Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL KERJA PRAKTIK

PT. MEDCO ENERGY E&P IDONESIA

LAPANGAN KAJI SEMOGA, BLOK RIMAU

Disusun oleh :

Rani Juliarini Rahayu 071001500117


Deviana Resti Ayuningtyas 071001500038

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTIK KERJA
PT. MEDCO ENERGY E&P INDONESIA
LAPANGAN KAJI SEMOGA, BLOK RIMAU

Disusun oleh :

Rani Juliarini Rahayu 071001500117


Deviana Resti Ayuningtyas 071001500038

Jakarta, 11 Maret 2018

Mahasiswa Mahasiswa

Rani Juliarini Rahayu Deviana Resti Ayuningtyas


NIM 071001500117 NIM 071001500038

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Perminyakan
Universitas Trisakti

Ir. Abdul Hamid, MT


NIK : 1894/Usakti
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja praktik adalah salah satu mata kuliah prasyarat dalam kurikulum
akademik di Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian
dan Energi dengan bobot akademis 1 sks yang wajib ditempuh oleh mahasiswa
Teknik Perminyakan Program Strata 1 (S1) di Universitas TRISAKTI Jakarta.
Melalui kerja praktik mahasiswa diharapkan tidak hanya mengerti tentang
pelaksanaan kerja secara teoritis, tetapi juga dapat mengerti aplikasinya di
lapangan. Kerja Praktik (KP) ini merupakan sebagian visualisasi dari mata kuliah
yang telah ditempuh seperti teknik pengeboran, teknik produksi, dan teknik
reservoir.
Perkembangan ilmu dan teknologi dalam dunia Teknik Perminyakan yang
semakin canggih menuntut mahasiswa Teknik Perminyakan untuk memahami
aplikasi dari teori-teori yang telah dipelajari dan mengetahui perkembangan
teknologi perminyakan tersebut, khususnya yaitu: aspek reservoir (basement rock,
cap rock, batuan induk, dan struktur stratigrafi), aspek pengeboran (aspek-aspek
lithologi, perencanaan pengeboran, dan penggunaaan teknologi yang canggih untuk
peningkatan hasil eksploitasi), dan aspek produksi (perhitungan produksi yang
semaksimal mungkin dengan biaya yang seminimal mungkin), serta dalam rangka
peningkatan wawasan keilmuan perminyakan yang menunjang bagi mahasiswa.
PT Medco E&P INDONESIA merupakan industri yang kami pilih untuk
melaksanakan kerja praktik. PT Medco E&P INDONESIA merupakan perusahaan
Indonesia yang telah mendunia dan berfokus pada kegiatan eksplorasi minyak dan
gas, pengembangan dan produksi, serta power generator yang berfokus pada
eksplorasi sumber daya baru, dan terus berupaya melakukan peningkatan dalam
bisnisnya. Beberapa kriteria yang kami pertimbangkan untuk memilih PT Medco
E&P INDONESIA sebagai tempat kerja praktik, antara lain
1. Industri yang dipilih melakukan pengolahan bahan mentah menjadi bahan
jadi atau setengah jadi.
2. Industri yang dipilih memiliki unit-unit proses dan operasi.
3. Industri yang dipilih memiliki unit-unit pengolahan air dan pembangkit
tenaga listrik.
Atas berbagai pertimbangan tersebut, kami menetapkan PT Medco E&P
INDONESIA sebagai lokasi kerja praktik.

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu kurikulum pada Program Studi Teknik
Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebunian dan Energi, Universitas
Trisakti.
2. Mengetahui secara langsung bentuk, fungsi, maupun cara kerja dari
peralatan yang yang digunakan dan menambah pengalaman kerja di
lapangan.

1.2.1.1 Tujuan Instruksional Khusus

1. Mampu mengenal kondisi lapangan dan tata tertib selama di lapangan.


2. Melakukan pengamatan potensi sumur dan produksi minyak.
3. Mengamati proses operasi pengeboran minyak, kegiatan pengeboran,
penyemenan, casing list, dll.
4. Mengenal urutan kerja pada proses kerja ulang sumur, penyelesaian sumur,
dan perawatan sumur, dll.
5. Pump shop, mengenal bermacam-macam jenis pompa, test kebocoran
pompa, perbaikan pompa dari jenis pompa yang digunakan dll.
6. Pengoperasian Block Station, yaitu prinsip kerja, test produksi, pengukuran
BS&W dll.
7. Laboratorium Komputasi, yaitu pengenalan pada program-program
perhitungan (software) yang ada di lapangan.
8. Laboratorium Instrumentasi, yaitu pengenalan peralatan pengukuran yang
digunakan, peralatan pengukuran tekanan, temperature, laju alir,baik secara
mekanisme maupun digital.
9. Mendapatkan gambaran maupun pengalaman kerja, baik secara teoritis
maupun praktik dari penerapan teknik perminyakan secara langsung selama
kerja praktik di PT Medco E&P Indonesia.
10. Mengaplikasikan dan menerapkan ilmu-ilmu teknik pengeboran, teknik
produksi, dan teknik reservoir yang telah didapat di bangku kuliah.
11. Untuk keadaan tertentu dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan.

1.2.2 Manfaat

1. Menambah pengalaman praktik di lapangan dan mampu mengaplikasikan


semua teori kuliah dengan di lapangan yang sebenarnya sehingga pada nantinya
dapat digunakan sebagai bekal di kemudian hari.
2. Mengetahui secara langsung semua aspek yang terkait dalam eksplorasi
maupun eksploitasi minyak bumi dan beberapa metode peningkatan laju
produksi minyak bumi.
3. Dapat mengaplikasikan teori dan konsep-konsep dalam perkuliahan Teknik
Reservoir, Teknik Pengeboran, Teknik Produksi, dan seluruh praktikum yang
telah diberikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aspek Reservoir


Reservoir adalah batuan yang poros dan permeabel dimana sebagai tempat
akumulasinya hidrokarbon yang ada di bawah permukaan tanah. Proses akumulasi
minyak bumi di bawah permukaan haruslah memenuhi beberapa syarat, yang
merupakan komponen suatu reservoir minyak dan gas bumi. Berikut 7 petroleum
sistem yang menjadi syarat adalah:
1. Source Rock
2. Batuan Reservoir
3. Lapisan penutup (cap rock)
4. Perangkap reservoir (reservoir trap)
5. Maturasi (Generasi)
6. Migrasi
7. Kondisi reservoir (tekanan dan temperatur)

Gambar 2.1
Petroleum System
Cakupan aspek reservoir hydrocarbon pada dasarnya harus mengenali
distribusi karakteristik reservoir yang ada pada suatu lapangan migas Distribusi
karakteristik reservoir meliputi distribusi sifat fisik batuan reservoir, sifat fisik
fluida reservoir, dan kondisi reservoirnya. Karakteristik reservoir dapat diperoleh
dari kegiatan coring dan analisis core, well logging, well testing dan analisa fluida
reservoir. Setelah memperoleh data distribusinya, maka dapat dilakukan
perhitungan untuk memperkirakan besarnya cadangan pada reservoir.
Dari analisis yang dilakukan akan didapatkan data-data karakteristik dari
batuan atau formasi yang dicerminkan oleh sifat fisik batuan reservoir yaitu :
1. Porositas
Adalah perbandingan volume kosong atau volume pori dengan volume
batuan total. Porositas dinyatakan dengan fraksi atau persen. Data
porositas ini nantinya akan digunakan dalam perhitungan cadangan.
2. Permeabilitas
Merupakan kemampuan batuan untuk meloloskan fluida. Permeabilitas
ini didasarkan dari percobaan H. Darcy menggunakan sampel batuan.
Dalam percobaan Henry Darcy menggunakan batupasir tidak kompak
yang dialiri air. Batu pasir silindris yang porous ini 100% dijenuhi
cairan dengan viskositas µ (cp), dengan luas penampang A (cm2), dan
panjangnya L (cm). Kemudian dengan memberikan tekanan masuk P1
(atm) pada salah satu ujungnya maka terjadi aliran dengan laju sebesar
Q (cm3/sec), sedangkan P2 (atm) adalah tekanan keluar .Dengan
mengatur laju Q sedemikian rupa sehingga tidak terjadi aliran turbulen,
maka diperoleh harga permeabilitas absolut batuan. Adapun percobaan
dilakukan dengan menggunakan beberapa asumsi yaitu resevoir
homogen, fluida satu fasa, incompressible fluid, aliran laminar, fluida
steady state flow, dan kondisi aliran yang isothemal.
3. Saturasi
Merupakan perbandingan volume pori yang diisi oleh fluida dengan
volume pori total . Saturasi oil ini dinyatakan dengan fraksi atau persen.
Saturasi minyak ini selanjutnya akan menggambarkan hubungannya
dengan tekanan kapiler, permeabilitas dan pengaplikasiannya dalam
perhitungan cadangan.
4. Kompresibilitas
Merupakan kemampuan batuan untuk ditekan atau menggambarkan
perubahan volume dalam perubahan tekanan.
5. Tekanan Kapiler
Didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada antara permukaan
dua fluida yang tidak tercampur (cairan-cairan atau cairan-gas) sebagai
akibat dari terjadinya pertemuan permukaan yang
memisahkannya.Tekanan kapiler mempunyai pengaruh yang penting
dalam reservoir minyak maupun gas, yaitu
a. Mengontrol distribusi saturasi di dalam reservoir.
b. Merupakan mekanisme pendorong minyak dan gas untuk
bergerak atau mengalir melalui pori-pori reservoir dalam arah
vertikal.
6. Wettabilitas
Didefinisikan sebagai suatu kecenderungan dari adanya fluida lain yang
tidak saling mencampur. Apabila dua fluida bersinggungan dengan
benda padat, maka salah satu fluida akan bersifat membasahi
permukaan benda padat tersebut, hal ini disebabkan adanya gaya
adhesi.
Perkiraan reservoir merupakan suatu langkah untuk dapat mengidentifikasi
reservoir, sehingga dapat dilakukan pembuktian apakah reservoir tersebut dapat
dikatakan prospek atau tidaknya.Perkiraan reservoir ini meliputi perkiraan
cadangan yang digunakan untuk memperkirakan ultimate recovery. Untuk
memperkirakan cadangan dapat dilakukan dengan tiga metode yang umum
digunakan yaitu metode volumetris, metode material balance, dan decline curve.
Perkiraan produktifitas formasi dapat digunakan untuk memperkirakan rate
produksi optimum agar tercapai ultimate recovery-nya. Selain itu dari metode-
metode diatas berhubungan erat dengan perilaku reservoir dimana akan terkait
langsung dengan mekanisme pendorong yang berasal dari reservoir tersebut yaitu
Water Drive, Gas Cap Drive, Depletion Drive, Segregation Drive dan Combination
Drive.

Gambar 2.2
Water Drive Reservoir

Gambar 2.3
Gas Cap Drive Reservoir
Sementara Depletion Drive Mechanism ditujukan oleh gambar 2.4

Gambar 2.4
Depletion Drive Reservoir

Perkiraan reservoir ini sangat berperan terhadap perencanaan penyebaran


sumur-sumur produksi. Dalam perencanaan penyebaran sumur produksi umumnya
berhubungan dengan beberapa masalah antara lain berapa jumlah sumur yang dapat
dibor, spasi sumur tersebut, dan pola penyebaran sumurnya sehingga kandungan
hydrocarbon dalam reservoir dapat terkuras secara maksimal dan menghasilkan
keuntungan ekonomis yang maksimal. Untuk mencapai hal-hal tersebut, maka
harus dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan penyebaran sumur
yaitu, distribusi cadangan termasuk geometri (bentuk dan ukuran) cadangan,
distribusi produktivitas, struktur geologi dan posisi struktur serta mekanisme
pendorong reservoir.
Sebelum membicarakan karakteristik dari fluida reservoir akan lebih baik kita
memahami diagram fasa antara Tekanan dan Temperatur.

Gambar 2.5
Diagram Fasa Fluida Reservoir

Dari diagram fasa diatas Fluida reservoir itu diklasifikasikan berdasarkan


kuantitas fasa ringan dan beratnya yang menyesuaikan terhadap penambahan
Tekanan dan temperature tertentu. Fluida reservoir diklasifikasikan menjadi :

1. Black Oil (Low Shrinkage Oil)


2. Volatile Oil (High Shrinkage Oil)
3. Retrograde gas Condensate
4. Wet Gas
5. Dry Gas
Berikut ini adalah klasifikasi fluida reservoir, yaitu

Gambar 2.6
Klasifikasi Fluida Reservoir

Setelah memahami pembagian barulah kita membicarakan mengenai


karakteristik dari fluida reservoir itu sendiri. Karakteristik fluida reservoir itu
dipengaruhi oleh sifat fisik dari fluida itu sendiri yaitu :
1. Kelarutan Gas Dalam Minyak (Rs)
Dari grafik dibawah dapat dilihat pengaruh tekanan terhadap kelarutan
gas dalam minyak dimana akan konstan ketika diatas tekanan bubble point.
Saat mencapai bubble point semakin rendah tekanannya maka akan terjadi
penurunan harga dari kelarutan gas dalam minyak (Rs).
Gambar 2.7
Pressure vs Kelarutan Gas dalam Minyak

2. Faktor Volume Formasi Minyak (Bo)


Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa setiap penurunan tekanan
akan membuat Bo meningkat sampai mencapai Tekanan bubble point.
Setelah mencapai bubble point ketika tekanan terus turun membuat Bo
akan menjadi turun karena adanya pembebasan gas dari oil yang
membuat volume menurun.

Gambar 2.8
Pressure vs Faktor Volume Formasi

3. Viskositas Oil
Dari grafik di bawah dapat dilihat bahwa pada tekanan diatas bubble
point setiap penurunan tekanan akan membuat viskositas dari minyak
akan menurun sampai pada tekanan bubble point. Setelah mencapai
bubble point akan terjadi pembebasan gas dan membuat meningkatnya
viskositas setiap penurunan tekanannya karena menghilangnya fasa
ringan dari minyak tersebut.
Berikut ini aadalah grafik yang menunjukkan hubungan tekanan dan viskositas

Gambar 2.9
Pressure vs Viskositas Minyak

4. Kompresibilitas Minyak
Kompresibilitas adalah salah satu sifat fluida, yaitu seberapa mudah
volume dari suatu massa fluida dapat diubah apabila terjadi perubahan
tekanan, artinya seberapa mampu-mampatkah fluida tersebut.

Agar lebih mengenali data lapangan yang harus diperoleh untuk penyusunan
laporan disusun sebagai berikut :
a. Data sifat fisik batuan reservoir
b. Data sifat fisik fluida reservoir
c. Sejarah produksi sumur pada lapangan tertentu
2.2.Aspek Pengeboran

Gambar 2.10
Peralatan Pengeboran

Pengeboran adalah suatu proses membuat lubang dengan peralatan tertentu


sehingga menembus lapisan-lapisan di bawah permukaan bumi sampai pada target
yang akan di capai.Beberapa tahapan pada operasi pengeboran, yaitu :
1. Pengeboran Eksplorasi
Pengeboran yang dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya
hidrokarbon serta untuk mendapatkan data-data bawah permukaan
sebanyak mungkin.
2. Pengeboran Deliniasi
Pengeboran yang bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran
migas pada lapisan penghasilnya.
3. Pengeboran Pengembangan
Pengeboran yang akan difungsikan sebagai sumur-sumur produksi.
4. Pengeboran Sumur-Sumur Sisipan ( Infil )
Pengeboran yang letaknya diantara sumur-sumur yang telah ada
dengan tujuan untuk mengambil hidrokarbon dari area yang tidak terambil
oleh sumur-sumur sebelumnya yang telah ada.

Operasi pengeboran harus didasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu


1. Sulitnya pembebasan lahan, mengingat terjadinya overlaping atas
kepentingan tata guna lahan beberapa instansi, misalnya :
a. Daerah persawahan teknis
b. Daerah industri 
c. Perkebunan dan Kehutanan 
2. Kepentingan sosial ekonomi penduduk.
3. Harga lahan dan pembuatan lokasi yang cukup mahal.

Operasi pengeboran putar (Rotary Drilling) modern mempunyai satu tugas


utama, yaitu mengebor suatu lubang secara aman dilapisan permukaan bumi sampai
menembus formasi yang kaya akan minyak atau gas bumi (lapisan prospek).
Lubang hasil pengeboran, setelah bagian dalamnya dilapisi dengan casing disebut
dengan lubang sumur, menjadi penghubung antara formasi tersebut dengan
permukaan tanah. Operasi-operasi pengeboran ini dimungkinkan dengan
menggunakan rig pengeboran putar yang modern (Rotary Drilling Rig).
Secara umum di dunia perminyakan kita kenal ada 2 jenis pengeboran yakni
“ Overbalance Drilling “, yang mana kondisi dari tekanan hidrostatis ( Ph ) lumpur
kita berada di atas tekanan formasi ( Pf ), jenis pengeboran ini sering juga di sebut
sebagai pengeboran konvensional. Jenis lainnya, “ Underbalance Drilling “,
yangmana kondisi dari tekanan lumpur pengeboran ( Ph ) di bawah dari tekanan
formasi ( Pf ).
Rig pengeboran putar terdiri atas 5 (lima) sistem-sistem bagian utama :
1. Sistem Tenaga (Power System)

Gambar 2.11
Sistem Tenaga

Sistem tenaga terdiri dari 2 (dua) subkomponen utama, yaitu :


a. Sumber Tenaga Utama (Power Supply Equipment)
Ada dua jenis Prime Mover yang umum di kenal,yakni :
1) Prime Mover Diesel
Prime mover ini berbahan bakar solar.
2) Prime Mover Gas
Prime mover berbahan bakar gas efektif untuk lapangan yang
banyak menghasilkan gas sehingga gas ini dapat digunakan
untuk bahan bakarnya.
b. Sistem Transmisi Tenaga (Distribution Equipment)
Dalam sistem transmisi ini juga ada dua jenis transmisi, yakni :
1) Transmisi secara mekanik
Penyaluran sumber energi secara mekanik menggunakan rantai
atau gear.
2) Transmisi secara elektrik
Penyaluran sumber energi secara elektrikal dengan panel
control.
2. Sistem Pengangkat (Hoisting System)

Gambar 2.12
Sistem Pengangkatan

Sistem Pengangkat terdiri dari 2 (dua) subbagian utama atau komponen yaitu:
a. Struktur penyangga :
 Menara Pengeboran Derrick 
 Menara Pengeboran Mast 
 Structure Bawah (Substructure) 
 Lantai Rig (Rig Floor)
b. Peralatan pengangkatan :
1) Mesin Penarik (Draw work)
2) Alat-alat Bagian Atas (Overhead Tools):
a) Balok Mahkota (Crown Block)
b) Balok Jalan (Travelling Block
c) Kait (Hook) Elevator
3) Tali Pengeboran (Drilling Line)
3. Sistem Putar (Rotary System)

Gambar 2.13
Sistem Pemutar

Sistem pemutar mempunyai 3 (tiga) sub komponen utama, yaitu :


a. Peralatan Putar (Rotary Assembly)
1) Meja Putar (Rotary Table)
2) Master Bushing
3) Kelly Bushing
4) Rotary Slip
b. Rangkaian Pipa Bor :
1) Swivel
2) Kelly
3) Drill Pipe (DP)
4) Drill Collar (DC)
5) Peralatan Khusus Bawah Permukaan (Specialized Down Hole
Tools), stabilizer, rotary reamers, dan shock absorber.
c. Mata Bor atau Pahat (Bit)
1) Drag Bit
2) Roller Cone Bit
3) Diamond Bit
4) Core Bit
5) PDC Bit

4. Sistem Sirkulasi (Circulation System)

Gambar 2.14
Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi terdiri dari :


a. Lumpur Pemboan (Drilling Fluid, Mud)
1) Water-Base Mud
2) Oil-Based Mud
3) Air or Gas-Based Mud
b. Tempat Persiapan (Preparation Area)
1) Mud House
2) Steel Mud Pits/Tank
3) Mixing Hopper
4) Chemical Mixing Barrel
5) Bulk Storage Bins
6) Water Tank
7) Reserve Pit
b. Peralatan Sirkulasi (Circulating Equipment)
1) Mud Pit
2) Mud Pump
3) Pump Dischange and Return Lines
4) Stand Pipe
5) Rotary Hose
c. Tempat mengkondisikan Lumpur (Conditioning Area)
1) Settling Tank
2) Reserve Pits
3) Shale Shaker
4) Degasser
5) Desander
6) Desilter
7) Mud-Gas Separator
5. Sistem Pencegahan Semburan Liar (BOP System)
Sistem pencegahan semburan liar terdiri dari 3 komponen utama, yaitu
a. Rangkaian BOP Stack
 Annular Preventer 
 Ram Preventer 
 Drilling Spools 
 Casing Head (Well Head) 
b. Accumulator Unit
c. Sistem Penunjang (Supporting System)
 Choke Manifold 
 Kill Line 
Gambar 2.15
BOP Stack

Pada operasi pengeboran ini sering juga kita hadapi berbagai masalah yang
terjadi yang sering kita kenal sebagai “ Hole Problem “.
Berikut berbagai masalah yang biasanya terjadi :
1. Shale Problem
Masalah ini terjadi saat kita menembus lapisan shale. Apabila lapisan shale
tidak kompak dapat menyebabkan runtuhnya formasi. Apabila menembus
lapisan shale yang sangat reaktif dapat menyebabkan “ Swelling “.
2. Kick
Kick ini terjadi apabila kondisi dari tekanan hydrostatic lumpur kita di bawah
tekanan formasi ( Ph< Pf ). Selain itu juga terjadi karena menembus zona
formasi “ Abnormal “.
3. Loss Circulation
Permasalahan ini penyebabnya berbanding terbalik dengan “ Kick “, “ Loss “
terjadi akibat tekanan hydrostatic lumpur kita jauh di atas tekanan rekah
formasi ( Ph > Prf ). Hal ini dapat juga terjadi jika kita menembus lapisan
yang “ Subnormal “.
Beberapa jenis Loss circulation :
1. Seepage
2. Partial
3. Total
4. Pipe Sticking
Yakni kondisi di mana rangkaian dari drill string kita tidak dapat bergerak baik
itu naik turun atau juga berputar, ini disebabkan rangkaian kita terjepit oleh
runtuhnya formasi atau terjepitnya rangkaian pada dinding lubang bor. Berikut jenis
dari pipe sticking :
a. Mechanical pipe sticking
b. Differential pipe sticking
c. Key seat.

2.3 ASPEK PRODUKSI
Hal utama yang harus diperhatikan dalam memproduksikan suatu sumur
adalah “laju produksi”, dimana besarnya harga laju produksi (q) yang diperoleh
harus merupakan laju produksi optimum. Dua hal pokok yang mendasari teknik
produksi adalah:
1. Gerakan fluida dari formasi ke dasar sumur melalui media berpori

Gambar 2.16

Komponen Reservoir
2. Gerakan fluida dari dasar sumur ke permukaan melalui media pipa.

Gambar 2.17

Komponen Aliran dalam Pipa

Gerakan fluida dari formasi ke dasar sumur akan dipengaruhi oleh


a. Sifat-sifat fisik batuan dan fluida reservoir disekitar lubang bor.
b. Gradien tekanan antara reservoir dan lubang bor.
Kedua faktor diatas akan menentukan besarnya kemampuan reservoir untuk
mengalirkan fluida ke dasar sumur yang disebut Inflow Performance Relationship
(IPR). IPR adalah gambaran tentang kemampuan sumur yang bersangkutan untuk
memproduksikan fluida.
Harga PI yang diperoleh dari tes atau dari peramalan merupakan gambaran
kualitatif mengenai kemampuan suatu sumur untuk berproduksi. Harga PI dapat
dinyatakan secara grafis melalui grafik IPR.
Sementara PI (Productivity Index) adalah angka penunjuk (index) yang
digunakan untuk menyatakan kemampuan produksi suatu sumur pada kondisi
tertentu. Secara definisi PI adalah perbandingan antara laju produksi yang
dihasilkan suatu sumur terhadap perbedaan tekanan (drawdown) antara tekanan
static (Ps) dengan tekanan pada saat terjadi aliran (Pwf) di dasar sumur.
Untuk memudahkan pemahaman dalam pelaksanaan produksi, maka secara
sistematis dapat dikelompokkan sebagai berikut
1. Penyelesaian Sumur (Well Completion)
Metode penyelesaian sumur (Well Completion Method)
a. Down-hole completion atau formation completion 
 Open-hole completion (komplesi sumur dengan formasi produktif
terbuka) 
 Cased-hole completion (komplesi sumur dengan formasi produktif
dipasang casing dan diperforasi)
 Sand Exclussion Type Completion


Gambar 2.18
Jenis Down Hole Completion

b. Tubing completion 
 Single Completion
 Commingle Completion

Gambar 2.19
Commingle Completion
 Multiple Completion
 Permanent Completion

c. Well-head completion 

Gambar 2.20
Wellhead Completion

2. Tahap Perforasi
Berikut gambar perforasi sumur,

Gambar 2.21
Perforasi Sumur
3. Tahap Swabbing
a. Penurunan Densitas Cairan 
b. Penurunan Kolom Cairan 
4. Metode Produksi :
a. Sembur Alam-SA (Natural Flow)
b. Sembur Buatan-SB (Artificial Lift)
 Gas Lift 
a.) Continous gas-lift 

Gambar 2.22
Mekanisme Operasi Continuous Gas Lift
b.) Intermittent gas-lift

Gambar 2.23
Siklus Operasi Intermitent Gas Lift

 Pompa (Pump) 
a) Pompa Sucker Rod
b) Electric Submersible Pump
c) Hydraulic Jet Pump
d) Progessing Cavity Pump

Gambar 2.24

Sucker Rod Pump


Gambar 2.25
Instalasi Electric Submersible Pump

Gambar 2.26

Motor Pompa ESP



Gambar 2.27
Hydraulic Jet Pump

Gambar 2.28
Progressing Cavity Pump

Gambar 2.29
Peralatan Bawah Permukaan
5. Fasilitas Produksi Permukaan (Production Surface Facilities)
a. Peralatan Transportasi
 Flowline 
 Manifold 
 Header 
b. Fasilitas Peralatan Pemisah
 Separator
a) Berdasarkan bentuknya (Horizontal, Vertical, Spherical)
b) Berdasarkan tekanan kerjanya (High, Medium, Low pressure)
c) Berdasarkan fasa yang dipisahkan (Two, Three phase) 
 Oil Skimmer 
 Gas Dehydrator 
 Heater Treater 
 Wash Tank 
6. Fasilitas Penampung
a. Berdasarkan susunan (primary tank, surge tank, dan emergency storage
tank) 
b. Berdasarkan fungsi (test tank dan tangki penimbun) 
c. Berdasarkan bahan pembentuk (bolted-steel tank, welded-steel tank,
wooden tank, dan plastic tank) 

2.4 ASPEK PENUNJANG LAINNYA
Fasilitas penunjang suatu lapangan migas sangat diperlukan di dalam operasi-
operasi lapangan. Fasilitas ini mulai dari fasilitas pengeboran, fasilitas produksi,
dan fasilitas-fasilitas lain, baik untuk operasi perawatan sumur, penyelesaian
sumur, dan logging sumur.

2.5 ASPEK LINGKUNGAN


Upaya-upaya untuk mencegah dampak negatif dari kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi sudah mulai dilakukan sejak tahap perencanaan yakni dengan
melakukan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk
kegiatan yang berdampak penting, dan studi Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) untuk kegiatan yang tidak
berdampak penting, serta Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP).
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

3.1 Waktu Pelaksanan


Setelah disesuaikan dengan jadwal akademik, waktu penelitian direncanakan
selama satu bulan pada tanggal 16 juli - 16 Agustus 2018 yang mana waktunya
disesuaikan dengan jam kerja kantor terkait.

3.2 Lokasi Kegiatan


Kerja Praktik yang kami usulkan ini direncanakan akan dilaksanakan di
LAPANGAN KAJI SEMOGA PT. MEDCO E&P INDONESIA, BLOK
RIMAU, MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN.

3.3 Mahasiswa Pemohon


Untuk pelaksanaan kegiatan kerja praktik ini dilakukan setelah mahasiswa
lulus semester VI, yang mana rencananya mahasiswa yang ikut serta pada proposal
kegiatan ini berjumlah 2 (Dua) orang yang berasal dari program studi Teknik
Perminyakan.

Adapun mahasiswa peserta kegiatan kerja praktik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nama : Rani Juliarini Rahayu


NIM : 071.15.117
Program Studi : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan
Energi, Universitas Trisakti
Alamat : Jalan Meiwa kav. 24 RT 005/ RW 006 Kelurahan Cibubur,
Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, DKI Jakarta, 13720
Telepon : 081281972258
Email : ranijuliarini22@gmail.com
2. Nama : Deviana Resti Ayuningtyas
NIM : 071.15.038
Program Studi : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan
Energi, Universitas Trisakti Jakarta
Alamat : Jalan Swadaya 9 no B44 RT 01/RW 09 Kelurahan Jati
Cempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kabupaten Bekasi
Provinsi Jawa Barat, 17411
Telepon : 081235105346
Email : devianayuningtyas@gmail.com

3.4 Penutup
Demikian tinjauan pustaka yang diberikan, merupakan tinjauan sekilas dari
literatur dan teori yang diberikan selama kuliah. Besar harapan bahwa ketiga aspek
tersebut dapat benar-benar diaplikasikan di lapangan selama kerja praktik
berlangsung, serta ilmu maupun pengalaman yang sekarang kami miliki dapat
bertambah. Kami mengharapkan pihak Pimpinan PT. MEDCO E&P
INDONESIA agar dapat mempertimbangkannya. Sekiranya kami dapat
ditempatkan di bagian yang sesuai dengan bidang kami. Demikian proposal Kerja
Praktik ini kami ajukan, atas perhatian dan bantuan yang diberikan kami ucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

1. Amix, J.W., dkk. 1960 Petroleum Reservoir Engineering, Toronto–London : Mc.


Graw-Hill Book.
2. Hawkins, B.C. Craft M., 1991 Applied Petroleum Reservoir Engineering Second
Edition.. New Jersey : Prentice Hall.
3. Koesoemadinata, R.P.,1980. Geologi Minyak dan Gas bumi. Bandung : ITB.
4. Rubiandini, Rudi. 1994. Diktat Kuliah Teknik Pengeboran, Bandung : ITB.
5. Santoso, Anas Puji. 1998. Diktat Kuliah Teknik Produksi I. Yogyakarta : UPN
6. http://visual.merriam-webster.com/energy/geothermal-fossil energy/oil/drilling-
rig.php

Anda mungkin juga menyukai