbon.
 Volume minyak dalam pori batuan dihitung menggunakan asumsi reservoir
terisi minyak cair.
 Volume minyak dalam stock tank barrel (Boi) didefinisikan sebagai faktor volume
minyak pada kondisi awal.
2. Regime dari Tekanan Fluida
 Tekanan Overburden: Tekanan total dari suatu kedalaman dihitung sebagai
tekanan overburden yang meningkat secara linier dengan kedalaman.
 Tekanan Air: Tekanan air pada kedalaman tertentu dihitung berdasarkan
gradient tekanan air, yang bergantung pada komposisi kimia dan salinitas air.
 Tekanan Hidrostatik Abnormal: Tekanan hidrostatik abnormal dapat terjadi
karena perubahan temperatur, geologi, atau osmosis.
3. Oil Recovery: Recovery Factor
 Faktor Recovery: Merupakan seberapa besar minyak yang dapat diproduksi dari
reservoir, terbagi menjadi primer dan tambahan.
 Recovery Primer: Dikendalikan oleh kompresibilitas isothermal, yang
memengaruhi produksi minyak.
4. Volumetric Gas Reservoir Engineering
 Persamaan Gas Ideal: persamaan dasar untuk gas ideal digunakan dalam
perhitungan volumetrik gas dalam reservoir.
 FFaktor Z digunakan untuk mengoreksi perilaku gas ideal menjadi gas nyata
dalam reservoir.
 PBerbagai metode digunakan untuk menentukan faktor Z, termasuk eksperimen,
korelasi, dan perhitungan langsung.
5. Gas Material Balance: Recovery Factor
 Depletion Reservoirs: Persamaan material balance digunakan untuk
memperkirakan recovery factor pada reservoir yang mengalami depleksi.
 Water Drive Reservoir: Persamaan material balance dimodifikasi untuk
memperhitungkan masuknya air ke reservoir.
6. Perilaku dari Fase Hidrokarbon
 Diagram Fasa: Serangkaian percobaan dilakukan untuk memahami perilaku fase
hidrokarbon pada berbagai kondisi suhu dan tekanan.

Kesimpulannya , pembahasan Bab I menyajikan konsep dasar dalam rekayasa reservoir,


termasuk perhitungan volume hidrokarbon, rezim tekanan fluida, recovery factor,
teknik perhitungan volumetrik gas, dan perilaku fase hidrokarbon. Setiap konsep
memiliki aplikasi penting dalam pengelolaan dan pengembangan reservoir untuk
produksi hidrokarbon yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai